Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akhlaq Tasawuf
Dosen Pengampu : Agus Sholeh M.Ag
Disusun :
Fadilla Sukma
Putri Rizqiyah
Khoerussani Nur Fahmi
Ani Rahmawati
(13030760)
(13030760)
(1503076058)
(1503076060)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertan taubat?
b. Apa saja syarat dan prasyarat taubat?
c. Bagaimana menjauhkan diri dari dosa?
BAB II
PENDAHULUAN
A. Pengertian Taubat
Taubat secara etimologi adalah kembali. Orang yang taubat disebut
al-tib. Seorang tib adalah orang yang kembali dari sifat-sifat tercela
menuju sifat-sifat terpuji, orang yang kembali dari sesuatu yang
dilarang Allah menuju apa yang diperintahkan-Nya, orang yang kembali
dari sesuatu yang dibenci Allah menuju sesuatu yang di ridlai-Nya, atau
orang yang kembali kepada Allah setelah berpisah, menuju taat
kepada-Nya, setelah melakukan pelanggaran atau kedurhakaan (almukhlaft).
Dalam perspektif sufistik Taubat dimaknai sebagai kembali dari
segala perbuatan tercela menuju perbuatan terpuji sesuai dengan
ketentuan agama. Al Qusyairi memberi arti taubat secara terminologi,
yaitu kembali dari sesuatu yang dicela oleh syara menuju hal-hal yang
dipuji oleh syara. Al Qusyairi menambahkan uraiannya dengan hadis
Nabi, bahwa menyesal termasuk taubat.
Sedangkan
Qamar Kailani
penyesalan
yang
sungguh-sungguh
dan
mendalam
disertai
menimbulkan dosa. 1
Melaksankan taubat merupakan keharusan bagi setiap mukmin dan
pelaksanaan harus dilakukan secara langsung tanpa ditunda-tunda. Jika
taubat itu ditunda-tunda maka aka memunculkan kedurhakaan lain
sehingga pelakunya terlambat bertobat karena penundaan itu. Banyak
orang yang biasa menunda-nunda dan berandai-andai sampai akhirnya
tiba waktu bahwa taubatnya ditolak oleh Allah S.W.T. karena ia
melakukannya pada saat terpaksa, dalam keadaan terjepit, dan tidak
ada pilihan lain.
Perintah untuk taubat ini banyak dikemukakan dalam al-Quran,
yang antara lain firman Allah SWT yang artinya: bertaubatlah kamu
1 Totok Jumantoro, Kamus Ilmu Tasawuf, (Wonosobo:Amzah), hlm.268.
orang
yang
melakukan
kesalahan
adalah
yang
menguraikan
hatinya
dan
kekusutan
orang
mengenyahkan
yang
bertaubat,
kehinaan
yang
Yaitu
engkau
takut
kepada
Allah
karena
kekuasaannya
(dapat