Anda di halaman 1dari 26

INFORMASI DAN PEDOMAN

PELAYANAN GAWAT DARURAT RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO


I.

I.

PENDAHULUAN
A.

Umum
Unit Gawat Darurat Rumkital Dr. Mintohardjo mempunyai tugas pokok

sebagai penyelenggara kegawat daruratan medis di lingkungan Rumkital Dr.


Mintohardjo.
Kegiatan yang dilakukan di Unit ini meliputi pelayanan gawat darurat medis,
bedah, evakuasi pasien, administrasi pasien gawat darurat, penanggulangan bencana ,
pengadaan logistik dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka komunikasi
informasi gawat darurat di wilayah ibu kota.
B.

Maksud dan Tujuan


Maksud dibuat Sistem Informasi dan Panduan Pelayanan Gawat Darurat

ini,agar dapat dijadikan pedoman bagi pengguna pelayanan Unit Gawat Darurat
Rumkital Dr. Mintohardjo
Tujuannya agar mempermudah pasien dalam menerima pelayanan kegawat
daruratan di Rumkital Dr. Mintohardjo.
C.

Ruang Lingkup
I.

Pendahuluan

II.

Sistem Pelayanan Medis Gawat Darurat

III

Sistem Evakuasi dan Pelayanan Ambulan

IV

Sistem Administrasi Pelayanan Gawat Darurat

Pedoman Penanggulangan Bencana Rumah Sakit

VI

Sistem Komunikasi Informasi Gawat Darurat

VII

Sistem Peralatan dan Material Kesehatan Gawat Darurat

VIII

Hak dan Kewajiban Pasien

IX

Tata Tertib UGD Rumkital Dr. Mintohardjo

Penutup

II.

SISTEM PELAYANAN MEDIS GAWAT DARURAT


Pelayanan Gawat Darurat dibagi menjadi dua bagian meliputi :
A. Bagian depan dan Penerimaan
Dilakukan oleh perawat jaga yang ada pada Tim yang sedang bertugas,
Dengan tugas antara lain :
1. Memberikan dan menerima informasi dari luar tentang pelayanan
gawat darurat Rumkital Dr. Mintohardjo kepada pasien.
2. Melakukan registrasi pasien yang datang,jam berapa datang,pulang
maupun dirawat.
3. Melakukan koordinasi dengan ruangan,sehingga mengetahui ruang
perawatan / ICU yang kosong
4. Sewaktu-waktu menghubungi dokter konsulen apabila diperlukan.
5. Melakukan pemeriksaan awal untuk pemilahan pasien atas kasus atau
medik (non bedah) sampai diperiksa oleh dokter jaga UGD.
6. Mengisi buku laporan jaga
7. Memonitor kegiatan dukkes, evakuasi atau tim Ambulance.
B.

Bagian Dalam dan Pelayanan Medis Gawat Darurat


Bagian ini terdiri dari :
1.

Ruang Tindakan Medis


a. Ruang tindakan dan observasi,meliputi :
1) Ruang Bedah (Gadar Bedah) : untuk kasus-kasus
Bedah dan Trauma
2) Ruang Medik (Gadar Medik) : untuk kasus-kasus
medik / non bedah
b. Ruang resusitasi
c. Ruang Observasi

2.

Tim Medis Gawat Darurat


a. Tim Dokter :
2

1) Jaga On Site 24 jam : terdiri dari dokter umum yang telah


mengikuti pelatihan ATLS/ACLS
2)

Jaga Konsulen (On Call) 24 Jam : terdiri dari semua


Spesialis

b. Tim Perawat yang telah mengikuti pelatihan BTCLS


c. Tim jaga Ambulan 24 jam

Alur pelayanan UGD


Penerimaan/
Pendaftaran

Rawat Jalan

TRIAGE

R. Tindakan Medis
R. Observasi

R. Resusitasi

ICU
OK
Rawat Inap

Kamar. Jenazah

III.

SISTEM EVAKUASI DAN PELAYANAN AMBULAN


Melakukan penjemputan atau pengantaran pasien dari dan ke Rumkital,
rumah, RS lain atau tempat kejadian.
Rujukan dapat dilakukan dengan :
A

Penjemputan orang sakit yang dapat berasal dari :


1. Rumah
2. Rumah Sakit lain
3. Bandara ( Rumah Sakit luar kota )
4. Tempat kejadian

B.

Pengiriman / pengantaran orang sakit menuju :


1. Ke rumah
2. Ke Bandara
3. Ke Rumah Sakit lain
4. Pemeriksaan diagnostik atau tindakan di rumah sakit lain.
Sarana pendukung Instalasi Gawat Darurat, meliputi :
a)

Ambulan lengkap dengan peralatan terdiri dari :


1. Oksigen,Debrilator Sock
2. Set Resusitasi,Suction
3. Scop strecher,vacum splint,collar neck (stabilisasi)

b) Ambulan tidak lengkap / angkut dengan perlatan terdiri dari :


Oksigen, Infus set, Scop strecher, Set resusitasi.
Jenis pasien yang dapat menggunakan fasilitas ambulan :
1. Dinas
2. Swasta
3. Askes
4. Gakin
Adapun tarif yang diberlakukan bagi pasien swasta ataupun askes
meliputi sebagai berikut:
Tarif ( Rp )
VIP
Biasa

Uraian
4

Keterangan

I. Dalam Kota :
a. Jakarta Selatan
b. Jakarta Utara
c. Jakarta Pusat
d. Jakarta Barat
e. Jakarta Timur
f. Bodetabek

250.000
250.000
250.000
250.000
250.000
250.000
250.000

2. Tujuan Berikut :
a. Setelah tujuan pertama tidak
berhasil mendapat tempat
rawat inap
b. Apabila ada permintaan
lanjutan dari pengguna

200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000
200.000

JG07
JG07
JG07
JG07
JG07
JG07
JG07

32.500

Per RS tujuan
lain

6.500

Per KM

Catatan :
1. Tarif tersebut diatas berlaku untuk :

Rujukan Paisen dari atau ke RS lain

Menjemput/mengantar pasien dari atau ke tempat tinggal

Tidak melayani diluar Jabodetabek

2. Tarif tersebut sudah termasuk biaya tol dalam kota

RS LUAR

INFORMASI
ALURPIKET
PENJEMPUTAN
GADAR MANAGEMENT

IGD
UGD
ICU

R.PERAWATAN

OK

LUAR DAERAH

BANDARA
5
UGD

R.RAWAT
SWASTA

DINAS/ASKES

Alur Pengirimaan
R. RAWAT
( PERMINTAAN KE UGD )

RS.LAIN

ICU

OK

PULANG

R.RAWAT

DALAM KOTA

LUAR KOTA

UGD

RS.LAIN

PULANG
6

OK

ICU

OK

R.RAWAT

DALAM KOTA

LUAR KOTA

ICU

RS.LAIN

ICU

OK

PULANG

R.RAWAT

DALAM KOTA

LUAR KOTA

IV.

SISTEM ADMINISTRASI
Sistem administrasi pasien gawat darurat dilakukan baik untuk pasien dinas,
swasta, askes maupun gakin. Untuk pasien dinas yang masuk gadar, harus
mendaftarkan ke loket administrasi pasien, untuk selanjutnya setelah ada indikasi
dirawat, dilakukan pengiriman ke ruang perawatan umum, bedah ataupun ICU.
Sementara

untuk

pasien

swasta,setelah

diterima

di

gadar,

harus

menyelesaikan administrasi di loket untuk kemudian apabila ada indikasi dirawat,


dapat dilakukan perawatan
Untuk pasien askes dan gakin, setelah diterima di gadar, penyelesaian
administrasi dilakukan di loket untuk kemudian jika indikasi dirawat,dipindahkan ke
perawatan umum.
A.

Alur Administrasi pasien gadar

Pasien
DINAS
U
N
I
T

SWASTA
ASKES
GAKIN

B.

G
A
W
A
T

L
O
K
E
T

- Ruang Observasi

D
A
R
U
R
A
T

C
E
N
T
R
A

- Kamar Operasi

- Rujuk ke RS Lain

- Ruang Rawat Inap


- Ruang ICU

- Kamar Jenazah
- Pulang/Rawat Jalan

Persyaratan Administrasi
1. Dinas :
Surat pengantar dari kesatuan / Rumah Sakit yang merujuk.
2. Askes :
a. Membawa Kartu Askes
b. Surat pengantar dari Puskesmas.
3. Swasta :

Boleh membawa / tidak membawa pengantar.


4. Gakin :
a. Membawa Kartu Gakin
b. Surat pengantar bebas dari mana saja
C.

Tarif Tindakan UGD


Uraian

Kode

1. Jasa Pemeriksaan
Klinik Umum
UGD
Konsultasi Dokter Spesialis
2. Jasa Tindakan
a. Jahit
Ke 1-5
Lebih dari 5 jahitan
b. Jasa Pasang Infus
c. Nekrotomy
d. Rozerplasty
e. Insisi/Eksisi
f. Explorasi, Cross incisi
g. Ekstraksi Corpus Alienum
h.Ganti Verband/angkat jahitan
i. Ganti verband luas
j. Pasang Fowley Chateter
k. Punksi Kandung kemih
l. Lavage Lambung
m. Resusitasi Kardiopulmoner
n. Venaseksi
o. Observasi pasien s/d 3 jam
p. Pasang Spalk
q. Clysma
r. DC Shock
3. Lain-lain
a. Pemeriksaan ECG
b. Nebulisasi
c. Penggunaan Oksigen/jam (2 ltr) (
kurang dari 1 jam, dihitung 1 jam )
Catatan :

MU01
MU01
MU01

Tarif (Rp)
65.000
80.000
80.000

MU02
MU02
WT01
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02
MU02

100.000
15.000/Jahitan
50.000
100.000
100.000
80.000
80.000
80.000-150.000
50.000
50.000-100.000
80.000
150.000
200.000
125.000
175.000
100.000
100.000
100.000
200.000

D101
D101
RS02

80.000
80.000
15.000

Tarif tersebut diatas, belum termasuk biaya penggunaan obat/matkes


(ditambah sesuai Biaya matkes ybs).
V.......

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA RUMAH SAKIT.

DEFINISI ISTILAH DAN PEMBATASAN


1. Bencana disebut juga musibah massal adalah suatu keadaan dimana terjadi kecelakaan atau
bencana alam dan atau bencana yang di buat oleh manusia yang dalam waktu relative singkat
terdapat korban dalam jumlah banyak, yang tidak dapat ditanggulangi oleh hanya satu unit
kerja/bagian tertentu, sehingga harus mendapat pertolongan segera. Bencana yang dimaksud
diatas bisa berasal dari dalam/luar bangunan Rumkitalo Dr. Mintohardjo.
2. Berbagai Bencana
Berbagai bencana yang menimbulkan ancaman bagi rumah sakit :
a. Bencana Internal : Kebakaran, ledakan
b. Bencana external minor : bencana yang melibatkan korban dalam jumlah kecil.
c. Bencana external mayor : bencana yang melibatkan korban dalam jumlah besar.
d. Bencana yang mengancam baik rumah sakit ataupun lingkungannya : kebakaran yang
besar atau dekat, banjir, ancaman bom dan lain-lain.
e. Bencana di lingkungan lain.
3. Triase adalah tindakan pemilihan korban sesuai kondisi kesehatannya untuk mendapat lebel
tertentu dan kemudian dikelompokkan serta mendapatkan pertolongan / penanganan sesuai
dengan kebutuhan.
Korban akan terbagi dalam lima kondisi kesehatan, sebagai berikut :
a. Label hijau
Korban yang tak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda,
mencakup korban dengan :
- Fraktur minor
- Luka minor, luka bakar minor
b. Label kuning
Korban dengan cidera sedang yang perlu mendapatkan perawatan khusus dan
kemudian dapat dipulangkan, atau dirawat di rumah sakit atau dirujuk ke rumah sakit lain
termasuk dalam kategori ini :
1) Korban dengan risiko Syok (korban dengan gangguan jantung, trauma abdomen
berat)
2) Fraktur multipel
3) Fraktur femur / pelvis
4) Luka bakar luas
5) Gangguan kesadaran / trauma kepala
c. Label merah

10

Korban dengan cidera berat yang memerlukan observasi ketat, kalau perlu tindakan
operasi. Dengan kemungkinan harapan hidup yang masih besar dan memerlukan
perawatan rumah sakit atau rujuk ke rumah sakit lain termasuk dalam kategori ini :
1) Syok oleh berbagai kausa
2) Gangguan pernafasan
3) Trauma kepala dengan pupil anisokor
4) Perdarahan external masif
d. Label hitam
Korban

yang

sudah

meninggal

dunia.

4. Siaga :
Adalah suatu keadaan dimana pada waktu yang bersamaan korban di Rumkital Dr.
Mintohardjo dalam jumlah yang besar sehingga memerlukan penanggulangan khusus, dan
dapat terjadi di dalam maupun di luar jam kerja. Pesan siaga dari Pusat Komunikasi
(dibagian Umum) harus disampaikan langsung kepada UGD (melalui telpon) Informasi ini
harus diterima langsung oleh perawat atau dokter jaga, kemudian berkoordinasi dengan
Karumkit, Wakamed dan Kadepwat keputusan mengaktifkan renacana penatalaksana korban
bencana massal di rumah sakit akan dibuat. Setelah itu operator akan memanggil /
memobilisasi tenaga penolong yang tercantum dalam daftar.
Sesuai kondisi dan kemampuan Rumkital Dr. Mintohardjo, maka kondisi SIAGA dibagi
menjadi 2 (dua) tingkat sebagai berikut :
a. Siaga I ( satu ) : Jumlah korban 15 orang sampai 25 orang
Keadaan dimana korban dengan jumlah melebihi kemampuan pelayanan Unit Gawat
Darurat Rumkital Dr. Mintohardjo sehingga harus dibantu dengan memobilisasi petugas dari
unit kerja lain, tetapi masih terbatas di dalam lingkungan Rumkital Dr. Mintohardjo. Adapun
pekerjaan rutin sebagian terpaksa ditunda, tetapi sebagian lagi masih dapat dilakukan tanpa
terganggu.
b. Siaga II ( Dua ) : Jumlah korban lebih dari 25 orang.
Keadaan dimana korban dalam jumlah melebihi kemampuan pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, sehingga harus memobilisasi sebagian besar petugas Rumkital Dr. Mintohardjo
termasuk karyawan yang sedang tidak bertugas. Adapun seluruh kegiatan rutin tetap berjalan,
pasien yang tidak bisa ditangani di evakuasi ke Rumah Sakit jejaring yang telah dihubungi
sebelumnya.

11

PENANGGULANGAN BENCANA DILUAR RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO


Adalah bencana yang terjadi diluar rumah sakit, lingkungan disekitar rumah sakit,
dimana terjadi kekurangan petugas rumah sakit dalam mengatasi korban bencana yang dibawa ke
rumah sakit.
1. METODOLOGI.
Tindakan yang akan dilakukan oleh Rumkital Dr. Mintohardjo bila terjadi bencana di luar
Rumkital Dr. Mintohardjo adalah bersikap aktif dan bersikap pasif.
a. Aktif
Yang dimaksud bersikap aktif adalah apabila para korban bencana dibawa ke Rumkital
Dr. Mintohardjo untuk mendapatkan pertolongan medis. Dalam hal ini Rumkital Dr.
Mintohardjo akan mengaktifkan system siaga sesuai dengan jumlah korban yang datang. Dan
semua korban ditangani melalui proses triase dalam keadaan bencana. Keadaan ini akan di
lakukan oleh Tim Penanggulangan Bencana Rumkital Dr. Mintohardjo.
b. Pasif
Rumkital Dr. Mintohardjo bersikap pasif atau menunggu informasi dan instruksi dari
instalasi terkait seperti Dinkes atau Kanwil Depkes dalam menghadapi bencana yang terjadi
di luar Rumah sakit dimana para korban tidak dibawa ke Rumkital Dr. Mintohardjo
melainkan rumah sakit yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang tersebut.
2. ORGANISASI TIM PENANGGULANGAN BENCANA Rumkital Dr.
MINTOHARDJO
Tim Penanggulangan bencana berlaku sebagai organisasi keadaan Siaga apabila
setelah Rumkital Dr. Mintohardjo dinyatakan dalam keadaan SIAGA dengan demikian,
selanjutnya seluruh petugas yang telah ditentukan langsung dan segera bertugas dilokasi
tugasnya masing-masing. Susunan Keanggotaan Tim Penggulangan Bencana Rumkital Dr.
Mintohardjo sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing.
Dalam mengantisipasi terjadinya bencana diluar jam kerja, maka Tim Penganggulangan
Bencana Rumkital Dr. Mintohardjo di luar jam kerja, hanya bersifat sementara akan bertugas
sesuai fungsinya, sampai pejabat penanggung jawab yang sebenarnya hadir / mengambil alih.
3. PENGERAHAN PETUGAS
Semua petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kegiatan bencana di luar jam
kerja adalah penanggung jawab sementara, sampai penanggung jawab sesungguhnya atau
staf yang ditunjuk tiba dilokasi.

Mobilisasi Internal Petugas Rumah Sakit


Petugas Unit Gawat Darurat yang diberangkatkan ke lokasi kecelakaan harus segera
digantikan dengan petugas dari keperawatan lain. Petugas dari bagian lain juga harus membantu

12

mempersiapkan ruangan yang akan dipergunakan untuk menampung korban kecelakaan massal
tersebut.
Mobilisasi Sentripetal Petugas Rumah Sakit
Bantuan harus diberikan kepada unit-unit utama dalam penaggulangan kecelakaan massal
di Rumah Sakit, yaitu Unit Gawat Darurat, Unit Bedah, Kamar Operasi, Laboratorium,
Radiologi dan Unit Perawatan Intensif, dan petugas-petugas lain seperti Kepala Ruangan,
petugas Gizi, ruang Laundry, petugas cleaning service, petugas keamanan dan operator telpon
harus pula dimobilisasi. Untuk meningkatkan efisiensi, pemberian bantuan ini harus
direncanakan secara seksama dan dengan penekanan untuk melakukan pergantian yang cepat
petugas yang betugas di lokasi yang paling terekspos/ paling sibuk (Unit Gawat Darurat, Kamar
Operasi). Hal ini akan mencegah tidak tergantikannya petugas pada unit-unit tersebut selama
penanganan kecelakaan massal dan memperlancar pengembalian petugas ke pekerjaan rutin
setelah bekerja di unit penanganan kecelakaan massal.
a. Pos Komando di Rumah Sakit
Rumah Sakit harus menyediakan satu ruangan yang akan difungsikan sebagai Pos
Komando selama bencana massal terjadi yaitu diruang marketing. Sebaiknya ruangan ini
sudah dilengkapi dengan radio dan telpon, atau telah dipersiapkan untuk pemasangan alat
komunikasi tersebut. Ruangan ini harus mudah ditemukan / dicapai, dan cukup untuk
menampung hingga 10 orang petugas.
Tim inti dari Pos Komando di Rumah Sakit ini beranggotakan :
1)
Karumkit
2)
Wakabin
3)
Wakamed
4)
Kadep Kesla
5)
Kadepwat
6)
Dansatma
7)
Kadep Bedah
8)
Kadep Farmasi
9)
Kasubdep UGD
10)
Kepala Sekretariat
11)
Customer Service
b. Pimpinan Siaga
Didalam jam kerja

Kasubdep UGD

Diluar jam kerja


: Dokter jaga UGD
Keadaan siaga penanggulangan bencana langsung dikendalikan oleh Ketua Pelaksana
Tim Penanggulangan Bencana Rumkital Dr. Mintohardjo di bantu oleh staf yang
ditunjuk. Diluar jam kerja pimpinan sementara dikendalikan oleh Dokter jaga UGD
sampai Ketua Pelaksana atau staf yang ditunjuk tiba di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Tugas :
1)
Menentukan tingkat bencana.
2)
Memimpin koordinasi segenap unsur yang terlibat.
3)
Memberikan informasi kepada aparat yang berwenang

13

Penyampaian informasi resmi yang berkaitan dengan hospital disaster plan diberikan oleh
Karumkit.
c. Pimpinan Unsur Pelayanan Medik
Didalam jam kerja

Wakamed

Diluar jam kerja

Dokter Jaga UGD

Tugas :
Memimpin segala unsur medis dalam penaggulangan korban, yang terdiri dari para
dokter dan semua petugas penunjang medik.
1) Penanggung Jawab Mobilisasi Tenaga Medis :
Didalam jam kerja

Wakamed

Diluar jam kerja

Dokter Jaga UGD

Tugas :
a. Menyediakan tenaga medis kebutuhan tingkat siaga dan kasus, agar tercukupi
dalam jumlah setiap jenis spesialisasinya.
b. Mengatur penambahan / penarikan atau penempatan tenaga medis agar dengan
jumlah tenaga yang ada korban tetap dapat tertangani.
c. Mengumpulkan dan mencatat rekapitulasi mengenai data yang ditangani di
Rumkital Dr. Mintohardjo.
d. Memberikan informasi kepada korban dan atau keluarga untuk memberikan
ketenangan.
e. Mempersiapkan data lengkap yang dibutuhkan Karumkit Rumkital Dr.
Mintohardjo untuk disampaikan kepada pihak yang bewenang.
2) Penangung jawab Triase :
Didalam jam kerja

Kasubdep UGD

Diluar jam kerja

Dokter Jaga UGD

Lokasi

Ruang Triase UGD

Tugas :
a. Melaksanakan Triase Korban.
b. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga.
3) Penanggung Jawab Ruang Label Hijau :
Didalam jam kerja

Dokter Pelaksana Harian I.

Diluar jam kerja

Dokter Jaga UGD

Lokasi

Ruang UGD

Tugas :

14

a.
b.
c.
d.

Pemeriksaan ulang menentukan tingkat triase korban.


Memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan.
Mencatat identitas korban
Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga.

4) Penanggung Jawab Ruang Label Kuning :


Didalam jam kerja

Dokter Pelaksana Harian II

Diluar jam kerja

Perawat Jaga UGD

Lokasi

Ruang UGD

Tugas :
a. Pemeriksaan ulang menentukan tingkat triase korban
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan (perawatan luka, penjahitan
luka dan lain lain sesuai kebutuhan).
c. Mencatat identitas korban.
d. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga.
5) Penanggung Jawab Ruang Label Merah :
Didalam jam kerja

Dokter Pelaksana Harian III

Diluar jam kerja

Perawat UGD.

Lokasi

Ruang UGD

Tugas :
a. Seleksi ruang triase.
b. Memberikan pelayanan kesehatan bagi korban.
c. Menentukan korban yang memerlukan perawatan di Rumkital Dr. Mintohardjo
atau transfer ke rumah sakit lain, setelah kondisi pasien relative stabil.
d. Menentukan korban yang memerlukan tingkat operasi
e. Mencatat semua identitas korban
f. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga
6) Penanggung Jawab Kamar Operasi :
Didalam jam kerja

Kadep Bedah

Diluar jam kerja

Dokter Jaga Bangsal

Tugas :
a. Mempersiapkan kamar operasi jika diperlukan dengan mengatur jadwal operasi.
b. Mempersiapkan tenaga perawat kamar operasi
c. Mempersiapkan alat kesehatan kamar operasi untuk siap digunakan.
d. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga
e. Mencatat Identitas korban.
7) Penanggung Jawab Farmasi :

15

Didalam jam kerja

Kadep Farmasi

Diluar jam kerja

PJ Shift Asisten Apoteker Jaga.

Tugas :
a. Melayani segala kebutuhan obat dan alat kesehatan semua unit kerja.
b. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga.
c. Mencatat identitas korban.
8) Penanggung Jawab Radiologi :
Didalam jam kerja

Kasubdep Radiologi

Diluar jam kerja

PJ Shift Radiografer Jaga.

Tugas :
a. Memberikan pelayanan kesehatan bagi korban yang terkait dengan pemeriksaan
radiologi
b. Mencatat semua identitas korban
c. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai keadaan siaga.
9) Penanggung Jawab Laboratorium :
Didalam jam kerja

Kasubdep Laboratorium

Diluar jam kerja

PJ Shift Laboratorium.

Tugas :
a. Mempersiapkan unit Laboratorium untuk pelayanan korban dengan mengatur
jadwal kegiatan yang sudah ada
b. Evaluasi lengkap data / administrasi setelah selesai kegiatan siaga.
c. Mencatat semua identitas korban
d. Pimpinan Unsur Pelayanan Keperawatan :
Didalam jam kerja

Kadep Keperawatan

Diluar jam kerja

Piket Rawat Jaga.

Tugas :
Koordinasi semua unsur keperawatan dalam penanggulangan bencana.

1) Penanggung jawab Mobilisasi Tenaga Keperawatan.


Didalam jam kerja

Kasubdep Rawat Jalan

Diluar jam kerja

Piket Rawat Jaga.

Tugas :
Mobilisasi tenaga perawat dari seluruh ruangan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
keterampilan untuk ditempatkan sesuai dengan ruang label
2) Penanggung jawab Ruang Perawatan.
16

Didalam jam kerja

Kasubdep Rawat Inap.

Diluar jam kerja

Piket Rawat Jaga.

Tugas :
a. Mempersiapkan ruang perawatan bagi korban yang harus dirawat di Rumkital Dr.
Mintohardjo
b. Berkoordinasi dengan unit kerja Rumah Tangga untuk mempersiapkan dan
mendistribusikan seluruh linen dan gizi (makanan), sesuai dengan kebutuhan tiap
ruangan.
e. Penanganan Unsur Pelayanan Administrasi :
Didalam jam kerja

Kasubdep Minmed

Diluar jam kerja

Petugas Minmed Jaga.

Tugas :
Koordinasi semua unsur pelayanan administrasi.
1) Penanggung Jawab Mobilisasi Tenaga Cadangan Non Medis :
Didalam jam kerja

Dansatma.

Diluar jam kerja

Perwira Jaga.

Tugas :
Mobilisasi tenaga non medis yang berada di lingkungan Rumkital Dr. Mintohardjo
untuk siap dan kemudian ditempatkan sesuai dengan kebutuhan.
2) Penanggung Jawab Keamanan :
Didalam jam kerja

: Kasiprov Rumkital Dr.Mintohardjo.

Diluar jam kerja

: Provost Jaga.

Tugas :
a. Mengatur kelancaran kendaraan keluar masuk membawa korban.
b. Mengatur area parker sehingga tidak mengganggu arus kendaraan yang membawa
korban dan atau saat evakuasi.
c. Menjaga keamanan dan ketertiban seluruh area korban.
3) Penanggung Jawab Pemeliharaan Sarana :
Didalam jam kerja

Kabag Urdal.

Diluar jam kerja

Tehnisi Jaga

Tugas :
a. Menjamin aliran listrik tetap tesedia selama kondisi siaga.
b. Menjaga aliran gas medik tetap tersedia dan lancar.
4) Penanggung Jawab Transportasi :

17

Didalam jam kerja

Kabag Angkutan.

Diluar jam kerja

Perwira Jaga.

Tugas :
Mempersiapkan semua ambulan dan kendaraan angkutan lainnya agar dapat
dipergunakan setiap waktu untuk antar jemput korban dan tenaga medis / perawat dan
lain lain.
5) Penanggung Jawab Konsumsi :
Didalam jam kerja

Kasubdep Gizi.

Diluar jam kerja

Jaga Dapur Senior.

Tugas :
a. Berkoordinasi dengan Ruang Perawatan untuk menyiapkan dapur dalam
penyediaan makanan bagi korban di ruang perawatan, sesuai kondisi korban.
b. Berkoordinasi dengan semua penanggung jawab panitia bencana untuk
menyiapkan makanan bagi tenaga rumah sakit yang bertugas selama siaga.
6) Penanggung Jawab Keuangan :
Didalam jam kerja

Pekas Rumkital Dr.Mintohardjo.

Diluar jam kerja

Petugas Kasir

Didalam penanggulangan bencana dibutuhkan dana, besar kecilnya dana yang harus
dikeluarkan tergantung dari besar kecilnya bencana dan besar kecilnya korban yang
timbul dalam bencana tersebut.
Tugas :
Pendataan lengkap semua biaya yang dikeluarkan untuk penanggulangan bencana.

1.

PERENCANAAN LOGISTIK

Kebutuhan obat, alat alat kesehatan, makanan dan lain lain harus disiagakan di bawah
koordinasi dan pimpinan dari Ketua Tim Penanggulangan bencana yang dalam hal ini
dipimpin oleh Kasubdep UGD.
Perencanaan meliputi :
a. Siap untuk mensuplai kebutuhan tiap bagian
b. Memiliki List terbaru dari supplier yang dapat mengirim dengan cepat kebutuhan
obat dan barang-barang kebutuhan.
c. Penyiapan persiapan persediaan obat-obatan gawat darurat
d. Tersedianya petugas untuk mengatur obat setiap waktu obat dibutuhkan

18

e. Penyimpan makanan pada saat bencana dan mempertahankan persediaan makanan


untuk pasien dan petugas.
Semua dana yang
pertanggungjawaban.
2.

dikeluarkan

dalam

kegiatan

ini

harus

dibuatkan

laporan

PERENCANAAN TRANSPORTASI

Transportasi diperlukan untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan obat


dan alkes, penjemputan para pejabat atau panitia penanggulangan bencana, evakuasi pasien,
merujuk pasien dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan penanggulangan bencana.
Seluruh unit mobil ambulan dan sepeda motor yang dimiliki harus disiagakan termasuk
dibawah komando Kabag Ang / Perwira Jaga.
3.

PELAPORAN

Selama kegiatan penanggulangan bencana, setiap penanggung jawab harus melaporkan


kegiatan yang telah dilakukan kepada Ketua Tim Penanggulangan bencana adanya kejadian
atau masalah yang baru dalam bencana juga harus segera dilaporkan hal ini sangat berguna
untuk keperluan informasi baik ke dalam maupun ke luar rumah sakit dan juga sangat
berguna untuk menentukan tingkat siaga selanjutnya.
PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM RUKITAL DR.MINTOHARDJO
1.

UPAYA PREVENTIF
Agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan, maka beberapa hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Bekerja sesuai prosedur
Setiap petugas yang bekerja harus memperhatikan rambu-rambu tanda bahaya yang
ada perlakukan barang yang menjadi objek kegiatan sesuai dengan prosedur yang ada
agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan dirinya atau orang lain seperti terjadinya
kebakaran yang berasal dari gas, bahan-bahan kimia atau bahan yang mudah meledak
atau terbakar begitu pula penanganan makanan harus dilakukan sesuai prosedur untuk
mencegah terjadinya keracunan makanan yang berasal dari dapur Rumkital Dr.
Mintohardjo.
b. Pelatihan
Pelatihan merupakan sarana yang sangat baik dalam upaya penanggulangan bencana.
Kegiatan pelatihan harus selalu diadakan setahun sekali dan meliputi seluruh karyawan
yang bekerja di Rumkital Dr. Mintohardjo. Pelatihan yang harus diadakan adalah :
1) Pelatihan kebakaran
Seluruh karyawan Rumkital Dr. Mintohardjo harus bersedia dan aktif mengikuti
pelatihan kebakaran yang bekerja sama dengan Dinas Kebakaran dengan adanya
19

pelatihan ini diharapkan siap mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran


yang besar agar tidak timbul kerugian atau korban yang lebih besar.
2) Pelatihan evakuasi
Pelatihan evakuasi juga harus dilakukan setahun sekali seperti pelatihan kebakaran,
dalam pelatihan ini para karyawan baik medis maupun non medis akan diberikan
pengetahuan dan praktek mengenai tehnik-tehnik evakuasi dan prosedur evakuasi
yang harus dilakukan
2.

UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA YANG SUDAH TERJADI


Bencana yang terjadi didalam Rumkital Dr. Mintohardjo dapat menjadi 2 hal, yaitu :

a. Bencana yang tidak memerlukan evakuasi :


Penanganan korban bencana yang terjadi di dalam Rumah Sakit tetap melalui proses
triase dengan system penanganan yang sama seperti pada penanganan korban yang
datang dari luar Rumkital Dr. Mintohardjo.
b. Bencana yang memerlukan evakuasi :
Apabila bencana yang terjadi di dalam dapat menyebabkan kerusakan bangunan serta
mengancam keselamatan semua orang yang berada di Rumkital Dr. Mintohardjo, maka
harus segera dilakukan evakuasi.
1) Evakuasi.
Evakuasi adalah proses pemindahan korban dari lokasi kejadian ke tempat lain yang
aman atau untuk mendapat pertolongan medis yang lebih baik atau lebih lengkap.
Korban dapat merupakan pasien Rumkital Dr. Mintohardjo, tetapi dapat pula
merupakan karyawan yang bekerja di. Rumkital Dr. Mintohardjo
Alasan Evakuasi :
a) Untuk memindahkan pasien atau staf dari tempat dimana bahaya mengancam.
b) Untuk mempersiapkan tempat tidur bagi korban kecelakaan yang
memerlukannya.
Pelaksanaan dari penanganan bencana internal :
a) Pasien harus segera dipindahkan dari tempat yang berbahaya ke tempat yang
aman.
b) Keputusan seberapa luas rencana dilakukan akan ditentukan oleh petugas yang
berwenang.
c) Pendataan / pengabsenan akan dilaksanakan sebelum, selama, dan sesudah
evakuasi jika memungkinkan.
2) Anggota Tim Evakuasi.
a) Petugas perawat jaga di semua ruang perawatan.
b) Staf SDM / Kepegawaian dibantu oleh semua staf administrasi ( diluar jam kerja
semua staf administrasi yang tugas jaga ).

20

3) Prosedur Evakuasi pada Penanganan Bencana.


a) Perawat jaga ruangan mendengar pemberitahuan adanya bencana dan perintah
evakuasi dari pimpinan siaga.
b) Dalam kondisi kebakaran atau bencana internal lain, semua pasien atau staf rumah
sakit harus segera dipindahkan ketempat lain yang aman di rumah sakit, atau
dikeluarkan dari rumah sakit.
c) Pemindahan pertama dilakukan ke tempat yang aman dalam lantai yang sama,
lalu jika area tersebut dianggap tidak lagi aman, dilakukan pemindahan kelantai
bawahnya atau dikeluarkan dari gedung.
d) Pemindahan harus secara sistematis dengan memindahkan pasien dan staf yang
lebih dekat dengan area yang berbahaya terlebih dahulu.
e) Setiap bagian dalam gedung harus diberi tanda. Pastikan pintu yang
menghubungkan dengan area yang terbakar selalu tertutup rapat sewaktu pindah
dari satu bagian ke bagian yang lain.
f) Jangan mencoba untuk evakuasi dari gedung saat terjadinya bencana gempa.
4) Tindak lanjut
Setelah semua pasien dan korban akibat bencana tersebut sudah terkumpul di tempat
yang aman, Ketua Tim Penanggulangan bencana mengatur pengiriman pasien dan
korban ke Rumah Sakit terdekat atau ke Rumah Sakit rujukan seperti Rumah Sakit
Fatmawati dan RSCM.
Dengan adanya program penanggulangan bencana baik yang berasal dari luar
Rumkital Dr. Mintohardjo maupun yang berasal dari dalam Rumkital Dr. Mintohardjo
sendiri diharapkan seluruh petugas dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang sudah
dijelaskan diatas.

21

Alur kerja penanganan bila terjadi bencana


ALUR KERJA PENANGANAN BILA TERJADI BENCANA
INFORMASI DARI LUAR RS
DILUAR JAM KERJA
UNIT GAWAT DARURAT

PIKET RAWAT JAGA

DIRBINYANMED
-

PA JAGA

KABAGWAT

KOORDINATOR ASRAMA

DEPARTEMEN FARMASI
UNIT PATOLOGI
UNIT RADIOLOGI
UNIT GIZI
UNIT TEKNIK
UNIT PENUNJANG KHUSUS

KERAHKAN PERAWAT YANG


TIDAK SEDANG JAGA

KOORDINASI DENGAN WAT JAGA


KOORDINATOR
DISTRIBUSI PERAWAT KE OK, ICU
WAT PU, WAT BEDAH

UNIT GAWAT DARURAT

VI.

SISTEM KOMUNIKASI INFORMASI GAWAT DARURAT


Pasien dapat menghubungi nomor telpon yang ada di rumah sakit apabila
memerlukan informasi.Nomor telpon yang dapat dihubungi antara lain :
1.

Sentral RSAL

: 021-5703081-85/5749037-40
Ext. 179 & 143

2.
VII.

UGD (On Call)

: 021-5721390

SISTEM PERALATAN DAN MATERIAL KESEHATAN UGD


Sistem peralatan di Gawat Darurat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.

Peralatan ambulan

2.

Peralatan medis ruangan

3.

Sementara Material Kesehatan Gawat Darurat dibagi menjadi dua,terdiri


atas:
a. Material kesehatan
b. Material umum.
22

VIII.

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DI UGD


A. HAK PASIEN
1
2
3
4
5
6
7

8
9

Pasien dalam kondisi emergency berhak mendapatkan pelayanan pertama.


Urutan penanganan pasien yang tidak emergency sesuai dengan kedatangan
pasien.
Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bernutu sesuai dengan
standart profesi kedokteran tanpa diskriminasi.
Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standart profesi
keperawatan.
Pasien berhak memilih kelas perawatan sesuai dengan yang diinginkannya dan
sesuai peraturan yang berlaku di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Pasien berhak atas Privacy dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
Pasian berhak mendapatkan informasi yang meliputi :
Penyakit yang diderita
Tindakan medis yang hendak dilakukan
Pasien berhak menyetujui atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikkan atas pelayanan UGD atas
dirinya.

B. KEWAJIBAN PASIEN
1

Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mendaftar di loket sentral pada


hari kerja dari jam 07.00-14.00, di luar jam kerja pendaftaran dilakukan di
UGD.
2 Pasien berkewajiban dalam memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
3 Pasien yang akan dirawat berkewajiban mengikuti Standart Operasional
Prosedur (SOP) rawat inap yang ada, termasuk pemeriksaan penunjang antara
lain pemeriksaan laboratorium, EKG dan Rongen Thorax.
4 Selama pemeriksaan dan tindakan, seluruh pengantar/keluarga pasien wajib
menunggu di ruang tunggu kecuali pada pasien anak-anak dan pasien gaduh
gelisah dapat didampingi keluarga.
5 Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua tagihan
atas jasa pelayanan Rumah Sakit/Dokter.
6 Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
7 Pasien dan keluarga wajib mentaati segala peraturan dan tata tertib yang
berlaku di UGD Rumkital Dr. Mintohardjo.

23

IX.

TATA TERTIB UGD RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO


1. BAGI PENDERITA
a. Agar ikut memelihara peralatan rumah sakit serta menggunakan fasilitas yang
ada secara wajar dan sebagaimana mestinya.
b. Menjaga kebersihan ruangan, WC, Kamar mandi dan daerah sekitar tempat
tidur dengan baik dan buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan.
2. BAGI PENGANTAR
a. Pengantar pasien menunggu di ruang tunggu yang telah disiapkan kecuali pada
pasien anak-anak dan pasien gaduh gelisah dapat didampingi keluarga.
b. Pengantar dilarang ikut dalam kegiatan perawatan seperti menjalankan
/menghentikan tetesan infus dan lain-lainnya, bila ingin mengetahui sesuatu
hal agar ditanyakan kepada petugas jaga.
c. Pengantar harus mematuhi tata tertib yang ada di Rumkital Dr. Mintohardjo.

X.

PENUTUP
Demikian sistem informasi dan panduan gadar dibuat.Semoga dapat bermanfaat

bagi pengguna jasa gadar Rumkital Dr. Mintohardjo

maupun masyarakat yang

membutuhkan.

Jakarta,

Pebruari 2009

Kasubdep UGD

dr. Mulia Pinem


Mayor Laut (K) Nrp 11230/P

24

25

26

Anda mungkin juga menyukai