Anda di halaman 1dari 3

10

BAB II
DENSITAS, SAND CONTENT, DAN PENGUKURAN

14

KADAR MINYAK PADA LUMPUR PEMBORAN

2.1.

Tujuan Analisa
1. ...
2. ...
3. ...

Tujuan Minimal 5 Poin

4. ...
5. ...

2.2.

Teori Dasar

2.2.1. Densitas
Lumpur memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan
keberhasilan suatu operasi pemboran sehingga perlu diperhatikan
sifat-sifat dari lumpur tersebut seperti densitas, viskositas, gel strength
ataupun filtration loss. Densitas lumpur berhubungan langsung dengan
fungsi lumpur bor sebagai penahan tekanan formasi. Dengan densitas
lumpur pemboran yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur hilang ke
formasi (lost circulation), sedangkan apabila densitas lumpur pemboran
terlalu kecil akan menyebabkan kick (masuknya fluida formasi ke dalam
lubang sumur). Oleh karena itu, densitas lumpur harus disesuaikan dengan
keadaan formasi yang akan dibor.

Teori Dasar Minimal 10 Halaman

Halaman selanjutnya
KANAN ATAS

10

Gambar Kotak MERAH,


Weight Line = 3

TNR, Bold, Italic, 10


Gambar 2.1. Shale Shaker

Tabel 2.1. Hasil Percobaan Densitas dan Sand Content

No.

Komposisi Lumpur

Densitas

Sand Content

(ppg)

(% Volume)

Lumpur Dasar (LD)

8.65

0.50

LD + 2 gr Barite

8.70

0.58

LD + 5 gr Barite

8.75

0.59

LD + 10 gr CaCO3

8.75

0.75

LD + 15 gr CaCO3

8.80

0.78s

50
40

41
32

30

30
20
10

26

25

Gel strength 10''


Filtration loss V30

13
1,7

4,2

4,6

0
Lumpur dasar

LD + 7,5 gr NaCl LD + 7,5 gr NaCl


+ 0.5 NaOH

Grafik 6.1. Kontaminasi NaCl

mud cake percobaan ke-3

10
FORMAT RUMUS sbb:

Densitas lumpur pemboran dapat menggambarkan gradien hidrostatik


dari lumpur pemboran dalam psi/ft. Namun, di lapangan umumnya dipakai
satuan pound per gallon (ppg). Dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Volume setiap material adalah additive :
........................................................................ (2-1)

2. Jumlah berat adalah additive, maka :


sVs + ml x Vml = mb x Vmb ................................................ (2-2)

Keterangan :
Vs

= Volume solid, gallon

Vml

= Volume lumpur lama, gallon

Vmb

= Volume lumpur baru, gallon

= Densitas solid, ppg

ml

= Densitas lumpur lama, ppg

mb

= Densitas lumpur baru, ppg

Dari persamaan 1 dan 2 di dapat :

Vs =

(mb- ml)Vml
s-mb

.................................................................. (2-3)

Karena zat pemberat (solid) beratnya adalah :


Ws = Vs x s ............................................................................... (2-4)

Bila dimasukkan ke persamaan 2-3 :

Ws =

(mb- ml)Vml
s-mb

s ................................................................ (2-5)

Anda mungkin juga menyukai