Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN
MUSEUM WAYANG JAKARTA
Museum Wayang Jakarta menempati sebuah bangunan tua
yang berada disekitar Taman Fatahillah, tepatnya di Jl. Pintu
Besar Utara 27, Wilayah Kota Tua, Jakarta Barat. Museum
ini diresmikan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada 13
Agustus 1975. Museum Wayang memiliki 4000 wayang dan
boneka dari berbagai tempat di dalam dan luar negri serta
koleksi topeng, gamelan, dokumen,peta dan foto-foto tua.

Area pintu masuk Museum Wayang dengan poster besar


bergambar wayang kulit yang menjadi ciri / ikon dari
museum ini. Di area pintu masuk ini juga dilengkapi
dengan wadah pembuangan sampah organik dan
anorganik, agar para pengunjung senantiasa dengan
mudah dapat membuang sampah.

Penampilan baru sebuah lorong di Museum Wayang yang lebih berkelas, dengan
penempatan koleksi dan pengaturan cahaya yang baik serta pilihan koleksi bermutu
tinggi ditambah dengan fasilitas informasi berupa layar LCD yang dipasang
didinding. Lantai berlapis kayu, serta lempeng akrilik pada benda pajang memberi
kesan mewah. Pendingin ruangan yang dipasang di beberapa tempat juga memberikan
kesejukan dan kenyamanan bagi pengunjung.
Beberapa rambu arahan dan peringatan terpasang di
dalam museum untuk mempermudah para penunjung
saat menjelajahi museum serta tersedianya tempat
sampah di beberapa titik yang dapat terlihat dengan
mudah oleh pengunjung.

Fasilitas toilet yaang bersih dan nyaman, kios souvenir yang tertata rapi di dekat pintu
keluar menjadi nilai tambah dalam hal kenyamanan.
Saran
Museum Wayang Jakarta memberikan sajian yang cukup baik dengan tempat yang
tertata rapi, bersih dan sejuk bagi pengunjung. Perlu adanya penambahan aplikasi teknologi,
seperti penambahan layar-layar LCD yang memberikan informasi mengenai benda benda
bersejarah di dalam museum, membuat diorama wayang orang sehingga wayang tak hanya
dipajang begitu saja dan terlihat membosankan.

Anda mungkin juga menyukai