Anda di halaman 1dari 1

Kristalisasi Magma

Kesetimbangan dan Hukum Fasa


Batuan beku terbentuk dari hasil kristalisasi magma. Kristalisasi merupakan suatu
peristiwa pembentukan partikel-partikel zat padat dalam suatu fasa homogen. Bagian dari
suatu sistem (dalam hal ini magma) yang secara fisik berbeda dan dapat dipisahkan secara
mekanik dari bagian lain pada sistem tersebut disebut dengan fasa. Fasa dalam magma
dibedakan menjadi fasa padat (mineral), cair, dan gas. Diagram fasa merupakan diagram
,hasil pengamatan di laboratorium dan pengamatan batuan/sayatan tipis, yang digunakan
sebagai peta yang menggambarkan kondisi stabil beberapa fasa sebagai fungsi dari
temperature (T), tekanan (P), dan komposisi. Lebih jauh, diagram fasa ini dapat
menggambarkan hubungan kesetimbangan beberapa mineral dalam batuan
Komponen didefinisikan sebagai bagian kimiawi minimum yang diperlukan dalam
pembentukan berbagai fase (padat, cair, gas) dalam suatu sistem. Batuan beku umumnya
terdiri atas 10-12 komponen. Perlu diperhatikan, komponen berbeda dengan mineral.
Komponen SiO
2
tidak selalu berarti fase padat/mineral kuarsa. Ada 6 bentuk/fase
padat/mineral dari komponen SiO
2
yaitu kuarsa alfa, kuarsa beta, tridmit, kristobalit, coesite
dan stishovite. Adanya lebih dari satu bentuk dalam suatu komponen ini disebut sebagai
polimorf. Semua polimorf SiO
2
memperlihatkan daerah kestabilan (daerah divariant), yaitu
area berkumpulnya satu fasa. Batas fasa yang menunjukkan daerah limit stabilitas dari tiaptiap mineral dinamakan kurva univarian. Sedangkan perpotongan batas fasa disebut titik
invariant (tidak aka nada perubahan tekanan dan temperatur selama tidak ada penghilangan
fasa).
Kondisi kesetimbangan berlaku ketika sistem berada dalam energy pembentukan
terkecil (komponen SiO
2
sebagai padatan). Bila terjadi gangguan seperti perubahan drastis PT, SiO
2
dapat terbentuk dalam berbagai fasa seperti polimomorf tekanan tinggi shishovite
atau gelas. Bila kondisi itu terjadi maka sistem tidak setimbang dan tidak dapat digambarkan
dengan diagram fasa. Sistem dikatakan metastabil apabila energi pembentukan bukan yang
terkecil tetapi proses pembentukan tetap terus berlangsung
J Williard Gibbs mengajukan suatu aturan yang selanjutnya disebut sebagai hukum
fasa, yang menunjukkan hubungan umum antara fasa, komponen, tekanan, dan temperatur.
Hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan:
F=cp+2
Keterangan: F = derajat kebebasan (jumlah variable minimum untuk mengubah fasa)
c = jumlah komponen
p = jumlah fasa
Pada kondisi tekanan yang tetap (isobaric), maka persamaan hukum fasa menjadi:
F=cp+1

Anda mungkin juga menyukai