Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Gamma Ray?

Log Gamma ray adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh
unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor yang
membentuk suatu kurva dimana kurva tersebut menunjukan besaran intensitas radioaktif yang
ada dalam formasi, sehingga log gamma ray berguna untuk mendeteksi/mengevaluasi
endapan-endapan mineral radioaktif seperti potassium/bijih alumunium.
Sumber radioaktif batuanberasal dari uranium (U), Thorium (Th) dan Potassium (K).
Ketiga unsur tersebut memancarkan sinar alpha, sinar beta, dan sinar gamma. Gamma ray
mempunyai energi gelombang elektromagnetik yang tinggi dan mampu menembus material
padat sehingga dapat digunakan pada sumur yang sudah terpasang casing. Shale dan
terutama marine shale mempunyai emisi sinar gamma yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sandstone, limestone dan dolomite. Dengan adanya perbadaan tersebut gamma ray log ini
dapat digunakan untuk membedakan antara shale dan non shale sehingga gamma ray sering
disebut sebagai lithology log. Prinsip Kerja Alat detektor dimasukkan ke dalam lubang bor.
Formasi yang mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi dimana
intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat di permukaan. Di dalam detector sinar
gamma tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui prosesionisasi/disintegrasi yaitu
proses pelepasan elektron-elektron dari atom yang sebelumnya netral, dimana pelepasan
elektron ini akan menimbulkan arus listrik yang dideteksi oleh alat.
Apa fungsi dari Gamma Ray?
1. Menentukan lapisan permeabel
2. Mengidentifikasi lithologi, korelasi antar formasi
3. Menentukan volume serpih
4. Menentukan lapisan shale dan non shale
5. Mendeteksi adanya mineral radioaktif

Faktor apa saja yang berpengaruh dalam Gamma Ray?


1. Diameter lubang bor dan lumpur didalamnya
Apabila diameter lubang bor > 8'', respon GR akan dipengaruhi oleh lumpur sehingga ada
sebagian sinar gamma yang terserap oleh lumpur (respon GR menurun).
2. Lumpur yang ada di dalam lubang bor

Apabila lumpur yang digunakan > 10 lb/gall maka perlu dilakukan koreksi.
3. Casing
Casing akan menurunkan intensitas radioaktif sekitar 30 %
4. Semen
Semen dibuat dari limestone dan shale, sebagian sinar gamma akan terserap oleh semen.
Contoh Log Gamma Ray

Dikarenakan log gamma ray memiliki kapabilitas untuk mengukur derajat kandungan shale di
dalam lapisan batuan, maka didalam industri migas gamma ray log kerap kali digunakan
untuk memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan Vshale dengan formulasi:

Gambar dibawah ini menunjukkan teknis perhitungan Vshale untuk shale A dari sebuah
gamma ray log. Perhatikan bahwa penentuan nilai-nilai tersebut bersifat interpretatif.

Adapted from kgs.ku.edu


Gamma ray log memiliki kegunaan lain diantaranya untuk melakukan well to well
correlation dan penentuan Sequence Boundary (SB), yakni dengan mengidentifikasi
Maximum Flooding Surface (MFS) sebagai spike dengan nilai gamma ray yang tinggi. Well
to well correlation ini biasanya dilakukan dengan melibatkan log-log yang lainnya seperti
sonic, density, porositas, dll.

PELATIHAN GEOLOGIST/WELLSITE BERDASARKAN STANDAR JORC


DATA YANG DAPAT DIPERCAYA
Untuk memenuhi standar JORC diperlukan data-data yang dapat dipercaya yaitu
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Koordinat lubang bor yang akurat.
Sebelum alat bor masuk ke lokasi seorang wellsite harus mencari titik bor yang
sudah direncanakan berdasarkan data-data yang ada sebelumnya (mis. data
survey singkapan dll). Dengan menggunakan GPS cari koordinat yang dimaksud
sampai ketelitian/keakuratan posisi GPS tersebut kecil. Jika menggunakan
theodolite pastikan lintasannya tertutup dan disesuaikan seperti biasanya.
2. Deskripsi log bor yang detail baik dari hasil cutting (chips) maupun dari hasil
coring (core).
Terdapat dua macam sample yaitu core dan chips. Core adalah sample yang
diperoleh dari hasil pengintian (coring) sedangkan chips dihasilkan dari gerusan
(cutting) mata bor (bit) yang keluar bersamaan dengan media bor (biasanya air
atau kadang ditambahkan polymer). Dalam mendeskripsikan log bor secara
geologi, seorang wellsite harus mencatat setiap perubahan lapisan hal-hal
sebagai berikut.
Tabel 1. Deskripsi litologi batuan berdasarkan standar JORC dalam kegiatan
pengeboran

Geologist harus bersama wellsite sepanjang hari selama pengeboran.


Dibutuhkan koordinasi yang baik diantara keduanya. Geologist harus mencatat
semua informasi proses pengeboran yang berarti. Sebagai contoh, jika terjadi
water loss pada waktu pengeboran mungkin saja berhubungan dengan daerah
struktur yang dapat mempengaruhi penambangan. Hal-hal semacam inilah yang
wajib dicatat oleh geologist/wellsite dan dilaporkan kepada atasannya. Ketika

pengeboran selesai dan geologist/wellsite tidak mencatatnya maka informasi


yang sangat penting tersebut hilang begitu saja dan pastinya akan
mempengaruhi kegiatan penambangan kelak. Namun dalam prakteknya,
perusahaan tambang sering menggabungkan tugas seorang geologist dan
wellsite menjadi satu kesatuan tugas (satu gaji juga tentunya) karena dianggap
tugasnya tidak jauh berbeda dan saling berkaitan satu sama lain. Maka sebab itu
sering kali dalam artikel ini penulis menorehkan kata Geologist/Wellsite.
Semua informasi selama pengeboran sangatlah berharga, sehingga sangat
dianjurkan untuk dicata dan dilaporkan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat
dicatat.
a. Pergantian mata bor baik ukuran maupun jenisnya (menandakan kekuatan
setiap lapisan).
b. Semua masalah dengan kegiatan pengeboran (water loss, pipa terjepit/patah,
adanya bau gas, dll).
c. Tingkat penembusan mata bor yang tidak biasa.
d. Masalah-masalah dengan geophysical wireline logging.
e. Kondisi core (broken, fracture, dll).
3. Deskripsi log bor secara geofisika yang lengkap bila ada.
Setiap lubang bor harus di logging (paling tidak) dengan menggunakan log
Caliper, Gamma dan Densitas (sebagai tambahan dapat pula digunakan log
Neutron, Sonik dan Resistivitas). Jika tidak dilogging data lubang bor dianggap
tidak dapat dipercaya dan oleh karena itu tidak dapat dikategorikan masuk ke
dalam standar JORC.
a. Log caliper untuk menentukan diameter lubang bor.
b. Log gamma untuk menentukan lapisan yang permeabel.
c. Log densitas untuk menentukan jenis batuan (densitas batubara rata rata 1,3
ton/m3).
d. Log neutron untuk menentukan pelapukan batuan.
e. Log sonik untuk menentukan kekuatan batuan.
f. Log resistivitas untuk menentukan porositas batuan.
Core recovery harus ditentukan sebelum menara bor (drilling rig) dipindahkan
dari tempat bor. Syarat standar core recovery dari JORC adalah 95% untuk
meyakinkan analisis batubara benar-benar akurat dan dapat dipercaya. Untuk
lapisan batubara yang tebal (> 5m), core recovery 90% cukup untuk
dipertimbangkan sebagai data yang dapat dipercaya. Hasil coring dapat

digunakan untuk mengetahui keadaan batuan (misalnya padat atau rapuh),


kekuatan batuan, pecahan batuan (apakan terbuka atau tertutup,
mineralisasinya apa dan sudutnya).
4. Fotografi semua core sample.
Ketika melakukan perekaman/fotografi core harus dilakukan di core box dan
disertakan pula data data yaitu: nama lubang bor, kedalaman awal dan akhir
ketika coring, tanggal, apabila terjadi core loss ditulis dari kedalaman berapa
sampai kedalaman berapa.
5. Sampling yang baik dan hati-hati
Penanganan hasil coring batubara (dalam hal ini disebut sample/core) yang baik
meliputi syarat-syarat berikut ini.
a. Waktu dalam menyelesaikan pengukuran dan fotografi core serta
pendeskripsian core tidak boleh lebih dari 30 menit.
b. Batubara harus dibungkus dalam plastik yang tertutup rapat segera setelah
langkah di atas untuk meminimalisir kehilangan in situ (total) moisture batubara.
c. Setelah dibungkus, sample diberi label yang menampakkan nomor sample,
kode lubang bor, tanggal, lokasi, kedalaman berapa sampai berapa, interval
sample.
d. Sample batuan lain yang padat dengan panjang 40 45 cm harus dibungkus
dengan plastik yang tertutup rapat untuk tes geoteknik.
NILAI SEORANG GEOLOGIST/WELLSITE
Setiap perusahaan tambang dinilai berdasarkan bahan galian (mineral/coal) yang
ada di dalam tanah (NO MINERAL/COAL = Rp 0). Geologist memperkirakan nilai
bahan galian di dalam tanah. Oleh karana itu seorang geologist adalah orang
yang penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaaan tambang. Jika
serang geologist salah dalam menaksirnya, perusahaan tersebut bisa bangkrut
dan semua karyawan tidak bisa memperoleh penghasilan dan banyak keluarga
akan menderita. Sebagai contoh, sebuah proyek bernilai $ 200 juta sangat
beresiko jika interpretasi seorang geologist salah dalam memperkirakan
informasi bahan galian baik kuantitas maupun kualitasnya.
Data adalah dasar perkiraan sumber daya bahan galian dari seorang geologist.
Data pengeboran dari wellsite sangat mendukung dalam interpretasi seorang

geologist. Jika kualitas data bagus, maka perkiraannya dapat dipercaya. Data
juga dapat dikatakan sebagai dasar penentuan nilai dari perusahaan tambang.
Oleh karena itu, data adalah sangat berharga dan merupakan tanggung jawab
setiap geologist/wellsite. Sehingga bisa dikatakan geologist/wellsite adalah orang
yang penting dalam perusahaan tambang.
Sedikit tambahan, tugas dan tanggung jawab dari seorang geologist biasanya
lebih besar dari seorang wellsite. Wellsite biasanya hanya bertanggung jawab
dengan data-data pengeboran sementara geologist bertangggung jawab
terhadap data-data hasil survey dan pengeboran (data log secara geologi dan
atau geofisika) serta kemudian menginterpretasikannya dalam sebuah laporan
hasil eksplorasi. Oleh karena itu, dalam struktur organisasi perusahaan tambang
biasanya geologist berada di atas wellsite. Namun pada prakteknya seringkali
perusahaan tambang menjadikan seorang geologist merangkap tugas sebagai
seorang wellsite juga (untuk meminimalisir pengeluaran tentunya).

ARTIKEL TERKAIT:
1. APA ITU JORC CODE?
2. PROSEDUR KERJA STANDAR (PENGEBORAN)

Anda mungkin juga menyukai