Tuberkulosis
2. Leukopenia
Leukopenia adalah penurunan jumlah sel darah putih yang ditemukan dalam
darah. Ini menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan
penyakit
Sel darah putih atau leukosit adalah sel dari sistem kekebalan tubuh, mereka
ditemukan dalam darah dan sistem limfatik. Mereka diproduksi dan berasal
dari multi-potensial sel dalam sumsum tulang, dikenal sebagai
'hematopoietic stem cell'. Sel darah putih melindungi tubuh terhadap infeksi,
penyakit dan partikel asing. Aktivasi atau adanya leukosit ganas dalam
leukemia dapat mengubah sifat fisik leukosit.
Normal jumlah sel darah putih dalam tubuh adalah antara 4x10 9 dan 1.1x10
10 dalam satu liter darah. Dalam leukopenia, jumlah ini jauh lebih rendah.
Leukopenia diagnosis dapat dilakukan dengan hitung darah lengkap.
Penyebab leukopenia: utama penyebab penyakit ini neutrofil ekstensif
menggunakan atau pengurangan jumlah neutrofil. Penyebab lainnya adalah
kemoterapi, terapi radiasi, leukemia, myelofibrosis, aplastic anemia,
influenza, Hodgkin, beberapa jenis kanker, malaria, TBC dan demam
berdarah. Kadang-kadang, luekopenia juga disebabkan karena infeksi
Rickettsial, pembesaran limpa, kekurangan folat, psittacosis dan sepsis.
Penyebab lainnya adalah kekurangan mineral tertentu, seperti tembaga dan
seng.
Gejala leukopenia: indikator yang paling umum dari leukopenia adalah
neutropenia. Ini adalah sub-jenis leukopenia. Dalam neotropenia, ada
pengurangan jumlah neutrofil (yang paling banyak sel darah putih). The
neutrofil menghitung juga merupakan indikator yang paling umum dari risiko
infeksi. Jika leukopenia ringan, orang tidak akan menunjukkan gejala apapun,
hanya dalam kasus yang berat gejala mulai muncul.
3. Limfositopenia
Limfositopenia, yang juga dikenal sebagai limfopenia, adalah kondisi medis yang ditandai
dengan jumlah sel darah putih lebih rendah dari normal, yang dikenal sebagai limfosit, di dalam
darah. Terdapat tiga tipe limfosit: Limfosit B, limfosit T dan Sel Natural Killer. Ketiga tipe ini
merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi dan melindungi tubuh. Selsel ini dibentuk di sumsum tulang, bersamaan dengan sel darah merah. Jumlah limfosit normal
pada orang dewasa secara umum berkisar antara 1000-4800 limfosit/uL dan limfosit normal pada
anak-anak berkisar antara 3000-9500 limfosit/uL darah. Limfositopenia mengacu pada kadar
limfosit dalam darah yang lebih rendah dari 1000 limfosit/uL darah pada dewasa dan lebih
rendah dari 3000 limfosit/uL darah pada anak-anak. Hal ini terjadi ketika sumsum tulang gagal
untuk menghasilkan cukup limfosit, limfosit dihasilkan tetapi dihancurkan lebih cepat daripada
dihasilkan atau limfosit tertahan di limpa atau kelenjar getah bening. Kondisi ini dapat didapat
maupun diturunkan. Limfositopenia Didapat disebabkan oleh faktor-faktor yang menurunkan
jumlah limfosit, seperti acquired immune deficiency syndrome, kemoterapi, terapi radiasi dan
penyakit autoimun. Limfositopenia diturunkan jarang dan seringkali berhubungan dengan
kelainan DiGeorge dan sindrom Wiskot-Aldrich. Penderita limfositopenia lebih rentan terhadap
infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya menurun. Penanganan dapat termasuk terapi
imunoglobulin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dapus
Amin Z, Bahar A. Tuberkulosis paru. Dalam: Sudoyo et.al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
1. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2230-9.
Sutedjo, AY. Buku saku mengenal penyakit melalui hasil pemeriksaan laboratorium. Yogyakarta:
Asmara Books; 2007. p. 25-40.