ALIRAN FLUIDA
D-1
Disusun Oleh
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
ALIRAN FLUIDA
D-1
Disusun oleh
SHANDY ARMANDO. K / 121130111
KHAUF FADLILAH. R
/ 121130112
Anirawilda. P
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul Aliran Fluida dengan
tepat.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia.
Dengan selesainya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih
sebesarbesarnya kepada:
1. Ir. Danang Jaya, MT, selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
UPN Veteran Yogyakarta.
2. Anirawilda. P, selaku Asisten Pembimbing Praktikum Dasar Tenik Kimia
pada acara D-1 ini.
3. Seluruh staf Laboratorium Dasar Teknik Kimia atas seluruh bantuannya
yang telah diberikan kepada praktikan.
4. Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Akhir kata penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang memerlukan laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iii
iii
Daftar Isi...........................................................................................................
iv
vi
Pendahuluan
15
15
16
18
19
20
28
29
Daftar Pustaka
Lampiran
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Simple centrifugal pump ................
vi
DAFTAR LAMBANG
A
Luas, cm2
Head pompa
Co
Coeficient of discharge
Re
Bilangan reynold
Le
Faktor gesekan
Kecepatan (cm/det)
-Ws =
vii
INTISARI
Aliran fluida adalah suatu cara pemindahan fluida (gas, uap, cairan) dari suatu tempat
ke tempat lain dengan mengalirkannya melalui pipa. Aliran fluida terjadi karena adanya
perbedaan tekanan dan elevasi. Aliran fluida digunakan dalam industri-industri yang
melibatkan pemipaan, umumnya semua industri menggunakan pemipaan untuk mengalirkan
suatu zat padat, cair atau gas dari suatu tempat ke tempat lain sebagai alat transportasi.
Pertama-tama percobaan di mulai dengan memeriksa rangkaian alat agar proses
percobaan berjalan dengan lancar, setelah itu mengisi air ke dalam tangki penampung hingga
batas tangki, setelah tangki terisi dengan penuh lalu membuka kran dengan derajat
pembukaan penuh dan setelah itu menghidupkan pompa hingga aliran konstan. Kemudian
memulai percobaan dengan menutup 110 kran dan menunggu aliran konstan. Setelah aliran
konstan, mencatat kedudukan dari beda ketinggian manometer pompa, manometer kran,
manometer orifice, dan tinggi float pada rotameter, setelah semua sudah dicatat, mengukur
debit aliran dengan menampung volume debit yang keluar tiap 3 detik dan dengan alat
penampung (beker glass) dan stopwatch. Setelah itu, mengulangi percobaan dengan menutup
kran sebesar 500 dan mengulangi 3x percobaan di setiap derajad pembuka yang berbeda agar
didapat data yang baik.
Dari percobaan ini didapat hubungan bahwa makin besar debit aliran, maka head
Pompa semakin besar juga. Untuk data panjang ekivalen (Le) dengan derajad pembukaan
keran didapat, makin kecil derajat pembukaan kran, maka panjang ekivalen makin besar.
Untuk hubungan coefficient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold di peroleh, Co
bertambah selaras dengan pertambahan bilangan Reynolds. Yang terakhir, didapat hubungan
debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) dimana dengan bertambahnya debit aliran
menyebabkan float semakin tinggi.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q)
dengan head pompa (H).
2. Mempelajari hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat
pembukaan kran (oK).
3. Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan
bilangan Reynold (Re).
4. Menara rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi
float (h).
Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tertutup, maka akan terjadi perbedaan
bentuk aliran, yang dapat ditentukan dengan bilangan Reynold (Re):
Re
D.u.
................................( 1 )
Dimana :
= viskositas (kg/m.det)
Hubungan energi pada fluida atau zat material yang mengalir melintasi pipa dapat
ditentukan dengan kesetimbangan energi. Energi dibawa oleh fluida yang
mengalir dan juga ditransfer dari fuida kesekeliling atau sebaliknya.
Energi yang dibawa fluida mencakup:
1. Internal energi ( E ), yaitu energi yang disebabkan oleh gerakan molekul atom
atau elektron yang mempunyai sifat-sifat khusus dari fluida, tanpa
memperhatikan lokasi atau tempat relatifnya atau posisinya.
2. Energi yang dibawa fluida karena kondisi alirannya atau posisinya
a. Energi kinetik ( Ek ) adalah energi fluida karena gerakannya.
Ek =
mu 2
2 gc
b. Energi potensial (Ep) yaitu energi fluida karena tempat kedudukannya yang
dipengaruhi gravitasi.
Ep =
mgz
gc
c. Energi tekanan (Et) adalah energi untuk melakukan kerja melawan tekanan
yang dibawa oleh zat karena aliranya dari awal masuk sampai keluar.
Energi yang ditransfer antara fluida atau sistem dalam aliran dan sekelilingnya
ada dua jenis :
1. Energi panas (q), yaitu energi yang diserap oleh zat alir dari sekelilingnya
selama aliran.
2. Energi kerja (W), yaitu kerja yang diterima atau dihasilkan atau yang
dilakukan oleh zat yang mengalir ke sekliling selama aliran dan sering
disebut shaft work.
Selain itu ada juga yang disebut energi friksi (F) yaitu energi yang hilang karena
gesekan.Rugi energi tersebut pada sambungan , pipa lurus atau penampang yang
tidak sama.
(Brown, G.G.,1978).
Neraca energi untuk sistem aliran fluida dapat ditulis sebagai berikut :
Energi masuk :
mu 2
mE1 + 1
2 gc
mgz1
+
gc + mP1V1
Energi keluar :
mu 2
mE2 + 2
2 gc
mgz2
+
gc + mP2V2 + mq - mWs
Maka :
Energi masuk = energi keluar
mu 2
mE1 + 1
2 gc
mgz1
+
gc + mP1V1 = mE2 +
mu2 2
2 gc
mgz2
+
gc + mP2V2 +
mq mWs .........................................................................( 4 )
Bila :
E
= E1 E2
(PV) = P1V1-P2V2
u2
= u12-u2
= z1-z2
u 2 gz
+
+ (PV) = q Ws ......( 5 )
E +
2 gc gc
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan volumenya
diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :
u 2 gz
+
2 gc gc
P
+
= q Ws .........( 6 )
Apabila ada gesekan ( 0) dan diasumsikan aliran adiabatis (q=0) maka dikenal
dengan persamaan Bernaully :
u 2 gz
+
2 gc gc
P
+
= -(Ws + F)......( 7 )
keterangan :
P
u2
gc
Ws
g
, (lbf/ft3)
gc
P (u 2 )
gc
gc
Z F
Ws
W
2g
g
g
P (u 2 )
Z F Ws ..( 8 )
W
2g
(Brown, G.G., 1978)
Alat-alat aliran fluida :
a. Pompa
Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua golongan :
1. Centrifugal Pump
Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan
fluida yang ada kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga
kinetik yang membuat cairan meninggalkan impeler.
b. Kran (valve)
Kran adalah suatu jenis fitting yang dipakai untuk mengatur, mengontrol
dan membuka ataupun menutup aliran. Pemilihan terhadap jenis kran tergantung
jumlah dan jenis cairan yang akan dialirkan serta tujuan pemakainanya.
c. Orificemeter
Orificemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan. Alat ini membutuhkan tempat yang besar dan rasio diameter leher
terhdap pipa tidak dapat diubah-ubah.
Prinsip orifice ini adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice
itu, akan menyebabkan tinggi tekan kecepatan meningkat tetapi tinggi tekan
tekanan menurun dan penurunan tekanan antara kedua titik diukur dengan
manometer.
Persamaan
Bernaully
memberikan
dasar
untuk
mengkorelasikan
Gambar 3. Orificemeter
d. Rotameter
Rotameter adalah alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah.
Rotameter terdiri dari tabung gelas yang bentuknya kerucut (tappered glass tube),
yang didalamnya terdapat pelampung (float) yang bergerak naik turun. Bila
alirannya besar, float akan terangkat dan sebaliknya.
Gambar 4. Rotameter
e. Manometer
Manometer adalah piranti yang berfungsi dalam mengukur beda tekanan.
Pada gambar berikut ini bentuk manometer. (Mc Cabe, 1976)
P P1
P
2
air
air
Tekanan di A = tekanan di B
8
PA P1
PB P2
P2
air .Y .g
gc
gc
gc
air .Y .g
gc
Hg air h.g
air .gc
Ws
gc
air .Y h .g
air .Y h .g
P2 P1
Hg.h.g
P1
air .Y .g
Hg.h.g
gc
gc
Hg.h.g
air .h.g
gc
gc
Hg.h.g
gc
Ws H
Hg air
.h ...................( 10 )
gc.air
dimana :
-Ws = H
Manometer kran
Bila :
Z1 = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian
u1 = u2 , karena luas penampang sama
Ws = 0 , karena tidak ada kerja
g air
h.g
air .hc
f .Le.u 2
2 gc.D
Dimana : f = 0.0056 +
0,5
(Re) 0,32
Maka :
f .Le.u 2 Hg air
h.g ........( 11 )
2 gc.D
air .gc
f .Le.u 2 Hg air
h.
2 g.D
air
Le
10
Dimana :
Le
= faktor gesekan
= kecepatan (cm/det)
Manometer orifice
Bila :
Z1 = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian
Ws = 0, karena tidak ada kerja
Maka persamaan ( 7 ) menjadi :
u 2
P
+
= -F ..........................................( 13 )
2 gc
u 22 u12 2 gc
F .........................( 14 )
u xA
u2 = 1 1 ..........................( 15 )
A2
Substitusi persamaan (15) ke persamaan (14) :
u12 . A12
u12 2 gc
F
2
A2
2 gc
u1
2
1
/ A22 1
.....................................( 16 )
11
P
F = Co2
...........................( 17 )
Co u1
2
1
/ A22 1
A12 A22 1
2 gc( )
Karena persamaan
Co u1
A1
A2
.................( 18 )
D1
D2
D1 4
air 4 1
D2
2 gc( )
Diketahui :
- P =
( Hg air ).h.g
gc
Co u1
Co u1
D1 4
1
4
D
2
2Hg air h.g.gc
gc
air
D1 4
air 4 1
D2
2( Hg air ).h.g
12
Dimana :
Co
= Coefficient of discharge
D1
D2
f. Pipa
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pipa yaitu :
1. Suhu operasi
Suhu operasi ini akan menentukan bahan pipa yang akan dipakai dan perlu
tidaknya isolasi.
2. Internal/eksternal pressure
Ini akan menentukan Schedule Number, dimana :
Schedule Number = 1000 (P/S)
P = Internal pressure yang bekerja (psi)
S = Tegangan yang diijinkan oleh pipa (psi)
3. Fluida yang mengalir
4. Jenis-jenis fitting
g. Fitting
Fitting merupakan sepotong pipa yang mempengaruhi dalam menentukan
kebutuhan :
1. Menyambung dua buah pipa dengan cara :
Tanpa mengubah arah dan diameternya, disebut coupling
Mengubah arah, disebut elbow
Mengubah diameter, disebut reducing
2. Membatasi arus dalam pipa, disebut plug
3. Membuat percabangan pipa sehingga arus bercabang, misalnya : tees, crosses.
13
I.4 Hipotesis
1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H) yaitu, semakin
besar debit aliran (Q) maka head pompa semakin besar.
2. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan 0kran bukaan (0K) yaitu,
semakin besar 0kran bukaan maka semakin kecil panjang ekivalen.
3. Hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan reynold
(Re) yaitu, semakin besar coefficient of discharge (Co) maka harga Re
juga semakin besar.
4.
Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) yaitu, semakin
besar debit alirannya maka tinggi float juga semakin besar.
14
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
15
Keterangan :
1. Bak penampung air
2. Manometer Pompa
3. Pompa
4. Manometer Pompa
5. Manometer Kran
6. Manometer Orifice
7. Orifice
8. Rotameter
mencapai
keadaan steady state. Menampung debit aliran air yang keluar dengan gelas beker
dan mengukur dengan gelas ukur tiap 3 detik menggunakan stopwatch.
Melakukan pengulangan percobaan sebanyak 3 kali untuk setiap 0kran bukaan.
Kemudian melakukan pengulangan pada langkah kerja diatas dengan derajat
pembukaan kran yang berbeda-beda dengan menutup kran bukaan sebesar 500
sebanyak 15 data. Mengukur :
a. Temperatur air
b. Densitas air dengan menggunakan piknometer
c. Diameter pipa dan diameter orifice
16
Bagan Alir
Memeriksa rangkaian alat
17
P
g.H 2 O
2.Din.P
f .u 2 .H 2 O
A = Dkran 2
u =
Re =
f = 0,0056 +
Q
A
H 2 O.u.Din
H 2 O
0.5
Re 0.32
Co u1
Din 4
1
4
Dori
H 2O
2. P
4. Mencari hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h)
Dengan persamaan: Y = ax + b
Menggunakan least square:
= an
+ bX
XY = aX + bX
18
BAB III
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Volume Waktu
Manom
eter
Kran
(ml)
(detik) (ml/dt)
Manometer
Kran
Pompa
ki
ka
ki
Manom
eter
Orifice
Tinggi
Float
(cm)
ka
ki
ka
0 15,0667
13,9
13,5
0 12,8333
15,8
0 10,5667
0 10,3333
0 9,3667
0 8,1667
0 5,0333
0 2,7667
10,8
10,1
6,9
19
Temperatur
28
H2O
0,996233
gr/cm3
Diameter orifice
0,8
cm
1,62
cm
2,26
cm
Diameter kran
3,04
cm
Viskositas Air
0,008
gr/cm.s
III.2 Pembahasan
1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).
Tabel 2. Hubungan antara Debit Aliran (Q) dengan Head Pompa (H)
Q (x)
H (y)
254,5918
5,1789
245,7372
4,2373
225,6410
3,5311
225,3807
3,1780
210,2616
2,8955
180,6256
2,8248
168,5393
2,7542
163,4021
2,6130
164,2183
2,4717
154,8223
2,4717
138,2766
2,5188
118,0124
2,4717
97,6116
2,1186
68,0412
2,5424
33,2986
2,6836
20
Gambar 8. Grafik hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)
Dengan melihat grafik dapat diketahui bahwa semakin besar debit aliran
maka head pompa semakin besar. Hal ini disebabkan pada pembukaan derajat
kran yang besar maka debit aliran besar sehingga tejadi kenaikan tekanan pada
manometer pompa. Akibatnya head pompa semakin besar sehingga tenaga yang
dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida juga semakin besar.
Untuk mencari Head pompa menggunakan rumus :
Ws H
P
g.H 2 O
21
Kran (x)
18890,3300
900
16465,6789
850
15982,5502
800
14414,0103
750
14868,4385
700
19031,0637
650
20999,6360
600
21055,6154
550
19740,9586
500
21932,1294
450
27349,5919
400
35616,5606
350
42839,9312
300
97876,8749
250
369336,4423
200
22
= 0,0056 +
Dengan:
0.5
Re 0.32
Le =
2.Din.P
f .u 2 .H 2 O
Dari data percobaan diatas, dibuat perhitungan untuk memperoleh efisiensi yang
terlihat dalam grafik dan diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 782436766,5x-1,644770951
Dengan persentase kesalahan sebesar 29,2669%
Persen kesalahan didapat karena busur yang digunakan kurang bagus
sehingga saat memutar kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan
debit aliran air yang keluar tidak sesuai yang diinginkan. Kurang tepatnya dalam
pembacaan busur pada 0kran bukaan. Banyak manometer yang rusak sehingga
menghasilkan data yang tidak sesuai dengan teori.
23
Co (y)
50484,2335
-0,0039
48728,4076
-0,0047
44743,4387
-0,0051
44691,8196
-0,0057
41693,7727
-0,0058
35817,1206
-0,0051
33420,4694
-0,0049
32401,7767
-0,0050
32563,6242
-0,0053
30700,4616
-0,0050
27419,5194
-0,0044
23401,2479
-0,0038
19355,8773
-0,0037
13492,2225
-0,0021
6602,9481
-0,0010
24
Co u1
Din 4
4
Dori
2. P
H 2 O
yang tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan data yang tidak
sesuai dengan teori. Busur yang digunakan kurang bagus sehingga saat memutar
kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan debit aliran air yang
keluar tidak sesuai yang diinginkan
25
h (y)
254,5918
15,8
245,7372
15,0667
225,6410
13,9
225,3807
13,5
210,2616
12,8333
180,6256
11,8333
168,5393
10,8
163,4021
10,5667
164,2183
10,3333
154,8223
10,1
138,2766
9,36667
118,0124
8,1667
97,6116
6,9
68,0412
5,0333
33,2986
2,7667
Gambar 11. Grafik hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h)
26
27
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan grafik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin besar debit aliran (Q) maka semakin besar head pompa (H),
sehingga didapat persamaan garis:
Y = 0,0001x2-0,024x+3,5396
Dengan persentase kesalahan sebesar 17,3548%.
2. Semakin besar 0kran bukaan (0K) maka semakin kecil panjang ekivalen
(Le), sehingga didapat persamaan garis:
Y = 782436766,5x-1,644770951
Dengan persentase kesalahan sebesar 29,2669%
3. Semakin besar harga Coeffisient Of Discharge (Co) maka semakin besar
harga bilangan reynold (Re), sehingga diiperoleh persamaan garis:
Y = -7,87331E-08x - 0,001837407
Dengan persen kesalahan rata-rata : 25,3584 %
4. Semakin bertambahnya debit aliran (Q) maka posisi float semakin tinggi,
sehingga diperoleh persamaan garis :
Y = 0,0563x + 1,2683
Dengan persen kesalahan rata-rata : 2,5823%
28
Kritik
Rangkaian alat tidak dapat bekerja dengan baik sehingga menghasilkan
data percobaan yang kurang tepat dan % kesalahan yang cukup besar
juga.
Saran
Sebaiknya untuk praktikum yang akan datang alat harus diganti untuk
menghasilkan data yang tepat sehingga percobaan bisa dilakukan
dengan baik dan lancar tanpa % kesalahan yang besar.
29
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978,Unit Operation, 14th Printing, John willey and Suns.Inc,
New
York.
http://awan05.blogspot.com/2009/12/pengertian-dan-klasifikasi-pada-pompa.html
(Diakses pada tanggal 17 Juni 2015, jam 10:22)
http://herusantoso17.blogspot.com/2012/11/areameter.html (Diakses pada tanggal
16 Juni 2015, jam 20:42)
http://herusantoso17.blogspot.com/2014/09/orificemeter.html
(Diakses
pada
30
LAMPIRAN
HASIL PERHITUNGAN
ALIRAN FLUIDA
(D-1)
Volume Waktu
Manom
eter
Kran
(ml)
(detik) (ml/dt)
Manometer
Kran
Pompa
ki
ka
ki
Manom
eter
Orifice
Tinggi
Float
(cm)
ka
ki
ka
0 15,0667
13,9
13,5
0 12,8333
15,8
0 10,5667
0 10,3333
0 9,3667
0 8,1667
0 5,0333
0 2,7667
10,8
10,1
6,9
31
Temperatur
28
H2O
0,996233
gr/cm3
Diameter orifice
0,8
cm
Diameter in pipa
1,62
cm
2,26
cm
Diameter kran
3,04
Viskositas Air
0,008 gr/cm.dt
cm
996,233
Kg/m3
P
g.H 2 O
I N 2 1 Kg
lb
Pa
m x
m.s 2
7,3333 2 x6894,8
x
1Pa
in
lb.in 2
1N 2
m
-Ws = H =
Kg
996,233 3 x9,8 m 2
s
m
= 5,1789 m
32
Kran
p pompa
Q (x)
H (y)
900
7,3333
254,5918
5,1789
850
245,7372
4,2373
800
225,6410
3,5311
750
4,5
225,3807
3,1780
700
4,1
210,2616
2,8955
650
180,6256
2,8248
600
3,9
168,5393
2,7542
550
3,7
163,4021
2,6130
500
3,5
164,2183
2,4717
450
3,5
154,8223
2,4717
400
3,5667
138,2766
2,5188
350
3,5
118,0124
2,4717
300
97,6116
2,1186
250
3,6
68,0412
2,5424
200
3,8
33,2986
2,6836
33
No Q (x)
H (y)
x2
xy
x3
x4
x2y
254,5
5,1
64817,0
1318,5
16501879,9
4201243920,9
335679,6
245,7
4,2
60386,7
1041,2
14839278,2
3646562858,4
255874,9
225,6
3,5
50913,8
796,7
11488258,3
2592222408,0
179779,7
225,3
3,1
50796,4
716,2
11448543,3
2580280829,8
161428,6
210,2
2,8
44209,9
608,8
9295648,7
1954517696,0
128008,3
180,6
2,8
32625,6
510,2
5893022,9
1064430979,7
92162,3
168,5
2,7
28405,5
464,1
4787444,5
806872677,6
78235,1
163,4
2,6
26700,2
426,9
4362873,2
712902485,9
69767,2
164,2
2,4
26967,6
405,9
4428578,2
727253407,8
66656,9
10 154,8
2,4
23969,9
382,6
3711084,4
574558762,9
59247,4
11 138,2
2,5
19120,4
348,2
2643903,7
365589892,6
48160,8
12 118,0
2,4
13926,9
291,6
1643550,9
193959430,2
34423,7
13
97,6
2,1
9528,03
206,8
930046,5
90783362,8
20186,4
14
68,0
2,5
4629,6
172,9
315004,3
21433288,2
11770,1
15
33,2
2,6
1108,7
89,3
36921,5
1229437,2
2975,5
2448,4
92326039,2
19533841438,7 1544357,3
= 458106,7 a + 2448,4 b + 15 c
7780,6
1544357,3
Sehingga didapat :
a = 0,0001
b = -0,0240
c = 3,5396
Ydata Yhitung
x 100%
Ydata
34
% Kesalahan =
5,1789 4,5251
x 100% = 12,6240%
5,1789
y hitung
%
kesalahan
4,5251
12,6240
3,6806
13,1378
3,2156
8,9337
3,2101
1,0119
2,9143
0,6510
2,4671
12,6626
2,3352
15,2136
2,2880
12,4382
2,2951
7,1453
10
2,2209
10,1499
11
2,1330
15,3174
12
2,1000
15,0398
13
2,1497
1,4675
14
2,3696
6,7964
14
2,8513
6,2494
138,8386
% Kesalahan rata-rata =
=
%Kesalahan
n
138,8386
= 17,3548 %
15
35
2.
Re =
u =
Q
A
u =
254,5918cm 3
= 35,09 cm/s
7,2547cm 2
H 2 O.u.Din
H 2 O
0,996233
Re =
= 0,0056 +
= 0,0056 +
Le =
gr
cm
x35,09
x1,62cm
3
s
cm
= 7079,6369
gr
0,0080
cm.s
0.5
Re 0.32
0.5
7079,63690.32
= 0,0707
2.Din.P
f .u 2 .H 2 O
)
cm.s 2 = 18890,3300 cm
gr
cm
(0,0707) x(35,09 ) 2 x(0,996233 3 )
s
cm
36
Kran
u
P pompa
(x)
Reynold
900
254,5918
18890,3300
850
245,7372
16465,6789
800
225,6410
15982,5502
750
225,3807
14414,0103
700
210,2616
14868,4385
650
180,6256
19031,0637
600
168,5393
20999,6360
550
163,4021
21055,6154
500
164,2183
19740,9586
450
154,8223
21932,1294
400
138,2766
27349,5919
350
118,0124
35616,5606
300
97,6116
42839,9312
250
68,0412
9,3789
97876,8749
200
33,2986
4,5899
262000,7660
925,9618
Le (y)
0,1095 369336,4423
37
No
Kran
(x)
Le (y)
log x
log y
(log x)2
log x . log y
900
18890,3300
2,9542
4,2762
8,7275
12,6330
850
16465,6789
2,9294
4,2166
8,5815
12,3521
800
15982,5502
2,9031
4,2036
8,4279
12,2036
750
14414,0103
2,8751
4,1588
8,2660
11,9568
700
14868,4385
2,8451
4,1723
8,0946
11,8705
650
19031,0637
2,8129
4,2795
7,9125
12,0378
600
20999,6360
2,7782
4,3222
7,7181
12,0078
550
21055,6154
2,7404
4,3234
7,5096
11,8476
500
19740,9586
2,6990
4,2954
7,2844
11,5931
10
450
21932,1294
2,6532
4,3411
7,0395
11,5178
11
400
27349,5919
2,6021
4,4370
6,7707
11,5452
12
350
35616,5606
2,5441
4,5517
6,4723
11,5797
13
300
42839,9312
2,4771
4,6318
6,1361
11,4737
14
250
97876,8749
2,3979
4,9907
5,7501
11,9674
15
200
369336,4423
2,3010
5,5674
5,2947
12,8108
8250
log x
log y
log x. log y ( log x) 2
;
Sehingga: Log a =
n
log x
log x ( log x) 2
179,3967
log y
n
log x( log x. log y )
b =
n
log x
log x ( log x) 2
66,7676 40,5127
179,3967( 109,9857)
= 782436766,4807
Log a =
40,5127
15
40,5127 109,9857
66,7676
15
40,5127 179,3967
= -1,6448
b=
40,5127
15
40,5127 109,9857
38
Ydata Yhitung
x 100%
Ydata
% Kesalahan =
18890,3300 10824,22938
x 100% = 42,6996 %
18890,3300
Y hitung
%
kesalahan
18890,3300
10824,2293
42,6996
16465,6789
11888,8815
27,7960
15982,5502
13135,5069
17,8134
14414,0103
14606,5780
1,3360
14868,4385
16361,8344
10,0441
19031,0637
18482,8679
2,8805
20999,6360
21083,6633
0,4001
21055,6154
24327,6801
15,5401
19740,9586
28456,6247
44,1502
21932,1294
33841,1651
54,2995
27349,5919
41075,3219
50,1862
35616,5606
51164,1932
43,6528
42839,9312
65929,5649
53,8975
97876,8749
88985,1472
9,0846
369336,4423 128444,381
65,2229
439,0036
% Kesalahan rata-rata =
=
%Kesalahan
n
439,0036
= 29,2669 %
15
39
3.
u=
Q
=
A
Re =
cm 3
s = 506,7513 cm/s
0,5024cm 2
254,5918
H 2 O.u.Dorifice 2
H 2 O
(0,996233
Re =
Co u1
gr
) x(506,7513 cm ) x(0,8cm) 2
3
s
cm
= 50484,2335
gr
0,0080
cm.s
Din 4
1
4
Dori
H 2O
2. P
Co 506,7513
cm
s
1,62 4
1
4
0,8
=- 0,0039
2. 505615,5133 gr
cm.s 2
0,996233
gr
cm 3
40
Kran
Reynold
900
254,5918
506,7513
50484,2335
-0,0039
850
245,7372
489,1266
48728,4076
-0,0047
800
225,6410
449,1262
44743,4387
-0,0051
750
225,3807
448,6081
44691,8196
-0,0057
700
210,2616
418,5143
41693,7727
-0,0058
650
180,6256
359,5255
35817,1206
-0,0051
600
168,5393
335,4684
33420,4694
-0,0049
550
163,4021
325,2430
32401,7767
-0,0050
500
164,2183
326,8676
32563,6242
-0,0053
450
154,8223
308,1655
30700,4616
-0,0050
400
138,2766
275,2320
27419,5194
-0,0044
350
118,0124
234,8973
23401,2479
-0,0038
300
97,6116
194,2907
19355,8773
-0,0037
250
68,0412
135,4324
13492,2225
-0,0021
200
33,2986
66,2792
6602,9481
-0,0010
(x)
(x)
Co (y)
= an
XY
= aX + bX2
+ bX
41
No
Reynold (x)
Co (y)
x2
x*y
50484,2335
-0,0039
2548657835,7345
-199,2984
48728,4076
-0,0047
2374457702,8919
-226,9378
44743,4387
-0,0051
2001975304,3608
-229,6056
44691,8196
-0,0057
1997358736,5337
-254,5290
41693,7727
-0,0058
1738370682,6183
-243,1377
35817,1206
-0,0051
1282866128,5159
-183,9141
33420,4694
-0,0049
1116927774,0735
-164,2306
32401,7767
-0,0050
1049875135,2239
-162,7158
32563,6242
-0,0053
1060389620,6892
-173,7365
10
30700,4616
-0,0050
942518345,0311
-154,4242
11
27419,5194
-0,0044
751830042,6541
-120,8790
12
23401,2479
-0,0038
547618404,3543
-89,7230
13
19355,8773
-0,0037
374649984,1671
-71,6140
14
13492,2225
-0,0021
182040067,6307
-28,9973
15
6602,9481
-0,0010
43598923,5690
-6,5794
485516,9397
-0,0658
18013134688,0479
-2310,3224
Sehingga:
-0,0658
= 15 a + 485516,9397 b
-2310,3224
= 485516,9397 a + 18013134688,0479 b
% Kesalahan =
Ydata Yhitung
x 100%
Ydata
% Kesalahan =
0,0039 (0,0058)
x 100% = 47,2284 %
0,0039
42
% Kesalahan rata-rata =
%
Kesalahan
-0,0058
47,2284
-0,0056
21,0253
-0,0053
3,7230
-0,0053
6,6129
-0,0051
12,8433
-0,0046
10,0282
-0,0044
9,8265
-0,0044
13,3582
-0,0044
18,2101
-0,0042
16,1626
-0,0040
10,2022
-0,0036
5,0007
-0,0033
10,1618
-0,0029
33,1778
-0,0023
132,8155
350,3763
%Kesalahan
n
350,3763
= 23,3584 %
15
43
Kran
Q (x)
h (y)
900
254,5918
15,8
850
245,7372
15,0667
800
225,6410
13,9
750
225,3807
13,5
700
210,2616
12,8333
50
180,6256
11,8333
600
168,5393
10,8
550
163,4021
10,5667
500
164,2183
10,3333
450
154,8223
10,1
400
138,2766
9,3667
350
118,0124
8,1667
300
97,6116
6,9
250
68,0412
5,0333
200
33,2986
2,76S67
= an
XY
= aX + bX2
+ bX
44
No
Q (x)
h (y)
x2
x*y
254,5918
15,8
64817,0033
4022,5510
245,7372
15,0667
60386,7772
3702,4407
225,6410
13,9
50913,8725
3136,4103
225,3807
13,5
50796,4647
3042,6396
210,2616
12,8333
44209,9276
2698,3568
180,6256
11,8333
32625,6185
2137,4033
168,5393
10,8
28405,5044
1820,2247
163,4021
10,5667
26700,2338
1726,6151
164,2183
10,3333
26967,6363
1696,9220
10
154,8223
10,1
23969,9554
1563,7056
11
138,2766
9,3667
19120,4051
1295,1904
12
118,0124
8,1667
13926,9318
963,7681
13
97,6116
6,9
9528,0304
673,5202
14
68,0412
5,0333
4629,6099
342,4742
15
33,2986
2,7667
1108,7999
92,1263
Sehingga:
156,9667
= 15 a + 2448,4604 b
28914,3483
= 2448,4604 a + 458106,7708 b
% Kesalahan =
Ydata Yhitung
x 100%
Ydata
% Kesalahan =
15,8 15,6116
x 100% = 1,1926 %
15,8
45
% kesalahan
15,6116
1,1926
15,1213
0,3626
13,9899
0,6467
13,9752
3,5203
13,1240
2,2651
11,4555
3,1928
10,7751
0,2309
10,4858
0,7650
10,5318
1,9205
10,0028
0,9624
9,0713
3,1537
7,9304
2,8931
6,7818
1,7125
5,1170
1,6627
3,1610
14,2535
% Kesalahan rata-rata =
=
38,7343
%Kesalahan
n
38,7343%
= 2,5823 %
15
46
Rotary Pump
Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsurunsur yang memberikan putaran energi ke cairan.
Reciprocating Pump
Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa
gerakan piston yang menekan sistem tersebut.
47
48
Scraper Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk
beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor
yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang
dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu
dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan
dari tarikan konveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang
49
Co u1
Din 4
4
Dori
2. P
H 2 O
50
H 2 O.u.Din
H 2 O
mgz1
mu 2
+
+ mP1V1 = mE2 + 2
gc
2 gc
mgz2
+
+
gc
mP2V2 + mq mWs
Bila :
E
= E1 E2
(PV) = P1V1-P2V2
u2
= u12-u2
= z1-z2
u 2 gz
+
+ (PV) = q Ws
E +
2 gc gc
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan
volumenya diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :
u 2 gz P
+
+
= q Ws
2
gc
gc
51
u 2 gz P
+
+
= -(Ws + F)
2 gc gc
6. Apa yang dimaksud fluida padat dan contohnya mentransportasikannya?
Fluida adalah zat- zat yang dapat mengalir baik berbentuk padatan,
cairan, maupun gas. Sedangkan fluida padat adalah zat padat yang dapat
mengalir. Cara mentransportasikan padatan adalah menggunakan belt
conveyor, dan chain conveyor yang dibagi atas beberapa jenis konveyor,
yaitu :scraper conveyor, apron conveyor, dan bucket conveyor.
52