Anda di halaman 1dari 14

28

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi
adalah penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yang berbentuk studi korelasi (correlation study) yang
pada hakikatnya merupakan penelitian tentang hubungan dua variabel atau
lebih pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Pendekatan penelitian
dilakukan secara cross sectional yaitu pengumpulan data baik untuk variabel
independen (variabel sebab) maupun variabel dependen (variabel akibat)
dilakukan secara bersama-sama atau simultan (Notoatmodjo, 2005).

3.2. Populasi dan Sampel


3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
HIV/AIDS yang berobat di Poliklinik VCT (Voluntary Counseling Test)
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yakni sebanyak 42 pasien.

3.2.2. Sampel

29

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,


2006). Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2009). Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus (total sampling)
karena jumlah populasi kurang 100, maka semuanya diambil sebagai
responden, ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) bahwa subyek
penelitian kurang dari 100 sebaiknya diambil semua. Teknik ini digunakan
karena beberapa pertimbangan yaitu karena jumlah populasi hanya 42
responden.
Sampel yang di ambil adalah pasien HIV/AIDS yang berobat di
Poliklinik VCT (Voluntary Counseling Test) RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri sebanyak 42 pasien dengan kriteria sebagai berikut:
3.2.2.1. Kriteria inklusi
1. Bersedia menjadi responden
2. Berumur 17-70 tahun.
3. Dapat membaca dan menulis.
3.2.2.2. Kriteria eksklusi
1. Tidak bersedia menjadi responden.
2. Berumur kurang 17 tahun danlebih 70 tahun.
.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

30

Penelitian ini akan dilakukan di Poliklinik VCT (Voluntary


Counseling Test) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri pada
September sampai dengan Oktober 2015.

3.4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran


Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki
oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok yang lain. Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel
satu dengan yang lain, variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel
tergantung, akibat, terpengaruh atau variabel dependen dan variabel bebas,
sebab, mempengaruhi atau variabel independen (Notoatmodjo, 2005).
Variabel penelitian ini adalah variabel independen yaitu dukungan keluarga
dan variabel dependen yaitu kepatuhan program pengobatan.
Ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti perlu sekali
diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional bermanfaat
untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur
(Notoadmodjo, 2005).

33

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Dukungan
keluarga

Kepatuhan
program
pengobatan

Definisi
Operasional

Alat Ukur

Kuesioner
Dukungan
keluarga
adalah sikap,
tindakan dan
penerimaan
keluarga
terhadap
anggotanya
yang meliputi
dukungan
emosional,
dukungan
penghargaan,
dukungan
materi,
dukungan
informasi,
Kuesioner
Kepatuhan
program
pengobatan
adalah
kepatuhan
(ketaatan)
sebagai tingkat
penderita
melaksanakan
cara
pengobatan
dan perilaku
yang
disarankan
oleh dokternya
atau yang lain.

Skala
Data
Ordinal

Ordinal

Skor
Hasil
pengukuran
dukungan
keluarga
menggunakan 3 kategori
sebagai berikut:
1. Kurang: skore < 7
2. Sedang: skore 7 - 14
3. Baik : skore > 14
(Suparyanto, 2012)

Hasil
pengukuran
kepatuhan
tersebut
menggunakan
2
parameter
sebagai
berikut:
1. Tidak patuh bila nilai
95%.
2.
Patuh bila nilai >
95%
(Suparyanto, 2012)

44

Variabel

31

31

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


3.5.1. Alat Penelitian
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian
mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan
umum. Kuesioner ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar
pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada
sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2005). Berdasarkan pada hal tersebut maka alat
pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan terhadap program
pengobatan HIV/AIDS.
3.5.1.1. Kuesioner dukungan keluarga
Kuesioner ini disadur dari Ika Silvitari, dkk (2013) berisi tentang
pertanyaan tertutup mengenai dukungan keluarga yaitu responden tinggal
memberi tanda terhadap alternatif jawaban yang dipilih. Metode
penilaian dukungan keluarga menggunakan skala Likert. Kuesioner ini
terdiri 20 item pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban yaitu:
Skore 3: Selalu
Skore 2: Kadang-kadang
Skore 1: Tidak pernah

31

32

Dari hasil jawaban tersebut dikategorikan sebagai berikut:


Kurang: skore < 7
Sedang: skore 7 - 14
Baik : skore > 14
Pertanyaan dibuat dua tipe yaitu favourable dan unfavourable
terhadap objek. Kisi-kisi dukungan keluarga sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Kepatuhan
No

Indikator

1.

Dukungan
Informasional
Dukungan Penilaian
Dukungan
Isntrumental
Dukungan emosional

2.
3.
4.

Jumlah

No Soal
Favourable
Unfavourable

Jml

1,3,4,5

6,8,9

7,10

11,12,14,15

13

16,17,18,19

20

15

20

3.5.1.2. Kuesioner Kepatuhan Program Pengobatan


Kuesioner ini berisi pertanyaan tertutup mengenai kepatuhan program
pengobatan penderita HIV/AIDS. Kuesioner kepatuhan program pengobatan
menggunakan skala pengukuran Likert Scale, yaitu pendapat yang
dinyatakan dalam berbagai tingkat persetujuan (1 sampai 3 pernyataan)
(Nursalam, 2009) terdiri dari 10 item pernyataan dengan 3 alternatif
jawaban yaitu: 1) selalu (SL); 2) kadang-kadang (KD); 3) tidak pernah (TP).
Pertanyaan dibuat dua tipe yaitu favourable dan unfavourable terhadap
objek.

33

Dari hasil jawaban tersebut dikategorikan sebagai berikut:


Tidak patuh

: bila nilai < 95% dari nilai tertinggi

Patuh

: bila nilai > 95% dari nilai tertinggi

Kisi-kisi kepatuhan sebagai berikut:


Tabel 3.5. Kisi-kisi Kepatuhan
No
1.

Indikator

Kepatuhan
Pengobatan
Jumlah

program

No Soal
Favourable
Unfavourable

Jml

1,3,4,5,7,8,9

2,6,10

10

10

3.5.1.1. Uji Validitas


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tinggi yaitu apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Uji validitas dan
reliabilitas akan dilakukan di RSUD Sukoharjo terhadap 20 responden.
Uji validitas kuesioner menggunakan koefisien korelasi yang
menguji konsistensi antara skor tiap nomor soal dengan skor total
kuesioner. Uji validitas dilakukan terhadap dukungan keluarga dan
kepatuhan program pengobatan. Rumus uji validitas menggunakan
formula korelasi product moment dari Pearson, sebagai berikut
(Arikunto, 2006):
r XY

N XY ( X )( Y )
N X 2 ( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2

34

Keterangan :
X

Skor responden pada nomor soal tertentu

Skor responden pada kuesioner keseluruhan

Jumlah sampel,

Sigma

Uji validitas dengan menggunakan metode One Shot Method


(Internal Consistency) Kriteria yang ditetapkan dalam menentukan
validitas data adalah r hitung > r tabel (0,444) pada taraf signifikan 0,05. Jika
koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis, maka instrumen dapat
dikatakan valid.
3.5.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu
pengukurannya

instrumen
konsisten

pengukuran
dan

cermat

dikatakan
akurat

reliabel

(Arikunto,

jika
2006).

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi data yang dikumpulkan


meskipun dievaluasi oleh instrumen penelitian berdasarkan perspektif
dan teknik yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner
dukungan keluarga dan kepatuhan.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reabilitas instrumen
dalam penelitian ini adalah Koefisien Alpha Cronbach (Arikunto, 2006)
dengan rumus sebagai berikut:

35

rtt

k
k 1

i2

Dimana rumus varians =

t2

Keterangan:

t2 = Varians total

rtt

= Koefisien reliabilitas alfa

= Jumlah butir

= Banyaknya butir soal

2
i

= Jumlah varians butir


= Skor pada item

Uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach test karena


merupakan tehnik yang handal untuk mengukur konsistensi internal
pertanyaan. Menurut Nursalam (2009), memberikan kriteria untuk
mengetahui tingkat reliabilitas yaitu nilai Cronbanchs Alpha lebih
besar dari standar baku (0,6).
3.5.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data
primer yaitu merupakan data yang diperoleh dari hasil kuesioner. Sedangkan
data sekunder yaitu merupakan hasil pencatatan data-data penunjang RSUD
dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri seperti: jumlah pasien, BOR, dan
lembar catatan Rekam medik.
3.5.3. Proses Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Melakukan pemilihan subyek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi
yang telah ditetapkan.

36

2. Melakukan pendekatan terhadap responden dan memberikan penjelasan


mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada responden serta
memohon kesediaan responden untuk menjadi responden.
3. Meminta responden untuk mengisi persetujuan menjadi responden dan
menjelaskan cara pengisian kuesioner.
4. Pengisian kuisioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan
didampingi oleh peneliti.

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


3.6.1. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan :
3.6.1.1. Proses Editing
Proses editing bertujuan untuk meneliti kembali jawaban yang
telah ada sehingga jawaban yang diperoleh dapat lengkap (Waluya,
2007). Editing dilakukan di lapangan, bila ada kekurangan atau
ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi dan disempurnakan.
3.6.1.2. Proses Koding
Data yang terkumpul diubah bentuknya ke dalam bentuk yang
lebih ringkas dengan menggunakan kode untuk memudahkan dalam
menganalisis data (Waluya, 2007).

37

Dalam penelitian ini yang perlu dilakukan koding antara lain:


a.

Kategori umur
1) Umur < 30 tahun (1)
2) Umur 30-50 tahun (2)
3) Umur > 50 tahun (3)

b.

Jenis kelamin
1) Laki-laki (1)
2) Perempuan (2)

c.

Pendidikan
1) SD
2) SLTP
3) SLTA
4) Perguruan Tinggi
5) Tidak Sekolah

d.

Lama terpapar HIV/AIDS


1) < 5tahun (1)
2) > 5 tahun (2)

e.

Dukungan Keluarga
1) Kurang: skore < 7 (1)
2) Sedang: skore 7 - 14 (2)
3) Baik: skore > 14 (3)

38

f.

Kepatuhan
1) Tidak Patuh = nilai < 95% dari nilai tertinggi(1)
2) Patuh = > 95% dari nilai tertinggi (2)

3.6.1.3. Pemindahan Data


Data yang sudah di-koding dipindahkan ke dalam media untuk
diolah secara manual dan komputerisasi.
3.6.1.4. Tabulasi
Tabulasi data adalah merupakan kegiatan menggambarkan
jawaban responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan
untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel yang diteliti atau
yang variabel yang akan di tabulasi silang. (Monalia, 2012). Adapun
pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi.
3.6.2. Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis statistik sebagai berikut:
3.6.2.1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan masingmasing variabel. Dalam penelitian ini yang dilakukan analisis univariat
adalah karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin,
pendidikan dan lama terpapar, variabel dukungan keluarga dan variabel
kepatuhan.

39

Hasil dari analisis univariat ini adalah distribusi dan prosentase


dari tiap variabel tersebut dengan rumus menurut Budiarto (2005)
sebagai berikut :
P =

f
x100%
N

Keterangan :
f = frekuensi
N= jumlah seluruh observasi
3.6.2.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yaitu analisis yang digunakan untuk menjawab
hipotesis, menguji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan tiap
variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis data ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan.
Karena skala data kedua variabel tersebut berupa data ordinal, maka
analisis yang tepat dengan menggunakan uji non parametrik salah
satunya menggunakan uji Spearman dengan derajat kemaknaan kurang
dari sama dengan 0,05 (5%) yang berarti ada hubungan antara 2 variabel.

3.7.

Etika Penelitian
Etika mempunyai pengertian sebagai ukuran tingkah laku atau perilaku

manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat yang harus dilakukan oleh

40

manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Etika penelitian berguna sebagai
pelindung terhadap institusi tempat penelitian dan peneliti itu sendiri.
3.7.1. Persetujuan (Informed Consent)
Lembar

persetujuan

penelitian

diberikan

pada

responden.

Tujuannya adalah sebagai subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian


serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
Dalam penelitian ini peneliti memberikan persetujuan kepada responden
yang berisi tujuan yang dilakukan peneliti.
3.7.2. Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk memjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)
yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi nomer kode tertentu.
Dalam penelitian ini nama responden tidak dicantumkan sama sekali.
Penulisan nama menggunakan inisial saja baik di lembar persetujuan
maupun lembar kuesioner.
3.7.3. Kerahasiaan (Confiedentiality)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh
peneliti. Dalam penelitian ini peneliti juga menjaga kerahasiaan responden
untuk menghargai privasi responden sehingga responden tidak merasa
dirugikan (Nursalam, 2009). Kerahasiaan responden dijamin dengan cara
menunjukkan surat permohonan menjadi responden.

Anda mungkin juga menyukai