PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam sistem pendinginan, dalam menjaga temperatur rendah
memerlukan pembuangan kalor pada temperatur rendah ke tempat pembuangan
kalor yang lebih tinggi. Oleh karena adanya kalor yang terbuang, maka lebih baik
dimanfaatkan. Untuk mengetahui pemanfaatan itu maka dilakukanlah praktikum
Pemanfaatan energi Panas Terbuang dari Mesin AC.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana siklus mesin AC?
2. Apa saja pemanfaatan kalor keluaran mesin AC?
1.3
Tujuan Percobaan
1. Memahami prinsip kerja AC
2. Memahami cara kerja mesin AC
3. Memahami konversi energi
4. Menentukan temperatur air di dalam tangki pemanas
1.4
Metode Percobaan
1. Mempelajari konsep Mesin AC
2. Mempelajari hubungan perbedaan kalor pada siklus mesin AC
3. Mengenal alat-alat percobaan serta fungsinya
4. Mengikuti prosedur percobaan dan mendapatkan data yang dibutuhkan.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan awal pada percobaan kali
ini disusun dalam tiga bab sebagai berikut:
1. Bab pertama yaitu pendahuluan, yang mencakupi latar
belakang
percobaan,
identifikasi
masalah,
tujuan
: 13.30-15.30 WIB
Tempat
Matematika
Universitas Padjadjaran
Dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
paling banyak digunakan adalah sistem kompresi uap[1]. Secara garis besar
komponen sistem pendingin siklus kompresi uap terdiri dari:
1. Kompresor
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Tugas
kompressor adalah mengangkat refrigeran dari evaporator, mengkompres,
dan mendorongnya ke kondensor[2]. Kompressor ini harus menjaga
tekanan evaporator tetap rendah agar refrigerant bisa menguap dan tekanan
kondensor tetap. Untuk melakukan tugas ini kepada kompressor kita berikan
energi listrik yang akan diubahnya menjadi mekanik untuk melakukan
kompresi.
Berdasarkan prinsip kerjanya secara umum kompressor dapat
diklasifikasikan atas dua jenis, yaitu :
a. Perpindahan Positif (positive displacement)
Prinsip kerja kompressor jenis positive displacement, uap refigeran
dari evaporator dihisap dan dijebak pada suatu ruang tertentu, kemudian
ditekan hingga tekanannya melebih tekanan kondensor dan kemudian
dilepas ke kondensor. Setelah langkah ini selesai, maka proses akan
diulang lagi. Sebenarnya jika melihat proses ini, aliran fluida pada
kompressor ini tidaklah kontinu tetapi terputus-putus. Tetapi karena
frekuensi terputusnya sangat tinggi, aliran akan kelihatan tidak terputus
atau kontinu.
b. roto-dynamic
Prinsip kerja dari kompressor jenis roto-dynamic adalah tekanan
refigeran
dihasilkan dengan
menggunakan elemen yang berotasi. Oleh karena ini, aliran fluida pada
kompressor tipe ini termasuk kontinu.
2. Kondensor
Kondensor adalah APK (Alat Penukar Kalor) yang berfungsi mengubah
fasa refrigeran dari kondisi superheat menjadi cair, bahkan kadang sampai
kondisi subcooled. Medium pendingin yang biasa digunakan untuk
melakukan tugas ini adalah udara lingkungan, air, atau gabungan keduanya.
Masing-masing medium ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Pembagian kondensor berdasarkan medium yang digunakan dapat dibagi
atas 3 bagian, yaitu:
a. Kondensor berpendingin udara
Kelebihannya adalah tidak diperlukan pipa untuk mengalirkannya
dan tidak perlu repot untuk membuangnya karena setelah menyerap
panas bisa langsung dilepas ke udara lingkungan.
Kelemahannya, udara tidak mempunyai sifat membawa dan
menghantar panas yang baik. Oleh karena itu diperlukan usaha yang
lebih untuk mengalirkan lebih banyak udara. Bisa dipastikan kondensor
dengan medium pendingin udara umumnya digunakan pada siklus
refrigerasi dengan kapasitas pendinginan yang kecil.
b. Kondensor berpendingin air
Kelebihannya
suatu
proses
penarikan
kalor
dari
suatu
I
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Seperangkat peralatan mesin air conditioner (AC)
Mesin AC yang digunakan adalah tipe split dengan kapasitas 1 hp,
adapun data spesifikasi dari mesin ini adalah sebagai berikut :
Model DG-09Gz
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
t(s)
180
360
540
720
900
1080
1260
1440
1620
1800
4
30
30
30
31
31
31
31
31
31
32
t(s)
180
360
540
720
900
1080
1260
1440
1620
1800
6
35
35
36
35
36
36
36
37
37
37
b. Ekstrapolasi
h=h0 +
(T T 0 )
(h h )
(T 1T 0 ) 1 0
h1 h4
h2h1
t(s)
180
360
540
720
1
49.5
50
51
51.5
P (Psi)
2
185.5
190
195
195
3
205
210
210
210
h
2
261.93
261.954
261.978
261.99
COP
4
81.595
81.595
81.595
82.8675
382.691
783.17
2504.32
2295.44
900
1080
1260
1440
1620
1800
51.5
52
53
53
53
53
197.5
200
200
200
200
200
212.5
215
215
215
215
215
53
54
55
55
56
56
66
68
69
69
70
70
26
26
26
26
26
26
31
31
31
31
31
32
261.92
261.92
261.93
261.93
261.94
261.94
261.996
262.008
262.014
262.014
262.02
262.02
82.8675
82.8675
82.8675
82.8675
82.8675
84.14
T terhadap t untuk AC
80
60
T(C) 40 1
20
0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
t(s)
P terhadap t untuk AC
250
200
150
1
P(Psi) 100
50
0
t(s)
2295.52
2131.62
2131.7
2131.7
2131.77
2116.62
COP 1500
1000
500
0
t(s)
t(s)
180
360
540
720
900
1080
1260
1440
1620
1800
1
53
53
54
54
54.5
54.5
55
55.5
55.5
55.5
P(Psi)
2
190
195
195
195
195.5
200
200
200
200
200
COP
4
81.595
81.595
81.595
81.595
81.595
81.595
81.595
82.8675
82.8675
82.8675
94.35254
94.05427
93.75788
93.46335
93.46335
93.17067
93.17067
101.6108
101.6108
101.6108
T(C) 140
20
0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
t(s)
P(Psi) 100
50
0
t(s)
COP
95
90
85
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
t(s)
Percobaan kali ini berjudul pemanfaatan energi panas terbuang dari mesin
AC (Air Conditioner). Pertama-tama kami melakukan percobaan dengan
menggunakan AC (Air Conditioner) saja. Kemudian didapatkan nilai suhu (T1-T4)
dan nilai tekanan (P1-P3).P1 nilainya berkisar 49.5-53 Psi yang merupakan tekanan
pada refrigerator sebelum masuk kompresor. Kemudian kompresor memberi
tekanan terhadap uap tefrigeran sehingga tekanan menjadi lebih tinggi dan
temperatur juga, yang dicatat sebagai P2 dan T2. Sebelum masuk ke kondensor
didapatkan nilai tekanan sebesar 205-215 Psi dan suhu sekitar 24-26C. namun
dari percobaan suhu dari setelah kondensor lebih tinggi daripada suhu sebelum
masuk kondensor, seharusnya suhu sebelum masuk kondensor lebih tinggi
dibandingkan suhu sesudah masuk kondensor.
Lalu percobaan kedua kami melakukan percobaan dengan menggunakan AC
(Air Conditioner) yang terhubung dengan water heater. Katup inlet dan oulet
dibuka dan katup bypass ditutup. Nilai yang didapat dari percobaan kedua ini
adalah nilai suhu (T1-T6) dan nilai tekanan (P1-P3). Data yang kami dapatkan ini
merupakan data yang diambil setiap rentang 3 menit (3 menit-30 menit). Dari
nilai yang kami dapat dari percobaan tadi, dapat dicari nilai entalpi untuk
mendapatkan COP (Coefficient of Performance). Untuk menghitung COP, entalpi
yang dibutuhkan adalah entalpi pada T1 (suhu ketika akan masuk ke kompresor
atau suhu ketika keluar dari evaporator), T2 (suhu ketika keluar dari kompresor)
dan T4 (suhu ketika keluar dari kondensor). Untuk suhu T1 dan T2 merupakan
entalpi uap jenuh atau saturated vapor, sedangkan T4 merupakan entalpi cair jenuh
saturated vapor). Kemudian didapatlah nilai COP dengan menggunakan
persamaan :
COP=
h1 h4
h2h1
COP yang hasilkan oleh percobaan pertama ternyata lebih besar dibanding
COP yang dihasilkan oleh percobaan AC dengan water heater. COP pada
percobaan AC memiliki rentang dari 382.69 hingga 2504.3. sedangkan COP pada
percobaan AC dengan water heater memiliki rentang dari 93,1707 hingga
101.161.
BAB IV
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Sebuah AC berkerja berdasarkan prinsip penguapan, pengembunan, dan
pertukaran panas dalam sebuah siklus tertutup dengan menggunakan
media freon.
2. Air Conditioner terdiri atas kompresor, kondensor, evaporator, dan katup
ekspansi.Cairan mudah menguap dialirkan ke dalam sebuah evaporator
akan menyerap panas dari permukaan evaporator. Karena itu freon
berubah wujud menjadi uap dan bergerak menuju ke kompresor. Di
kompresor gas akan dimampatkan sehingga temperatur gas menjadi
panas dan berubah wujud kembali menjadi cairan. Cairan tersebut
didinginkan dikondensor agar dapat digunakan kembali untuk menyerap
panas di evaporator.
3. Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari yang satu menjadi
energi yang lain.
4. Temperatur air didalam tangki pemanas adalah T6 yang memiliki rentang
nilai dari 35C sampai 37C
TUGAS PENDAHULUAN
SOAL
1. Jelaskan prinsip dan cara kerja mesin refrigerasi kompresi uap!
2. Jelaskan siklus mesin refrigasi kompresi uap!
3. Jelaskan energi termal pada siklus mesin refrigerasi kompresi uap!
JAWAB
1. Prinsip dan cara kerja mesin refrigerasi kompresi uap :
Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa
fluida yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin
jika dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang
ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin diluar (contoh udara
luar) dan gas yang mengembang akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin
yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk mendinginkan
lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu
tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan. Pertama, sejumlah
besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap, dan oleh karena
itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifatsifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas tanpa menaikan
suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju
perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja
mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.
2. Siklus mesin refrigerasi kompresi uap :
Proses
1-2 ;
refrigeran
meninggalkan evaporator dalam
wujud
uap
jenuh
dengan
temperatur dan tekanan rendah,
kemudian oleh kompresor uap
tersebut dinaikkan tekanannya
menjadi uap super panas dengan
temperatur yang tinggi, lebih
tinggi dari temperature lengkungan
sehingga pembuangan panas bisa
berlangsung.
Proses 2-3 ; setelah mengalami proses kompresi, refrigeran berada dalam fase
panas lanjut dengan tekanan dan temperatur tinggi. Untuk merubah wujudnya
menjadi cair (kondensasi), kalor harus dilepaskan ke lingkungan melalui alat yang
disebut dengan kondensor. Refrigeran mengalir melalui kondensor pada sisi lain
dialirkan fluida pendingin (udara atau air) dengan temperatur lebih rendah dari
pada temperatur refrigeran. Oleh karena itu kalor akan berpindah dari refrigeran
ke fluida pendingin dan refrigeran akan mengalami penurunan temperatur dari
kondisi uap panas lanjut menuju kondisi uap jenuh, selanjutnya mengalami proses
pengembunan menjadi refrigeran cair. Refrigeran keluar kondensor sudah berupa
refrigeran cair. Proses kondensasi berlangsung pada temperature dan tekanan yang
konstan.
Proses 3-4 ; refrigeran dalam keadaan wujud cair jenuh (tingkat keadaan 3)
kemudian mengalir melalui alat ekspansi. Refrigeran mengalami ekspansi pada
entalpi konstan dan berlangsung secara tak reversibel sehingga tekanan refrigeran
menjadi rendah (tekanan evaporator). Refrigeran keluar alat ekspansi berwujud
campuran uap-cair pada tekanan dan temperatur rendah.
Proses 4-1 ; Refrigeran dalam fase campuran uap-cair, mengalir melalui
evaporator. Di dalam evaporator refrigeran mengalami proses penguapan sebagai
akibat dari panas yang diserap dari sekeliling evaporator. Dengan adanya
penyerapan panas ini, maka disekeliling evaporator (ruangan yang dikondisikan)
menjadi dingin atau temperaturnya turun. Selanjutnya refrigeran yang
meninggalkan evaporator dalam fase uap jenuh. Proses penguapan tersebut
berlangsung pada temperatur dan tekanan yang konstan.
4.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.zonateknik.com/2011/01/cara-kerja-mesin-pendingin.html
[2] http://iptech.wordpress.com/prinsip-kerja-air-conditioner-2/
[3] http://air-conditioner-ariffandisaputra.blogspot.com/
[4] http://umsidaagus.blogspot.com/2010/01/prinsip-kerja-mesin-pendinginpada.html