II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Tempat Asal
Pekerjaan
Status Perkawinan
Suku
Agama
Tanggal Masuk
Tanggal Pemeriksaan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny. N
44 tahun
Perempuan
(400 meter dari puskesmas)
Penjahit
Sudah Kawin
Aceh
Islam
9 Oktober 2014
9 Oktober 2014
ANAMNESA
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit sekarang
:
:
:
III.
IV.
STATUS PRESENT
Keadaan umum :
Kesadaran
:
Tekanan Darah :
Nadi
:
Laju Pernapasan :
Suhu
:
Baik
Kompos Mentis
100/80 mmHg
72 kali/menit
20 kali/menit
36,50C
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Thorax
Inspeksi :
Palpasi
:
Perkusi :
Auskultasi :
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
:
:
:
Auskultasi :
Abdomen
Inspeksi :
Palpasi
:
Perkusi :
Auskultasi :
Ekstremitas Superior : Lesi (-/-), edema (-/-), sianosia (-/-), akral dingin (-/-),
turgor kulit normal
Ekstremitas Inferior : Lesi (-/-), edema (-/-), sianosia (-/-), akral dingin (-/-),
turgor kulit normal
V.
Pemeriksaan Penunjang
Laboraturium : BTA (+)
Radiologi
: Tidak dilakukan
VI.
DIAGNOSIS BANDING
1. Pneumonia
2. Bronkiektasis
3. Abses paru
4. Kanke r paru
5. Asma bronkial
VII.
DIAGNOSIS KERJA
1. Tuberkulosis Paru
VIII.
PENATALAKSANAAN
Diberikan OAT KDT :
1. Rifampisin 150mg
2. Isoniazid 75mg
3. Pirazinamid 400mg
4. Etambutol 275mg
Diminum 4x1 hari diminum pada malam hari selama 2 bulan tanpa putus.
IX.
PROGNOSIS
TUBERKULOSIS PARU
1.1 Defenisi
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kronik kuman
Mycobacterium tuberculosis complex .
1.2 Epidemiologi
Berdasarkan pedoman penangulangan TB di Indonesia tahun 2011,
Indonesia termasuk negara dengan prevalensi TB terbanyak ke 5 setelah
Nigeria.
1.3 Etiologi
Kuman penyebab penyakit TB adalah Mycobacterium tuberculosis.
Kuman ini berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung, tidak berspora
dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 0,6 m dan panjang
1 4 m. Dinding M.tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari lapisan
lemak cukup tinggi (60%).
Penyusun utama dinding sel M.tuberculosis ialah asam mikolat, lilin
kompleks (complex-waxes), trehalosa dimikolat yang disebut cord factor,
dan mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi. Unsur lain
yang terdapat pada diniding sel bakteri tersebut adalah polisakarida
sepertiarabinogalaktan dan arabinomanan. Struktur dinding sel yang
kompleks tersebut menyebabkan bakteri M.tuberculosis bersifat tahan asam,
yaitu apabilasekali diwarnai, tahan terhadapupaya penghilangan zat warna
tersebut dengan larutan asam alkohol (Konsesus).
1.4 Masa Tunas
1.5 Cara Penularan
a. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
b. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk percikan dahak(droplet nuclei). Sekali batuk dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
c. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak
berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangijumlah
percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh
kuman.Percikan dapat bertahan selamabeberapa jam dalam keadaan
yang gelap dan lembab.
d. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pmeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut.
6. Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3
bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan
terdiri dari paduan obat utama dan tambahan.
A. OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)
Obat yang dipakai:
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination)
Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :
Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin
150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol
275 mg dan
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150
mg, isoniazid 75 mg dan pirazinamid. 400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
Kanamisin
Kuinolon
Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, makrolid,
amoksilin + asam klavulanat
Derivat rifampisin dan INH
Tabel 1. Ringkasan paduan obat TB
Kategori
Kasus
Paduan Obat Yang Keterangan
II
- TB paru BTA
+,
BTA - , lesi
luas
- TB di luar
paru
kasus berat
- Kambuh
Gagal
pengobatan
dianjurkan
2RHZE / 4RH atau
2 RHZE / 6 HE atau
2RHZE / 4R3H3
-3 RHZE / 6 RH
Bila
-2 RHZES lalu sesuai streptomisin
hasil uji
alergi, dapat
resistensi atau
diganti
kanamisin
2RHZES/1RHZE /
5R3H3E3
III
-TB paru lalai Sesuai
lama
berobat
pengobatan
sebelumnya,
lama
berhenti
minum
obat
dan
keadaan
klinik, bakteriologik &
radiologik saat ini
(lihat
uraiannya) atau
2RHZES / 1RHZE /
5R3H3E3
IV
-TB paru BTA 2 RHZ / 4 RH atau
neg.
6 RHE atau
lesi minimal
2RHZ / 4 R3H3
-TB di luar
paru
kasus ringan
V
- Kronik
Sesuai uji resistensi
atau
H seumur hidup
VI
- MDR TB
Sesuai uji resistensi +
kuinolon
atau H seumur hidup
Catatan : Obat yang digunakan dalam Program Nasional TB
Tabel 2. Efek samping obat TB
7. Komplikasi
Komplikasi dini :
Pleuritis
Efusi pleura
Empiema
Laringitis
Komplikasi lanjut :
Sindrom obstruksi pasca TB (SOPT)
Fibrosis paru
Sinrom gagal napas
Kor pulmonal
Kavitas TB
TB milier