Anda di halaman 1dari 20

HUKUM LAUT DAN PERIKANAN

Dosen
Dosen Pengampu
Pengampu :: II Ketut
Ketut Wija
Wija Negara
Negara S.St.Pi,
S.St.Pi, MP
MP

Habibatus Sholihah
1414521022
Manajemen Sumberdaya
Perikanan

SEJARAH HUKUM
LAUT DI INDONESIA
DAN
ZONA-ZONA MARITIM

SEJARAH HUKUM LAUT DI INDONESIA


1. Ordonansi Hindia Belanda
Ordonansi Hindia Belanda
Wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan
setiap pulau hanya mempunyai wilayah laut sejauh 3 mil laut
dari garis pantai.
Pemerintahan saat itu memperbolehkan kapal asing dengan
bebas melayari laut Nusantara yang memisahkan pulau-pulau
tersebut.
1 mil laut = 1.852 m

2
MERDEKA
Tahun 1945

3. Deklarasi Djuanda 1957


Isi dari Deklarasi Juanda yang ditulis pada 13 Desember
1957;
Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang
mempunyai corak tersendiri.
Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah
merupakan satu kesatuan.
Ketentuan Ordonansi 1939 dapat memecah belah keutuhan
wilayah Indonesia.

Deklarasi Djuanda
diresmikan menjadi UU
No.4/PRP/1960
tentang Perairan
Indonesia

DINAMIKA HAK LAUT INDONESIA


(UNCLOS 1982)
Pemerintahan Indonesia merasifikasikan HUKLA 1982
dengan UU no 17 tahun 1985.
Upaya mencantumkan wilayah NKRI dalam UU 1945,
tercantum NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
haknya ditetapkan dengan aturan hukum perairan.

SEJARAH UNCLOS 1982

United Nations
Convention on the Law of
the Sea (UNCLOS)
merupakan perjanjian
hukum laut yang dihasilkan
dari konferensi PBB yang

UNCLOS I
(1958)
Konferensi PBB mengenai hukum laut ini
dilaksanakan di Jenewa dihadiri oleh 86
Negara peserta.
> Adapun Kesepakatan yang dicapai
antara lain:
1. Konvensi tentang High Seas
2. Konvensi tentang Laut Teritorial dan
Zona Tambahan

UNCLOS II (1960)

Konferensi PBB mengenai


hukum laut dilaksanakan di
Jenewa lagi yaitu dari
tanggal 17-26 April1960
dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah

UNCLOS III (1982)

1. Konferensi PBB mengenai hukum


laut ini dilaksanakan di New York
pada bulan Desember 1973 dengan
dihadiri oleh 157 Negara peserta.
2. Konferensi ini berlangsung selama 9
tahun yaitu dari tahun1973 s/d
1982.

Kunci Ketentuan UNCLOS


1. Mengatur Batas zona-zona maritim dan segala
kegiatan diperairain laut baik ekonomi maupun
transportasi, seperti: Navigasi, Zona Ekonomi
Eksklusif(ZEE), Landas Kontinental (continental shelf),
Penambangan Bawah Laut, Eksploitasi, Rezim Pulau
(Regime Of Island), Pengembangan dan Alih Teknologi
Kelautan, Penyelesaian Sengketa, Riset Ilmiah
Kelautan, Perlindungan Dan Pelesatarian Lingkungan
Laut, Kawasan (The Area), Hak Negara Tak Berpantai,
Laut Tertutup atau Setengah Tertutup (Enclosed Or
Semi-Enclosed)

ZONA-ZONA MARITIM
Undangundang
Republik
Indonesia

Latar
Belakang
UNCLOS
1982
(Zona
Maritim)

Negara
Indonesia
sebagai
Negara
Kepulauan

Kedaulata
n NKRI

Batas maritim antar negara adalah


penentuan batas wilayah atau kekuasaan
antar satu negara dengan negara lainnya
di perairan laut.
Batas maritim yang terdefinisikan dengan
jelas sangat penting bagi hubungan
internasional yang baik dan pengelolaan
laut yang efektif.

ZONA ZONA MARITIM


1. Zona Laut Teritorial
Zona Laut Teritorial adalah batas laut yang diukur sejauh 12
mil dari garis dasar (pulau terluar) menuju laut lepas. Pada
zona ini wajib dibuatkan lajur lalu lintas laut damai baik diatas
permukaan maupun dibawah laut. Laut Teritorial terdapat pada
UNCLOS 1982 (Bab II: 2-32)
2. Landas Kontinen
Landas kontinen merupakan dasar laut yang secara geologis
merupakan kelanjutan dari sebuah benua yang
kedalamannya kurang dari 150 m. Indonesia terletak di dua
landas kontinen yaitu benua Asia dan benua Australia. Batas landas
kontinen adalah diukur paling jauh 200 mil darilaut territorial ke laut
lepas. Indonesia diperkirakan memiliki potensi untuk menetapkan
batas terluar landas kontinen sampai sejauh 350 mil di tiga tempat,
yaitu Aceh sebelah Barat, Pulau Sumba sebelah Selatan, dan Utara

3. Zona Ekonomi Ekslusif


Zona Ekonomi Ekslusif adalah batas terluar laut
teritorial yang berjarak 200 mil laut dari garis
pantai terluar. Di sepanjang wilayah tersebut baik
lautan maupun udara, negara memiliki hak atas
kekayaan yang ada didalamnya. Ada 15 negara yang
mempunyai ZEE, yaitu Amerika Serikat, Prancis,
Indonesia, Selandia Baru, Australia, Rusia, Jepang,
Brasil, Kanada, Meksiko, Kiribati, Papua Nugini, Chili,
Norwegia, dan India.
4. Zona Tambahan
Zona tambahan jauhnya tidak boleh melebihi 24
mil yang diukur dari garis pangkal atau sejauh

Selat
Internasional
Suatu Negara tidak dapat
melakukan penangguhan terhadap
hak transit passage atau hak
melintas atas/di sebuah selat
internasional dari pelayaran
internasional meskipun selat
tersebut masuk dalam wilayah

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai