Anda di halaman 1dari 6

Kapan Manusia Purba Mulai Berjalan Tegak?

By Cutpen | Posted on September 21, 2012 1:07 AM | 0 Comments


Para ahli paleoantropologi menggali fosil manusia purba awal yang hidup 7-6 juta tahun yang lalu, berapa banyak
dan sejak kapan evolusi manusia purba mulai berjalan tegak?
Pertanyaan yang sering saya dengar Mengapa manusia purba berevolusi hingga berjalan tegak? Salah satu aliran
pemikiran menunjukkan bahwa berjalan dengan dua kaki adalah cara yang paling efisien ketika berjalan di padang
rumput dan hutan di seluruh Afrika sekitar 5-7 juta tahun yang lalu. Erin Wayman, dalam penjelasannya
diSmithsonian Magazine setidaknya sedikit memberi gambaran bagi kita tentang sejarah masa lalu yang tidak mudah
dipelajari.

Analisa Evolusi Manusia Purba Gunakan Kedua Kaki


Berjalan tegak dengan dua kaki merupakan sifat yang mendefinisikan garis keturunan evolusi manusia
purba.Bipedalisme (spesis berkaki dua) memisahkan manusia purba pertama dari sisa-sisa kera berkaki empat,
butuh beberapa tahun bagi antropolog menyadari hal ini. Saat pergantian abad ke-20 para ilmuwan berpikir bahwa
otak besar membuat evolusi manusia purba menjadi unik, kesimpulan yang masuk akal karena fosil manusia purba
yang ditemui merupakan spesies cerdas Neanderthal dan Homo erectus.

Manusia purba / Credit: otago.ac.nz

Pemikiran tersebut mulai berubah pada tahun 1920 ketika ahli anatomi Raymond Dart menemukan tengkorak yang
dikenal Taung Child di Afrika Selatan. Taung Child memiliki otak kecil, dan banyak peneliti berpikir Taung Child yang
hidup sekitar tiga juta tahun lalu hanyalah seekor kera. Tapi salah satu fitur menyatakan mirip manusia, Foramen
magnum yang merupakan lubang di mana tulang belakang kepala diposisikan lebih ke depan, menunjukkan bahwa
Taung Child memiliki kepala tegak dan mungkin juga berjalan tegak.

Pada 1930-an dan 1940-an, penemuan fosil spesis kera Neanderthal dan jenis Homo Erectus (secara kolektif
disebut Australopithecus) yang membantu meyakinkan antropolog, bahwa spesis yang berjalan tegak sudah ada
sebelum spesis otak besar terjadi dalam evolusi manusia purba.
Hal ini ditunjukkan pada tahun 1974 dengan ditemukannya Lucy, kerangka australopithecine yang hampir lengkap.
Meskipun Lucy memiliki tubuh kecil, dia memiliki anatomi berkaki dua termasuk tulang panggul dan tulang paha yang
luas dan miring ke dalam menuju lutut, yang membawa tubuh sejalan dengan gravitasi dan menciptakan stabilitas
berjalan.
Di tahun-tahun terakhir, antropolog telah menentukan bahwa evolusi manusia purba yang berjalan tegak memiliki
sejarah yang sangat kuno. Pada tahun 2001, sekelompok ahli Paleoantropologi asal Perancis menggali Tchadensis
yang berusia tujuh juta tahun (Sahelanthropus) di Chad. Hanya ditemukan tengkorak dan gigi, Sahelanthropus
diperkirakan berjalan tegak berdasarkan pada penempatan Foramen magnum, dan banyak antropolog tetap skeptis.
Pada tahun 2000, ahli paleoantropologi yang bekerja di Kenya menemukan gigi dan dua tulang paha Tugenensis
Orrorin berusia enam juta tahun. Bentuk tulang paha dinyatakan sebagai spesis Orrorin berkaki dua. Manusia purba
awal (Ardipithecus ramidus) dengan bukti yang paling luas sebagai makhluk berjalan tegak hidup disekitar 4,4 juta
tahun lalu. Pada tahun 2009 peneliti mengumumkan hasil analisis spesies evolusi manusia purba, analisa selama
lebih dari 15 tahun dan memperkenalkan pada dunia tentang kerangka hampir lengkap yang disebut Ardi.
Meskipun evolusi manusia purba awal mampu berjalan tegak, mereka mungkin tidak mendapatkan alam persis
seperti yang kita lakukan hari ini. Evolusi manusia purba mempertahankan fitur primitif seperti jari-jari melengkung,
kaki dan lengan panjang, serta kaki pendek, yang menunjukkan bahwa mereka menghabiskan masa hidup di
pepohonan. Hal Ini terjadi hingga muncul spesis Homo erectus sekitar 1,8 juta tahun lalu yang menyatakan bahwa
manusia purba bertubuh tinggi, memiliki kaki panjang dan berevolusi menjadi spesis pintar.

Teori Pendukung Evolusi Manusia Purba Berjalan Tegak


Pada tahun 1871, Teori Darwin yang dijelaskan dalam bukunya The Descent of Man: Hominids Needed To Walk On
Two Legs To Free Up Their Hands. Dia menulis bahwa tangan dan lengan sulit menjadi sempurna ketika
memiliki senjata, atau melempar batu dan tombak dengan tujuan yang benar, selama mereka terbiasa
menggunakannya untuk bergerak. Satu hal yang mengganjal bahwa peralatan batu tidak ditemukan dalam catatan
arkeologi hingga sekitar 2,5 juta tahun lalu, atau sekitar 4,5 juta tahun setelah adanya makhluk berkaki dua ini.
Tapi munculnya spesis Ardi tahun 2009, antropolog C.Owen Lovejoy dari Kent State University menggambarkan
kembali penjelasan Darwin tentang evolusi manusia purba yang mengikat dengan asal monogami. Lovejoy
menyatakan bahwa penemuan Ardi menggambarkan spesies yang hidup di hutan. Perubahan iklim membuat hutan
Afrika lebih musiman dan lingkungan variabel, hal tersebut akan menjadi lebih sulit dan lebih memakan waktu bagi
spesis untuk menemukan makanan. Hal ini akan menjadi sangat sulit bagi spesis wanita untuk meningkatkan
keturunan.
Lovejoy menjelaskan hubungan yang saling menguntungkan dalam evolusi manusia purba, pria mengumpulkan
makanan untuk wanita dan wanita muda dikawinkan secara eksklusif pada pria yang mampu mengumpulkan
makanan. Pria membutuhkan lengan dan tangan yang bebas untuk membawa makanan, dengan demikian spesis
berkaki dua berevolusi. Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa simpanse cenderung berjalan dengan dua
kaki ketika membawa makanan langka atau berharga.
Teori evolusi lain ada juga yang menjelaskan efisiensi berjalan tegak. Pada 1980-an, Peter Rodman dan Henry
McHenry (dari University of California) menunjukkan bahwa manusia purba berevolusi untuk berjalan tegak dalam
menanggapi adanya perubahan iklim. Sebagian hutan menyusut, manusia purba turun dari pohon dan berjalan di

hamparan padang rumput yang memisahkan hutan. Kemudian mereka menemukan cara yang paling efisien untuk
berjalan di tanah dengan menggunakan kedua kaki.
Pada tahun 2007, para peneliti mempelajari bahwa simpanse membutuhkan energi lebih dari 75 persen ketika
berjalan dengan dua kaki, bukti bahwa makhluk berkaki dua memiliki kelebihan.
Banyak teori lainnya yang menjelaskan evolusi manusia purba berjalan tegak tetapi ditolak, seperti gagasan bahwa
manusia purba perlu berdiri untuk melihat lebih tinggi dari alang-alang, meminimalkan bagian tubuh yang terkena
sinar matahari di padang rumput. Kedua ide tersebut dibantah oleh fakta bahwa evolusi manusia purba pertama
berada di habitat yang sebagian besar adalah hutan.
Lalu, kapan sebenarnya manusia purba sudah berjalan tegak? Suatu hal yang menurut saya tidak bisa dipastikan,
mungkin saat ini fosil berusia tujuh juta tahun merupakan usia tertua yang pernah ditemukan. Bagaimana nantinya
jika fosil lebih tua yang memiliki Foramen magnum ditemukan? Seperti yang dikatakan Erin Wayman, mempelajari
kehidupan dan evolusi manusia purba bukan suatu hal yang mudah, fosil lebih sering ditemukan tak lengkap.

Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar kata evolusi? Mungkin yang akan muncul
di benak Anda adalah sosok Charles Darwin, kemudian diikuti dengan gambar-gambar fosil
purbakala, manusia berasal dari kera, atau kemudian bagan yang memperlihatkan bagamana kera
yang lambat laun menjadi manusia modern seperti sekarang. Betul?
Ya, memang seperti itulah keadaanya. Khususnya di Indonesia, saya rasa anggapan tersebut tidak
dapat terelakkan. Apalagi ditambah lagi dengan keyakinan bahwa teori evolusi akan
menyebabkan ateisme, menyimpang dari ajaran agama, atau kepercayaan-kepercayaan lain
menyebabkan ilmu evolusi sulit berkembang. Atau mungkin saja ilmu ini menjadi tabu bagi
sebagian orang untuk memahaminya secara lebih dalam.
Padahal, evolusi sebenarnya telah jauh berkembang. Bahkan kata evolusi sendiri saat ini
memiliki pengertian yang bermacam-macam. Tidak hanya dipakai dalam kajian ilmu biologi,
namun juga telah dipakai di berbagai bidang keilmuan yang lain. Khusus untuk evolusi dalam
kajian biologi, kata evolusi sendiri juga memiliki pengertian yang bercabang. Evolusi saat ini
tidak secara otomatis berarti manusia merupakan keturunan kera. Sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan evolusi dalam kajian biologi memiliki beberapa
pengertian yang berbeda. Diantaranya seperti yang dijelaskan pada discovery.org, evolusi
memiliki beberapa pengertian khusus.
Pengertian 1
Evolusi bisa berarti bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang kita lihat saat ini adalah berbeda
dengan bentuk-bentuk yang ada di masa lampau. Dalam hal ini, evolusi sebagai perubahan
sepanjang waktu tersebut juga termasuk kedalamnya adalah perubahan-perubahan kecil pada
satu individu dalam suatu spesies.
Perubahan-perubahan kecil tersebut dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek. Perubahan
tersebut terjadi pada populasi suatau spesies. Namun, yang perlu dipahami adalah perubahan
tersebut tidak akan menyebabkan individu tersebut menjadi spesies baru. Perubahan tersebut
hanya akan menghasilkan variasi dalam sepesies. Evolusi dalam artian tersebut telah diterima
secara luas dan tidak diragukan lagi kebenarannya, bahkan oleh mereka yang skeptis terhadap
teori Darwin sekalipun.
Pengertian 2
Beberapa ilmuwan menghubungkan kata evolusi dengan pemikiran bahwa semua organisme
yang ada saat ini merupakan turunan dari satu nenek moyang yang sama pada masa lampau.
Klaim ini kita dikenal sebagai teori Universal Common Descent. Teori ini menggambarkan
sejarah kehidupan di bumi seperti pohon yang bercabang.

Diagram kehidupan berdasarkan teori

Pengertian 3
Dan yang terakhir, beberapa orang menggunakan kata evolusi untuk menjelaskan penyebab atau
mekanisme perubahan, dimana proses biologis yang pernah dijelaskan oleh Darwin termasuk
dalam pembahasan ini. Darwin berpendapat bahwa seleksi alam memiliki kekuatan untuk
menghasilkan bentuk kehidupan yang berbeda. Gabungan dari kedua ide inilah (Universal
Common Descent dan seleksi alam) yang menjadi inti dari teori evolusi Darwin. Pada masa
sekarang, evolusionis Neo-Darwin mengkombinasikan pengetahuan tentang DNA dan genetika
untuk mendukung klaim mereka bahwa mutasi pada DNA akan menghasilkan variasi dimana
seleksi alam juga ikut berperan.
Evolusi yang Mana?
Dengan adanya tiga pengertian yang berbeda seperti dijelaskan diatas, maka sebelum mulai
membahas lebih jauh kita terlebih dahulu harus mengetahui evolusi dalam hal apa yang akan
dimaksud. Hal tersebut perlu diketahui agar diskusi yang dilakukan tidak malah menimbulkan
kerancuan.
Kritikan terhadap para pendukung Neo-Darwin saat ini terfokus pada evousi dalam pengetian 2
dan 3. Namun, umumnya diskusi menjadi membingungkan apabila kemudian evolusi dalam
pengertian 1 dihubung-hubungkan seakan-akan mendukung evolusi dalam pengertian 2 dan 3.
Hal ini justru akan menyebabkan beberapa orang pada akhirnya ikut menolak kebenaran evolusi

dalam pengertian 1. Tentu saja hal tersebut menyimpang dari pembahasan, karena evolusi yang
berarti perubahan sepanjang waktu telah dibuktikan secara ilmiah sehingga sudah tidak
diragukan lagi kebenarannya, bahkan oleh mereka yang meragukan Neo-Darwin sekalipun. Jadi,
masih berpikir evolusi hanya berarti manusia berasal dari kera?

Anda mungkin juga menyukai