Anda di halaman 1dari 52

Review Pengembangan Jaringan

Jalan Lintas di Pulau Sumatera


dan Pulau Kalimantan
1. LATAR BELAKANG
Sebagai turunan dari UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, PP No. 26/2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), khususnya pasal 123 ayat 1
dan 2 telah mengamanatkan pembentukan 7 (tujuh) Rencana Tata Ruang Pulau untuk
operasionalisasinya. Dua dari tujuh RTR Pulau tersebut adalah untuk Pulau Sumatera
dan Pulau Kalimantan: dua wilayah pulau yang pada era desentralisasi dewasa ini
tengah berkembang pesat karena berbagai kegiatan produktif : pertambangan,
perkebunan, perindustrian hingga kegiatan jasa perkotaan. Selanjutnya RTR Pulau
tersebut pada gilirannya akan ditetapkan melalui Peraturan Presiden.
Untuk itu, RTR Pulau Sumatera dan Kalimantan saat ini tengah disiapkan dengan
melibatkan berbagai stakeholders di tingkat Pusat maupun Daerah, yang juga terdiri
dari berbagai sektor. Salah satu sektor yang penting adalah transportasi darat,
khususnya jalan dan jembatan, karena perannya sebagai pembentuk struktur ruang
wilayah yang utama. Jaringan jalan nasional terdiri atas jaringan jalan arteri primer,
jalan kolektor primer, jalan strategis nasional dan jalan tol.
Untuk Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, jaringan jalan nasional dimaksud
dikenal dengan nama generik jalan lintas. Di Pulau Sumatera, dikenal tiga jalan
lintas, yakni : Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera. Sementara di
Pulau Kalimantan, dikenal Jalan Lintas Selatan (pesisir), Jalan Lintas Tengah dan Jalan
Lintas Utara (sepanjang perbatasan dengan Malaysia). Termasuk dalam jaringan jalan
lintas tersebut jembatan dan terowongan, misal yang menghubungkan dua pulau yang
saling berdekatan.
Secara keseluruhan, jaringan jalan lintas tersebut akan membentuk jaringan yang
kompleks dalam meningkatkan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah yang lebih merata dan berjenjang. Strategi ini ditempuh dengan
mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh
pusat pertumbuhan; mengendalikan perkembangan kota-kota pantai; dan mendorong
kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif
dalam pengembangan wilayah di sekitarnya. Bukan hanya dalam pengertian ekonomi,
UU No. 38/2004 tentang Jalan mengamanatkan pula agar pengembangan jaringan
jalan dilakukan dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh kelestarian
lingkungan, terlebih dengan ancaman perubahan iklim.
Kebijakan Pemerintah didalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang merupakan langkah awal untuk
mendorong Indonesia menjadi negara maju serta untuk mempercepat dan
memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program
utama yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Memberikan
dampak yang besar terhadap Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan yang memiliki
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar sehingga persiapan infrastruktur yang
mendukung program tersebut perlu dipersiapkan. Jalan Lintas yang terdapat di
masing-masing pulau, yang menjadi motor pergerakan angkutan barang menuju
outlet yang telah ditetapkan perlu diperhatikan dalam mengakomodir pertumbuhan
ekonomi.
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah di berbagai wilayah di propinsi di Indonesia


memberikan perubahan struktur dan pola ruang yang ada. Hal ini menyebabkan perlu
dikaji kembali sistem kebijakan penataan infrastruktur yang ada dalam mendukung
struktur dan pola ruang yang akan ditetapkan
Dengan perkembangan perubahan kebijakan yang ada diatas, sistem jaringan jalan
lintas yang telah terbentuk dewasa ini perlu direview kembali sehingga amanat PP
No.26/2008 tentang Jalan dapat dipenuhi. Oleh karenanya, penyusunan kegiatan
Review Pengembangan Jaringan Jalan Lintas di Pulau Sumatera dan Pulau
Kalimantan dilakukan pada saat yang tepat, bersamaan dengan perkembangan
beberapa kebijakan yang ada.
2. METODOLOGI
2.1 Keywords Study
Review Pengembangan Jaringan Jalan Lintas di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan
memiliki beberapa kata kunci yang dapat memberikan gambaran umum mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Jabaran mengenai kata kunci tersebut antara lain:
1. Review (Bahasa Inggris) berarti meninjau kembali;
2. Pengembangan adalah proses atau cara untuk mengembangkan; dalam kajian
yang diartikan pengembangan apakah penanganan sistem jaringan kondisi
jalan sepertihalnya kegiatan peningkatan
atau pemeliharaan, atau
pembangunan jalan baru.
3. Jaringan adalah bagan yang menggambarkan suatu tali-temali kegiatan yang
menyerupai jaring (jala-jala); untuk jaringan pada jalan adalah kumpulan
daripada beberapa ruas jalan.
4. Jaringan Jalan adalah suatu sistem yang mengikat dan menghubungkan pusatpusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh
pelayanannya dalam suatu hubungan hirarki;
5. Jalan Lintas di Pulau Sumatera adalah jalan nasional yang membentang dari
Utara sampai Selatan Pulau Sumatera. Berawal dari Banda Aceh, Nanggroe
Aceh Darussalam sampai ke Pelabuhan Bakauheni. Jalan Raya Lintas Sumatera
sebenarnya hanya menunjuk kepada jalan raya yang berada di pesisir timur
Pulau Sumatera yang berarti minus bagian jalan raya di pesisir barat yang
melintasi Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu. Saat ini terdapat 3 jalan
lintas di Pulau Sumatera, yaitu Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Jalan Lintas
Tengah (Jalinteng), Jalan Lintas Timur (Jalintim).
6. Jalan Lintas di Pulau Kalimantan adalah jalan nasional yang melintasi empat
provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan
Kalimantan Timur. Meliputi Jalan Lintas Utara, Jalan Lintas Tengah dan Jalan
Lintas Selatan.
2.2 Kerangka Pikir Logis
Salah satu infrastruktur penting dalam penyelenggaraan aktifitas ekonomi dan
produksi adalah infrastruktur transportasi. Jaringan jalan sebagai dari sistem
transportasi merupakan infrastruktur yang dominan dalam sistem tersebut. Efisiensi
kinerja sistem jaringan jalan akan dapat memperlancar distribusi orang dan barang
sebagai salah satu elemen produksi dan ekonomi yang cukup besar.
Untuk mampu mengantisipasi dan mendorong perkembangan wilayah di masa yang
akan datang diperlukan adanya rencana pengembangan jaringan jalan yang terpadu
antar wilayah, antar moda, antar institusi, dan antar sektor pembangunan.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Penyelenggaraan rencana pengembangan jaringan jalan merupakan salah satu pokok


utama perencanaan pembangunan.
Studi Pengembangan Jaringan Jalan merupakan representasi dari rencana pengelola
jaringan jalan dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan jaringan jalan dalam
melayani kebutuhan perjalanan dan mendorong perkembangan ekonomi wilayah.
Untuk itu penyusunan rencana jaringan harus memperhatikan berbagai kebijakan
yang terkait dan perubahan wilayah yang terkait dengan kegiatan pembangunan dan
ekonomi masyarakat.
Dalam tataran bahasa perencanaan, maka pengembangan jaringan jalan tidak dapat
dilepaskan dari konteks Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang akan membentuk
pola kegiatan ekonomi wilayah. Dari RTRW akan tergambarkan bagaimana sistem
jaringan transportasi wilayah yang melibatkan semua komponen transportasi
termasuk moda darat, laut, dan udara (multi-moda). Dokumen RTRW ini akan
menjadi masukan utama dalam menetapkan rencana pengembangan jaringan jalan
sebagai bagian dari supporting system pengembangan wilayah.
Untuk membuat Review Pengembangan Jaringan Jalan Lintas di Pulau Sumatera dan
Kalimantan, metoda studi dibuat sedemikian rupa sehingga integrasi analisis jaringan
jalan tetap terjaga. Untuk menciptakan jaringan jalan yang baik, diperlukan suatu
informasi yang lengkap dan mutakhir mengenai kondisi jaringan jalan serta rencana
pengembangan wilayah yang akan diakomodir oleh jaringan transportasi khususnya
jaringan jalan.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Kerangka Pikir Logis

Gambar 1.

UU No. 38 tahun 2004, PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan UU No. 26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang, UU No 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan
Angkutan Jalan
PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRWN
Peraturan Presiden No.5 tahun 2010 Tentang RPJMN
PP No. Tentang Renstra Bina Marga
RapermenSPM Jalan
Sistranas dan Tatranas
Rencana Tata Ruang Nasional, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan
Tatrawil Propinsi di Pulau Sumatera dan kalimantan
Kepmen PU No. 630/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan sebagai
Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer yang menghubungkan antar-Ibukota
Provinsi
Kepmen PU No.631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan sebagai
Jalan Nasional
Kepmen PU No.567/KPTS/M/2010 tentang Rencana Umum Jalan Nasional

Renstra PU keBina Margaan


Dan Renstra Bina Marga
Tantangan
pembangunan

RTRW
Nasional

RPJM
Nasional

Analisis Multi
Kriteria

MP3EI

Penetapan
Prioritas kawasan

Indikator
Prioritas
LHR

DATA KEWILAYAHAN

Program
kegiatan
Jangka menengah

Penetapan Prioritas
Kawasan Strategis

RTRW Pulau
Sumatera dan
Kalimantan

PDRB

Kebijakan
Pembangunan

Isu Strategis

Demografi
Geologi
Sosial ekonomi
Tata guna lahan
Jaringan prasarana dan
pelayanan transportasi
Data statistik/publikasi

DATA LAPANGAN

Kondisi Jalan
lalulintas
Inventarisasi jalan
Kawasan Ekonomi
Lingkungan
Simpul Transportasi

STUDI LITERATUR

Renstra/RPJMD
Masterplan transportasi
Jalan
Studi terdahulu dan
studi terkait lainnya

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

LANDASAN IDIIL DAN OPERASIONAL


UU No. 38/2005, UU No. 26/2007,A
APP 34/2006, dan PP 26/2008, Draft
SPM Jalan
Sistranas dan Tatranas
Rencana Tata Ruang Nasional, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan
Tatrawil Propinsi di Pulau Sumatera dan kalimantan
Kepmen PU No. 630/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan
sebagai Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer yang menghubungkan
antar-Ibukota Provinsi
Kepmen PU No.631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan
sebagai Jalan Nasional
STUDI LITERATUR
Kepmen PU No.567/KPTS/M/2010
tentang Rencana Umum Jalan
DATAKEWILAYAHAN
DATA
DATA LAPANGAN
LAPANGAN
Nasional
Demografi
Renstra/RPJMD

Kondisi
Kondisi Jalan
Jalan
DATA LAPANGAN
Geologi
LITERATUR
Masterplan
lalulintas
lalulintas
DATA
KEWILAYAHAN
STUDI
Sosial
ekonomi
transportasi Jalan


Inventarisasi
Inventarisasi
Topografi jalan
jalan
Tata
lahan
guna
Demografi
Renstra/RPJMD
Studi terdahulu dan

Kawasan
Kawasan
Ekonomi
Ekonomi

Hidro Jaringan prasarana


Geologi
Masterplan
studi terkait lainnya

Lingkungan
Lingkungan
oceanografi
dan pelayanan

Sosial
ekonomi
transportasi
transportasi


Simpul
Simpul
Budaya
Transportasi
Transportasi
dan
statistik/publikasi
Tata guna lahan
Jalan
Data
lingkungan
Jaringan prasarana
Studi terdahulu
Lalu lintas

dan studi terkait


Waktu

lainnya
perjalanan

Inventarisasi

dan pelayanan
jalan
transportasi
Data
Karakteristik lalu lintas
Rencana pengembangan
statistik/publikasi
Kinerja jaringan jalan
sistem transportasi
Karakteristik
kewilayahan

Sistem Transportasi
Multimoda

Pemodelan
Lalu Lintas

Kebutuhan Pengembangan Jaringan Jalan Lintas


pemulihan
JANGKA PENDEK
(2010-2014)

Mempertahankan
kinerja jaringan jalan
Pemenuhan
persyaratan teknis
jalan

Pemantapan dasar

peningkatan

optimalisasi

JANGKA MENENGAH
(2015-2019)
Pemantapan
hierarki jalan
Peningkatan
kapasitas
Pengembangan
jaringan

JANGKA PANJANG
(2020-2024)
Optimalisasi
hierarki
Optimalisasi
pengembangan
Optimalisasi
kinerja jaringan

pengembangan

Review Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Pulau


Sumatera dan Kalimantan

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

3. PENDEKATAN ANALISIS
Pendekatan Analisis yang dilakuan untuk mendapat hasil program rencana
pengembangan jaringan jalan lintas, terlebih dahulu melihat seberapa pentingkah
pengembangan jaringan jalan lintas pulau melalui pendekatan Metode SWOT (strenght
weakness oportunity and thread) dalam pengembangannya.
Secara garis besar program pembangunan infrastruktur dapat terbagi menjadi
menjadi 2 (dua) yaitu Program Prioritas dan Program Strategis. Program Prioritas
adalah program yang terbentuk dari urutan yang terpenting dari beberapa jenis
kegiatan infrastruktur yang ada, sedangkan program strategis adalah program yang
merupakan kebijakan suatu pengembangan dari kawasan strategis yang perlu
dikembangkan.
Penentuan program prioritas dari jaringan jalan lintas yang telah ada, didasari melalui
beberapa aspek kriteria terkait dengan penanganan jalan seperti halnya kondisi jalan,
kondisi lalulintas, nilai ekonomi (PDRB), prasarana multimoda dan kawasan unggulan
maupun andalan.
Untuk program strategis didasari oleh kawasan strategis yang dilihat dari simpul
transportasi yang ditetapkan oleh suatu kebijakan dengan melihat daerah hiterland
yang ada dimana indikatornya adalah besarnya potensi kawasan dan jarak kedekatan
simpul. Program strategis yang ada memberikan kebijakan strategis terhadap
kawasan yang akan dikembangkan dalam penanganan jalan, yang dapat memperkuat
atau merubah kebijakan program prioritas sehingga terbentuk Program rencana
pengembangan jaringan jalan lintas.
Gambar 2.

Kerangka Pendekatan Analisis

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Adapun kriteria yang akan dijadikan penentuan prioritas pengembangan jaringan jalan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.

Kriteria Pengembangan Jaringan Jalan di Pulau Sumatera dan


Kalimantan

No
1

Kriteria
Fungsi Arus

Keterangan
Pengakomodasian
terhadap kebutuhan
perjalanan orang/barang

Integrasi Hirarki
Jaringan

Keterpaduan dalam
hirarki sistem jaringan
jalan transportasi

Pengembangan
Ekonomi dan
wilayah

Dukungan bagi rencana


pengambangan wilayah
dan kegiatan ekonomi,
sektor dan kawasan
andalan

Aspek biaya

Aksesibilitas &
Mobilitas

Biaya penyediaan dan


pengoperasian yang
murah
Pemerataan aksesibilitas,
konektifitas, dan
mobilitas antar daerah

Kandidat Variabel
1.a. Kapasitas jalan (smp/jam)
1.b. Volume lalu lintas jalan (kend/hari)
1.c. Efektifitas suplai jalan
(Volume/Capacity)
2.a. Keterpaduan fungsional fasilitas
transportasi (ex: A/K/L, N/P/K)
2.b. Integritas dalam sistem intern-moda
(kualitatif)
6.a. PDRB/unit fasilitas transportasi
(Rp/unit)
6.b. Kawasan andalan/hirarki kota
(I,II,III) yang dihubungkan
6.c. Produktifitas produksi sektor per
unit transport (ex: ton/unit)
5.a. Biaya konstruksi (Rp)
5.b. Biaya pemeliharaan / operasi (Rp)
4.a. Sumbangan bagi aksesibilitas
wilayah (unit/km2)
4.b. Sumbangan bagi mobilitas
penduduk (unit/1000 penduduk)

2. KAJIAN KONSEPTUAL
Persyaratan teknis jalan berdasarkan UU No. 34 Tahun 2006 tentang jalan merupakan
dasar hukum dalam pengembangan penanganan jaringan jalan lintas. Jalan Lintas
Pulau Sumatera dan Kalimantan sebagian besar lebar ruas jalan berdasarkan
fungsinya rata-rata masih dibawah standar yang berlaku.
Tabel 2.

Persyaratan Teknis Berdasarkan Fungsi Jalan

Sumber: UU No. 34 tahun 2006 Tentang Jalan

Secara garis besar pembangunan infrastruktur transportasi terbagi menjadi 2 (dua)


karakter pengembangan, pertama adalah ship promote the trade, pada kondisi ini
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

infrastruktur tranportasi berkembang atau diprioritaskan sebagai penunjang (promote)


kegiatan pengembangan tata guna lahan yang direncanakan, sedangkan yang kedua
adalah ship follow the trade, infrastruktur berkembangan atau diprioritaskan mengikuti
demand yang ada.
Gambar 3.

Idealisasi Jaringan Transportasi Kewilayahan

Dalam kebijakan pengembangan jaringan jalan lintas perlu memperhatikan rencana


Program Pemerintah terbaru seperti halnya MP3EI (Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Arahan pengembangan setiap pulau
sudah tertuang didalam MP3EI.
Pulau Sumatera komoditi unggulan yang menjadi prioritas MP3EI adalah kelapa sawit,
karet dan batubara.
Gambar 4.

Komoditi Utama Pulau Sumatera Dalam MP3EI

etiap

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Setiap instansi terkait program kegiatan yang dilakukan mengacu terhadap program
MP3EI yang dicanangkan oleh pemerintah sampai dengan tahun 2025. Berikut ini
ditampilkan program kementerian perhubungan terhadap pengembangan pebuhan yang
menjadi outlet pergerakan barang di Pulau Sumatera dalam mendukung MP3EI.
Gambar 5.

Pengembangan Outlet Pelabuhan Laut di Sumatera dalam Menunjang


MP3EI

Sumber : Ditjen Perhubungan Laut

Selain daripada Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum sebagai


penyedia prasarana jalan memberikan kebijakan penentuan prioritas jalan lintas dalam
mendukung koridor ekonomi yang dicanangkan dalam MP3EI.

Gambar 6.

Program Kementerian PU dalam Mendukung MP3EI di Pulau Sumatera

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Pulau Kalimantan yang dalam MP3EI merupakan pusat produksi dan pengolahan hasil
tambang dan lumbung energi nasional dengan komoditi unggulanya kelapa sawit,
migas dan batubara.
Gambar 7.

Komoditi Utama Pulau Kalimantan Dalam MP3EI

Sumber: Ditjen Perhubungan Laut

Gambar 8.

Pengembangan Outlet Pelabuhan Laut di Kalimantan dalam menunjang


MP3EI

Sumber : Ditjen Perhubungan Laut

4. PERMASALAHAN JALAN LINTAS


4.1 Pulau Sumatera
Ada beberapa permasalahan terkait dengan jaringan jalan di Pulau Sumatera,
diantaranya antara lain :
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

10

1. Kecenderungan orang untuk lebih memilih melewati Jalan Lintas Timur Pulau
Sumatera.
- Jumlah kendaraan yang melewati jalan lintas pantai timur Sumatera terus
meningkat, karena merupakan jalan alternatif dengan waktu tempuh
terpendek .
- "Meski masih terdapat jalan rusak dan tidak rata, namun banyak
pengemudi yang melewati jalan lintas ini, karena titik kemacetan minim
- Jumlah kendaraan yang melewati lintas timur belum begitu padat, sehingga
ketika dalam perjalanan para pengemudi bisa mempercepat laju
kendaraannya dan lebih hemat waktu dan operasional berkendara
2. Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera yang sering rusak akibat muatan berlebih
(Overloaded).
Jalan lintas timur Pulau Sumatera termasuk kategori kelas III A. Artinya,
angkutan barang yang diizinkan lewat adalah kendaraan dengan muatan
sumbu terberat (MST) maksimal 8(delapan) ton, Faktanya banyak
kendaraan pengengkut barang dengan MST lebih dari delapan ton bahkan
beberapa truk pengangkut barang itu bermuatan 10-15 ton. Akibat
pengaggaran batas muatan kendaraan yang melebihi batas kemampuan
jalan dengan frekuensi pelanggaran yang relatif sering maka ruas jalan
lintas Sumatera terutama Jaringan Jalan Lintas Timur rusak parah, dan berusia
pendek. Bahkan sebagian ruas jalan lintas timur sering ditutup karena alasan
keselamatan laulintas.
Pelanggaran muatan truk barang sudah keterlaluan dengan tingkat tingkat
muatan yang lebih berat. Banyak truk melakukan pelanggaran dengan muatan
hampir 100 persen melebihi izin MST 8 ton, sehingga badan jalan tidak mampu
menahan dan rusak.
3. Kondisi Geografis Jalan Lintas Barat yang Melewati Bukit Barisan
Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera melewati bukit barisan sehingga topografi
Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera ini berbukit-bukit, jalan sempit dan berliku,
di beberapa titik alinyemennya curam bahkan di ruas jalan Biha Krui- Sp.
Gunung Kemala- Pugung Tampak Melesom Batas Provinsi Bengkulu
terdapat alinyemen vertical yang tajam di tanjakan Manula.
Selain itu Jalan Lintas Barat ini merupakan daerah rawan bencana, ada
beberapa titik rawan bencana di sepanjang Jalan Lintas Barat ini, diantaranya
adalah :
-

Biha Krui- Sp. Gunung Kemala- Pugung Tampak Melesom Batas


Provinsi Bengkulu, sepanjang lebih kurang 144 km. Segmen ini ada lokasi
rawan longsor dan alinyemen vertical yang tajam di tanjakan Manula.
Bengkulu via Pagar Alam- Tanjung Sakti- Batas Bengkulu/ arah Manna
sejauh 114 km, jalan sempit lebar 4,5 m dan rawan longsor.
Ketahun- Ipuh- Bantal- Mukomuko- batas Sumatera Barat sejarak 213 km,
ada daerah rawan abrasi air laut.

4. Jalan Lintas Tengah Pulau Sumatera yang melewati Urban area


Lalu lintas yang padat di beberapa pusat kota (urban area), penyempitan jalan
di beberapa ruas dalam kota seperti di daerah Musi Rawas, dan adanya pasar
tumpah di beberapa titik jalan lintas tengah merupakan permasalahan tersediri
untuk Jalan Lintas Tengah Pulau Sumatera.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

11

4.2 Pulau Kalimantan


Ada beberapa permasalahan menyangkut jaringan Jalan Lintas di Pulau Kalimantan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kondisi Jalan Lintas Selatan yang sering mengalami kerusakan parah, bahkan
di beberapa titik kondisinya sangat memprihatinkan bahkan sudah tahap
mengkhawatirkan bagi keselamatan lalu-lintas dan kelancaran transportasi
yang menjadi urat nadi perekonomian rakyat. Kondisi kerusakan ini makin
parah apabila memasuki musim hujan.
2. Banyak ruas jalan pada jalan Lintas Pulau Kalimantan, padahal rata-rata
longsoran jalan tersebut persis berada di tikungan tajam yang sangat
berbahaya bagi pengendara.
3. Kualitas Jalan yang rusak parah menyebabkan banyak terjadi kecelakaan dan
membuat sejumlah komponen kendaraan mudah rusak, seperti as roda, pelek
dan per.
4. Kualitas jalan belum memadai karena masih kelas IIIb, kondidi tersebut tidak
sesuai dengan tingginya arus lalu lintas dan beban kendaraan yang rata-rata
lebih dari 8 ton.
5. Adanya beberapa ruas yang belum tersambung di Jalan Lintas Tengah dan
Lintas Utara Kalimantan
6. Banyaknya pengemis/pungutan liar di ruas-ruas jalan yang rusak di Jalan
Lintas Utara Pulau Kalimantan, mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
7. Kerusakan Jalan lintas juga memacu inflasi di beberapa daerah di Pulau
Kalimantan, karena banyak barang kebutuhan daerah-daerah tersebut berasal
dari luar daerah.

5. SWOT PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu rencana
pembangunan atau suatu proyek. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang
spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT yang digunakan ini bertujuan
untuk menentukan arahan-arahan pengembangan yang akan dilakukan dalam
menentukan arah pembangunan infrastruktur perhubungan laut di Pulau Kalimantan.
1. Potensi (Strength)
Kekuatan yang dapat dikembangkan agar lebih tangguh, sehingga dapat bertahan
di pasaran, yang berasal dari dalam wilayah itu sendiri.
2. Masalah (Weakness)
Segala faktor yang merupakan masalah atau kendala yang datang dari dalam
wilayah atau obyek itu sendiri.
3. Peluang (Opportunities)
Kesempatan yang berasal dari luar wilayah. Kesempatan tersebut diberikan sebagai
akibat dari pemerintah, peraturan atau kondisi ekonomi secara global.
4. Ancaman (Threaten)
Merupakan hal yang dapat mendatangkan kerugian yang berasal dari luar wilayah
atau obyek.
Pada kajian Analisis SWOT digunakan untuk melihat sejauh mana priritas salah satu
jalan lintas yang akan digunakan untuk menjadi penggerak perekonomian yang ada di
sebuah pulau yaitu Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
5.1 Pulau Sumatera
Pulau Sumatera terdiri dari 3 (tiga) alternatif Jalan Lintas yaitu Jalan Lintas Barat,
Jalan Lintas Tengah dan Jalan Lintas Timur. Dari Tiga jalan lintas tersebut memiliki
beberapa permasalahan yang telah disebutkan diatas. Diantara permasalahan yang
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

12

ada, jalan linta timur dimungkinkan untuk dikembangkan untuk menjadi treeger
peningkatan perekonomian di Pulau Sumatera.
Dibawah ini dijabarkan analisa SWOT terkait dengan Jalan Lintas Timur dilihat dari
kepentingan pemerintah dalam Pengembangannya.
Tabel 3.

a.
1.
2.

3.
4.
5.
b.
1.
2.

c.
1.
2.

a.
1.
2.
3.
b.
1.
c.
1.
2.

Komponen Analisis SWOT


ANALISIS INTERNAL
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Aspek Teknis
a. Aspek Teknis
Kondisi Ruas Jalan Lintas Timur yang
1. Pergerakan Angkutan Barang yang
relatif cukup baik kondisi Perkerasan dan
overloading cukup besar
Kondisi Geometrik
2. Kelas jalan yang masih kecil daya
Sistem jaringan Jalan Lintas timur yang
dukung terhadap beban kendaraan
menghubungkan wilayah tengah dan
(Kelas IIA)
barat pulau sumatera yang diperkuat
3. Ruas jalan yang masih memiliki
feeder ruas jalan nasional
lebar yang kecil dibawah 7 meter
Kecepatan tempuh yang masih tinggi
4. Beberapa segmen kondisi jalan
dengan tingkat pelayanan yang masih
memiliki struktur tanah yang daya
baik (VCR rata-rata<0,6)
dukung tanahnya kurang baik
Keberadaan Outlet Pelabuhan Utama dan
b. Aspek Kewilayahan
Pengumpul di sekitar Pantai Timur Pulau
1. Pengembangan wilayah yang tidak
Sumatera
merata yang terkosentrasi di
Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) yang
wilayah timur pulau sumatera
masih longgar
c. Aspek Ekonomi
Aspek Kewilayahan
1. Pertumbuhan ekonomi yang
Pola tata guna lahan di seitar ruas jalan
terpusat di wilayah timur dan di
masih renggang dan sebagian besar
outlet pelabuhan
perkebunan dan industri
Rencana pemerintah dalam
pengembangan ekonomi Pulau Sumatera
di kosentrasikan pada komoditi ekonomi
yang sebagian besar terletak di wilayah
pantai timur
Aspek Ekonomi
Perecepatan pertumbuhan ekonomi di
wilayah pulau sumatera
Memperkecil biaya produksi, dengan
berkurangnya biaya transportasi
ANALISIS EKSTERNAL
Peluang (Opportunities)
Ancaman (Threats)
Aspek teknis
a. Aspek Teknis
Pengembangan jaringan ruas lintas timur 1. Pola pergerakan barang yang
dengan menghubungkan jaringan lintas
terpusat sehingga prioritas jalan
lainnya
lintas yang lainnya bisa terakaikan
Perkuatan kondisi ruas jalan lintas timur
2. Kesiapan Outlet Pelabuhan dalam
Pengembaangan outlet pelabuhan guna
mengakomodir pergerakan
mendukung pergerakan ekonomi di pulau
angkutan barang
Sumatera
b. Aspek Kewilayah an
Aspek Kewilayahan
1. Memperlambat Perkembangan
Pengembangan Wilayah di daerah sekitar
Wilayah di bagian barat dan tengah
ruas jalan lintas timur
pulau sumatera
Aspek Ekonomi
2. Perubahan prilaku sosial
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
masyarakat terhadap
setempat
perkembangan wilayah
Pertumbuhan ekonomi wilayah pulau
c. Aspek Ekonomi
sumatera pada umumnya dan wilayah
1. Memperlambat Pertumbuhan

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

13

ANALISIS INTERNAL
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
sekitar jaringan jalan lintas timur
ekonomi wilayah di bagian barat
khususnya
dan tengah pulau sumatera

Dari identifikasi SWOT di atas, maka perlu dibuat skenario untuk memberi arahan bagi
pengembangan Jaringan Jalan Lintas di Pulau Sumatera dan Pulau Kalaimantan, yang
pada intinya skenario yang dipilih harus mampu menjawab upaya untuk
mengoptimalkan unsur positif (Strenght dan Opportunities) dan meminimalkan unsur
negatif (Weakness dan Threats). Penerapan skenario yang ada di dibagi menjadi 2
skenario utama yaitu;
1. Skenario progessif, dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk
mendukung percepatan meraih peluang dan meminimalkan ancaman yang ada;
dan
2. Skenario penetratif, dengan mendayagunakan hasil pencapaian peluang yang ada
untuk menetralisir ancaman yang mungkin timbul.
Untuk mengetahui posisi rencana pengembangan jaringan jalan lintas lakukan proses
telaah IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal
Strategic Factors Analysis Summary) untuk kemudian diketahui posisi kedudukannya
dalam kuadran SWOT.
Tabel 4.

Telaah IFAS dan EFAS

Faktor-faktor
Strategi

S-O

S-W

Keterangan
1. Kondisi Jalan yang cukup baik dibandingkan
dengan lintas sumatera lainnya memberikan
suatu
kesempatan
dalam
pengembnagan
wilayah yang telah direncanakan sehingga
dapat meningkatkan nilai ekonomi yang ada
2. Percepatan Perekonomian dengan adanya
outlet pelabuha di sekitar Wilayah Timur Pulau
Sumatera memberikan kesempatan yang besar
untuk prioritas pengembangan jaringa jalan
litas timur
TOTAL
1. Percepatan perekonomian di pulau sumatera
merupakan perencanaan nasional yang perlu
diperkuat dengan sistem infrastruktur yang
harus mendapat priotitas utama, kondisi Kelas
jalan yang masih kelas IIA harus ditingkatkan
menjadi Kelas IIIA
2. Untuk mengatasi Pegerakan angkutan barang
yang overloading, perlu dilakukan pengawasan
dan pengendalian dengan jembatan Timbang
3. Dengan ditingkatkannya kinerja ruas jalan
yang menghubungkan kawasan wilayah tengah
dan
barat
menuju
lintas
timur
akan
memberikan
dampak
positif
bagi
perkembangan wilayah di sekitarnya
TOTAL
1. Kesempatan pengembangan wilayah dan

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Bobot

Rating

Bobot
x
Rating

0,666

3.333

0.333

1.332

3,665

0,333

0,333

0.666

0,333

0.333

1
0,666

2,000
4

2.664

14

Faktor-faktor
Strategi

O-T

W-T

Keterangan
perekonomian masyrakat di wilayah sekitar dan
pulau sumatera umumnya memberikan suatu
dampak yang positif yang perlu diperhatikan,
permasalahan
2. Pendanaan yang terbatas dapat disiasati
dengan
sistem
pengelolaan
infrastruktur
dengan mengajak pihak swasta dalam ikut
serta membantun mengelola pembangunan
infrastruktur dengan pola KPS (Kerjasama
Pemerintah dan Swasta) serta CSR (cooperate
sosial responsibility)
TOTAL
1. Pergerakan angkutan barang yang cukup
besar menyebabkan kerusakan yang semakin
parah, perlu ditangani secara cepat
2. Pengembangan wilayah yang tidak merata,
sehingga menimbulkan pergerakan barang yang
tidak effektif dan effisin dimana outlet tidak siap
menampung barang yang akan disalurkan
3. Pertumbuhan ekonomi yang pesat akan
menimbulkan perubahan perilaku masyarakat,
sehingga
memerlukan
pantauan
dan
pengawasan pemerintah secara melekat
TOTAL

Bobot

Rating

Bobot
x
Rating

0,333

1.665

4,329

0,333

0,333

0,333

0,333

0.666

1
2,000

Posisi SWOT Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera
Dari pembobotan di atas, maka dapat diketahui nilai faktor internal (X) dan eksternal
(Y) sebagai berikut:
X

= POTENSI (S-O) MASALAH (S-W)


= 3,665 +(2,000)
= 1,665

= PELUANG (O-T) + ANCAMAN (W-T)


= 4,329 + (2,000)
= 2,329

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

15

Gambar 9.

Posisi SWOT Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur


Pulau Sumatera

(+) Eksternal
(PELUANG)

Kuadran II
Stability

0,5
5
C

Kuadran I
Growth
D

Pertumbuhan
dan
Pengembangan

A
(-) Internal
(KELEMAHAN)

0,
2

E
F

(+) Internal
(KEKUATAN)
H

Kuadran III
Survival
(-) Eksternal
(ANCAMAN)

Kuadran IV
Diversification

Pada matriks analisis IFAS - EFAS diperoleh X = 1,665 dan Y = 2,329 dimana X untuk
penjumlahan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) sedangkan Y untuk
penjumlahan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Berdasarkan penghitungan
tersebut, maka sektor ini masuk dalam kuadran I ruang A dengan Pertumbuhan dan
Pengembangan, yaitu strategi pertumbuhan dan Pengembangan dimana
pembangunan dilakukan dikerenakan peluang dan kekuatan mempunyai nilai
yang berarti dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman yang dapat
diselesaikan dengan melihat kekuatan internal yang ada atau dapat
dikatakan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera dapat ditumbuhkan dan
dikembangankan untuk kepentingan pergerakan perkonomian di wilayah
tersebut.

Hasil Pembobotan Kriteria


Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada sub bab 4, melalui survey kuesioner
terhadap stakeholder yang terkait dalam pengembangan jaringan jalan lintas seperti
Bappeda, Bina Marga, Dinas Perhubungan di berbagai daerah di Pulau Sumatera,
dengan Metode AMK (Analisis Multi Kriteria) didapat hasil sebagai berikut:

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

16

Gambar 10.

Hasil Pembobotan Kriteria Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Pulau


Sumatera

Fungsi pengembangan ekonomi dan wilayah merupakan kriteria tertinggi daripada


aspek pengembangan jaringan jalan lainnya, hal ini dapat memberikan suatu penilaian
bahwa Pulau Sumatera masih melihat prioritas pengembangan kebijakan jaringan
jalan terhadap daerah yang memilki intensitas lalulintas yang sangat tinggi, hal ini
dikarenakan Pulau Sumatera memliki perkembangan tata ruang dan perekonomian
yang sudah cukup besar.

Gambar 11.

Hasil Pembobotan Kriteria Pengembangan Jaringan jalan Lintas Pulau


Kalimantan

Berbeda halnya dengan Pulau Sumatera, Pulau kalimantan stakeholder yang ada
memandang Aspek Pengembangan Ekonomi Wilayah menjadi peran yang terbesar
dalam kebijakan pengembangan infrastruktur jalan.
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

17

6. PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN


Hasil daripada pembobotan kriteria diatas terdapat prioritas pengembangan jaringan
jalan berdasrka ruas jalan yang terhubung, dalam kajian ini dibuat prioritas 1 sd
prioritas ke 5. Prioritas Utama merupakan prioritas 1, dimana pengkajiannya
berdasarkan Sistem Jaringan jalan pada masing-masing lintas. Contohnya Jalan Lintas
Timur yang menempati prioritas Utama. (Tabel 5)
Tabel 5.

Ruas Jaringan Jalan Lintas Timur Yang Menempati Prioritas Utama

Dari tabel diatas terlihat bahwa :


1. Di Provinsi Aceh Ruas Jalan Tengku Cikditiro (002) adalah jalan yang menuju
ke Pusat Ekonomi Banda Aceh, sedangkan Ruas Bts. Kota Lhokseumawe
Panton Labu (009) adalah ruas jalan lintas yang menuju PKN Lhokseumawe
dan Pelabuhan Lhokseumawe.
2. Di Provinsi Sumatera Utara semua ruas jalan yang menempati prioritas utama
adalah ruas jalan yang menuju Klaster Industri Sei Mangke, Pusat Ekonomi
Medan dan Pelabuhan Belawan.
3. Di Provinsi Riau, ruas jalan yang menempati prioritas utama dalam analisis
AMK adalah ruas jalan yang menuju Pusat Ekonomi (PKN) Pekanbaru, Klaster
Industri Dumai, Pelabuhan Dumai, Klaster Industri Lubuk Gaung dan Klaster
Industri Pelintung.
4. Di Provinsi Jambi, ruas jalan Sp. Tuan Bts. Kota Jambi (004) adalah ruas
jalan yang menuju ke Pusat Ekonomi (PKN) Jambi
5. Di Provinsi Sumatera Selatan, semua ruas jalan lintas yang menempati urutan
pertama prioritas adalah ruas-ruas jalan yang menuju ke Pusat Ekonomi (PKN)
Palembang, Klaster Industri Palembang, dan Pelabuhan Tanjung Siapi-api.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

18

Ruas Jalan Yang Menjadi Prioritas di Lintas Tengah Sumatera adalah sebagai berikut :
Tabel 6.

Ruas Jalan Yang Menjadi Prioritas di Jalan Lintas Tengah Sumatera

Di Jalan Lintas Tengah ruas-ruas jalan yang menjadi prioritas adalah ruas-ruas jalan
yang menuju ke Pusat Kegiatan Wilayah.
1. Di Provinsi Jambi, Jalan dengan nomor ruas 004, 009 dan 010 adalah ruas jalan
yang menuju ke PKW Muaro Bungo sedangkan jalan dengan nomor ruas 012 dan
013 adalah ruas ajalan yang menuju PKW Sorolangun.
2. Di Provinsi Sumatera Selatan, jalan dengan nomor ruas 011, 013, dan 014 adalah
ruas jalan yang menuju PKW Soralangun, jalan dengan nomor ruas 018 dan 019
adalah ruas jalan yang menuju PKW Lahat, Ruas jalan dengan nomor ruas 020 dan
021 adalah ruas jalan yang menuju PKW Muara Enim, sedangkan ruas jalan dengan
nomor ruas 022 adalah ruas jalan yang menuju PKW Balaraja.
3. Di Provinsi Lampung, jalan dengan nomor ruas 010 dan 012 adalah ruas jalan yang
menuju PKW Kota Bumi, jalan dengan nomor ruas 013 dan 015 adalah jalan yang
menuju PKN Bandar Lampung dan Pelabuhan Panjang, sedangkan ruas jalan
dengan nomor 019 dan 020 adalah ruas jalan yang menuju pelabuhan
penyeberangan Bakauheni.
Seluruh Prioritas Jalan lintas Sumatera dan Kalimantan dapat dilihat pada Lampiran 1
Tabel Program Jalan Lintas
7. KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN
Setelah mendapatkan program prioritas dilakukan peninjauan berdasarkan kawasan
strategis dari masing-masing pulau. Penentuan Kawasan startegis mengacu pada
pembagian Kawasan berdasarkan MP3EI dan Outlet pelabuhan yang akan
dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan.
Daerah pengaruh (hinterland) setiap kawasan ditentukan dari jarak kedekatan dengan
Outlet Pelabuhan dan Besarnya Komoditas Unggulan daerah.
7.1 Kawasan Strategis Pulau Sumatera
Di pulau Sumatera kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
strategis terdiri dari:
1. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Lampung
2. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Jambi

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

19

3.
4.
5.
6.

Kawasan
Kawasan
Kawasan
Kawasan

Pengembangan Pusat Ekonomi Palembang


Pengembangan Pusat Ekonomi Pekanbaru
Industri Dumai
Pusat Ekonomi Medan

Seluruh kawasan Pengembangan Strategis Pulau Sumatera dapat dilihat pada


Lampiran 1.
1. Kawasan Pusat Ekonomi Lampung
Kawasan Pusat Ekonomi Lampung mempunyai beberapa jenis komoditi unggulan yang
terdapat
diwilayah derah
sekitarnya,
yang
merupakan
daerah
hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Lampung dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7.
No.

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Lampung


Kawasan
Komoditi
MP3EI
RTRWN RTR Pulau
RTRW
Unggulan
Provinsi
Kawasan Andalan Mesuji
V
V
V
Kawasan
Andalan
V
V
V
Kotabumi

1
2

Kawasan Ekonomi Lampung memiliki outlet Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan


Panjang. Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan
digerakan menuju ke outlet tersebut.
Tabel 8.

Simpul Pergerakan Barang Lampung


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Panjang
No.

Pelabuhan

P. Panjang

P. Bakauheni

MP3EI

RTRWN

V
V

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Lampung mengalami perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini dikarenakan
program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.

Tabel 9.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Timur pada Kawasan Pusat Ekonomi


Lampung

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

20

Program Prioritas

Program Strategis

008

002

003

009

036
004
010

012

011

037

013

005
042

014

006

041
040

033

034

015

032
031
030

006

029

019

Gambar Kawasan Pusat Ekonomi Lampung

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

21

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.

No.
Ruas

Lampung 007
(17)
006
015
040
041
042

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Way SKP. Bunut - Sp. Bakauheni
Way Jepara - Way SKP. Bunut
Tegineneng - Sp. Tanjung Karang
Tegineneng - Bts. Kota Metro
Bts. Kota Metro - Gedong Dalam
Gedong Dalam - Bts. Kota Sukadana

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang

Lebar
(m)
7.0
7.0
14.0
6.0
7.0
4.8

Kondisi
Jalan
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Sedang

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala

22

& Pelebaran sampai 9 Meter


& Pelebaran sampai 9 Meter
& Pelebaran sampai 9 Meter
& Pelebaran sampai 9 Meter
& Pelebaran sampai 9 Meter

2.

Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Palembang

Kawasan Pusat Ekonomi Palembang mempunyai beberapa jenis komoditi unggulan


yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Palembang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 10.
No.

Jenis Komoditi
Palembang
Kawasan

Kawasan
Enim

Kawasan
Andalan
Palembang
Klaster Industri Tanjung
Api-api, Tanjung Carat

Andalan

Muara

Unggulan

pada

Komoditi
Unggulan
Kelapa
Sawit
&
Batubara

Pusat

Pengembangan

MP3EI

RTRWN

Batubara

Ekonomi

RTR
Pulau
V

RTRW
Provinsi
V

Kawasan Ekonomi Palembang memiliki outlet Pelabuhan Tanjung Siapi-api dan


Pelabuhan Palembang. Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan
yang akan digerakan menuju ke outlet tersebut.
Tabel 11.

Simpul Pergerakan Barang Palembang


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Tanjung Siapi-api
P. Palembang
Karet
P. Tanjung Siapi-api
P. Palembang
No.

Pelabuhan

MP3EI

RTRWN
V

P. Tanjung Siapi-api

P. Palembang

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Palembang mengalami perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini
dikarenakan program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 12.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Timur pada Kawasan Pusat Ekonomi


Palembang

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

23

Program Prioritas

Program Strategis

002

039
003
034

033
032

A
A

004

035

027
028
016

005

007
008

029

009

030
017
010

020

018

019

021
036

037

023

038

024
022
025

Gambar 12.

Kawasan Pusat Ekonomi Palembang

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

24

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Sumatera
Selatan
(15)

Kondisi Eksisting (rata-rata)

No.
Ruas

Nama Ruas

003
004
005
007
008
027
028
032
033
034
039

Sei Lilin - Betung


Betung - Bts. Kota Palembang
Bts. Kota Palembang - Sp. Indralaya
Simpang Indralaya - Meranjat
Meranjat - Bts. Kota Kayu Agung
Sp. Indralaya - Bts. Kab. Prabumulih
Bts. Kab. Prabumulih - Bts. Kota Prabumulih
Betung - Bts. Kota Sekayu
Bts. Kota Sekayu - Mangun Jaya
Mangun Jaya - Bts. Kab. Mura
JSN Batas Kota Palembang - Tj. Siapi-api

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang

Lebar
(m)
7.0
7.0
7.0
7.0
6.0
8.3
8.0
6.0
7.0
7.0

Penanganan Jalan
Kondisi Jalan
Rusak Ringan
Sedang
Sedang
Sedang
Rusak Ringan
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

25

Peningkatan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Peningkatan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

&
&
&
&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter

3.

Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Jambi

Kawasan Pusat Ekonomi Jambi mempunyai beberapa jenis komoditi unggulan yang
terdapat
diwilayah derah
sekitarnya,
yang
merupakan
daerah
hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Palembang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 13.
No.

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi jambi


Kawasan
Komoditi
MP3EI
RTRWN
RTR
RTRW
Unggulan
Pulau Provinsi
Kawasan
Andalan
V
V
V
Muara Bulian
Kawasan
Andalan
V
V
V
Muara Bungo

1
2

Kawasan Ekonomi Jambi memiliki outlet Pelabuhan Jambi dan Pelabuhan Kuala
Tungkai. Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan
digerakan menuju ke outlet tersebut.
Tabel 14.

Simpul Pergerakan Barang Jambi


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Jambi
Karet
P. Jambi
No.

Pelabuhan

P. Jambi

P. Kuala Tungkal

MP3EI

RTRWN

V
V

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Jambi mengalami perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini dikarenakan
program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 15.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Timur pada Kawasan Pusat Ekonomi


Jambi

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

26

Program Prioritas

Program Startegis

017
043

030

001
002
029

009
041

042

020

018

040

003
028

039

004
019

025
021

010

027

022
024

026
006
007

023

011

005

015

008

016

Gambar 13.

Kawasan Pusat Ekonomi Jambi

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

27

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Jambi
(11)

No.
Ruas
004
005
006
007
024
025
027
039
040

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Sp. Tuan - Bts. Kota Jambi
Bts. Kota Jambi - Mandalo Darat
Jln. Suryadharma - Jln. M. Yamin Jambi
Bts. Kota Jambi - Tempino
Bts. Kota Muaro Bulian - Bts. Kab. Muara Jambi
Bts. Kab. Muara Jambi - Sp. Mandalo Darat
Bts. Kota Jambi - Tulangduku
JSN Bts. Kota Jambi - Pelasibi
Pelasibi - Muara Sabak

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Lebar
(m)
9.4
7.5
9.0
7.5
7.0
7.5
6.5

Kondisi
Jalan
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

28

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter

4. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Pekanbaru


Kawasan Pusat Ekonomi Pekanbaru mempunyai beberapa jenis komoditi unggulan
yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Palembang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 16.
No.

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Pekanbaru


Kawasan

1
2

Kawasan Andalan Pekanbaru


Klaster Industri Pekanbaru

Kawasan Andalan Kuala Enok


Tl. Kuantan Pkl. Kerinci

Komoditi
Unggulan

MP3EI

Kelapa
Sawit

RTRWN
V

RTR
Pulau
V

RTRW
Provinsi

Kawasan Ekonomi Pekanbaru memiliki outlet Pelabuhan Pekanbaru, Pelabuhan


Tembilahan dan Pelabuhan Tanjung Buton. Pengembangan Pelabuhan berdasarkan
komoditi unggulan yang akan digerakan menuju ke outlet tersebut.
Tabel 17.

Simpul Pergerakan Barang Pekanbaru


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Pekanbaru
P. Tembilahan
Karet
P. Pekanbaru
P. Tanjung Buton
No.

Pelabuhan

MP3EI

RTRWN

P. Pekanbaru

P. Tanjung Buton

P. Tembilahan

P. Kuala Enok

P. Kijang

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Pekanbaru mengalami perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini dikarenakan
program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 18.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Timur pada Kawasan Pusat Ekonomi


Pekanbaru

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

29

Program Prioritas

Program Strategis

008
033
009
032

035
031

034
020
021

019

022
K

010

011

018

012
036

022

013

037

014
023

015

026

037
036

024

027
028
016

044

029

030

025

009
012

Gambar 14.

Kawasan Pusat Ekonomi Pekanbaru

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

30

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Riau
(09)

No.
Ruas
008
009
010
011
012
013
014
015
019
022
026
027
028
029
030
031
032
036
037

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Duri - Kandis
Kandis - Bts. Kab. Bengkalis
Bts. Kab. Kampar - Sikijang Mati
Sikijang Mati - Sp. Lago
Simpang Lago - Sorek I
Sorek I - Bts. Kab. Inhu
Bts. Kab. Inhu - Sp. Japura
Sp. Japura - Pematang Reba
Bts. Kab. Kampar - Bts. Kota Bangkinang
Marpoyan - Bts.Kab. Kuansing
Pematang Reba - Rengat
Rengat - Kuala Cinaku
Kuala Cinaku - Rumbai Jaya
Rumabai Jaya - Bagan Jaya
Bagan Jaya - Kuala Enok
JSN. Sp. Beringin - Perawang
JSN. Perawang - Siak Sri Indrapura
JSN. Rumbai Jaya - Tempuling
JSN. Tempuling - Tembilahan

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah

Lebar
(m)
7.0
6.5
6.5
7.0
7.0
6.0
6.0
6.5
6.5
6.0
6.0
4.5
5.0
6.0
8.0

Kondisi
Jalan
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin

31

&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter

5.

Kawasan Pusat Pengembangan Industri Dumai

Kawasan Pusat Pengembangan Industri Dumai mempunyai beberapa jenis komoditi


unggulan yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Palembang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 19.
No.
1
2

3
4

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Dumai


Kawasan
Kawasan Andalan Duri
Dumai
Kawasan
Andalan
Ujung Balu Bagan
Balu
Klaster Industri Dumai
Kawasan
Andalan
Rantau
Parapat

Kisaran

Komoditi
Unggulan

MP3EI

RTRWN

RTR
Pulau
V

Sawit

RTRW
Provinsi
V

Kawasan Ekonomi Pengembangan Industri Dumai memiliki outlet Pelabuhan Dumai.


Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan digerakan
menuju ke outlet tersebut.
Tabel 20.
Simpul Pergerakan Barang Dumai
KOMODITI
OUTLET
Karet
P. Dumai
No.
1

Pelabuhan
P. Dumai

MP3EI

RTRWN

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat


pengembangan Industri Dumai perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini
dikarenakan program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 21.

Pengembangan Ruas jalan Lintas


Pengembangan Industri Dumai

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Timur

pada

Kawasan

Pusat

32

Program Prioritas

Program Strategis

024
025

026

076

027
078

077

005
001

002
003

004

037
080
038

006

079

007
039

Riau, Kawasan Komoditas Utama Kelapa Sawit (Dumai)

Gambar 15.

Kawasan Pusat Pengembangan Industri Dumai

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

33

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Riau
(09)

Sumut
(03)

No.
Ruas
001
002
003
004
005
006
024
025
026
027

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Bts. Prov. Sumut - Bagan Batu
Bagan Batu - Sp. Balam
Sp. Balam - Sp. Batang
Sp. Batang- Bts. Kota Dumai
Bts. Kota Dumai - Sp. Terminal
Sp. Batang- Sp. Kulim
Bts. Kab. Asahan-Bts. Kota Rantau Parapat
Bts. Kota Rantau Parapat - Aek Nabara
Aek Nabara - Sp. Kota Pinang
Sp. Kota Pinang - Bts. Kota Dumai

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Lebar
(m)
11.5
6.5
6.0
6.0
6.0
6.5
7.0
7.0
7.0
7.0

Kondisi
Jalan
Baik
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

34

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

&
&
&
&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter

6.

Kawasan Pusat Ekonomi Medan dan Banda Aceh

Kawasan Pusat Ekonomi Medan dan Banda Aceh mempunyai beberapa jenis komoditi
unggulan yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah hiterland
pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat disekitar
Palembang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 22.
No.
1
2

3
4

5
6

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Medan


dan Banda Aceh
Kawasan
Komoditi
MP3EI
RTRWN
RTR
RTR
Unggulan
Pulau
Provinsi
Kawasan Andalan Banda
Aceh
Kawasan
Andalan
&
V
V
V
Kawasan Tertentu Industri
Lhokseumawe
Kawasan Andalan Pantai
V
V
Barat
Kawasan
V
V
V
AndalanMebidangro
(Medan Binjai Deli
Serdang - Tanah Karo)
Klaster Industri Seimangke Kelapa
V
Sawit
Kawasan
Andalan
V
V
Pematangsiantar

Kawasan Pusat Ekonomi Medan dan Banda Aceh memiliki outlet Pelabuhan Belawan
dan Kuala Tanjung. Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang
akan digerakan menuju ke outlet tersebut.
Tabel 23.

Simpul Pergerakan Barang Medan dan Banda Aceh


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Belawan
P. Kuala Tanjung
Karet
P. Belawan
P. Kuala Tanjung
No.

Pelabuhan

MP3EI

RTRWN

Ulele

Lhokseumawe

Meulaboh

Belawan

Kuala Tanjung

Tanjung Balai Asahan

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Medan dan Banda Aceh
perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini
dikarenakan program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

35

Tabel 24.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Timur pada Kawasan Pusat Ekonomi


Medan dan Banda Aceh

Program Prioritas

Program Strategis

050

001

052
051

002
K

026

040

026
K

003
002
041
004

013
014

005

009
007

006
027

042

008

015
010
016
043
017

028

011

018

044

019

020
047

029
021

045

012

A
030

046
022
031

032

001

002

023
003

010

033
005
009

024

034

011
013

004

006

012

008
007
014

015

025

052

016

028

063

017

018

019

053
054

035

020

059

055

021

064

074

022

A
060

057

073
072

061
056

029

036

062
065

023

037
030

Gambar 16.

031

066

Kawasan Pusat Ekonomi Medan dan Banda Aceh

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

36

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Sumut
(03)

Kondisi Eksisting (rata-rata)

No.
Ruas

Nama Ruas

001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
052
063
064

Bts. Prov. Aceh - Sp. Pangkalan Susu


Sp. Pangkalan Susu - Tanjung Pura
Tanjung Pura - Bts. Kota Tsabat
Bts. Kota Tsabat - Bts. Kota Binjai
Jln. Lingkar Luar Binjai
Bts. Kota Binjai - Bts. Kota Medan
Bts. Kota Medan - Bts. Kota Lubuk Pakam
Bts. Kota Medan - Tembung - Lbk. Pakam
Medan - Belawan
Bts. Kota Lubuk Pakam. - Bts. Kab. Serdang Bedagai
Bts. Kab. Deli Serdang - Perbaungan
Perbaungan - Bts. Deli Serdang
Bts. Deli Serdang - Sei Rampah
Sei Rampah - Bts. Kota Tebing Tinggi
Bts. Kota Tebing Tinggi - Kp. Binjai
Bts. Kota Medan - Bts. Kab. Tanah Karo
Bts. Tebing Tinggi -Bts. Kab.Simalungun
Bts. Deli Serdang - Bts. Pematang Siantar

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Lebar
(m)
6.5
7.5
7.5
8.0
14.0
14.0
14.0
6.5
7.0
12.0
14.0
7.5
7.5
7.0
7.5
7.0
7.0
7.0

Kondisi
Jalan
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

37

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter

& Pelebaran Sampai 11 Meter

&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter

7.2 Kawasan Strategis Pulau Kalimantan


Di pulau Kalimantan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
strategis terdiri dari:
1. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Samarinda dan Balikpapan
2. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Banjarmasin
3. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin
4. Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Pontianak
5. Kawasan Perbatasan Entikong
Seluruh kawasan Pengembangan Strategis Pulau Sumatera dapat dilihat pada
Lampiran 1.
1.

Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Samarinda dan Balikpapan

Kawasan Pusat Ekonomi Samarinda dan Balikpapan mempunyai beberapa jenis


komoditi unggulan yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah
hiterland pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat
disekitar Samarinda dan Balipapan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 25.
No.
1
2
3

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Samarinda


dan Balikpapan
Kawasan

Kawasan Andalan Bunlok


Muara Teweh
Kawasan
Andalan
Bonsamtepajam
Kawasan Kutai Timur Maloy

Komoditi Unggulan

MP3EI

Kelapa Sawit, Migas,


Kayu
Bauksit, Kelapa Sawit,
Batubara, Kayu

RTRWN
V

RTR
Pulau
V

RTRW
Provinsi

Kawasan Pusat Ekonomi Samarinda dan Balikpapan memiliki outlet Pelabuhan


Balikpapan, Samarinda, Tanah Grogot, Bontang, Maloy dan Tarakan. Pengembangan
Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan digerakan menuju ke outlet
tersebut.
Tabel 26.
Simpul Pergerakan Barang Medan dan Banda Aceh
No.
Pelabuhan
MP3EI

RTRWN

P. Balikpapan

P. Samarinda

P. Tanah Grogot

P. Bontang

P. Maloy

P. Tarakan

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Samarinda dan Balikpapan
perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini
dikarenakan program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

38

Tabel 27.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Selatan pada Kawasan Pusat Ekonomi


Samarinda dan Balikpapan

Program Prioritas

Program Startegis

A
014

013
038 037

012

011

039

036
010
007

006

009

008

005

004

Gambar 17.

Kawasan Pusat Ekonomi Samarinda dan Balikpapan

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

39

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Kaltim
(34)

No.
Ruas
008
009
010
012
013
014
037
038

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Bts. Kota Balikpapan - Sp. Samboja
Sp. Smaboja - Loa Janan
Loa Janan - Bts. Kota Samarinda
Sp. Sambera - Santan
Santan - Bontang
Bontang - Sangatta
Bts. Kota Tenggarong - Sp. 3 Senoni
Sp. 3 Senoni - Kotabangun

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah

Lebar
(m)
6
6.7
6
6
6
10
5
5.5

Kondisi
Jalan
Baik
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin

40

&
&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter

2.

Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin

Kawasan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin mempunyai beberapa jenis


komoditi unggulan yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah
hiterland pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat
disekitar Palangkaraya dan Banjarmasin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 28.

Jenis Komoditi Unggulan pada


Palangkaraya dan Banjarmasin

No.

Kawasan

Komoditi Unggulan

Kawasan Andalan Sampit Pangkalan


Bun
Kawasan Andalan Katayan Barito

3
4

Kawasan Andalan Banjarmasin


Kawasan Kota Baru, Tanah Bambu, dsk

Pusat

Pengembangan
MP3EI

Besi Baja, Kelapa Sawit,


Kayu

Besi Baja, Kelapa Sawit,


Kayu, Batu Bara

RTRWN

Ekonomi

RTR
Pulau
V

Kawasan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin memiliki outlet Pelabuhan


Banjarmasin, Peilahari, Kumai, Kotabaru, Teluk Sigitung, dan Batu Licin.
Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan digerakan
menuju ke outlet tersebut.
Tabel 29.
No.

Simpul Pergerakan Palangkaraya dan Banjarmasin


Pelabuhan
MP3EI
RTRWN

P. Banjarmasin

P. Kumai

P. Kota Baru

P. Batulicin

P. Teluk Sigintung

P. Peilahari

KOMODITI
Kelapa Sawit
Bauksit
Kayu
Batu Bara

OUTLET
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
P. Banjarmasin
P. Peilahari
P. Banjarmasin
P. Peilahari
P. Banjarmasin
P. Peilahari
P. Banjarmasin
P. Peilahari

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Samarinda dan Balikpapan
perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini
dikarenakan program strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

41

RTRW
Provinsi

Tabel 30.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Selatan pada Kawasan Pusat Ekonomi


Palangkaraya dan banjarmasin

Program Prioritas

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Program Strategis

42

034

033

025

026
039

035

037

040

047
045

041

046

038

048
049

012

044

035

042
011
015

013

029

043

031

041

028

010

030

040

033

014
K

039
027

016

026

038

017
025

036

037

035
024
034

023

018

022

050

045
021

046

019

019

044

043

020

051

047

018

020

048
032
001

042

002

017

049

015

016
003
004

010
005

A
009
008

Gambar 18.

Kawasan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

43

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.

No.
Ruas

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas

Kalteng
(32)

012
013
015
016
017
018
019
020
044

Kasongan - Tangkiling
Tangkiling - Bts. Kota Palangkaraya
Jln. Ir. Sukarno - Lap. Terbang
Sp. Karang Bangkirai - Br. Bengkel
Br. Bengkel - Pilang
Pilang - Pulang Pisau
Pulang Pisau - Bts. Kota Kuala Kapuas
Tumbang Talaken - Tumbang Jutuh
Sp. Batang- Sp. Kulim

Kalsel
(36)

001
002
003
004
005
015
016
017
032

Bts. Prov. Kalteng - Bts. Kota Banjarmasin


Bts. Kota Banjarmasin - Sp. Liang Anggang
Lolo - Karo
Karo - Kademan
Kademan - Penajam
Pelabuhan Trisakti - Liang Anggang
Liang Anggang - Martapura
Martapura - Ds. Tungkap
Sp. 3 Agas - Simanggaris

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Rendah

Lebar
(m)
6.0
8.0
12.0
7
7
6.3
5
6

7
12
6
6
6
7.5
12
6.2
5

Kondisi
Jalan
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Sedang

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

44

&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter

3.

Kawasan Pengembangan Pusat Ekonomi Pontianak

Kawasan Pusat Ekonomi Palangkaraya dan Banjarmasin mempunyai beberapa jenis


komoditi unggulan yang terdapat diwilayah derah sekitarnya, yang merupakan daerah
hiterland pengembangan kawasan tersebut. Beberapa kawasan yang terdapat
disekitar Palangkaraya dan Banjarmasin dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 31.

Jenis Komoditi Unggulan pada Pusat Pengembangan Ekonomi Pontianak

No.

Kawasan

Kawasan
Andalan
Mempawah, dsk

Kawasan Andalan Ketapang

Pontianak,

Komoditi
Unggulan
Bauksit,
Kelapa Sawit,
Kayu

MP3EI

RTRWN

RTR
Pulau
V

RTRW
Provinsi

Kawasan Pusat Ekonomi Pontianak memiliki outlet Pelabuhan Pontianak.


Pengembangan Pelabuhan berdasarkan komoditi unggulan yang akan digerakan
menuju ke outlet tersebut.
Tabel 32.

Simpul Pergerakan Barang Pontianak


OUTLET
KOMODITI
Pelabuhan Utama
Pelabuhan
Pengumpul
Kelapa Sawit
P. Pontianak
Bauksit
P. Pontianak
Kayu
P. Pontianak
No.
1

Pelabuhan
P. Pontianak

MP3EI

RTRWN

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Pusat Ekonomi
Pontianak perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini dikarenakan program
strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 33.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Selatan pada Kawasan Pusat Ekonomi


Pontianak

Program Prioritas

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Program Strategis

45

Gambar 19.

Kawasan Pusat Ekonomi Pontinak

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

46

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Kalbar
(30)

No.
Ruas

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas

010

Sei Pinyuh - Bts. Kota Pontianak

Fungsi
Arus
Rendah

011
012
013

Jln. Kom Yos Sudarso (Pontianak)


Bts. Kota Pontianak - Tayan
Tayah - Teraju

Tinggi
Tinggi
Sedang

8.0
6.0
4.5

014
015
016

Teraju - Bts. Balai Berkuak


Bts. Balai Berkuak - Aur Kuning
Aur Kuning - Sandai

Rendah
Rendah
Rendah

4.5
6.5
6.0

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Lebar
(m)
7.0

Kondisi
Jalan
Baik
Rusak
Ringan
Baik
Baik
Rusak
Ringan
Sedang
Sedang

Penanganan Jalan
Pemeliharaan Rutin

& Pelebaran Sampai 11 Meter

Peningkatan
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan Rutin

& Pelebaran Sampai 11 Meter


& Pelebaran Sampai 11 Meter
& Pelebaran Sampai 11 Meter

Peningkatan
Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan Berkala

& Pelebaran Sampai 11 Meter


& Pelebaran Sampai 11 Meter
& Pelebaran Sampai 11 Meter

47

4.

Kawasan Perbatasan Entikong

Kawasan Perbatasan Entikong di Pulau Kalimantan yang merupakan akses keluar


masuk antar negara Indonesia dan Malaysia adalah daerah Entikong. Kawasan ini
sangat penting terhadap fator kemanan dan Ekonomi masyarakat dan wilayah Negara
NKRI. Kawasan Perbatasan memiliki komoditi unggulan didaerah sekitarnya. Beberapa
kawasan unggulan yang terdapat disekitar Kawasan Perbatasan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 34.
No.
1

Jenis Komoditi Unggulan pada Daerah Kawasan Perbatasan Entikong


Kawasan
Komoditi
MP3EI RTRWN
RTR
RTRW
Unggulan
Pulau Provinsi
Kawasan Andalan Kapuas Hulu
V
V

Program prioritas pengembangan ruas jalan yang terdapat di Kawasan Perbatsan


Entikong perubahan prioritas menjadi prioritas utama hal ini dikarenakan program
strategis pengembangan kawasan wilayah.
Berikut ini disampaikan perubahan pengembangan ruas jalan nasional yang terdapat
di jalan lintas dan feeder pengembangan ruas jalan yang ada.
Tabel 35.

Pengembangan Ruas jalan Lintas Selatan pada Kawasan Perbatasan


Entikong

Program Prioritas

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Program Strategis

48

Gambar 20.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Perbatasan Entikong

49

Program prioritas penanganan berdasarkan kawasan strategis


Hasil dari analisis program prioritas dan kondisi jalan lintas saat ini, berikut ini ditampilkan tabel penangan ruas jalan yang menjadi prioritas
berdasarkan kawasan strategis.

Prov.
Kalbar
(30)

No.
Ruas
042
043
044
045
022

Kondisi Eksisting (rata-rata)


Nama Ruas
Bts. Serawak - Entikong
Entikong - Balai Karangan
Balai Karangan - Tembayan
Tembayan - Tanjung
Tanjung - Bts. Kota Sangau

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

Fungsi
Arus
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang

Lebar
(m)

Kondisi Jalan

6.7
8.2
6.0
6.0
6.5

Rusak Ringan
Rusak Ringan
Rusak Ringan
Rusak Ringan
Sedang

Penanganan Jalan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Peningkatan
Pemeliharaan Berkala

50

&
&
&
&
&

Pelebaran Sampai 11 Meter


Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran Sampai 11 Meter
Pelebaran sampai 9 Meter

8. KESIMPULAN
8.1 Jalan Lintas Pulau Sumatera
1. Permasalahan jalan Lintas Pulau Sumatera yang terbagi menjadi tiga lintas yang
terdiri dari Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur memiliki masing-masing
permasalahan yang berbeda-beda. Lintas Barat yang terletak hampir seluruhnya
terletak di Pantai Barat memiliki permasalahan terkait dengan rawan bencana
karena merupakan daerah patahan, sehingga beberapa ruas mengalami longsor
akibat. Sedangkan Kondisi Jalan Lintas tengah yang melalui simpul pemukiman
sudah cukup padat lalulintas pada ruas yang memasuki daerah pemukiman.
Sedangkan Lintas Timur kegiatan laulintas angkutan barang sangat mendominasi,
hampir sebagian besar outlet pelabuhan utama terletak di lintas timur.
2. Pengembangan Jalan Lintas Timur menjadi prioritas utama sebagai motor
pergerakan ekonomi di pulau sumatera, outlet pelabuhan yang terletak di sekitar
garis pantai timur pulau sumatera menjadi potensi pergerakan prioritas angkutan
barang dari wialayah pulau sumatera sehingga diperlukan jalan penghubung dari
kawasan yang ada menuju oulet pelabuhan terdekat.
3. Startegi awal pengembangan jalan lintas pulau sumatera terlebih dahulu
membuat kajian urutan prioritas ruas jalan yang berpotensi untuk dikembangkan
berdasarkan kriteria seperti Fungsi Arus, Perekonomian, Aksebilitas dan Mobilitas,
Kawasan unggulan dan Multimoda. Pengembangan berdasarkan Aksebilitas dan
mobilitas serta Nilai Volume Fungsi Arus menjadi kriteria terbesar dalam
pengembangan jalan lintas.
4. Selain dari pengembangan prioritas, pengembangan strategis diperlukan dalam
pengembangan kawasan yang memiliki potensi andalan di pulau sumatera.
Dengan mengacu pada MP3EI (Masterplan Percepatan Ekonomi Indonesia)
pengembangan oullet pelabuhan yang direncanakan menjadikan dasar
pengembangan kawasan startegis di wilayah pulau sumatera, secara garis besar
terdapat 6 (enam) kawasan strategis untuk dikembangkan yaitu: Pusat Ekonomi
Medan, Kluster Industri Dumai, Pusat Ekonomi Pekanbaru, Pusat Ekonomi Jambi,
Pusat Ekonomi Palembang dan Pusat Ekonomi Bandar Lampung
5. Kawasan startegis diatas, diperkuat dengan pengembangan ruas jalan nasional
yang menghubungkan beberapa kawasan unggulan yang ada, selain daripada
ruas jalan yang terdapat pada jalan lintas timur.
8.2 Jalan Lintas Pulau Kalimantan
1. Seperti halnya Pulau Sumatera, jalan lintas Kalimantan yang terbagi menjadi tiga
lintas yang terdiri dari Lintas Utara, Lintas Tengah dan Lintas Selatan memiliki
masing-masing permasalahan yang berbeda-beda. Lintas Utara yang memiliki
kondisi Jalan yang tidak baik dan tata guna lahan yang kurang berkembang,
sedangkan Lintas tengah masih terdapatnya jalan yang tidak terhubung dan
sering terjadi banjir menyebabkan lintas tersebut kurang dapat dikembangkan.
2. Pengembangan Jalan Lintas Selatan Pulau kalimantan menjadi prioritas utama
sebagai motor pergerakan ekonomi di pulau Kalimantan, outlet pelabuhan yang
terletak di sekitar garis pantai Selatan pulau Kalimantan menjadi potensi
pergerakan prioritas angkutan barang dari wialayah pulau Kalimantan sehingga
diperlukan jalan penghubung dari kawasan yang ada menuju oulet pelabuhan
terdekat.
3. Startegi awal pengembangan jalan lintas pulau Kalimantan terlebih dahulu
membuat kajian urutan prioritas ruas jalan yang berpotensi untuk dikembangkan
berdasarkan kriteria seperti Fungsi Arus, Perekonomian, Aksebilitas dan Mobilitas,
Kawasan unggulan dan Multimoda. Aspek berdasarkan Pengembangan Ekonomi
Wilayah menjadi kriteria terbesar dalam pengembangan jalan lintas di Pulau
Kalimantan.
4. Selain dari pengembangan prioritas, pengembangan strategis diperlukan dalam
pengembangan kawasan yang memiliki potensi andalan di pulau Kalimantan.
Dengan mengacu pada MP3EI (Masterplan Percepatan Ekonomi Indonesia)
REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS
DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

51

pengembangan oullet pelabuhan yang direncanakan menjadikan dasar


pengembangan kawasan startegis di wilayah pulau Kalimantan, secara garis besar
terdapat 4 (empat) kawasan strategis untuk dikembangkan yaitu: Pusat Ekonomi
Pomtianak, Pusat Ekonomi Palangkaraya, Pusat Ekonomi Balikpapan, dan kawasan
Perbatasan Entikong
5. Kawasan perbatasan di Pulau kalimantan merupakan prioritas utama yang harus
dikembangkan, baik kondisi dan kapasitas jalan yang ada.
9. REKOMENDASI
1. Perlunya peningkatan kelas jalan dari IIIA menjadi IIA, pada jaringan jalan lintas
yang menjadi prioritas dalam mengakomodir pergerakan angkutan barang di
Pulau Sumatera dan Kalimantan.
2. Pulau Sumatera memiliki deman pergerakan lalulintas yang beraneka ragam,
hendaknya perlu adanya pembagian jenis pergerakan pada jalan lintas yang ada
seperti halnya: Jalan Lintas Barat diperuntukan bagi pergerakan Angkutan Pribadi
dan Angkutan Umum, Jalan Lintas tengah diperuntukan bagi Pergerakan Angkutan
Pribadi, Angkutan Umum dan Angkutan Barang (tonage dibawah 8 ton),
sedangkan Jalan lintas Timur diprioritaskan mengakomodir pergerakan Angkutan
Barang yang memiliki Tonage yang berat.
3. Tata
guna
lahan
disekitar
kawasan
perbatasan
perlu
diperhatikan
pengembangannya, sehingga infratruktur daerah ini terpelihara dengan baik dan
dapat mendukung aksebilitas dan mobilitas untuk masyarakat sekitarnya.
4. Perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap pemilihan ruas jalan
strategis dan prioritas terkait dengan alokasi anggaran infrastruktur terkait
dengan pengembangan jaringan jalan lintas di Pulau Sumatera dan Kalimantan,
hal ini dikarenakan kondisi budget constrain (biaya yang terbatas).
5. Komoditi yang digerakan ke outlet pelabuhan yang direncanakan perlu dilengkap
dengan sarana dan prasarana pelabuhan yang lengkap, agar pergerakan barang
akan lancar nantinya, sehingga demand angkutan barang tidak berpindah ke
outllet lainnya.

REVIEW PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN LINTAS


DI PULAU SUMATERA DAN KALIMANTAN

52

Anda mungkin juga menyukai