Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEKNIK TEGANGAN TINGGI

SAKLAR PEMISAH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
Masry Ompusunggu

5134131002

Sandro Simatupang

5143131017

Gilbert Tumanggor

5122131005

Yulli Hartanty Ritonga

5141131016

Dewi Widya Astuti

5141131005

Erwin Sitorus

5141131006

Fandy Ashari

5121131001

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
pertolongan Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Untuk menyelesaikan makalah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis
tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Bapak, Ibu dan Kakak tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil, dan
sebagai semangat untuk membuka semangat baru.

2
3

Bapak Ir.Mustamam selaku pembimbing.


Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila
terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis
menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Medan, 17 Februari 2016

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Disconnection Switch(Saklar Pemisah)..........................................................................3
B. Parameter saklar pemisah............................................................................................5
Adapun parameter saklar pemisah yang harus diperhatikan adalah :.................................5
2

3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )..............................5


C. Interlock Saklar Pemisah.................................................................................................5
D. Konstruksi Saklar Pemisah.............................................................................................6
E. Prinsip Kerja Pemisah (PMS).........................................................................................8
F.

Jenis-jenis Pemisah.........................................................................................................8

G. Pemeliharaan Pemisah....................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat
arus beban yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk
mengisolasi peralatanperalatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnecting switch
biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain
pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign
akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Disconnecting switch
harus benar benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara
pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal hal tesebut akan
membahayakan operator. Pemisah adalah sakelar yang hanya boleh dioperasikan tanpa ada
arus. Pemisah harus secara visuil terlihat apakah pisau-pisaunya membuka atau menutup.
2

PMS (Pemisah) dipasang didepan dan dibelakang PMT (Pemutus Tenaga). Setelah PMT
dibuka, tidak ada arus lagi, baru PMS boleh dibuka. Jangan sekali-kali membuka PMS yang
masih berarus yaitu sebelum PMT dibuka, karena hal ini akan menimbulkan ledakan dan
menimbulkan kecelakaan terhadap mereka yang ada didekat PMS tersebut. Apabila instalasi
akan disentuh, maka PMS yang bersangkutan dengan instalasi tersebut harus dibuka setelah
terlebih dahulu PMT-nya dibuka. PMS perlu dibuka untik bisa dilihat bahwa instalasi yang
akan disentuh telah bebas tegangan. Instalasi mempunyai PMS untuk mentanahkan instalasi.
Sebelum disentuh PMS tanah harus dimasukkan agar potensial yang akan disentuh sama
potensial tanah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu saklar pemisah?
2. Bagaimana konstruksi saklar pemisah?
3. Jenis-jenis saklar pemisah?
C. Manfaat
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam bidang ketenaga listrikan
2. Melatih mahasiswa dalam membuat suatu makalah
3. Memenuhi tugas perkuliahan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Disconnection Switch(Saklar Pemisah)

Disconnecting Switch, merupakan alat pemutus rangkaian yang dioperasikan secara


manual, karena waktu pemutusan terjadi sangat subyektif, tergantung pada subyek
operatornya. Hal ini merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting Switch tidak boleh
dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus beban.

Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bias terbuka pada
saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnencting switch dipasang untuk
mengisolasi peralatan peralatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnencting switch
biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain
pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign
akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.
Disconnencting switch harus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan
munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal
hal tersebut akan membahayakan operator. Tugas utama alat ini umumnya digunakan untuk
memutus rangkaian dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan. Saklar pemisah merupakan
suatu peralatan yang merupakan pasangan circuit breaker. Fungsi saklar pemisah yaitu
memisahkan suatu bagian beban dari sumbernya pada keadaan tidak berarus, sehingga dapat
dilihat atau dipisahkan dengan pasti bagian yang hidup dengan bagian yang tidak. Hubungan
rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah menempatkan pemutus daya diantara dua
buah saklar pemisah.
Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal
(buses) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok kelompok feeder
dengan tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan disconnecting switch dilakukan
pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak - kontaknya, juga memberikan
pelumas pada as dari lengan (pisau) penghubungnya. Pada maintenance peralatan peralatan
pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh
Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan
perbaikan atau perawatan. Karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan
dan tidak maka disconnecting switch ini pada sisi yang tidak bertegangan dipasang grounding
yang berguna untuk membuang sisa energi (kapasitansi) yang tersimpan pada konduktor,
sistem grounding dan close dari disconnecting switch ini saling interlocking. Hal
ini untuk menghindari short circuit.
Selain itu disconnecting switch tidak didesain sebagai pemutus tegangan seperti CBCB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu diconnecting switch harus
dilengkapi dengan pemutus beban, dan bekerjanya dengan urutan tertentu yaitu pembukaan
saklar pemisah selalu didahului oleh pembukaan pemutus daya dan menutupnya pemutus
daya sesudah saklar pemisah ditutup. Kerja dari disconnecting switch pun harus setelah CB
benar-benar open atau tidak ada daya yang mengalir ke disconnecting switch, atau dapat
dikatakan kerja dari disconnecting switch dan circuit breaker adalah interlocking juga.

Pemisah atau disconnecting switch digunakan untuk menjamin keamanan para


pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga
memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga circuit breaker.
Beberapa fungsi dari saklar pemisah atau disconnecting switch adalah :
Untuk mengisolir pemutus daya pada saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya.
Sebagai komponen simpangan (bypassing) dari pemutus data guna menjamin kontinuitas
penyaluran daya pada saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya.
4

Untuk memutuskan dan menghubungkan rel daya dan transformator daya dalam keadaan
tanpa beban
Sistem Kerja Disconnection Switch

Gambar Lokasi penempatan saklar pemisah


Dari gambar diatas , dapat ditunjukkan peranan saklar pemisah dalam perawatan
peralatan sistem tenaga listrik. Jika pemutus daya circuit breaker (CB1) hendak dirawat ,
maka kedua saklar pemisah DS1 dan DS2 harus dibuka agar CB1 benar benar bebas dari
tegangan tinggi , baik yang berasal dari sumber maupun yang berasal dari induksi muatan
pada kawat transmisi. Sebenarnya tegangan pada CB1 dapat ditiadakan dengan membuka
CB2 dan DS2 , tetapi kawat transmisi dapat bertegangan karena adanya induksi muatan yang
diakibatkan awan bermuatan disekitarnya atau karena sambaran petir . oleh karena itu, agar
CB1 benar benar bebas dari tegangan , maka CB1 harus dipisahkan dari jaringan. Hal ini
dapat dilakukan dengan membuka DS1 dan DS2 serta membumikan terminal jaringan dengan
saklar pembumian.
B. Parameter saklar pemisah
Adapun parameter saklar pemisah yang harus diperhatikan adalah :
1.Kemampuan mengalirkan arus ( Arus Nominal = Ampere )
Kemampuan mengalirkan arus ditentukan oleh besarnya penampang dua batang
kontaktor, dengan demikian permukaan sentuh dari keduanya sangat menentukan. Apabila
sebagian permukaan kontak terdapat kotoran (berkarat) akan sangat mempengaruhi luasnya
penampang dan dalam batas tertentu kontaktor akan menjadi panas.
2.Kemampuan tegangan ( Rating Tegangan = KV )
5

Tegangan operasi PMS dapat dilihat dari kekuatan isolasinya. Semakin tinggi
tegangan akan semakin panjang/tinggi isolator penyangga yang dipergunakan.
3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )
Apabila terjadi hubung singkat, dimana arus hubung-singkat berlipat kali arus
nominalnya, dalam waktu singkat ( detik ) PMS harus mampu menahan dalam batas yang
diijinkan. Besaran parameter tersebut dapat dibaca pada name plat yang terpasang pada
PMS.
Disamping itu parameter yang berkaitan dengan mekanik penggerak adalah :
1.Tekanan udara kompresor (bila menggunakan tenaga penggerak pneumatik).
2. Tekanan minyak hydrolik (bila menggunakan tenaga penggerak hydrolik).
C. Interlock Saklar Pemisah
Kesalahan operasi saklar pemisah (disconnect switch)dapat menimbulkan kerusakan
pada peralatan sistem lainnya, sehingga biaya pemeliharaan bertambah. Untuk mencegah
kesalahan operasi , dibuat interlock antara saklar pemisahdengan pemutus daya dan antara
saklar pemisah dengan saklar pembumian.

Gambar Skema pemasangan saklar pemisah

Keterangan : SP
= Saklar Pemutus
PD
= Pemutus Daya
SB
= Saklar Bumi
Gambar Jaringan keluaran suatu sistem
Untuk sistem seperti pada gambar diatas , interlock harus memenuhi syarat syarat di bawah
ini :
Saklar pemisah (SP) tidak dapat ditutup sebelum pemutus daya (PD) terkunci pada posisi
terbuka.
Saklar Pembumian (SB) dapat ditutup hanya saat saklar pemisah terkunci pada posisi
terbuka dan tidak ada busur api
Saklar Pemisah (SP) dapat ditutup hanya saat pemutus daya dan saklar pembumian dalam
keadaan terbuka.
Pemutus daya hanya dapat ditutup setelah semua saklar pemisah terkunci dalam posisi
tertutup atau dalam posisi terbuka.
D. Konstruksi Saklar Pemisah
Pemisah terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai fungsinya
adalah sebagai berikut :
1Struktur Mekanik
Terdiri dari struktur baja/besi atau beton serta pondasi sebagai dudukan/penopang
struktur peralatan pemisah.
2.Isolasi ( Insulation )
Komponen Sub sistem pada peralatan pemisah adalah Isolator . Isolator adalah alat
yang berfungsi sebagai isolasi dan pemegang mekanis dari perlengkapan atau penghantar
yang dikenai beda potensial. Isolator berbentuk piringan-piringan yang terbuat dari bahan
porselin atau komposit yang ukurannya disesuaikan dengan tegangan, jenis, ukuran
penghantar, kekuatan mekanis dan konstruksi penopangnya.
3. Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying)
Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying) merupakan bagian dari PMS
yang bersifat konduktif dan berfungsi untuk menghantarkan / mengalirkan arus listrik.
Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying) terdiri dari beberapa bagian, antara
lain : Terdiri dari Pisau-pisau/Kontak PMS dan terminal utama.
4.Grounding
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem pengamanan
terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari
lonjakan listrik, petir dll.
5. Mekanik Penggerak
Memposisikan pisau/kontak PMS untuk membuka dan menutup yang terdiri dari
Stang/Tuas Penggerak dan Tenaga Penggerak. Jenis tenaga penggerak PMS dapat
dibedakan :
1. Secara Manual
7

Pengoperasian PMS ini (membuka /menutup) secara manual dengan memutar/ menggerakkan
lengan PMS melalui fasilitas mekanik.
2.Tenaga penggerak dengan motor
Pengoperasian PMS ini (membuka /menutup) dengan memutar/ menggerakkan lengan PMS
melalui fasilitas penggerak dengan motor.
3.Tenaga penggerak pneumatik (tekanan udara).
Pengoperasian PMS ini (membuka/ menutup) dengan memutar/ menggerakkan lengan PMS
melalui fasilitas penggerak dengan pneumatik (tekanan udara).
Dilihat dari jumlah kutubnya , saklar pemisah dibagi atas dua jenis , yaitu saklar
pemisah kutub tunggal dan saklar pemisah tiga kutub. Berdasarkan pemasangannya dibagi
atas dua jenis :
Tiga isolator pendukung , pendukung tengah berputar ,pemisah ganda
Dua isolator pendukung, pemisah tunggal
Gambar dari kedua saklar pemisah di atas ditunjukkan pada gambar dibawah ini
PMS dua isolator pemisah tunggal

PMS tiga isolator pemisah ganda Saklar

E. Prinsip Kerja Pemisah (PMS)


Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada dasarnya PMS
dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir pada PMT tersebut. Agar
dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus dibuka agar
pada PMT tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang akan melakukan
perawatan.
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk mengamankan pembukaan
dan penutupanPMS. Mekanisme interlocking tersebutadalah:
PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya pada saat PMS dalam keadaan
terbuka.
PMS dapat di tutup ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.
PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah tertutup.
8

F. Jenis-jenis Pemisah
Menurut fungsi penempatan, pemisah dapat dibagi menjadi lima tempat yaitu :
Saklar Pemisah Penghantar
Saklar pemisah ini terpasang pada sisi penghantar.
Saklar Pemisah Rel
Saklar pemisah ini terpasang pada sisi rel atau bus, sehingga rel tersebut terpisah menjadi dua
seksi.
Saklar Pemisah Kabel
Saklar pemisah ini terpasang pada sisi kabel.
Saklar Pemisah Seksi
Saklar pemisah ini terpasang pada suatu rel atau bus yang terpisah menjadi dua seksi.
Saklar ini berada didekat jalur bus A dan bus B.
Saklar Pemisah Tanah
Saklar pemisah ini terpasang pada penghantar atau kabel yang menuju atau yang
menghubungkan ke tanah. Sedangkan menurut gerakan dari lengannya pemisah dibagi
menjadi lima yaitu:
1. Pemisah Putar
Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar
Gardu Induk.
2. Pemisah Luncur
Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan kebawah
saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan peralatan-peralatan
yang lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk.
3. Pemisah Siku
Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua buah
kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat. Model saklar
pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
4. Pemisah Engsel
Saklar pemisah engsel ini memiliki satu kontak diam dan satu engsel yang dapat
membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya dari engsel yang
biasanya digunakan untuk tegangan menengah 20 kV 6 kV. Model saklar pemisah ini
biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.
5. Pemisah Pantograph
Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan
kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model saklar pemisah ini
biasanya di letakkan di luar Gardu induk. Pemisah pantograph biasanya digunakan di
jaringan 500 kV.
G. Pemeliharaan Pemisah
Pemeliharaan rutin pada pemisah sebagai berikut:
9

1. Pentanahan (Grounding)
a. Kawat pentanahan baik baik
b. Terminal pentanahan baik baik
2. Isolator
a. Kebersihan: kotor, bersih
b. Retak atau pecah
3. Pembersihan
a. Pisau-pisau
b. Kontak-kontak
4. Kekencangan Baut
a. Terminal utama
b. Tangkai Penggerak
5. Tangkai Penggerak
a. Keadaan sambungan
b. Keadaan terkunci
6. Box Mekanik
a. Roda gigi
b. Motor penggerak
c. Kontak-kontak bantu
7. Pondasi
a. Keretakan
b. Kemiringan
Dari pemeliharaan diatas dapat dilihat bahwa sebelum diadakan pemeliharaan kondisi
pemisah pada kondisi cukup baik karena tidak ada kerusakan yang parah, oleh karena itu
pemisah perlu diadakan pemeriksaan secara berkala.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Disconnecting Switch, merupakan alat pemutus rangkaian yang dioperasikan


secara manual, karena waktu pemutusan terjadi sangat subyektif, tergantung pada
subyek operatornya. Hal ini merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting
Switch tidak boleh dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus
beban.
2. Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bias terbuka
pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnencting
switch dipasang untuk mengisolasi peralatan peralatan yang mungkin tersupply
daya besar. Disconnencting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual
untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka
atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk
memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.
3. Pemisah terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai
fungsinya adalah sebagai berikut :
1Struktur Mekanik
2.Isolasi ( Insulation )
3. Penghantar Arus Listrik (Electrical Current Carrying)
4.Grounding
5. Mekanik Penggerak
4. Jenis-jenis saklar Pemisah
Saklar Pemisah Penghantar.
Saklar Pemisah Rel
Saklar Pemisah Kabel
Saklar Pemisah Seksi
Saklar Pemisah Tanah

11

Daftar Pustaka

Arismunandar, Artono. 1984. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.


Arismunandar, Artono dan Kuwahara Susumu. 1979. Teknik Tenaga listrik. Jakarta:
PT Pradnya Paramita.
Tim Penyusun. 2009. Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan
Penyaluran Tenaga Listrik : Pemisah (PMS) No. Dokumen : 8-22/HARLUR-PST/2009.
Jakarta : PT PLN (Persero).
Tobing, L. Bonggas. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Buku ajar, Teknik Tegangan Tinggi, pendidikan teknik elektro. Universiytas negeri
medan 2014

12

Anda mungkin juga menyukai