Anda di halaman 1dari 9

BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT

(BACKHOE) UNTUK PENGGALIAN


TANAH
Disusun Oleh
1.Nama : Deli Saputra
Nim : 1204102010084
2.Nama : T.Muammar Rafian
Nim : 12041020100

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini berdampak pada manusia

yang dikenalkan oleh hasil produk yang dapat membantu aktivitas,


sehingga menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan efisien.
Kondisi ini sudah memasuki bidang konstruksi, sebagian besar
pembangunan struktur konstruksi di Indonesia sudah memakai peralatan
yang bisa dikendalikan oleh tenaga mesin yang sangat efektif dalam
kemampuan kualitas dan kuantitas, serta kapasitas.
Alat berat merupakan bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri,
dengan kehadirannya manusia bisa lebih efektif dalam berkarya.
Pengoperasian alat berat tidaklah semudah yang dibayangkan, sehingga
banyak orang awam yang mengira hanya seorang operator bisa mengelola
alat berat dengan baik, karena jika tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan kegagalan dalam suatu proyek. Setelah melihat kenyataan
yang telah diuraikan di atas, sangat penting mengelola alat-alat berat.
Agar suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat bisa terlaksana dengan
baik, kemampuan mengestimasi biaya-biaya alat berat yang akan
dikeluarkan juga merupakan hal yang penting dalam suatu rangkaian
proyek konstruksi.
Potensi wilayah Indonesia yang berkontur perbukitan ini bisa
menjadikan peluang usaha yang sangat terbuka dalam penyediaan jasa
peralatan berat. Namun untuk menjadi seorang estimator yang baik,
haruslah

menguasai

tentang

komponen-komponen

harga

yang

berpengaruh pada alat berat tersebut. Penentuan harga-harga tidak


semudah yang dilihat dilapangan, banyak faktor yang mempengaruhi hal
tersebut baik segi teknis maupun non teknis. Dengan manajemen yang
baik dan benar untuk membuktikkan bahwa ilmu penggunaan alat berat

merupakan salah satu dari ilmu bidang teknik yang tak terpisahkan,
sehingga kita dapat memperhitungkan peluang usaha yang ada.
1.2.

Perumusan Masalah
Seorang estimator yang handal memerlukan kebiasaan untuk selalu

mencoba menyelesaikan semua persoalan. Masih sedikitnya suatu


penelitian tentang alat berat ini menjadikan hal yang sangat menarik
untuk dibahas lebih lanjut. Melihat begitu pentingnya manajemen
peralatan berat dalam suatu proyek konstruksi. Permasalahan yang akan
dicari meliputi :
1. Bagaimana cara mengetahui kapasitas produksi alat yang digunakan.
2. Bagaimana cara menghitung biaya produksi tiap alat.
3. Berapa harga satuan pekerjaan dan berapa harga totalnya?
1.3.

Tujuan Dan Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui

formula-formula yang tepat dalam mengelola manajemen alat berat


terutama dilokasi proyek yang sesungguhnya, karena bisa terjadi
ketidaksamaan hasil yang antara manajemen alat berat yang dilapangan
dengan perhitungan secara teoritis.Komponen-komponen yang akan
dicari dalam pembahasan ini ada beberapa hal,yaitu meliputi :
1. Mengetahui kapasitas produksi tiap alat yang digunakan.
2. Mengetahui biaya produksi tiap alat.
3. Mengetahui biaya pekerjan yang meliputi harga satuan dan harga total.
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan makalah ini adalah dapat
menguasai tentang pengelolaan alat-alat berat,karena alat berat menjadi
salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu proyek
pembangunan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1.

Sifat-sifat tanah
Tanah merupakan elemen terpenting dalam proses pengerjaan

jalan, karena tanah sebagai suatu material yang digunakan untuk


penimbunan dasar jalan sebelum proses pengaspalan. Ada beberapa sifat

tanah yang diketahui, sifat tanah ini bisa mempengaruhi volume tanah
yang dihasilkan. Keadaan lepas (loose).Keadaan lepas yaitu keadaan
tanah

setelah

mengalami

gangguan,baik

yang

berupa

kegiatan

pemotongan, penggalian. Keadaan padat (compact): Keadaan tanah


setelah diberikan usaha-usaha pemampatan dengan bermacam cara. Baik
dengan alat maupun tenaga manusia.
2.2.

Pelaksanaan Pekerjaan
Backhoe merupakan bagian dari excavator (alat Penggali) dengan

system penggali tarik (pull shovel),adalah alat dan golongan shovel yang
khusus menggali material. Dalam melakukan pekerjaan, backhoe dipakai
untuk penggalian yang letaknya lebih rendah dari kedudukan backhoe itu
sendiri. Keuntungan yang diperoleh dalam pemakaian backhoe adalah
tingkat ketelitian sangat tinggi dan bisa dipakai sebagai alat pemuat bagi
truk truk.
Ditinjau dari segi undercarriage, backhoe terdiri atas backhoe
beroda ban dan backhoe beroda crawler yang paling banyak beredar.
Backhoe beroda ban biasanya dipakai untuk pekerjaan proyek dan
maintenance saluran-saluran air di perkotaan, karena tidak akan merusak
permukaan jalan pada waktu travelling. Sedangkan bachoe beroda
crawler lebih digunakan di lapangan tanah (off road) di mana kerusakan
jalan bukan menjadi masalah.

Gambar 2.1. Backhoe alat untuk menggali material tanah


2.2.1 Produktivitas Backhoe
Dalam perhitungan produktivitas ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan dengan kontribusi sangat signifikan.
1. Faktor keadaan pekerjaan
- Kondisi dan jenis tanah
- Tipe dan ukuran galian
- Jarak buang
- Kompetensi dan skill operator
- Managemen pengoperasian
- Dan lain lain
2. Factor keadaan mesin
- Attachment yang cocok
- Kapasitas bucket
- Waktu siklus
- Kapasitas angkat

3. Factor pemotongan dan sudut swing


Factor pemotongan (cutting) sangat dipengaruhi oleh tingkat
kekerasan tanah. Semakin keras material maka semakin kecil pula
persentase penetrasi bucket untuk melakukan pemotongan. Sehingga
untuk pengisian bucket secara optimal harus diperlukan beberapa kali
gerakan yang dapat mempengaruhi waktu siklus (cycling time).
2.3.

Biaya Kepemilikan (owning Cost)


Biaya kepemilikan (owning cost ) adalah biaya kepemilikan alat

yang harus diperhitungkan selama alat tersebut dioperasikan, apabila alat


tersebut milik sendiri. Hal ini berkaitan karena semakin lama produksinya
akan semakin berkurang,ini disebut sebagai depresiasi. Nilai ini
ditentukkan olah harga beli alat, prakiraan umur ekonomis, nilai residu
alat ( harga jual pada akhir umur ekonomis ), dan nilai produksi alat.
Biaya kepemilikan disini meliputi :
a) Biaya penyusutan perjam
b) Bunga modal
c) Biaya asuransi

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.

Perhitungan biaya Kepemilikan,biaya Operasional dan harga

satuan di lapangan
4.1.1. Perhitungan Biaya Produksi Bachoe PC 200-1
a) Biaya Kepemilikan (Owning Cost)
1) Biaya Penyusutan per jam

Harga alat Nilai penyusutan( Rp)


Umur ekonomis alat

800.000 .000(800.000 .000 x 10 )


10.000 jam

= Rp 72.000/jam

2) Bunga modal

Lama pinjam ( th ) x bunga per tahun x harga alat


Umur ekonomis alat ( jam)

4 thn x 18 x 800.000 .000


10.000 jam

= Rp 57.600/jam

3) Biaya Asuransi

Premi asuransi per satuanwaktu x harga alat


prakiraan penggunaan mesin( jam)

2 x 800.000 .000
2.000 jam

= Rp 8.000/jam

Jadi total biaya kepemilikan backhoe adalah Rp 137.600/jam

b) Biaya Operasional
1) Kebutuhan bahan bakar (solar)
= 18 liter/jam x Rp 6.900
= Rp 124.200/jam
2) Biaya Pelumas
=

Kapasitas pelumas dalam mesin


Lama waktu penggantian pelumas( jam) x harga pelumas

20 liter
200 jam x Rp 27.000 = Rp 2.700/jam

3) Biaya gemuk (grease)


=

Kebutuhan gemuk(kg)
Waktu pemakaian( jam)

5 kg
225 jam

x harga gemuk (grease)

x Rp 17.000 = Rp 377/jam

4) Biaya Filter
Filter udara
=

Harga filter udara


Waktu pemakaian

Rp 455.000
3250 jam

= Rp 140/jam

Filter Hidrolis
=

Harga filter hidrolis


Waktu pemakaian

Rp 257.000
3250

= 79/jam

Filter Mesin
=

Harga filter mesin


Waktu pemakaian

Rp 83.500
1625 jam

= 51/jam

Filter Solar
Harga filter solar

= Waktu pemakaian

Rp 65.000
540 jam

= 120/jam

5) Biaya Perbaikan (Maintenance Cost)


=

Faktor perbaikan x Harga alat


Umur ekonomis

0,25 x 800.000.000
10.000 jam

= Rp 20.000/jam

6) Biaya Operator ( Operator Cost )


UpahOperator

= Lama waktu kerja per hari( jam)

Rp 55.000
9 jam

= Rp 6.111/jam

Jadi total Biaya Operasional backhoe tersebut adalah = Rp 153.778 /jam.


Total Biaya Kepemilikan + Biaya Operasional = Rp 291.378/jam.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka kinerja alat


berat backhoe yang digunakan untuk penggalian tanah dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Biaya Kepemilikan (Owning Cost)
1) Biaya penyusutan per jam = Rp 72.000/jam
2) Bunga Modal = Rp 57.600/jam
3) Biaya Asuransi = Rp 8.000/jam
b) Biaya Operasional
1) Kebutuhan bahan bakar (solar) = Rp 124.200/jam
2) Biaya Pelumas = Rp 2.700/jam
3) Biaya Gemuk (grease) = Rp 377/jam
4) Biaya Filter Total = Rp 390/jam
5) Biaya Perbaikan (Maintenance Cost) = Rp 20.000/jam
6) Biaya Operator ( Operator Cost ) = Rp 6.111/jam
5.2.

Saran

1. Dalam melakukan perhitungan produksi alat maupun harga satuan alat


harus melakukan survey langsung ke lokasi yang direncanakan supaya
mendapatkan hasil yang tepat.
2. Data teoritis yang dikeluarkan oleh pabrikan alat berat tidak
sepenuhnya dapat dipergunakan sebagai data perhitungan, hal ini
disarankan koefisien-koefisien yang diberikan untuk perhitungan lebih
cocok untuk alat berat dengan kondisi yang relatif baru.
3. Untuk dapat mengelola berat dengan efisien dan menguntungkan, maka
diperlukan tingkat kejelian untuk memelihara alat agar meminimalisir
kerusakan yang sering terjadi pada alat saat sedang melaksanakan
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai