Anda di halaman 1dari 41

TERMODINAMIKA

TEMPERATUR DAN
PERSAMAAN KEADAAN

(Oleh : Sukmawati Said, M.Si)

Sistem , Keadaan Sistem, dan Koordinat


Termodinamika
Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita.

Sistem termodinamika suatu sistem yang keadaannya


didiskripsikan oleh besaran-besaran termodinamika.
Segala sesuatu di luar sistem (yang dapat mempengaruhi

keadaan sistem) disebut lingkungan.


Suatu permukaan yang membatasi sistem dengan

lingkungannya disebut permukaan batas (system boundaries),


yang dapat berupa permukaan nyata (real surface /fixed) atau
berupa permukaan khayal (imaginary surface/movable).

Dinding adiabatik adalah dinding pemisah yang menyebabkan

masing-masing sistem yang bersentuhan tetap dalam keadaannya


semula (tidak ada perubahan keadaan sistem). Contoh dinding
adiabatik, untuk temperatur sekitar temperatur ruang, adalah
dinding yang terbuat dari bahan isolator panas, misalnya kayu,
semen, dan keramik yang ukurannya cukup tebal.
Dinding diatermal adalah dinding pemisah yang menyebabkan

adanya interaksi dari sistem-sistem yang bersentuhan sehingga


tercapai keadaan setimbang. Contoh dinding diatermal adalah
logam.

Koordinat Termodinamika
Besaran-besaran makroskopis yang dapat diukur pada
sistem mencirikan keadaan sistem. Besaran
makroskopis sistem menunjukkan sifat sistem. Besaran
makroskopis sistem disebut juga koordinat
termodinamika sistem yang cukup dinyatakan oleh tiga
variabel dan biasanya salah satunya adalah temperatur.

Tabel 1. Besaran-besaran Sistem termodinamika


Sistem

Besaran sistem selain

termodinamika

temperatur

gas

Kawat teregang

Selaput tipis

Sel rivesibel

Simbol

-tekanan gas

-volume gas

-gaya tegang

-panjang kawat

-tegangan permukaan

-luas permukaan

-elektromotansi termal

-muatan listrik total

Hukum termodinamika ke nol dan


Temperatur
Zeroth law of thermodynamics
bila dua buah benda masing-masing berada pada
kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga
benda ini secara keseluruhan berada pada kesetimbangan
termal satu sama lain

Besaran yang mencirikan keadaan sistem yang

berada

dalam

temperatur (T).

kesetimbangan

termal

adalah

TA
TS

B
TB

C
TC

TS

TS

Gambar 1. menggambarkan pernyataan hukum termodinamika ke nol

Temperatur (T)
Temperatur biasanya dinyatakan sebagai fungsi dari

salah satu koordinat termodinamika lainnya. Koordinat ini


disebut sebagai sifat termometriknya. Pengukuran
temperatur mengacu pada satu harga temperatur tertentu
yang biasanya disebut titik tetap. Sebagai titik tetap dapat
dipakai titik triple air, yaitu temperatur pada saat cair,
padat, dan uap air berada dalam kesetimbangan fase.
Besarnya titik triple air, Tp = 273,16 Kelvin pada Tekanan
611,2 Pa.

Persamaan yang menyatakan hubungan antara


temperatur dan sifat termometriknya:

x
T(x) 273,16.
Kelvin
x tp
Termometer gas volume tetap, termometer hambatan
listrik, dan termometer termokopel.
Fungsi termometrik untuk temperatur gas ideal :

P
T 273,16 lim ( )Kelvin
Ptp 0 P
tp

Kelvin, Celcius, dan fahrenheit


Termometer Celcius (titik beku 00C dan titik didih 1000C)
T (0C) = T(K) 273,16
Termometer Fahrenheit (titik beku 320F dan titik didih
2120F)

9
T( 0 C) (32 Tc) 0 F
5
5
T( 0 F) (Tf - 32) 0 C
9

Tabel 2. Titik beku dan Titik didih Zat pada tekanan 1 atm
Zat

Titik beku (Tm)

Titik didih (Tb)

Helium (He)

< -272,20C

-268,90C

Hidrogen (H2)

-259,10C

-252,70C

Oksigen (O2)

-218,40C

-1830C

Nitrogen (N2)

-209,860C

-195,80C

Karbon dioksida (CO2)

--96,60C

-78,50C sublimasi)

Karbon monoksida(CO)

-2070C

-1920C

Dinitrogen trioksida (N2O3)

-1020C

-3,50C

Nitrogen monoksida (NO)

-1610C

-1510C

Titik 0 K disebut juga titik nol mutlak

Tekanan (P)
Tekanan didefinisikan sebagai besarnya gaya normal yang
menekan bidang persatuan luas bidang. Tekanan adalah
besaran skalar dan satuan tekanan menurut SI adalah Pascal
(Pa) 1 Pa = 1 Nm-2
Tekanan atmosfer adalah tekanan yang dilakukan oleh udara
bebas pada suatu peermukaan. Tekanan juga sering
dinyatakan dengan satuan atmosfer. Harga satu atmosfer
berbeda-beda disetiap tempat, bergantung pada ketinggian
dan temperatur, tetapi besarnya satu atmosfer standar
ditetapkan oleh perjanjian internasional.

Satu atmosfer standar adalah besarnya tekanan yang


sama dengan tekanan hidrostik yang ditimbulkan oleh air
raksa di dalam kolom air raksa yang luas
penampangnya 1 cm2 dan tingginya 76 cm. pengukuran
dilakukan pada temperatur 200C dan rapat massa air
raksa sebesar = 13,5951 gram/cm3, di suatu tempat
yang harga prcepatan gravitasinya g = 980,665 cm.det-2

Persamaan Keadaan
Bentuk umum persamaan keadaan suatu sistem dalam
keadaan setimbang dinyatakan dengan :

f(P, V, T) x, y,z 0
Di mana x, y, z merupakan koordinat termodinamika
sistem. Untuk sisitem hidrostatik atau sering disebut
sistem PVT, persamaan keadaannya dinyatakan sebagai

f(P, V, T) 0

Sistem hidrostatik adalah sistem dengan massa tetap


yang mengadakan tekanan yang homogen, tanpa efek
gravitasi, listrik, dan magnetik. Contoh sistem hidrostatik
a. Zat murni, yaitu sistem yang hanya terdiri dari satu macam zat,
misalnya gas oksigen (O2), gas helium (He), dan air murni (H2O).
b. Campuran homogen, yaitu sistem yang terdiri dari beberapa
macam senyawa/unsur yang tidak bereaksi, misalnya campuran
antara gas nitrogen dan oksigen pada temperatur ruang.
c. Campuran heterogen, misalnya campuran dari beberapa macam
cairan dan uapnya.

Persamaan Keadaan Gas Ideal


Gas ideal adalah gas hipotetis (gas khayalan) yang
model molekularnya mengikuti asumsi tertentu.
Berdasarkan model molekular tersebut, dapat diturunkan
suatu bentuk persamaan keadaan gas ideal :

PV nRT
R = konstanta gas universal = 8.314,3 J Kmol-1 K-1
n = jumlah mol gas tersebut =

massa gas
kmol
berat molekul gas

Bentuk lain persamaan gas ideal :

PvRT
Dimana v V , disebut volume spesifik molar dengan satuan m 3 Kmol -1
n

PVnKT
dimana,

R
, adalah konstanta dengan satuan Kg -1 Kmol -1 K -1
berat molekul gas

Persamaan Keadaan Gas Clausius


Clausius, seorang ahli fisika yang ikut mengembangkan
teori termodinamika, memberikan koreksi terhadap
persamaan gas ideal sehingga bentuk persamaannya
menjadi

P (v - b) R T

Persamaan kemudian disebut persamaan Clausius,


dimana b pada persamaan ini disebut faktor koreksi.

Persamaan Gas Van der Waals


Van der Waals, menambah suatu faktor koreksi terhadap
persamaan Clausius. Faktor koreksi tersebut berkaitan dengan
adanya gaya intermolekular dari molekul-molekul gas. Bentuk
persamaan Van der Waals adalah :

a
(P 2 ) (v - b) R T
v
a
dimana, 2 disebut faktor koreksi tekanan
v

Harga a dan b adalah spesifik (tertentu) untuk setiap jenis gas.

Tabel 3. Nilai a dan b untuk gas Van der Waals


a

(Jm3kmol-2)

(m3kmol-1)

He

2,44 x 103

0,0234

H2

24,8

0,0266

O2

138

0,0318

366

0,0429

580

0,0319

292

0,0055

Gas

CO2
H2O
Hg

Contoh soal
1. Untuk sistem gelembung sabun, tentukan permukaan
batas dan koordinat termodinamika nya.
Jawaban : Permukaan batasnya adalah permukaan
selaput gelembung di sebelah dalam dan
luar.
Koordinat termodinamikanya adalah
(tegangan permukaan), A (luas
permukaan), dan T.

2. Pada pengukuran titik triple air, tekanan gas pada


termometer gas menunjukkan 6,8 atmosfer (atm).
a. berapakah besarnya temperatur suatu zat yang pada
waktu pengukuran menunjukkan tekanan sebesar 10,2
atm?
b. berapakah besarnya tekanan yang ditunjukkan
termometer jika temperatur zat yang di ukur besarnya
300 Kelvin?

3. Dengan menggunakan termometer hambatan listrik


platina, didapatkan harga hambatan termometer pada
titik triple air sebesar Rtp = 9,83 ohm.
a. berapakah besarnya temperatur suatu benda yang
pada saat pengukuran menunjukkan hambatan
termometer sebesar 16,31 ohm?
b. berapakah bessarnya hambatan yang ditunjukkan
termometer jika benda yang di ukur mempunyai
temperatur 373,16 Kelvin?

Diagram PT

Diagram PVT

Titik Tripel dan Titik Kritis


Titik triple suatu zat adalah harga temperatur pada saat
bentuk padat, cair, dan uap dari zat tersebut berada
dalam kesetimbangan fase.
catatan : pada temperatur di atas temperatur uap jenuhnya
suatu zat dikatakan dalam keadaan gas. Misalnya
temperatur uap jenuh nitrogen pada tekanan 0,8 atm
adalah -197,90C, maka pada temperatur kamar (sekitar
200C) nitrogen berada dalam keadaan gas.

Pada diagram PT, titik triple digambarkan sebagai titik


potong dari kurva peleburan, kurva penguapan, dan
kurva pengembunan. Pada permukaan PVT, titik tripel
tampak sebagai garis dan disebut garis tripel.
Titik kritis adalah titik singgung kurva jenuh cairan
dengan kurva jenuh penguapan.
Gas nyata dianggap gas ideal jika tekananya di bawah
tekanan kritis dan temperaturnya di atas temperatur
kritis.

Tabel 4. Konstanta kritis untuk beberapa macam zat


Tc
(K)

Pc
(Nm2)

Vc
(m3kmol-1)

Helium 4

5,25

1,16 x 105

0,0578

Helium 3

3,34

1,15

0,0726

Hidrogen

33,3

12,8

0,0650

Nitrogen

126,2

33,6

0,0901

Oksigen

154,8

50,2

0,0780

Amonia

405,5

111,0

0,0725

Karbon Dioksida

304,2

73,0

0,0940

Sulfur Dioksida

430,7

77,8

0,1120

Air

647,4

209,0

0,0560

552

78,0

0,1700

384,7

39,7

0,2180

Zat

Karbon Disulfida
Freon 12

Proses Termodinamika
1.

Proses Isotermal, yaitu proses perubahan keadaan sistem yang


terjadi pada temperatur konstan. Proses isotermal digambarkan
sebagai kurva pada diagram PV yang disebut isoterm.

2.

Proses isobarik, yaitu proses perubahan keadaan sistem yang


terjadi pada tekanan konstan. Proses isobarik digambarkan
sebagai kurva pada diagram VT yang disebut isobar.

3.

Proses isokhorik, yaitu proses perubahan keadaan sistem yang


terjadi pada volume konstan. Proses isokhorik digambarkan
sebagai kurva pada diagram PT yang disebut isokhor.

Hukum-Hukum Gas Ideal


Pada sekitar abad 17 18, beberapa orang ahli
(diantaranya Boyle, Gay Lussac dan Charles),
menerangkan beberapa macam sifat gas ideal yang
berhubungan dengan proses perubahan keadaan yang
dialami gas ideal tersebut. Pernyataan-pernyataan
mereka dikenal sebagai hukum-hukum gas ideal.

1. Hukum Boyle, yang menyatakan bahwa pada sistem


tertutup yang mengalami proses isotermal (T konstan)
berlaku hubungan:

P V konstan

volume (V) suatu gas dengan massa tertentu pada


temperatur tetap (T konstan) berbanding terbalik
dengan tekanannya (P). Hukum ini ditemukan pada
tahun 1662 oleh fisikawan asal Irlandia Robert Boyle.
*Di daratan Eropa, hukum ini dikenal sebagai hukum Mariotte,
karena E. Mariotte secara terpisah juga menemukan hukum ini
pada tahun 1676.

2. Hukum Gay Lussac, menyatakan bahwa pada sistem


tertutup yang mengalami proses isokhorik (V konstan)
berlaku hubungan :
P
konstan
T

Tekanan (P) berbanding lurus dengan temperatur (T)


untuk bahan uji yang volumenya (V) tetap. Hukum ini
pada akhirnya merujuk pada hukum Avogadro yang
menyatakan bahwa semua gas dengan volume sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama pada
temperatur dan tekanan yang sama.

3. Hukum Charles, menyatakan bahwa pada sistem


tertutup yang mengalami proses isobarik (P konstan)
berlaku hubungan:
V
konstan
T

Volume (V) berbanding lurus dengan temperatur (T)


termodinamik pada tekanan (P) tetap.

Ketiga hukum ini dapat digabung menjadi persamaan


gas universal (universal gas equation), P V = n R T
(persamaan gas ideal)

Catatan : hukum gas pertama kali ditemukan dari hasil


percobaan untuk gas riil, walaupun gas riil memenuhi
hukum ini hanya hingga taraf tertentu. Hukum gas ideal
(gas khayal) akan berlaku paling baik untuk gas riil pada
temperatur tinggi dan tekanan rendah.

Persamaan Keadaaan Untuk Sistem


Selain Sistem PVT
1. Sistem kawat teregang

F = gaya tegang
Y = Modulus Young
= koefisien muai panjang

L L0 1
T - T0
YA

A = luas penampang kawat


T0 = temperatur kawat mulamula
L0 = panjang kawat mula-mula
L = Panjang kawat pada
temperatur T

2. Sistem magnetik material

x
M Cc
T

Persamaan tersebut disebut juga hukum Curie. Persamaan


tersebut tidak berlaku untuk keadaan yang sangat ekstrim yaitu
pada temperatur yang sangat rendah atau pada saat medan
magnetiknya sangat besar.

M = momen magnetik
Cc = konstanta curie (besarnya berbeda-beda, bergantung
pada karakteristik magnetik untuk setiap material)
x = Intensitas magnetik
T = Temperatur

3. Sistem dielektrikum

b
P a E
T

= momen dipol listrik total

a,b = konstanta
E

= medan listrik eksternal

4. Sistem selaput tipis

Tc - T

0
Tc - T0

= tegangan permukaan
pada temperatur T
0= tegangan permukaan
pada temperatur T0
Tc = temperatur kritis

Perubahan Diferensial Fungsi Keadaan


Untuk Sistem PVT
Suatu fungsi keadaan untuk sistem PVT dapat dituliskan
sebagai :

V V (P, T)

Pada persamaan teersebut satu variabel fungsi dari dua


variabel bebas yang lain. Bentuk diferensialnya :

V
dV

P
dimana,

V
dP

dT
P

V
V
dan
adalah turunan parsial V masing - masing terhadap P dan T.
P
T

Tugas 1
1. Gas karbon monoksida (CO) sebanyak 0,2 kmol di
dalam tabung silinder tertutup memberikan tekanan
sebesar 2 x 105 Pa pada temperatur 410C. Diameter
tabung 20 cm. jika gas CO pada keadaan ini dapat
dianggap sebagai gas ideal, berapakah tinggi tabung
silinder tersebut?
2. Suatu ruangan berbentuk bola berisi gas neon pada
tekanan 200 kPa dan temperatur 300 Kelvin. Jari-jari
bola tersebut, r = 2 m. tentukan massa gas tersebut jika
diketahui berat atom neon, Ar (Ne) = 10. (anggap neon
adalah gas ideal)

3. Tentukan harga dan K untuk gas ideal!


4. Volume jenis (volume spesifik) adalah besarnya volume
persatuan massa. Jika volume jenis suatu zat
merupakan fungsi dari P dan T atau, v = v (P,T).
Tuliskan bentuk diferensialnya dalam bentuk dan K.

Anda mungkin juga menyukai