Anda di halaman 1dari 1

I think I came to see Islam

Or at least one part of Islam


As an important defense mechanism against
The commercialization of the world
Peter Jennnings.
Carletton S. Florins, CEO HP (Hewlett Packard) berpidato di Minneapolis, AS (2001)
dengan topic: Technology, Business and Our way of Life: what Next?
mengatakan, Beberapa abad silam, ada sebuah peradaban besar dunia.
Kekuasaannya begitu luas. Sambung mnyambung dari lautan ke lautan,
menjangkau kawasan utara, tropis dan padang pasir. Dibawah kekuasaannya
terdapat terdapat ratusan juta manusia dari berbagai agama, bangsa dan
keturunan. Salah satu bahasanya menjadi bahasa universal yang dipakai sebagian
besar manusia saat ini. Para tentaranya beranggotakan orang-orang dari berbagai
latar belakang dan pada daerah penaklukanya terlihat keamanan dan kemewahan
yang tiada bandingannya. Perdagangan pada peradaban ini berkembang dari
Amerika Latin sampai ke China dan negara-negara di antaranya. Peradaban ini
hidup membangun bangunan tinggi melawan gravitasi. Pakar-pakar matematikanya
menciptakan konsep aljabar dan algoritma. Konsep-konsep itu membantu
menciptakan computer dan enkripsi saat ini. Tokoh-tokoh medisnya menemukan
obat-obat baru yang dugunakan untuk melawan banyak penyakit. Tokoh-tokoh
astronominya meneropong langit dan memberikan nama-nama bintang dan
sekaligus membuka jalan untuk penelitian angkasa luar. Para penulisnya menukis
ribuan cerita. Peradaban yang saya maksud adalah peradaban Islam, yang
berkembang dari tahun 800 1600 masehi
AM. Lothtrop Stoddard dalam bukunya The New World of Islam menuliskan:
Kebangkitan Islam adalah satu episode yang paling menganggumkan dalam sejarah
manusia. Islam lahir di bumi dan tidak dikenal banyak orang. Kemudian hanya dala
waktu 1 abad silam berkembang mengusai separuh alam. Dalam prose situ islam
meruntuhkan kerajaan-kerajaan besar dan bersamaan dengan itu mengubah hati
manusia sehingga akhirnya berhasil menemukan dunia baru yakni dunia Islam.

Anda mungkin juga menyukai