Dimas
Dimas
Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominant kanan(atau sisi
kiri bila anda bertangan dominan kiri).
Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk bernafas melalui satu lubang
hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan
mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas.
Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan
klien.
Gunakan sarung tangan
Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar
slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum;
tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil
Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang
paling bersih
Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan kepala
dan leher lurus dan membuka mulut
Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan klien
untuk menekuk kepala ke depan dan menelan
Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa
memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di tenggorokan,
tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong
klien untuk bernafas dalam
Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan
insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat
slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit
sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung
dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1
inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung,
kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang
Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien. Pita karet dapat digunakan
untuk memfiksasi slang.
Kurangi manipulasi atau merubah posisi klien sewaktu memasukan NGT, termasuk
juga batuk atau tersedak karena bisa menyebabkan cervical injury karena manual
stabilization of the head sangat diperlukan sewaktu melaksanakan prosedur.
Stabilisasikan posisi kepala.
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau
penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Ampul 10 mg/mL x 10 biji.
DOSIS
Dewasa : Awal 10 mg Intra Muskular atau bolus Intra Vena, kemudian 10 - 30 mg tiap 4 6 jam. Maksimal : 90 mg/hari selama 2 hari. Usia Lanjut : Maksimal 60 mg.
http://apotik.medicastore.com/index.php?mod=obat&id=10757
GENERIK
Neostigmine metilsulfat. INDIKASI
Atoni (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) usus, konstipasi atonik (susah buang air
besar karena tidak adanya tegangan atau kekuatan otot usus besar), kembung, rasa panas
pada ulu hati, retensi urin, menstruasi yang tertunda, miastenia gravis, paralisis &
spasme, keadaan setelah traumatik, neuralgia (nyeri saraf), sebagai suatu antagonis
kurare, takhikardia paroksismal, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar),
penyakit Meniere. KONTRA INDIKASI
Penyumbatan saluran kemih dan usus yang berkaitan dengan sistem mekanis, peritonitis
(radang selaput perut). PERHATIAN
Asma bronkhial, bronkhitis spastik, vagotonia, penyumbatan koroner yang baru,
hipotensi, bradikardia, ulkus peptikum, epilepsi, Parkinsonisme.
Hamil dan menyusui.
Interaksi obat : Suksametonium, Siklopropan, atau Halotan. EFEK SAMPING
Reaksi alergi, salivasi (pengeluaran ludah berlebihan), gangguan saluran pencernaan.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau
penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Ampul 0,5 mg/ml x 50 biji. DOSIS
Miastenia gravis :
- dewasa : 1-2,5 mg secara intramuskular/subkutan dalam jarak waktu sepanjang hari
(untuk 24 jam).
- bayi yang baru lahir : diawali dengan 0,1 mg secara intramukular, kemudian 0,05-0,25
mg tiap 4 jam.
Antagonis untuk blokade neuromuskular non depolarisata pada orang dewasa dan
anak-anak : dosis tunggal sebesar 0,05-0,07 mg/kg berat badan dan Atropin sebesar 0,020,03 mg/kg berat badan disuntikan intravena secara perlahan selama 1 menit.
Indikasi lainnya :
- dewasa : 0,5-2,5 mg secara subkutan/intramuskular.
- anak-anak : 0,125-1 mg.
Frekuensi pemberian tergantung pada kebutuhan pasien.
http://medicastore.com/obat/4952/PROSTIGMIN.html
Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain:
Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu
dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di
bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan
melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat
konsentrasi obat dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami
hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan
ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun
perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan
mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri.
Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous
Cannulation)
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps
(tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
Kontraindikasi dan Peringatan pada Pemasangan Infus Melalui Jalur Pembuluh Darah
Vena
Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci
darah).
Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infus:
Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat
masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah.
Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus:
Rasa perih/sakit
Reaksi alergi
Jenis Cairan Infus9
Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan
keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya
hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah
albumin dan steroid.
http://www.sehatgroup.web.id/artikel/1433.asp?FNM=1433