Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan
Sasaran

: Senam pada ibu post partum (Senam Nifas)


: Ibu nifas yang dirawat di ruang rawat inap Jeruk RSUD Dr.

Hari / Tanggal
Jam
Waktu Pertemuan
Tempat

:
:
:
:

A.

Adjidarmo
Sabtu, 20 Februari 2016
09.00-09.45 WIB
45 Menit
Ruang rawat inap Jeruk RSUD Dr. Adjidarmo

Latar belakang
Masa nifas merupakan suatu kondisi dimana ibu sudah melalui proses
persalinan. Selama kehamilan dan setelah persalinan, seorang ibu mengalami berbagai
perubahan fisik, seperti otot pernapasan, otot perut, panggul dan alat kelamin. Untuk
mengoptimalkan pemulihan atau perbaikan dari perubahan fisik tersebut salah satunya
dibutuhkan ambulasi atau mobilisasi pasca persalinan dengan melakukan senam nifas.
Untuk itu dibutuhkan kemampuan dan kemandirian ibu post partum dalam
melakukan ambulasi tersebut, agar pemulihan berjalan dengan lancar dan komplikasi
selama masa nifas tidak terjadi, seperti; perdarahan, infeksi puerperalis, mastitis,
tromboflebitis dan trombosis, serta infeksi saluran kemih.
Berdasarkan hal diatas, maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan
dan mendemonstrasikan tentang senam nifas pada ibu pasca persalinan.

B.

Tujuan
1.

Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, ibu post partum dapat melakukan
senam nifas.

2.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi, ibu post partum diharapkan
mampu:
a.

Menyebutkan defenisi senam nifas

b.

Menyebutkan tujuan senam nifas

c.

Menyebutkan langkah-langkah senam nifas

d.

Mendemonstrasikan langkah-langkah dan cara gerakan senam


nifas.

C.

Metode

1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

3.

Demonstrasi

D.

Media dan Alat


1.

E.

Media
a.

Infokus

b.

leaflet

Materi
Terlampir

F.

G.

Pengorganisasian
1.

Moderator

: Aiman

2.

Presenter

: Nurul Aini SM

3.

Instruktur gerak

: Sri Wahyuni

4.

Fasilitator

: Yane Noor Haene, Yunita Hellen C

5.

Observer

: Deden Siregar

Pengaturan Tempat
Media
K

K
K

K
K

F
K

K
K

K
O

Keterangan :

: Moderator

: Presenter

: Klien

: Fasilitator

: Observer

Media

H.

: Media / Model

Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan &
Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audiens

Pendahuluan

Moderator mengucapkan salam

Menjawab salam

( 5 menit )

Moderator memperkenalkan

Mendengarkan dan

semua anggota kelompok


penyuluhan

Moderator membuat kontrak

memperhatikan

Menyetujui kontrak waktu

Mendengarkan dan

waktu

memperhatikan

Moderator menjelaskan tujuan


penyuluhan yang akan dicapai

Pelaksanaan

( 35 menit )

Moderator memberi kesempatan


menjelaskan materi

Menggali pengetahuan audiens

Mengemukakan pendapat

Mendengarkan dan

tentang senam nifas

Memberi reinforcement positif

memperhatikan

pada audiens atas pendapatnya

Menjelaskan materi penyuluhan

memperhatikan

tentang ;

Mendengarkan dan

Pengertian
senam

Tujuan

Mengemukakan pendapat

Mendengarkan dan

senam

Menggali pengetahuan audiens


tentang langkah-langkah dan cara

gerakan senam nifas

memperhatikan

Memberi reinforcemen positif

pada audiens atas pendapatnya

Mendengarkan dan
memperhatikan

Menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang ;

Langkah-

Mengajukan pertanyaan

Mengemukakan pendapat

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan dan

langkah dan cara-cara gerakan


senam nifas

Memberikan kesempatan audiens


untuk bertanya

Memberi reiforcement pada


audiens atas pertanyaannya

Memberikan kesempatan audiens

memperhatikan

lain untuk memberi pendapat

Melengkapi atau memberikan


penjelasan atas pertanyaan audiens

Penutup

( 5 menit )

Presenter mengajukan pertanyaan

Menjawab pertanyaan

pada audiens mengenai materi yang


dibahas untuk mengevaluasi
pemahaman audiens

Presenter mengucapkan salam

Menjawab salam

Moderator menyimpulkan hasil

Mendengarkan dan

ceramah dan tanya jawab

Moderator memberi salam

memperhatikan

Menjawab salam

penutup

I.

Evaluasi
1.

Evaluasi Struktur
a.

Peserta penyuluhan 15 17 orang

b.

Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang

c.

Suasana tenang dan tidak ada yang mondar - mandir

2.

Evaluasi Proses
a.

Selama proses berlangsung diharapkan klien ibu post partum dapat


mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan

b.

Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif

3.

Evaluasi Hasil
a.

Audiens dapat menyebutkan defenisi senam nifas

b.

Audiens dapat menyebutkan tujuan senam nifas

c.

Audiens dapat menyebutkan langkah-langkah senam nifas

d.

Audiens dapat mendemonstrasikan langkah dan cara gerakan


senam nifas

J.

Referensi
1. Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
2. Hamilton, Persis Mary. (1995). Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta :
EGC.
3. Mochtar, R. (1998). Sinopsis obstetrik. Jakarta : EGC.

SENAM IBU NIFAS


A. Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih dimana fungsinya adalah untuk
mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah
timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah
kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut
(Anggriyana, 2010).
B.

Tujuan senam nifas


Senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana senam
nifas mempunyai tujuan untuk :
1. Membantu proses penyembuhan dan mencegah pembentukan bekuan
(thrombosis) pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari
ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tidak bergantung.
2. Memperbaiki kekuatan dinding otot perut dan pangggul
3. Membantu melancarkan peredaran darah
4. Meningkatkan kekuatan otot yang terlibat dalam persalinan, seperti otot
tungkiu.
5. Memulihkan bentuk tubuh dan dinding perut kembali seperti sebelum hamil.

C.

Kontra indikasi
Senam nifas seyogyanya tidak dilakukan oleh ibu yang menderita anemia atau yang
mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru (Anggriyana, 2010).

D.

Pelaksanaan Senam Nifas


Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya tenaga kesehatan mengajarkan kepada ibu
untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan

melakukan latihan pernapasan dan dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan
secara santai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekejangan otot selama melakukan
gerakan senam nifas. Adapun waktu yang senam nifas dapat dilakukan disela-sela
waktu menyusui, sebelum mandi pagi, sebelum tidur siang dan sebelum tidur malam.
Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, kemudian
dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada umumnya para ibu sering merasa
takut melakukan gerakan demi gerakan setelah persalinan. Padahal 6 jam setelah
persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu sudah boleh melakukan
mobilisasi dini, termasuk senam nifas (Anggriyana, 2010).
Bentuk latihan senam antara ibu pasca melahirkan normal dengan yang melahirkan
dengan cara sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara sesar, beberapa
jam setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan dilakukan untuk
memepercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan otot perut
dan memperlancar sirkulasi darah dibagian tungkai dapat dilakukan 2-3 hari setelah
ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal, bila keadaan
ibu cukup baik, maka gerakan senam dapat dilakukan (Anggriyana, 2010).
E.

Teknik Senam Nifas


1. Latihan 1
Sikap : Tidur telentang, kedua tangan diluruskan
gerakan : Angkat kedua kaki hingga pinggul dan lutut mendekati badan lalu
luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertikal perlahan-lahan turunkan
kembali ke lantai

2. Latihan 2
Sikap : Tidur telentang dengan kedua kaki terangkat ke atas, dengan cara
meletakan kursi di ujung kasur,badan agak melengkung dengan letak kaki
bawah lebih atas seperti mencakar dan direnggangkan,

Gerakan : Lakukan gerakan pada jari-jari kaki. Lakukan ini selama 1/2
menit

3. Latihan 3
Sikap : seperti latihan 2
Gerakan : Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke
dalam dan dari dalam ke luar.Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

4. Latihan 4
Sikap : seperti latihan 2
Gerakan : Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke
bawah seperti menggergaji dilakukan selama setengah menit.

5. Latihan 5
Sikap : tidur telentang kedua tangan bebas bergerak
Gerakan : Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki
kiri dan kanan, sedangkan tangan memegang pada ujung kaki, dan urutlah
mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.lakukan selama 810 kali setiap hari.

6. Latihan 6
Sikap : berbaring telentang. Kaki diangkat keatas, kedua tangan dibawah
kepala

Gerakan : Jepitlah bantal di antara kedua kaki dan tekanlah sekuatkuatnya.Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan
melengkungkan badan.Lakukan gerakan sebanyak 4-6 kali selama setengah
menit.Gerakan menegangkan dan melemaskan otot harus dilakukan
perlahan-lahan
7. Latihan 7
Sikap : tidur telentang, kaki terangkat keatas (diganjal bantal), kedua lengan
di samping badan.
Gerakan : Kaki kanan disilangkan diatas kaki kiri dan tekan yang kuat.Pada
saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam
gerakan selama 4 detik.Lakukan ini 4-6 kali selama 1/2 menit.

Anda mungkin juga menyukai