Anda di halaman 1dari 4

N

O
1

GOLONGAN

OBAT

BAHAN
ALAMI

Sirih

FUNGSI DAN MEKANISME

Digunakan untuk mengobati penyakit MAS (motile aeromonad


septicemia). Sirih mengandung minyak atsiri yang di dalamnya
mengandung bahan-bahan senyawa fenol yang bersifat antibakteri.
Mekanisme kerja fenolik adalah mendenaturasi protein dan merusak
membran sel dengan cara melarutkan lemak yang terdapat pada
dinding sel karena senyawa ini mampu melakukan migrasi dari fase
cair ke fase lemak. senyawa fenol mampu memutuskan ikatan silang
peptidoglikan dalam usahanya menerobos dinding sel. Setelah
menerobos dinding sel, senyawa fenol menyebabkan kebocoran
nutrien sel dengan merusak ikatan hidrofobik komponen penyusun
membran sel seperti protein dan fosfolipida serta larutnya
komponen-komponen yang berikatan secara hidrofobik yang
berakibatnya meningkatnya permeabilitas membran. Terjadinya
kerusakan pada membran sel berakibat terhambatnya aktivitas dan
biosintesa enzim-enzim spesifik yang diperlukan dalam reaksi
metabolisme (Sugianti, 2005).
Sirih
Sirih digunakan sebagai styptic(penahan darah) dan vulnerary (obat
luka kulit). Daun sirih mengandung minyak atsiri yang menghambat
pertumbuhan parasit seperti Ichthyophthirius multifiliis pada ikan
botia (Sugianti, 2005).
Daun
jambu Digunakan untuk mengobati penyakit MAS. Daun jambu biji
biji
mempunyai khasiat sebagai anti radang (anti inflamasi) dan dapat
menghentikan perdarahan (hemostatik) dan adanya kandungan
minyak atsiri yang bersifat anti bakteri (Sugianti, 2005).
DESINFEKTAN Alkohol
Digunakan untuk desinfeksi peralatan
Alkohol dapat mendenaturasikan protein dan melarutkan lemak
sehingga dinding sel rusak dan plasma membengkak mengakibatkan
mikroorganisme mati (Anonim, 2013).

APLIKASI
Konsentrasi ekstrak sirih
3,125 mg/ml dicampur
pakan (Sugianti, 2005).

Sebanyak 6,7 ppt selama


12
jam
perendaman
(Sugianti, 2005).
Konsentrasi ekstrak daun
jambu biji 31,25 mg/ml
dicampur pakan (Sugianti,
2005).
Etanol sangat efektif pada
konsentrasi
50-70%
(Anonim, 2013).

Kalium
Permanganat
(PK)

ANASTESI

Halothane
(gas)

Ketamin
(injeksi)

SEDATIVA

Etomidate

ANTIBIOTIK

Fluorokuinolon
(Enrofloxacine
)

Tetracyclin

Digunakan untuk mengatasi serangan bakteri seperti aeromonas sp. Direndam dengan dosis 2
(Anonim, 2013).
g/m3 dan didiamkan 30-60
menit dengan pengawasan.
Apabila
ada
gejala
keracunan segera tambah
air segar (Anonim, 2013).
Mekanisme kerja dengan memblok transport ion terutama ion Na Dosis
0,5-2,0
ml/L
(potassium) pada membran sel (Ross and Ross, 2008).
ditambahkan
secara
langsung ke dalam air
(Ross and Ross, 2008).
Berperan dalam anastesi umum. Mekanisme kerja dengan Dosis injeksi 30 mg/kg
menghambat GABA dan memblok serotonin, norepinefrin, dan untuk Heros citrinellum
dopamin di CNS. Sistem thalamoneocortical akan terdepres diberikan pada aorta dorsal
sedangkan sistem limbik akan aktif. Ketamin menginduksi stadium atau vena caudal (Ross and
anastesi 1 dan 2, dan tidak pada stadium 3 (Plumb, 2008).
Ross, 2008).
Digunakan untuk transportasi ikan Punctius gonionotus (Ross and 0,15-0,2 ppm (Ross and
Ross, 2008).
Ross, 2008).
Mekanisme kerja etomidate tidak diketahui secara pasti. Pada dosis
normal, etomidate memiliki sedikit efek pada laju respirasi,
menurunkan aliran darah cerebral dan konsumi o2, menurunkan
tekanan intraocular dan intracranial (Plumb, 2008).
Jenis antibiotic yang digunakan untuk mengatasi serangan bakteri Dipping ikan dengan dosis
seperti aeromonas sp. Menghambat DNA gyrase dan enzim 5 g/m3 air. Biarkan selama
topoisomerase IV dengan mengikat kompleks enzim yang 3 jam, setelah itu
mengakibatkan denaturasi enzim dan terhambatanya replikasi DNA ditambahkan air segar.
dan proliferasi (Zahid dan Isnindar, 2013).
Pengobatan dapat diulang
sehari kemudian sampai 3
kali (Mahyuddin, 2010).
Penyakit Columnaris atau penyakit merah yang disebabkan oleh 2-5 ppm dilakukan dengan

ANTIPARASIT

bakteri Flexibacter columnaris. Berdasarkan mekanisme kerjanya


tergolong antibiotok inhibitor sintesis protein, yaitu dengan blockade
terikatnya asam amino ke ribosom bakteri (sub unit 30S). aksi yang
ditimbukalan adalah bakteriostatik, yaitu dengan mencegah atau
menghambat pertumbuhan kuman dengan spectrum luas (Bobone et
al., 2013).

perendaman selama 24 jam


yang dilakukan 3 kali
berturut-turut atau
penggunaan melalui pakan
yaitu 30-60 mg/kg
ikan/hari diberikan selama
7 hari berturut-turut
(Mahyuddin, 2010).

Daun api-api Daun api-api (A. marina) digunakan sebagai antibakteri karena pada
(Avicennia
daun ini mengandung beberapa senyawa polar yang mampu
marina)
mengendalikan perkembangan Trichodina sp. Senyawa polar
tersebut yaitu saponin, flavonoid dan tannin yang dapat bekerja
sebagai antimikroba dengan cara merusak membran sitoplasma dan
membunuh sel epidermis (Afifah dkk, 2014).
Garam dapur
Penyakit Dactylogyriasis dan Gyrodactiliasis. Penyebabnya adalah
cacing yang menyerang insang ikan gurami, nila dan mas.
Memperbaiki tingkat osmosis tubuh yang cenderung memburuk saat
ikan sakit (Cahyono, 2000).

konsentrasi 20% perasan


larutan daun api-api dengan
perendaman selama 4 jam
(Afifah dkk, 2014).

Merendam
ikan
yang
terinfeksi dengan larutan
garam dapur 12,5-13 g/m3
selama
24-36
jam
(Cahyono, 2000).

Daftar Pustaka
Afifah, B., Abdulgani, N., Mahasri, G. 2014. Efektifitas Perendaman Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dalam Larutan Perasan Daun Api-api (Avicennia marina) terhadap
Penurunan Jumlah Trichodina sp. Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol 3. No.2:2337-3520
Anonim. 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa. Teknik Pembesaran Ikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Bobone, Emaliah, Yuda, H., Miluwati, O.Y., Putri, S.R. 2013. Antibiotik. Poltekkes Kemenkes RI. Pangkal Pinang.
Cahyono, B. 2000. Budi Daya Ikan Air Tawar (Ikan Gurami, Ikan Nila dan Ikan Mas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Penebar Swadaya, Anggota IKAPI. Jakarta
Plumb, D.C. 2008. Plumbs Veterinary Drug Handbook. Blackwell Publishing. Iowa
Ross, L.G., and Ross, B. 2008. Anaesthetic and Sedative Techniques for Aquatic Animals Third Edition. Blackwell Publishing. UK
Sugianti, B. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional dalam Pengendalian Penyakit Ikan. Makalah Pribadi Falsafah Sains Sekolah Pasca Sarjana. IPB. Bogor
Zahid, M. dan Isnindar. 2013. Penggunaan Antibiotik Fluorokuinolon Sebagai Obat Hewan. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai