Anda di halaman 1dari 2

1.

Pendukung Teori Behaviorisme


Ivan P. Pavlov
Pavlov (1927) mengembangkan teori conditioning dengan melakukan
percobaan terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat
sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Belajar menurut teori ini adalah
suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang
menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah
adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah
terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Edwin Guthrie
Guthrie berpendapat bahwa tingkah laku manusia dapat diubah. Dia juga
menjelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya
bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar perserta didik perlu
sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon
bersifat tetap. Ia juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih
kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang
berhubungan dengan respon tersebut. Guthrie juga mengemukakan tiga metode
pengubahan tingkah laku, yaitu: metode respon bertentangan, metode
membosankan, dan metode mengubah lingkungan.
Skinner
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan faktor
penting dalan belajar. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai
tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant
conditioning. Teori ini terdiri dari enam konsep, yaitu:
1. Penguatan positif dan negatif
2. Shapping, proses pembentukan tingkah laku yang semakin mendekati
tingkah laku yang diharapkan
3. Pendekatan suksesif, proses pembentukan tingkah laku yang
menggunakan penguatan pada saat yang tepat, sehingga respon sesuai
dengan yang diisyaratkan
4. Extinction, proses penghentian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakannya
penguatan
5. Chaining of Response, respon dan stimulus yang berangkaian satu sama
lain
6. Jadwal penguatan, variasi pemberian penguatan: rasio tetap dan
bervariasi, interval tetap dan bervariasi.
Thorndike
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini
disebut teori connectionism. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing
yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka
secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut

menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error yaitu :
adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai
terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai
tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness), kesiapan seseorang dalam
melakukan sesuatu hal mempengaruhi hasil akhirnya.
2. Hukum latihan, jika respons terhadap stimulus diulang-ulang maka akan
memperkuat hubungan keduanya.
3. Hukum akibat, hubungan stimulus respon diperkuat apabila akibatnya
memuaskan, berlaku juga sebaliknya.
Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan
respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh
oleh teori evolusi Charles Darwin. Teori Hull mengatakan bahwa kebutuhan
biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi
sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun
hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan
muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.

Anda mungkin juga menyukai