Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian lapangan merupakan satu metode pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur
yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan
biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitian tersebut berdasarkan
konteks. Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan.
Mempelajari subyek biologi hanya berdasarkan pada konsep, akan sulit
memperoleh pemahaman. Idealnya,mempelajari subyek biologi harus konkrit dan
faktual. Banyak mahasiswa yang telah mengenal atau dapat menyebutkan namanama jenis tumbuhan dan hewan tertentu. Tetapi, ketika dihadapkan pada subjek
yang sesungguhnya, mereka menyatakan tidak tahu. Sehubungan dengan hal-hal
tertera diatas, maka studi lapang menjadi sangat penting dan mutlak diperlukan
dalam mempelajari biologi.
Pada studi lapang kali ini, wilayah Jatim Park menjadi tempat perwakilan
studi taksonomi hewan. Jatim park 2 mengusung konsep belajar ilmu
alam, biologi dan pembelajaran satwa yang disajikan dengan latar belakang sesuai
habitatnya. Jawa Timur Park 2 dibangun di wilayah malang Jatim park 2 terdiri
dari Museum Satwa, Batu Secret Zoo dan Pohon Inn Hotel. Pada Museum satwa
terdapat lebih dari 80 diorama yang menyajikan satwa diawetkan dari beberapa
penjuru dunia, termasuk dari Indonesia. Salah satu ruang disebut insektarium yang
berisi 5.000 jenis serangga yang didapatkan dari berbagai tempat seperti Peru,
Papua Nugini, Kolumbia, Malaysia dan bahkan dari Pulau Madagaskar di pantai
timur Afrika, dan tentu saja serangga dari hutan Indonesia. Di ruangan ini kita
bisa menyaksikan berbagai jenis kupu-kupu yang diawetkan. Sedangkan pada
Secret Zoo memiliki beberapa koleksi hewan dari beberapa habitat yang berbeda,
namun sebagian besar berasal dari Asia dan Afrika. Binatang-binatang itu
diantaranya adalah Singa Putih, Kijang Afrika, Burung Macau hingga berbagai
reptil.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum lapang taksonomi hewan kali ini


adalah bagaimana ciri morfologi dan klasifikasi dari hewan vertebrata dan
invertebrata yang ada pada Batu Secret Zoo, Jatim Park 2?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dituliskannya laporan paraktikum lapang taksonomi
hewan ini antara lain agar mahasiswa dapat mengamati, mempelajari dan
mengklasifikasi berbagai jenis organisme, khususnya hewan, yang terdapat di
beberapa ekosistem yang terdapat di Jatim Park 2, kota Malang, provinsi Jawa
Timur, sehingga dapat mengidentifikasi hewan yang mewakili kelas dalam
kingdom Animalia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Wilayah
Jatim Park 2 kota Batu berada di Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Batu.
Lokasi ini bisa ditempuh dari alun-alun kota, atau sebelum memasuki alun-alun
kota, ada pertigaan yang diberi tanda menuju ke lokasi. Di tengah antara Museum
Satwa dan Batu Secret Zoo ada bangunan seperti pohon besar. Pohon ini terbuat
dari semen. Di balik akar pohon yang besar, kita temukan serambi hotel yang

diberi nama Pohon inn. Pohon Inn merupakan sarana seperti hotel-hotel lainnya
dengan fasilitas modern, hanya bagian depannya saja dibuat seperti pohon.
Jatim Park 2 berdiri di atas lahan seluas lebih kurang 14 Hektar, meliputi
Museum Satwa, Secret Zoo (kebun Binatang), Tree Inn (Hotel Pohon). Semua
kental dengan nuansa satwa dan alam, meski sebagian besar buatan. Ketika
sampai di tempat tujuan, terlihat bangunan gedung yang cukup menonjol, yang
secara sclintas seperti bangunan kuno di Roma dengan pilar besar dan kokoh.
Itulah bangunan Museum Satwa. Tempat parkir yang disediakan juga sangat luas
Batu Secret Zoo menyediakan Fantasy Land yang menawarkan sekitar 20
wahana permainan dan berbagai wahana serta atraksi yang menarik di beberapa
lokasi seperti River Adventure, Pasar Afrika, mancing harimau, Safari Farm,
Savannah dan atraksi lain dari berbagai macam satwa yang akan membuat anda
merasa puas selama di tempat ini. Di Batu Secret Zoo juga terdapat Jungle Fast
Food atau Restoran berputar dengan nuansa alam yang menyediakan aneka
masakan cepat saji dengan berbagai fasilitas dan layanan eksklusif.

Peta Lokasi Batu Secret Zoo

Alamat : Jl. Raya Oro-Oro Ombo No.9, Kota Wisata Batu, Jawa Timur
Telpon : (0341) 5025777
Buka Pukul : 10.00 - 18.00 WIB

B. Hewan Avertebrata dan Vertebrata


Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dikelompokkan
menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang
(Avertebrata).
AVERTEBRATA
Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang
belakang, susunan saraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran
pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak
dilindungi oleh tengkorak.
1. Porifera
(Latin : porus = pori, fer = membawa) atau spons atau hewan berpori

adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.


Ciri-ciri morfologinya antara lain:
tubuhnya berpori (ostium)
multiseluler
tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
warnanya bervariasi
tidak berpindah tempat (sesil)

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan


plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia

2.

Coelenterata (Hewan Berongga)


Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah

invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai


alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam
bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki
sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar
mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel
Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi
oleh saraf sederhana.
Contoh: hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

3.

Platyhelminthes (cacing pipih)


Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri

tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang
berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena
hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.
Contoh dari cacing pipih antara lain :

cacing getar : planaria


cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita
babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)

4.

Nemathelminthes (Cacing gilig)


Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki

tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada
sistem peredaran darah. Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing
kremi (Oxyuris vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing
filaria (Wuchereria bancrofti).

5.

Annelida (Cacing Gelang)


Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-

segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran
darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam
satu tubuh atau hermafrodit. Contoh : cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing
wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)

6.

Mollusca (Hewan bertubuh lunak)


Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang

lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau
cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan
predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat. Contoh :
kerang, gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

7.

Echinodermata (Hewan berkulit duri)


Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut

dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ
tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang
tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut,
berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh. Contoh :
Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea),
lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

8.

Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)


Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf

tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas
segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang
bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari
bahasa Yunani yang berarti berkaki enam)Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk,
lalat.

b. Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun
beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting
darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson
bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di
sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian

ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga
berfungsi untuk menyimpan telurnya. Contoh : kepiting, ketam, udang.

c. Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbukubuku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap
dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa
(karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi
semuanya mampu menghasilkan benang sutera yakni helaian serat protein yang
tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian
belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan
laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat
kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain. Contoh : kalajengking,
laba-laba, kutu buku.

d. Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas
tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan
nokturnal (beraktivitas di malam hari). Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki
seribu).

VERTEBRATA
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang.
Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau
notokorda

(korda

dorsalis).

Notokorda vertebrata hanya

ada

pada

masa

embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem


penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri berikut :
Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.
Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang

sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.


Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
Memiliki celah faring.
Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ

dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh
vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis
(lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang
tertutup dengan rambut.
Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat
didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang
lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang
memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah
mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan

10

berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta
sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan
mammalia.
1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang.
Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di
dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan
berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan.
Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya
ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1)
Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan
cucut.
2)
Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan
tongkol.

2. Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang dapat hidup pada dua habitat, yaitu
darat dan air, namun tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.
Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan
ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air
dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Hewan ini bernafas
dengan insang dan paru-paru dan memiliki suhu badan poikiloterm, berkembang
biak dengan bertelur (ovipar) dan pembuahan terjadi di luar tubuh (eksternal).
Contoh : katak sawah, salamander, kodok

11

3. Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang
terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain
yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah : anggota tubuh berjari lima,
bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga tau empat, menggunakan
energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan
poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong
ovipar dengan telur bercangkang.
Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines
(reptilia bercangkang), Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik)
, dan Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai)
yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).

4. Aves
Aves

memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak

terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan


bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga
12

sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di


dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar.
Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu
pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa.

5. Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan
oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mammalia
disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi
yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba
antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari,
sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai
penciri kelamin.
Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan
ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paruparu. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan
hewan vertebrata yang lain.

13

BAB III
METODE
A. Waktu dan Tempat :
Pelaksanaan praktikum lapang study oriented ini diadakan pada tanggal 5
Desember 2015, di Batu Secret Zoo, Kabupaten Malang.
B. Alat dan Bahan :
Alat-alat yang digunakan pada praktikum lapang Taksonomi Hewan
adalah alat tulis, buku petunjuk praktikum buku identifikasi, dan kamera digital.
C. Cara Kerja :

Mengamati semua ciri morfologi dari hewan-hewan perwakilan setiap

kelas yang ada di sana.


Menuliskan semua ciri yang ada di dalam kertas identifikasi
Memfoto semua hewan yang ada
Klasifikasi hewan yang diamati

14

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Filum/Kelas
Filum Mollusca
Kelas Bivalvia

Foto

Nama spesies
Anadara granosa

Pecten maximus

Chlamys senatoria

Codakia tigerina

15

Batissa violacea

Kelas Gastropoda

Cypraea aurantium

Cypraea moneta

Lambis truncata

Architectonica
perspectiva

Lambis millepeda

Filum Echinodermata
Kelas Asteroidea

Protoreaster nodosus
(Horned Sea Star)

16

Kelas Amphibia

Pyxicephalus
adspersus (Bull frog)

Xenopus laeviss
(African Clawed Frog)

Ceratophrys cranwelli
(Albino Pacman Frog)

Lepidobatrachus laevis
(Budgetts Frog)

Litoria caerulea
(Green Tree Frog)

Kelas Mamalia

B. Pembahasan
1. Arthropoda
a. Capung (Odonata)

17

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Odonata
Famili
: Libelliludae
Genus
: Nannophya
Spesies
: Nannophya pygmaea
Deskripsi Sendiri :
Memiliki dua pasang sayap yang bermembran, memiliki abdomen yang
panjang, mata majemuk yang besar dan mulut pengunyah, merupakan predator,
dan bermetamorfosis tak sempurna. Dapat terbang.
Deskripsi Jatim Park :
Serangga ini bertubuh panjang dan ramping, bertipe mulut menjahit.
Mempunyai mata besar majemuk dengan lebih dari 30.000 ommatadia.
Mempunyai 2 pasang sayap memanjang dan bervena menyilang serta
membraneus, antena pendek seperti bulu yang keras. Serangga ini sering
melakukan perkawinan pada saat terbang, bertelur di air atau tanaman air. Nimfa
dinamakan naiad, dan hidup di air, mengalami 11-15 kali pengelupasan kulit.
Nimfa atau imago (serangga dewasa) bertindak sebagai predator.
Deskripsi Literatur :
Capung memiliki mata yang mampu melihat ke segala arah dengan
dilengkapi mata majemuk, tiga oseli dan bulu pendek menyerupai antena serta
tipe mulut mandibulata. Toraks relatif kecil dan kompak (protoraks dan dua ruas
toraks lainnya berukuran kecil) dan pada permukaan dorsal terdapat pterotoraks
yang berada di antara pronotum dan dasar sayap yang terbentuk oelh sklerit-sklerit
pleura. Memiliki tungkai relatif pendek yang merupakan bentuk adaptasi untuk
hinggap, menangkap dan menahan mangsa. Tungkai terdiri dari trokanter dan
femur kuat; tibia yang ramping tanpa taji dan tiga ruas tarsi. Keempat sayap
Odonata memanjang dan terdapat banyak venasi. Abdomen berbentuk memanjang
agak silindris, etrdiri dari beberapa ruas, meruncing ke ujung. Abdomen Odonata
mempunyai sepuluh ruas yang bersifat fleksibel. Ruas pertama sampai kedelapan
terdapat spirakel sebagai alat bantu pernafasan bagi Capung. Ukuran abdomen
pada ruas pertama, kedua, kedelapan, dan kesepuluh lebih pendek daripada ruas
lain.
18

b. Laba-laba Goa (Charontidae)


Klasifikasi :
Kingdom
Filum
Sub Filum
Class
Ordo
Subordo
Super Famili
Genus
Spesies

: Animalia
: Arthropoda
: Chelicerata
: Arachnida
: Amblypygi
: Euamblypygi
: Charontidea
: Charon
: Charon grayi

Deskripsi Sendiri :
Punya 4 pasang kaki, setiap kaki terdiri dari 7 ruas persendian, memiliki
8 buah mata yang terdapat pada bagian kepala, lubang mulut terletak diantara
basis pedipalpus, abdomen dan kepala dihubungkan oleh suatu penyempitan
pendek. Dekat ujung anterior abdomen pada permukaan ventral terdapat porus
genetalis, dilindungi oleh sepasang ekstremitas yang disebut epygenum. Pada sisi
kanan dan kiri epygenum terdapat lubang keluar alat respirasi atau paru-paru
buku.

Tepat dibelakang lubang tersebut terdapat tiga pasang tubercula, dan

disebelah posterior terdapat anus.


Deskripsi Jatim Park :
Laba-laba tiadak termasuk kelas insecta, melainkan kelas Arachnida,
namun laba-laba tergolong phylum Arthropoda. Hidup khusus dalam kegelapan
goa dan beraktifitas pada malam hari. Sepasang kaki depan yang sangat panjang,
hampir menyerupai cambuk, dan tidak dipakai untuk berjalan, melainkan
berfungsi sebagai alat peraba. Punya sepasang chelicera (penjepit) seperti tangan
untuk menangkap mangsanya. Walaupun bentuknya angker tetapi tidak beracun.
Deskripsi Literatur :
Berukuran sedang dengan tubuh berwarna coklat gelap, 3 spina dorsal
pada pedipalpi. Mempunyai bagian tubuh yang dibedakan menjadi dua
yaitu cephalothorax (prosoma) dan abdomen (ophistoshoma). Berbentuk pipih
dengan capit yang berduri dan kaki depan yang termodifikasi menjadi indra perasa
(antena). Mempunyai 3 pasang kaki yang digunakan untuk berjalan. tidak

19

beracun. Capit berada di bagian kepala yang sering disebut pedipalp. Capit ini
dilengkapi dengan duri-duri yang merupakan karakter penting untuk membedakan
jenis satu dengan lainnya. Selain capit juga terdapat organ seperti antena yang
panjang yang sebenarnya adalah modifikasi kaki paling depan.

c. Kupu-kupu
Kingdom
Filum
Class
Order
Family
Genus
Species

: Animalia
: Arthropoda
: Insecta
: Phasmatodea
: Diapheromeridae
: Tagesoidea
: Tagesoidea nigrofasciata

Deskripsi Sendiri :
memiliki 3 tagmata yakni kepala, thorax, dan abdomen. mulut terletak
di luar kepala, memiliki 3 pasang kaki di bagian thorax, memiliki sayap, pada
abdomen terdapat spirakel dan memiliki 11 ruas atau beberapa ruas saja, pada
betina di bagian belakang perut terdapat ovipositor. Pada segmen pertama terdapat
alat pendengaran. Memiliki tipe mulut penghisap.
Deskripsi Jatim Park : Deskripsi Literatur :
Kaki belakang lebih panjang, ada 3 pasang kaki, sayap lebar, sayap
belakang warna kuning bergaris tepi hitam, sayap depan sangat kecil warna
kuning. Sayap berwarna kuning, ditemukan di Malaysia, dan memiliki lebar sayap
12 cm.

2. Pisces
a. Sand Tiger Shark
Klasifikasi :
Kingdom
Filum
Class
Sub Class
Ordo

: Animalia
: Chordata
: Chondrichthyes
: Elasmobranchii
: Lamniformes
20

Famili
Genus
Spesies

: Odontaspididae
: Charcharias
: Charcharias taurus
Deskripsi Sendiri:
Rangka dari tulang rawan seluruhnya, celah insang 5-7 buah terletak di

sisi bawah, punya spirakel, sisik berada dalam struktur, disebut dentikel karena
sama dengan gigi (sisik placoid), antara jantan dan betina berbeda, jantan
memiliki clasper. Bentuk seperti torpedo.
Deskripsi Jatim Park:
Dinamakan Sand Tiger Shark di Australia dan dinamakan Spotted
Ragged Tooth di Afrika Selatan. Selalu berpindah tempat dengan mulut yang
terbuka, panjang tubuh mencpai 3,2 meter, hidup di perairan dangkal.
Deskripsi Literatur :
Hiu abu abu Carcharias taurus dikenal juga dengan hiu harimau pasir.
Hiu abu abu Carcharias taurus memiliki gigi seperti compang camping, hiu ini
merupakan salah satu dari empt jenis hiu dari kelompok Odontaspidae.Spesies ini
memiliki badan yang besara dan berwarna abu abu, pugung agak coklat, dan
bagian perut berwarna putih pucat. Bintik bintik kemerahan atau kecoklatan
mungkin terjadi pada sirip ekor dan sebagian pada setengah tubuh poseriornya,
terutama pada saat remaja. Spesies ini memiliki moncong yang kerucut, gigi
penusuk yang panjang seperti di kedua rahang (dengan cuplets lateral yang
tunggal), ukuran sirip punggug pertama dan kedua hampir sama serta asimetris
dengan sirip ekor. Hiu ini meneguk udara sehingga bisa berada ditengah perairan,
Ukurannya bisa mencapai 3.6 m. Aktif mencari makan di malam hari. Hiu abu
abu Carcharias taurus sering terlihat di atas dasar laut atau dekat dengan daerah
berpasir atau gua berbatu, disekitar perairan pantai berbatu dan pulau pulau. Hiu
abu abu Carcharias taurus memakan berbagai macam ikan, hiu lainnya, cumi
cumi, kepiting dan lobster. Hiu abu abu Carcharias taurus bisa hidup soliter atau
berada dalam kelompok kecil maupun besar.

b. Smoth Hammerhead Shark


Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia
21

Phylum
Class
Subclass
Order
Family
Genus
Species

: Chordata
: Chondrichthyes
: Elasmobranchii
: Lamniformes
: Lamnidae
: Carcharodon
: Carcharodon carcharias
Deskripsi Sendiri :
Rangka dari tulang rawan seluruhnya, celah insang 5-7 buah terletak di

sisi bawah, punya spirakel, sisik berada dalam struktur, disebut dentikel karena
sama dengan gigi (sisik placoid), antara jantan dan betina berbeda, jantan
memiliki clasper. Bentuk seperti torpedo.
Deskripsi Jatim Park :
Bentuk kepala menyerupai palu, berfungsi untuk menambah sensitivitas
penglihatan dan tingkat keakuratan penglihatan dalam memburu mangsa. Selain
itu untuk alat penjaga keseimbangan. Panjang tubuh mencapa 4,25 meter. Sejak
bayi telah memiliki kepala berbentuk palu.
Deskripsi Literatur :
Memiliki moncong seperti palu mata gelap gulita, berat, tubuh berbentuk
torpedo, dan berbentuk bulan sabit, sirip ekor yang didukung pada setiap sisi.
Tubuh kaku, tidak berliku-liku. mencapai panjang lebih dari 6.1 m dan beratnya
bisa mencapai 2.268 kg. Bagian dorsal berwarna putih, namun, berkisar dari pucat
ke abu-abu gelap dan dapat sangat bervariasi tergantung pada pencahayaan dan
warna air dan visibilitas.

c. Kokanee Salmon
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Animalia
: Chordata
: Actinopterygii
: Salmoniformes
: Salmonidae
: Oncorhynchus
: Oncorhynchus nerka

Deskripsi Sendiri:
Ikan bertulang sejat tingkat tinggi, punya satu atau dua sirip punggung,
sirip tanpa bagian berdaging namun berupa lembaran kulit disokong oleh jari-jari
22

sirip, tipe sisik siklod, mulut dapat disembulkan dan bersungut, terdapat linea
lateralis. Tak ada 1-2 pasang surut di sekitar mulut, celah mulut di ujung, tak ada
duri di bawah mata.
Deskripsi Jatim Park :
Warna jantan bagian belakang dan samping berwarna merah terang ke
merah-abu-abu, kepala berwarna terang hijau zaitun, ekor hijau kehitaman. Warna
betina terdapat gurat merah di bagian atas. Memiliki titik-titik pada sirip
punggung atau ekor. Ikan jantan memiliki dorsal besar punuk. Panjang kira2 2545 cm.
Deskripsi Literatur :
Panjang total tubuh jantan 84 cm, sedangkan panjang total tubuh
betinaumumnya sekitar 71 cm. Berat maksimal sekitar 7.710 gr. Usia maksimal
sekitar 8 tahun. Ikan ini termasuk ikan pelagis, hidup secara anadromus. Habitat
di air tawar, muara, dan air laut, dengan kedalaman antara 0-250 meter.
Temperatur optimal yang baik untuk pertumbuhan ikan salmon adalah
250 C. Sirip punggunglunak berjumlah 11-16 buah. Sirip anus lunak
berjumlah 13-18, sedangkan jumlah tulang punggung sekitar 56-67 buah. Ada dua
bentuk yaitu Anadromous yang dikenal sebagai sockeye dan locked (dengan
ukuran maksimum yang lebih kecil) dikenal sebagai kokanee (Ref.
27547). Pada beberapa populasi, sockeye petransgeniki ke laut selama musim
panas pertama mereka, tetapi sebelumnya menghabiskan satu atau duatahun di
danau sebelum migrasi.

3. Amphibi
a. Green Tree Frog
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Amphibi
: Anura
: Hylidae
: Litoria
: Litoria caerulea

Deskripsi Sendiri:

23

Anggota badan tanpa ekor, kepala bersatu dengan badan, tanpa leher,
tanpa ekor, kaki 2 pasang yang belakang besar dan kuat, mempunyai gendang
telinag, kantung suara dan mata dengan kelopak mata yang dapat digerakkan.
Deskripsi Jatim Park : Deskripsi Literatur :
Panjang tubuh katak dewasa jantan mencapai 7 cm, sedangkan katak
betina panjang tubuhnya mencapai 11,5 cm. Bagian dorsal tubuhnya berwarna
hijau zamrud dengan bintik-bintik agak keputihan atau keemasan tersebar dari sisi
mulut hingga belakang dan bagian ujung tungkai. Bagian ventral tubuhnya
cenderung berwarna putih susu. Bantalan kaki katak ini cenderung lebih besar.
Matanya memiliki kornea berwarna hitam horizontal, sedangkan beberapa
anggota dari suku Hylidae lain sebagian besar vertikal. Pada bagian kulit terdapat
kutikula yang berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tubuhnya. Kulit pada
bagian tenggorokan katak jantan lebih tipis dan berkeriput karena memiliki
kantung suara yang digunakan saat musim kawin tiba, kantung tersebut berwarna
abu-abu. Sedangkan kulit pada bagian tenggorokan dan bagian tubuh lain pada
katak betina lebih tebal seperti berlemak.

b. African Clawed Frog


Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Amphibi
: Anura
: Pipidae
: Xenopus
: Xenopus laeviss

Deskripsi Sendiri :
Anggota badan tanpa ekor, kepala bersatu dengan badan, tanpa leher,
tanpa ekor, kaki 2 pasang yang belakang besar dan kuat, mempunyai gendang
telinag, kantung suara dan mata dengan kelopak mata yang dapat digerakkan.
Deskripsi Jatim Park : Deskripsi Literatur :
Tidak memiliki ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher dan tungkai berkembang baik, tungkai belakang lebih besar daripada tungkai

24

depan, hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat, membrana


tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan
terletak di belakang mata, kelopak mata dapat digerakkan, mata berukuran besar
dan berkembang dengan baik, fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan
di perairan yang tenang dan dangkal, memiliki kaki berbentuk cakar yang
digunakan untuk merobek makanannya. Bentuk badan bulat, seperti telur dan
memiliki kulit yang sangat licin, pada umumnya, ditemukan dalam air dengan
warna hijau keabu-abuan, selalu berganti kulit pada setiap musim, mempunyai
waktu hidup sekitar 5-15 tahun. Jantan dan betina dapat di bedakan berdasarkan
bentuk.

Bentuk xenopus jantan

biasanya

sekitar

20%

lebih

kecil

dari xenopus betina, dengan tubuh dan kaki agak langsing. Xenopus betina lebih
gemuk dengan tonjolan di atas belakang kaki, karena tonjolan itu merupakan
tempat telur.

4. Reptil
a. Kura-kura Raksasa Aldabra
Klasifikasi :
Kingdom
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Animalia
: Chordata
: Reptilia
: Testudines
: Testudinae
: Aldabrachelys
: Aldabrachelys gigantea

Deskripsi Sendiri :
Tubuh dilindungi kulit dengan lapisan bahan tanduk (sisik pedidermis),
pentadactyla bercakar, celah kloaka transversal atau longitudinal, punya lidah
yang tebal dan pendek melekat pada dasar mulut. Badan dibungkus oleh rumah
dari tulang yaitu perisai berbentuk kotak, terdiri dari bagian dorsal (charapax) dan
bagian ventral (plastron), karapaks berwarna coklat degan kubah tinggi, lehernya
panjang dan berukuran besar, kaki besar dan kekar. Pada tengkorak todak terdapat
lubang, tiak punya gigi namun punya moncong tajam dan rahang kuat, kelopak

25

mata dapat digerakkan, leher tidak bisa ditarik kedalam cangkang, hanya bisa
dilipat ke samping (pleurodira).
Deskripsi Jatim Park :
Berat mencapai 300 kg, dapat hidup diatas 100 tahun. Herbivora. Habitat
padang rumput, bukit pasir pantai, dan rawa.
Deskripsi Literatur :
Karapaks berwarna coklat dengan bentuk kubah tinggi. Memiliki kaki
yang besar dan kekar untuk menopang tubuh yang berat. Leher kura-kura raksasa
Aldabra sangat panjang, bahkan untuk ukuran yang besar, yang membantu hewan
untuk mengeksploitasi pohon cabang sampai satu meter dari tanah sebagai sumber
makanan. Ukurannya sama dengan Kura-kura Galapagos , rata-rata karapas nya
120 cm panjang. Berat rata-rata jantan adalah sekitar 250 kg, betina umumnya
lebih kecil daripada jantan, dengan spesimen rata-rata panjangnya 90 cm dan berat
150 kg. Di alam liar, ada variasi yang diketahui dari kura-kura Aldabra
raksasa. Mereka yang terutama mengkonsumsi rumput dan makanan lain yang
ditemukan dekat dengan permukaan tanah memiliki kubah berbentuk badan lebar,
dengan bagian depan atas shell mereka memperpanjang bawah leher. Aldabra
kura-kura yang mengkonsumsi daun dan cabang-cabang pohon kecil, di sisi lain,
memiliki cangkang datar dan tubuh, dengan bagian depan atas shell mereka
diangkat, untuk memungkinkan leher mereka lebih lama untuk mencapai pohon
dan semak-semak.

b. Rattle Snake
Klasifikasi:
Filum
Class
Ordo
Sub Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Reptilia
: Squamata
: Serpentes
: Viperidae
: Crotalus
: Crotalus cerastes

Deskripsi Sendiri :
Dua belahan rahang bawah disatukan oleh suatu otot (ligamen) yang
elastis, kelopak mata tembus cahaya, dan kelopak mata tidak dapat digerakkan,

26

tidak ada anggota badan. Penampang meluntang dari tulang ekor kurang lebih
membulat, mata jelas, sempurna. Baris tengah dari sisi ventralnya melebar.
Rahang bergigi. Maxila kurang lebih menonjol vertikal, pendek, gigi bisa dilihat
ke belakang. Tidak punya facialpit. Bentuk kepala segitiga, ekor pendek, punya pit
organ, pupil ellip vertikal, punya sepasang taring/gigi bisa tipe solenoglypha, jika
tidak digunakan gigi dapat diipat dan ditutup oleh selubung bermembran.
Deskripsi Jatim Park :
Mengkonsumsi tikus, burung kecil, dan binatang kecil lain, racun dapat
membunuh dalam 20 detik.
Deskripsi Literatur :
Crotalus cerastes/Ular Derik/Sidewinder merupakan ular berwarna
pucat, ular pasir berwarna yang mungkin juga tampak terlihat merah muda dan
kuning. Mereka memiliki cahaya dan belang gelap sepanjang bagian belakang dan
bintik sepanjang sisi. Kepala dari samping berbentuk segitiga lebar, dengan leher
sempit yang memperluas ke dalam tubuh tebal. Mereka memiliki ekor cokelat
atau hitam yang pendek, yang terhubung ke rattle. Sidewinder kecil adalah satusatunya ular yang memiliki sisik tanduk berbentuk menggembung (sisik
supraocular) di atas mata mereka, sehingga juga disebut "Kisut Rattlesnake".
Dekat mata, di sisi kepala memiliki lubang yang disebut lubang atau cekungan
yang sensor panas yang mendeteksi makhluk berdarah panas. Dewasa rata-rata 30
inci panjang, namun betina biasanya lebih besar daripada jantan sehingga ada
beberapa dimorfisme seksual. Jantan

memiliki 141 atau lebih sedikit sisik

ventral , betina memiliki 144 atau lebih sedikit. Taring panjang, berongga,
bergerak terhubung ke kelenjar racun menyuntikkan racun beracun yang dengan
cepat melumpuhkan mangsa. Ular dapat mengontrol jumlah racun disuntikkan dan
taring diganti jika rusak. Meskipun jumlah racun Sidewinder menyuntikkan relatif
kecil dan jarang mematikan, gigitan pada manusia berpotensi berbahaya. Bahkan
ular mati bisa menggigit dan menyuntikkan racun jika rahang terbuka refleks
ketika mereka menyentuh.

c. Anaconda
27

Klasifikasi :
Filum
: Chordata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Sub Ordo
: Serpentes
Family
: Boidae
Genus
: Eunectes
Spesies
: Eunectes murinus
Deskripsi Sendiri :
Dua belahan rahang bawah disatukan oleh suatu otot (ligamen) yang
elastis, kelopak mata tembus cahaya, dan kelopak mata tidak dapat digerakkan,
tidak ada anggota badan. Penampang meluntang dari tulang ekor kurang lebih
membulat, mata jelas, sempurna. Baris tengah dari sisi ventralnya melebar.
Rahang bergigi. Maxila letaknya horizontal panjang, terdapat sisa kakai belakang
yang berupa taji di kedua sisi anusnya. Ekor prehensil sisik disekeliling badan
lebih dari 30 baris.
Deskripsi Jatim Park :
Habitat do rawa dan hutan, memakan sejenis mamalia dan unggas.
Deskripsi Literatur :
Boa ini dapat dibedakan dari ular konstriksi lain dengan tidak adanya
tulang supraorbital di atap tengkorak. Boas memiliki cakar terangsang eksternal,
sisa kaki belakang yang lebih jelas pada laki-laki daripada perempuan. Seperti
semua ular, anaconda memiliki lidah bercabang membantu mereka menemukan
mangsa dan pasangan dan untuk menavigasi lingkungan mereka, dalam
hubungannya dengan organ tubular Jacobson di langit-langit mulut ular. Hijau
anaconda warna bersifat gelap zaitun hijau bagian punggung, secara bertahap
berubah ke bagian perut kuning. Mereka memiliki bercak dorsal bulat yang
berwarna coklat dengan batas hitam menyebar, dan tersebar di pertengahan hingga
panjang posterior

tubuh mereka. Seperti halnya Eunectes spesies, mereka

memiliki sisik ventral sempit dan kecil, skala dorsal halus. Pelat skala pada bagian
anterior tubuh mereka jauh lebih besar daripada yang di ujung posterior. Kulit
mereka lembut, longgar, dan dapat bertahan dalam waktu lama penyerapan
air. Anaconda memiliki lubang hidung dorsal dan mata kecil yang diposisikan di
atas kepala.Mereka juga memiliki garis pasca-mata menonjol hitam yang berjalan
dari mata ke sudut rahang. Anaconda hijau adalah ular terbesar di dunia. Ada

28

catatan Anaconda dengan ukuran 10-12 meter beratnya mencapai 250 kg. Jantan
biasanya berukuran rata-rata mencapai 3 meter dan betina 6 meter. Jenis kelamin
anaconda juga tercermin dengan ukuran taji terletak di wilayah kloaka. Laki-laki
memiliki taji yang lebih besar (7,5 milimeter) daripada perempuan, terlepas dari
ukuran betina.

d. King Cobra
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Sub Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Reptilia
: Squamata
: Serpentes
: Elapidae
: Naja
: Naja naja

Deskripsi Sendiri :
Dua belahan rahang bawah disatukan oleh suatu otot (ligamen) yang
elastis, kelopak mata tembus cahaya, dan kelopak mata tidak dapat digerakkan,
tidak ada anggota badan. Penampang meluntang dari tulang ekor kurang lebih
membulat, mata jelas, sempurna. Baris tengah dari sisi ventralnya melebar.
Rahang bergigi. Gigi bisa terletak di rahang atas bagian depan (proteroglpha),
tidak dapat dilipat ke belakang, maxila letaknya horizontal panjang, tidak terdapat
sisa kaki dibelakangnya, tidak ada occipital besar yang tak berpasangan,
premaxilla tidak bergigi, gigi taring di mulut bagian depan.
Deskripsi Jatim Park :
Habitat di tanah tandus, dan hutan tropik, memakan mamalia dan ular.
Deskripsi Literatur :
Pada bagian belakang kepala ular terdapat dua lingkaran ocelli, pola
dihubungkan oleh sebuah garis melengkung. Terdapat pita hitam lebar pada
bagian bawah leher, dan desain yang menunjukkan setengah-cincin di kedua sisi
kap mesin. Mata hitam, leher lebar dan kepala, dan tubuh menengah. Warna
bervariasi dari hitam, cokelat gelap, dengan putih krem. Tubuh biasanya ditutupi
dengan pola putih atau kuning berkacamata.

29

5. Aves
a. Lineated Woodpecker
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Aves
: Piciformes
: Picidae
: Dryocopus
: Dryocopus lineatus

Deskripsi Sendiri :
Tubuh kecil, dapat terbang, sayap berkembang baik, sternum dg carina
sterni, tanpa gigi, terdapat pygostile, tungkai depan berfungsi sbg sayap, ruas
tulang ekor 5 atau 6, tubuh tertutup bulu, tengkai depan sayap, tungkai belakang
untuk berjalan, paruh kuat bentuk seperti pahat, bulu ekor kaku, ujung runcing,
tipe kakai zydodactila, punya kantung udara, terdapat pygostyle, synsacrum, carpo
metacarpus, tibiotarsus. Sternum melebar, scapula bentuk pedang, furcula bentuk
seperti huruf V, memiliki alat suara (syrink) yang terdapat pada bifurcatio trakhea.
Deskripsi Jatim Park :
Memiliki panjang 34 cm dan berat 200 g. Memakan serangga terutama
semut dan kumbang larva serta beberapa biji.
Diskripsi Literatur :
Burung ini termasuk burung yang berukuran besar, sekitar 31,5-36 cm,
jambul lebar. Burung dewasa berwarna hitam dengan lambang merah dan garis
putih menuruni sisi tenggorokan dan bahu. Pada bagian pipi milik D. Lineatus
jantan terdapat telah merah di pipi, sedangkan di hewan betina tidak ada. Bagian
ventral berwarna putih, tanpa warna hitam. Sayap warna putih ketika
dikembangkan. Jantan dewasa memiliki garis merah dari dahi ke tenggorokan dan
merah di bagian depan mahkota. Pada betina dewasa, fitur bulu ini berwarna
hitam.

b. White Pelican
Klasifikasi :
Filum
Class

: Chordata
: Aves

30

Ordo
Family
Genus
Spesies

: Pelecaniformes
: Pelecinidae
: Pelecanus
: Pelecanus onocrotalus
Deskripsi Sendiri :
Tidak bergigi kecuali pada burung yg sudah punah, ekor pendek dan

berakhir sebagai pygostile, carpalia dan metacarpalia bersatu membentuk


carpometacarpus, tidak ada cakar pada jari-jari sayap, tulang dada berkembang
baik, dilengkapi dengan lunas (carina),Jumlah ruas ekor 13 atau kurang, tubuh
kecil, dapat terbang, sayap berkembang baik, sternum dengan carina sterni, tanpa
gigi,terdapat pygostyle, tungkai depan berfungsi sebagai sayap, ruas tulang ekor 5
atau 6, burung pemakan ikan, lubang hidung kecil, punya kantung gular, paruh
panjang dan lebar, keempat jari kaki berselaput.
Deskripsi Jatim Park :
Habitat di rawa-rawa dan danau dangkal. Menangkap ikan dalam
kantong dibawah paruh besar smabil berenang dipermukaan. Memakan amfibi,
crustacea, dan burung-burung kecil.
Deskripsi Literatur :
Burung besar ini memiliki bagian berwarna biru dengan garis merah
tengah, dan berakhir dibawah hook merah. Di bawah rahang pelican serta bagian
pangkal tenggorokan berwana kuning, berbentuk seperti kantong yang elastis an
dapat menampung ikan dengan jumlah yang cukup banyak. Daerah wajah dari
mata hingga bagian mata yang tak berambut merupakan daging yang berwarna
merah muda. Kepala memilki puncak yang berwarna putih dan panjang, serta
berbulu lebat. Bulu-bulu tubuh berwarna putih krem dengan bagian warna hitam
pada sayap. Kaki berwarna kuning dan berselaput.

c. Barn Owl
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Aves
: Strigiformes
: Tytonidae
: Tytoniae
: Tyto alba
31

Deskripsi Sendiri :
Tubuh kecil, dapat terbang, sayap berkembang baik. Sternum dengan
carna sterni, tanpa gigi, terdapat pygostyle, tungkai depan sebagai sayap, ruas
tulang ekor 5 atau 6. Kepala besar, mata besar menghadap ke depan, dikelilingi
bulu-bulu radial, lubang telinga lebar tertutup oleh bulu, paruh pendek,
emmbengkok, tajam, kaki kuat, berjari-jari dengan cakar yang tajam, tipe kaki
zygodactila.
Deskripsi Jatim Park :
Dapat ditemukan hampir dimana saja di dunia.
Deskripsi Literatur :
Badan bagian atas berwarna abu-abu terang dengan garis-garis gelap dan
bintik-bintik pucat yang tersebar pada bulu-bulunya. Pada sayap dan punggung
terdapat bintik-bintik lusuh. Badan bagian bawah berwarna putih dengan beberapa
bintik-bintik hitam (terkadang tidak ada). Bulu-bulu pada kaki bagian bawah
biasanya jarang (tipis). Bentuk muka menyerupai jantung berwarna putih dengan
tepi berwarna kecoklatan dan pada tepi lingkar mata terdapat bintik- bintik
berwarna coklat. Iris mata berwarna hitam. Kaki berwarna putih kekuningkuningan sampai kecoklatan. Ukuran tubuh jantan dan betina biasanya hampir
serupa. Betina dan anakan lebih banyak memiliki bintik-bintik gelap.

d. Merak Hijau
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Aves
: Galliformes
: Phasianidae
: Pavo
: Pavo muticus

Deskripsi Sendiri :
Ekor pendek dan

berakhir

sebagai

pygostyle,

memeiliki

carpometacarpus, tanpa cakat pada jari-jari sayap, tulang dada berkembang


dengan baik, dilengkapi carina, jumlah ruas ekor 13 atau kurang. Tubuh kecil,
dapat terbang, sayap berkembang baik. Sternum dengan carna sterni, tanpa gigi,

32

tungkai depan sebagai sayap, ruas tulang ekor 5 atau 6. Terestrial, kemapuan
terbang rendah, paruh pendek, tarsur pejal sesuai untuk mengais dan lari.
Deskripsi Jatim Park :
Ukuran besar dengan kaki yang panjang dan rampinh, merak jantan
mempunyai bulu ekor panjang yang sangat indah dan dapat direntangkan seperti
kipas raksasa. Pada saat musim kawin merak jantan sering memperagakan
penutup ekornya untuk menarik betina.
Deskripsi Literatur :
Memiliki sayap panjang, ekornya

panjang

runcing,

paruhnya

pendekruncing. Fungsi kakai untuk bertengger dan berjalan, jarinya berjumlah 5


(3 depan, 1 belakang rata dan 1 terangkat), cakar runcing melengkung.
Mmepunyai bulu berwarna hijau keemasan, burung jantan dewasa berukuran
sangat besar, panjang dapat mencapai 300 cm, dengan penutup ekor yang sangat
panjang. Diatas kepala terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil
dari burung jantan, bulunya kurang mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan dan
tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

6. Mamalia
a. Roe Deer
Klasfikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Mamalia
: Artiodactyla
: Cervidae
: Capreolus
: Capreolus capreolus

Deskripsi Sendiri :
Punya daun telinga, glandula mamae dengan papila mamae, memiliki
gigi seri, taring, premolar dan molar. Tungkai panjang, jari genap, sumbu panjang
kaki melalui jari ke 3 dan ke 4 (paraxon), pada umumnya bertanduk, atau rangga,
gigi tipe selenodont atau bunodont, glandula mamae inguinal atau abdominal.
Kebanyakan jantan tumbuh tanduk bercabang, tulang tengkorak ditutupi oleh kulit
berbulu, pada betina umumnya tidak bertanduk.
Deskripsi Jatim Park :

33

Merupakan rusa pantai, ukuran tubuh relatif kecil, dengan tubuh panjang
95-135 cm, tinggi bahu 65-75 cm, dan berat 15-30 kg. Punya ekor yang sangat
pendek yaitu 2-3 cm. Hanya jantan yang memiliki tanduk, panjang hingga 5-12
cm, sementara yang lebih tua dalam kondisi baik mengembangkan tanduk 20-25
cm.
Deskripsi Literatur :
Capreolus merupakan Rusa yang realtif kecil dengan panjang tubuh 95135 cm, tinggi bahu 65-75 cm, dan berat 15-35 kg. Leher panjang dikurangi surai,
telinga relatif besar 12-14 cm. Agak pendek dengan tanduk tegak dan tubuh
kemerahan dan wajah berwarna abu-abu. Kulit berwarna merah keemasan di
musim panas, gelap menjadi coklat atau bahkan hitam di musim dingin, dengan
ekor sangat pendek (2-3 cm) dan nyaris tak terlihat. Hanya jantan yang memiliki
tanduk. Bagian atas kepala berwarna abu-abu atau coklat dan kelenjar metatarsal
coklat atau coklat tua.

b. Squirrel Monkay
Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Mamalia
: Primates
: Cebidae
: Simia
: Simia sciureus

Deskripsi Sendiri:
Tubuh berambut, tangan dan kaki prhensil, jari berjumlah 5 dan berkuku,
ibu jari oposibel, cara menapak plantigrade, mata dilindungi tulang, penglihatan
stereokopis, glandula mamae pectoral, ada papilla mamae. Punya gigi seri, taring,
premolar, dan molar.
Deskripsi Jatim Park :
Memiliki ekor panjang yang berfungsi sebagai penyeimbang namun tidak
dapat digunakan untuk berpegangan pada dahan pohon. Memiliki suara peringatan
khusus yang menunjukkan adanya predator yang berbahaya. Habitat hujan hujan
tropis dan hutan kering tropis.

34

Deskripsi Literatur :
Berbulu pendek dan lebat, bahu berwarna seperti zaitun, dan bagian
belakan ekstremitas berwarna orange kekuningan. Bagian leher dan telinga
berwarba putih serta bgaian mulut berwarna hitam. Bagian atas kepala berbulu.
Panjang sekitar 25-35 cm, ekor 35-42 cm. Monyet jantan memiliki berat 750-1100
g, dilengkapi dengan ekor yang panjang dan berbulu, kuku datar, hallux kecil dan
emlengkung, cakar runcing. Monyet betina memiliki pseudo-penis. Memiliki 36
gigi, dan gigi mereka dimorfik seksual dalam bahwa jantan memiliki gigi taring
atas yang besar.

c. Bennet Wallaby
Klasifikasi :
Filum
Class
Infraclass
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Chordata
: Mamalia
: Marsupialia
: Diprotodontia
: Macropodidae
: Macropus
: Macropus rufogriseus

Deskripsi Sendiri:
Pada hewan betina memiliki marsupium, tulang marsupial ada melekat
pada pubis. Memiliki kepala kecil, telinga lebar, dan kaki belakang yang panjang.
Ekor tebal pada bagian dasr digunakan sebagai prop atau kakai tambahan dan
untuk menyeimbangkan kanguru saat melompat.
Deskripsi Jatim Park :
Berat mencapai 13,80-18,60 kg dan panjang kepala badan 90 cm,
meskipun umumnya jantan lebih besar dari betina. Habitat di kebun, padang
rumput, hutan, dan tundra.
Deskripsi Literatur :
Disebut juga dengan Walabi berleher merah, karena terdapat bulu
kemerahan pada tengkuk dan bahu. Sisa tubuhnya berwarna abu-abu, dada dan
perut bulu berwarna putih. Ekor berwarna abu-abu pada bagian pangkal, dan pada
bagian ujung berwarna putih. Tangan dan kaki juga berwarna abu-abu, berwarna

35

hitam pada ujung digiti. Moncong berwarna coklat gelap, telinga lebih panjang
dari spesies lain. Panjang kaki sekitar 10 inci. Walabi berleher merah merupakan
spesies terbesar dari spesies Walabi lain. Walabi berleher merah dapat tumbuh
mencapai 2,5-3 meter dengan berat 25-60 pound, mereka dapat ,mencapai ukuran
tersebut pada usia lima tahun.

d. Black and White Ruffed Lemur


Klasifikasi :
Filum
Class
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Chordata
: Mamalia
: Primates
: Lemurodiae
: Varecia
: Varecia variegata

Deskripsi Sendiri :
Tubuh berambut, tangan dan kaki prehensil, jari berjumlah 5 dan
berkuku, ibu jari oposibel, cara menapak plantigrade, mata dilindungi tulang,
glandula mamae pectoral dan terdapat papila mamae. Arboreal, nocturnal,
moncong panjang, ekor panjang tidak prehensil, tungkai depan lebih pendek, jari
ke 2 bercakar dan yang lain berkuku. Punya gigi seri, taring, permolar, dan molar.
Deskripsi Jatim Park :
Hanya ditemukan di hutan hujan primer kepulauan Madagascar.
Deskripsi Literatur :
Lemur ini memiliki warna bulu hitam dan putih. Perut, ekor, tangan dan
kaki, tungkai, dahi, dan wajah berwarna hitam. Bulu di sisi punggung, kaki
belakang, dan bagian belakangnya berwarna putih. Merupakan salah satu lemur
terbesar dari spesies lemur lainnya, dengan kepala hingga tubuh panjangnya
berkisar antara 51-60 cm, dan panjang ekor mencapai 56-65 cm. Dapat mencapai
berat hingga 3,2-4,5 kg. Betina biasanya lebih besar dibandingkan jantan. Mantel
panjang dan lembut, pola warna bervariasi hanya pada sisi yang berbeda dari
tubuh. Memiliki kelenjar tanda pada leher, memiliki 3 pasang mammae.

36

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hewan yang termasuk filum Chordata dikelompokkan menjadi hewan
bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata).
Yang

termasuk

hewan

Avertebrata

merupakan

Porifera,

Cnidaria,

Plathyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, dan Arthropoda. Sedangkan


yang termasuk hewan Vertebrata merupakan Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan
Mammalia. Pada hasil praktikum lapang, kelompok

hewan avertebrata tidak

semua dapat diamati di Jatim Park 2, hanya terdapat Filum Arthropoda, Filum
Mollusca dan Filum Echinodermata. Sedangkan semua perwakilan kelompok
hewan vertebrata dapat diamati pada Jatim Park 2. Kelompok hewan yang paling
mendominasi untuk diamati dan paling banyak jenisnya adalah filum Arthropoda,
karena hewan dari kelompok/kelas Insecta yang jumlahnya sangat banyak.
Sedangkan yang paling sedikit didapat pada pengamatan praktikum lapang ini
adalah Filum Echinodermata.
B. Saran

37

Pada saat melakukan pengamatan, sebaiknya mahasiswa lebih cekatan


dan tidak banyak bercanda. Selain itu harus lebih fokus dalam melakukan
pengamatan. Waktu pengamatan seharusnya lebih panjang sehingga dapat
mengamati morfologinya secara detail.

38

Anda mungkin juga menyukai