Manajemen Kepemimpinan
Manajemen Kepemimpinan
Disusun Oleh :
Reny Nur Afni Putri
P27820714016
Fitri Ardiana
P27820714022
P27820710432
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul
Makalah Manajemen Kepemimpinan : Sistem Klasifikasi Pasien.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tim penyusun mengalami banyak
permasalahan. Namun, berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, dengan
segala kerendahan hati, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing
Manajemen
Kepemimpinan
dan
keperawatan
yang
telah
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Klasifikasi Pasien..................................................4
2.2 Tujuan Sistem Klasifikasi Pasien........................................................5
2.3 Kategori dalam Sistem Klasifikasi Pasien...........................................6
2.4 Klasifikasi pada Kasus........................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sistem klasifikasi pasien penting dalam pengaturan staf di unit keperawatan
rumah sakit. Hal tersebut mengukur kualitas keperawatan. Klasifikasi pasien sangat
diperlukan sehubungan dengan kebutuhan perawatan selama 24 jam sehingga dapat
menentukan kebutuhan tenaga.
Ruang rawat merupakan sentral kegiatan pokok dalam proses penyembuhan
pasien, dan secara manajerial kepala ruang rawat/bangsal sangat menentukan
keberhasilan dalam memberikan pelayanan keperawatan bagi pasien. Gillies (1994)
mengungkapkan bahwa dalam kegiatan manajemen keperawatan ada dua kegiatan
pokok, yaitu bagaimana mengelola manajemen bangsal secara keseluruhan.
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka. Dalam banyak sistem klasifikasi, pasien
dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan atau
sesuai dengan waktu pemberi perawatan dan kemampuan yang diperlukan untuk
memberikan perawatan (Gillies, 1994). Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien
adalah untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan
nilai produktivitas.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Klasifikasi Pasien ?
2. Apa tujuan Sistem Klasifikasi Pasien?
3. Apa saja kategori dalam Sistem Klasifikasi Pasien ?
4. Bagaimanakah cara melakukan klasifikasi pada kasus ?
1.3
TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian Sistem Klasifikasi Pasien.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang tujuan Sistem Klasifikasi Pasien.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang kategori dalam praktik Sistem Klasifikasi
Pasien.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang cara melakukan klasifikasi pada kasus
BAB II
PEMBAHASAN
3.1
Sistem berasal dari bahasa Latin (systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie, yang se
ndirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk kepada sebuah
metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan
atau kaidah yang telah ditetapkan.
Dan definisi pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering
kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk
memulihkannya.
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka. Dalam banyak sistem klasifikasi, pasien
dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan atau
sesuai dengan waktu pemberi perawatan dan kemampuan yang diperlukan untuk
memberikan perawatan. (Agus Kuntoro, 2010).
Sistem klasifikasi pasien adalah pengelompokan pasien berdasarkan kebutuhan
perawatan yang secara klinis dapat diobserpasikan oleh perawat. Pada dasarnya sistem
klasifikasi pasien ini mengelompokan pasien sesuai dengan ketergantungan dengan
perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberi asuhan
keperawatan yang dibutuhkan.
Suatu system klasifikasi pasien (SKP) penting dalam pengaturan staf di unit
keperawatan rumah sakit. Hal tersebut mengukur kualitas asuhan keperawatan. Dalam
memilih atau mengimplementasikan SKP harus digunakan komite perwakilan manajer
perawat dan perawat klinis. Komite dapat meliputi perwakilan administrasi runah sakit.
Masuknya yang terakhir ini akan mengurangi keraguan tentang SKP.
3.2
mereka,
memperbaiki
kehadiran,
5
dan
kebiasaan
kerja
mereka,
melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini
adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status
psikologis stabil, dan persiapan pprosedur memerlukan pengobatan.
2. Perawatan intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan
minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital setiap 4 jam. Disamping itu
klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan sekali. Kateter Foley
atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien dengan pemasangan infus serta
persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
3. Perawatan maksimal atau total
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Posisi yang diatur, observasi
tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan selang NGT (Naso Gastrik Tube),
menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap (suction), dan kadang
klien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Petunjuk penetapan jumlah berdasarkan derajat ketergantungan :
1. Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaliknya dilakukan oleh
perawat yang sama selama satu bulan
2. Setiap pasien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi pasien (minimal memenuhi tiga
kriteria)
3. Kelompok pasien sesuai dengan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally (1)
pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa
jumlah pasien yang ada dalam klasifikasi minimal, intermediate, maksimal / total.
4. Bila hanya mempunyai satu kriteria dari hasil klasifikasi tersebut maka pasien
dikelompokkan pada klaisfikasi di atasnya.
KLASIFIKASI PASIEN BERDASARKAN DERAJAT KETERGANTUNGAN
Kriteria Ketergantungan
1
Perawat Minimal
1. Kebersihan diri, mandi,
ganti pakaian dilakukan
7
sendiri
2. Makan
dan
minum
dilakukan sendiri
3. Ambulasi
dengan
pengawasan
4. Observasi
tanda-tanda
minimal,
diagnostic
untuk
memastikan
kepulangan
7. Operasi
ringan
yang
makan
dan
dilakukan
tanda-tanda
dibantu,
kateter,
pengobatan
8
memerlukan
prosedur
tidak khusus.
Perawatan Total
1. Segala kebutuhan diberi
bantuan.
2. Posisi diatur, observasi
TTV setap 2 jam
3. Makan
memerlukan
Kualifikasi
Jumlah
ke
Jumlah Kebutuhan
Pasien
Minimal Intermediate
Total
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
9
Pagi
Sore
Malam
Ket
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
29.
30.
31.
Rata-Rata
Klasifikasi Jenis Ketergantungan (Metode Donglas)
Pagi
0,17
Minimal
Sore Malam
0,14
0,07
Pagi
0,27
Intermediate
Sore Malam
0,15
0,10
Pagi
0,36
Total
Sore
0,30
Malam
0,20
Jumlah kebutuhan perawatan tiap hari = jumlah rata-rata perawat pagi + sore +
malam
= .
Perawat yang dibutuhkan = jumlah perawat yang dibutuhkan + perawat cuti,
libur + karu +katim.
3.4
10
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka.
Sistem klasifikasi pasien ini mengelompokan pasien sesuai dengan ketergantungan
dengan perawat atau waktu dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberi asuhan
keperawatan yang dibutuhkan.
Tujuan klasifikasi pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai untuk
mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang dibutuhkan
pasien (Gillies, 1994).
Dalam banyak sistem klasifikasi, pasien dikelompokkan sesuai dengan
ketergantungan mereka pada pemberi perawatan atau sesuai dengan waktu pemberi
perawatan dan kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan. Antara lain
yaitu Self Care, Minimal Care, Intermediate Care, Mothfied Intensive Care, dan
Intensive Care. Klasifikasi pasien juga dilakukan berdasarkan derajat ketergantuang.
3.2
SARAN
Bagi Tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan system klasifikasi pasien
dengan baik dan dapat mengelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada
pemberi perawatan atau sesuai dengan waktu pemberi perawatan dan kemampuan yang
diperlukan untuk memberikan perawatan. Sehingga kesejahteraan pasien bisa terpenuhi.
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai
pembelajaran dalam pengaturan manajemen kepemimpinan dalam keperawatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gillied,D.A. 1994. Nursing Management:A System Approach.Philadelphia:W.B.Saunders
Kuntoro, agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Muha Medika
Swanburg.C.R. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta:EGC
12