Spektrometer Inframera2
Spektrometer Inframera2
o Menginjeksikan metil ester minyak tahu pada alat kromatografi gasspektroskopi massa
o spektrum yang terdeteksi oleh KG-SM merupakan spektrum dari metil ester
asam lemak.
Penggunaan n-heksana sebagai pelarut disebabkan karena minyak yang akan
diekstrak dari tahu dan tempe memiliki sifat nonpolar, sehingga diperlukan pelarut nheksana yang sifatnya nonpolar juga.
Kekurangan :
o Metode terbaik untuk mendapatkan identifikasi cepat pengotor minor, yang
idealnya harus dilakukan dengan menggunakan pemisahan secara
kromatografi bersama dengan spektrometri massa resolusi tinggi sehingga
komposisi unsur tersebut dapat ditentukan dengan munculnya spektrometri
massa elektrosemprot dan munculnya kembali spektrometri massa waktu
lintas, teknik tersebut akan menjadi metode utama dalam pengendalian mutu
antibodi dan peptida terapeutik (pada obat).
Kelebihan :
o Tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi ditempatkan dalam suatu
lingkungan penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin atau dalam
pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan dukungan
personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Namun,
keterbatasan ini secara bertahap dihilangkan.
Titrasi Asam Basa
Titer
: NaOH 0.1 M
Titrant
: Asam cuka
Indikator
: Metil merah
Titik ekuivalen : pH larutan sebelum titrasi sebesar 1.8 dan pH larutan sesudah titrasi
sebesar 4.9
Titik akhir titrasi : terjadi perubahan warna larutan setelah dititrasi yakni dari warna
bening menjadi warna keunguan
Reaksi yang terjadi : Reaksi hidrolisa yang menghasilkan garam bersifat basa
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Menentukan kadar asam asetat dalam cuka
o Kadar asam asetat yang didapat pada sampel cuka yang didapat adalah 30,39%
dan berdasarkan standar nasional Indonesia untuk kadar asam asetat yang
beredar dipasar adalah 25%.
Kekurangan :
o Tidak boleh menggunakan sembarang indicator
o Indikator yang digunakan harus tepat
Kelebihan :
Mudah dan praktis
Titrasi Permanganometri
Argentometri
o Memindahkan endapan dalam krus porselen dan memijarkannya sampai suhu 800
900 oC selama 3 jam, kemudian menimbang hasil yang dicatat sebagai W1.
0,4 gram FeSO4(NH4)2 (putih) + 125 H2O larutan kuning jernih + 5mL HCl (bening)
larutan kuning + 2 mL HNO3 pekat (bening) larutan kuning terang (jernih) + 100
mL H2O larutan kuning larutan kuning terang (jernih) + NH3 1:1 larutan merah
bata (jernih) dan endapan cokelat endapan cokelat endapan cokelat endapan cokelat
endapan cokelat endapan cokelat endapan merah cokelat, W= 19,0059 gram.
o Berat kurs porselin = 18,9248 g
o Berat endapan
= 0,0811 g
Kelebihan
o pengotor dalam sampel dapat diketahui
o Mudah dilakukan
o Hasil analisisnya spesifik dan akurat
o Presisi
o Sensitif
Kekurangan
o membutuhkan waktu yang cukup lama
Spektrokopis UV-vis