LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
Siti Mukminatun
Nim. X.8806518
TAHUN 2009
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1
Judul Penelitian
a. Mata Pelajaran
b. Bidang Kajian
Peneliti :
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin
c. NIM
d. Program Studi/Jurusan
e. Fakultas
f. Institut / Universitas
g. Alamat Rumah
4
5
6
h. No. HP
Nama Anggota Peneliti
Lama Penelitian
Mursito, S.Pd
NIP.19610703 198201 1 007
Siti Mukminatun
NIM. X8806518
Mengetahui
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Laporan
Penelitian
Tindakan
Kelas
dengan
judul
UPAYA
Dosen Pembimbing
Guru Pendamping/Supervisor
Mursito, S.Pd
NIP. 19610703 198201 1 007
ABSTRAK
Siti Mukminatun, X8806518. UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRAGEN 12 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
kurang baik menjadi lebih baik. Secara berturut-turut (berdasarkan siklus I dan II)
hasil belajar IPA materi pokok konsep Struktur Organ Tubuh Manusia dengan
Fungsinya siswa kelas IV SD Negeri Sragen 12 Kabupaten Sragen adalah aspek
kognitif siklus I sebesar 72, siklus II sebesar 75, aspek afektif siklus I sebesar
67,5, siklus II sebesar 76, aspek psikomotor siklus I sebesar 68, siklus II sebesar
75, ketuntasan belajar 60 % siklus 1 dan 82 % siklus 2, APKG 1 dari 71 %
menjadi 82,6 dan APKG 2 dari 81,2 % menjadi 94,2 %. Penerapan pendekatan
pembelajaran kooperatif dengan model Jigsaw pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa di SD Negeri Sragen 12 Kabupaten Sragen.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRAGEN 12 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Tujuan yang terkandung dalam penulisan ini
adalah untuk memperbaiki kwalitas pembelajaran dan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sragen 12 Kabupaten Sragen.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memnberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd selaku ketua Program PJJ S-1 PGSD yang
selalu memberikan petunjuk dan arahan.
4. Dr. Riyadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan
arahan selama penulis menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas.
5. Bapak Mursito, S.Pd, Kepala Sekolah sekaligus pembina dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas.
6. Teman-teman Guru SD Negeri Sragen 12 yang telah membantu dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
7. Suami dan anak-anakku tercinta yang telah membantu memberikan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
ii
PENDAHULUAN .............................................................................
BAB II
A. Kesimpulan .................................................................................................... 35
B. Saran................................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ilustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw .............................................. 13
Gambar 2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 16
Gambar 3 Spiral Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 18
Gambar 4 Gambar Alur Perbaikan dengan Dua Siklus ......................................... 23
Gambar 5 Grafik Histogram Nilai Kognitif, Afektif, Psikomotor ......................... 33
Gambar 6 Grafik Histogram Ketuntasan, Aktifitas Kegiatan Guru ...................... 33
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Rekapitulasi Penilaian
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
13
BAB I
PENDAHULUAN
pembelajaran
ditunjukan
oleh
dikuasainya
tujuan
pembelajaran oleh siswa. Kita semua mengakui bahwa salah satu faktor
keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran efektif tidak
akan muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran
yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
optimal.
Secara umum tugas guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator
yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses
belajar pada diri siswa, dan sebagai pengelola pembelajaran yang bertugas
menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal.
Permasalahan yang masih penulis hadapi sebagai guru kelas IV SD N
Sragen 12 Kabupaten Sragen adalah rendahnya hasil belajar IPA. Dari
pengalaman penulis beberapa kali ulangan tentang konsep Struktur Organ
Tubuh Manusia Dengan Fungsinya dari 40 siswa hanya berkisar 15 (37,5 %)
siswa yang tuntas (pada tes penjajagan) dengan nilai rata rata kelas 5,6
padahal ketuntasan minimal adalah 6,8.
Gejala yang nampak adalah siswa kurang bergairah dalam menerima
pembelajaran dan kecenderungan bersikap pasif dan suka mencontoh. Siswa
hanya menghafal sehingga kurang memahami konsep.
Hasil diskusi penulis dengan teman sejawat dan kepala sekolah
diindikasikan bahwa rendahnya hasil belajar tersebut antara lain disebabkan
tidak tepatnya guru dalam pembelajaran. Dimana pembelajaran yang
diterapkan adalah pembelajaran secara konvensional yang mana hanya
dipergunakan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar,
1
14
15
16
verbalisme
juga
meningkatkan
kebermaknaan
dan
keterlibatan siswa, yang akan membentuk long term memory seperti yang
kita harapkan.
d. Dilaksanakan penilaian yang komprehensif dan dapat mengukur ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: untuk mengetahui bahwa Pembelajaran
Kooperatif Model Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV
SD Negeri 12 Sragen Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010 atau tidak.
17
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Mata Pelajaran IPA
Pengertian: Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di
sekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan
untuk
19
Lingkungan,
(salingtemas)
20
beberapa
pendapat
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
21
belajar
kelompok.
Penilaian
ditujukan
untuk
mengetahui
22
antar
pribadi
(interpersonal
relationship)
tidak
hanya
beberapa
keuntungan
diatas
pembelajaran
kooperatif
23
6. Memberikan
penghargaan
24
25
Kelompok Ahli
(Tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
26
pembelajaran
kooperatif.
Peningkatan
tersebut
disebabkan
dengan
C. Kerangka Pikir
Bahwa pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai hasil belajar sebagai
tujuan. Terhadap proses pembelajaran, guru dituntut kreativitasnya untuk
meningkatkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam belajar dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencari, mengusahakan dan menemukan
sendiri ilmu pengetahuan.
Usaha peningkatan hasil belajar siswa bagi guru merupakan suatu
kewajiban dan wujud keprofesionalan seorang guru. Guru menurut kodratnya
sebagai agen perubahan haruslah selalu tanggap dan peka terhadap apa yang
terjadi baik dilingkungannya maupun di luar lingkungannya. Pembelajaran
kooperatif model Jigsaw diharapkan siswa secara aktif membangun
27
model
Jigsaw
memiliki
karakteristik-karakteristik
yang
28
diatas
menunjukkan
bahwa
penggunaan
Pembelajaran
D. Hipotesis Tindakan
Bertolak dari latar belakang, identifikasi masalah, maka dapat
diputuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri 12 Sragen Tahun 2009/2010.
29
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
17
30
31
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Guru Kelas IV (peneliti) SD Negeri Sragen 12 Kabupaten Sragen dan
pengamat (teman sejawat) mendiskusikan tentang materi, kegiatan
pembelajaran dan alat evaluasi serta menyiapakan alat peraga/instrumen dan
pedoman pengamatan.
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam pelaksanaan ini peneliti (guru) melaksanakan sesuai rencana yang
ada dalam rencana pembelajaran seperti berikut ini:
1) Kegiatan awal
: Apersepsi,
penjelasan
tujuan
pembelajaran
dan
pemberian materi.
2) Kegiatan inti
skavolding
dan
pelaksanaan
penilaian
penyimpulan
maupun
penyamaan
persepsi
dilanjutkan evaluasi.
3) Kegiatan akhir
: Pemberian
reward,
penegasan
kembali
halhal
32
indikator kerja, efisiensi, dan kerja sama antara siswa, guru dan
kolaborator dalam proses pembelajaran.
b). Tes dilaksanakan dengan menggunakan tes tertulis dan tes unjuk
kerja untuk mengukur kemampuan dan keterampilan siswa dalam
menguasai materi pembelajaran matematika
2). Validasi Data
Untuk menjamin validasi temuan perlu dilakukan pengecekan terhadap
data yang diperoleh. Untuk itu perlu dilakukan trianggulasi yaitu tehnik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu (Moleong, 1997:178). Trianggulasi yang digunakan adalah
trianggulasi
yang
memanfaatkan
penggunaan
isi
dengan
jalan
33
34
2.
Siklus 2
1) Perencanaan
Guru dan teman sejawat (kolaboratif) mendiskusikan tentang
pelaksanaan rencana pembelajaran mengacu dari hasil refleksi siklus
pertama serta menyampaikan alat-alat pendukung beserta lembar
pengamatan.
2) Pelaksanaan tindakan
Pada pelaksanakan ini guru dan pengamat melaksanakan tindakan
yang mengacu pada refleksi yang telah diperbaiki/disempurnakan pada
siklus sebelumnya.
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama tindakan berlangsung. Pengamatan
mencakup aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan lembar
pengamatan. Guru dan pengamat mengamati dampak pelaksanaan.
Apakah telah sesuai dengan rencana dan hambatan atau kendala apa
yang dihadapi siswa maupun guru.
4) Refleksi
Diskusi bersama guru dan pengamat tentang pelaksanaan. Apakah
pelaksanaan telah membawa hasil peningkatan hasil belajar IPA siswa
Kelas IV SD Negeri Sragen 12 Kabupaten Sragen?. Dan masih adakah
kekurangan (kelemahan) dari sikus ini? Jika kekurangan (kelemahan)
dirasa sudah tidak ada dan hasil telah memenuhi batas minimal
ketuntasan (indikator kerja)
35
P
Perencanaan
tindakan 1
Pengamatan/pengu
mpulan data 1
Refleksi 1
Permasalahan baru
hasil refleksi
Perencanaan
tindakan 2
Refleksi 2
TERCAPAI/
Apabhila permasalahan
belum terselesaikan
Pelaksanaan
tindakan 1
Pelaksanaan
tindakan 2
Pengamatan/peng
umpulan data 2
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Telah dikemukakan pada bab pendahuluan bahwa prestasi belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri 12 Sragen Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010
Sragen rendah. Rendahnya prestasi ini disebabkan oleh guru di SD Negeri 12
Sragen Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010 masih menggunakan
pendekatan tradisional yang didominasi oleh lebih banyaknya penggunaan
metode ceramah, dan pemberian tugas menulis kepada para siswanya.
Akibatnya para siswa menjadi tidak bergairah dalam pembelajaran, jenuh, dan
tumbuhnya perasaan acuh tak acuh.
Proses pembelajaran IPA dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :
pertama guru menjelaskan sedikit tentang materi, kedua siswa disuruh
membaca buku teks dan merangkum sementara guru sibuk melaksanakan
kegiatan lain ,yang antara lain mengerjakan administrasi, ketiga siswa disuruh
mengerjakan soal soal yang ada dalam kumpulan LKS, dan selanjutnya hasil
pekerjaan dikumpulkan untuk dinilai.
2. Diskripsi Siklus 1.
a. Perencanaan
Perencanaan sebelum tindakan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Guru kelas IV (peneliti) bersama teman sejawat (kolabolator) mengadakan
diskusi dan selanjutnya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
menyiapkan media pembelajaran dan instrumeninstrumen lainnya.
2) Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) aspek-aspek proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
24
37
melakukan
langkah
pembelajaran
sesuai
dengan
skenario
38
NILAI
SIKLUS
67
68
KOG
NITI
F
PSIKO
MOTOR
AFEKTIF
TASA
N
II
RT
II
68 67,5 68
68
%
PENJA
JAGAN
25
16
15
24
58
72
AKTIFITAS
GURU (APKG 2)
R
T
II
76,3
86,1
APKG 1
RT
II
RT
37,5
%
60%
67
68
71
II
39
d. Refleksi
Dari rata-rata kelas hasil evaluasi 72 ada kenaikan dibanding nilai
rata-rata kelas hasil penjajaganyang hanya 58 Namun hasil tersebut masih
kurang dari batas minimal ketuntasan. Terlihat siswa yang tuntas (mendapat
nilai 68) hanya 24 siswa (60 %). Berarti siswa belum dapat menguasai
konsep materi pokok macam-macam alat indra manusia dan fungsi alat indra
manusia, mungkin disebabkan pembelajaran kooperatif adalah hal baru,
kurangnya pemahaman siswa dalam mempelajari/menerima penjelasan dari
guru, kurang sistimatis guru dalam presentasi dan diskusi kelas, kurangnya
pemberian motivasi dari guru, kurangnya bimbingan guru dalam diskusi.
Untuk itu dalam siklus II perlu pembenahan atas kelemahan kelemahan
tersebut diatas. Beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam siklus II antara
lain: memberikan contoh-contoh yang akrab dengan siswa, presentasi jangan
terlalu cepat, bimbingan diskusi agar ditambah.
Dari rata-rata persentase tentang aspek-aspek proses pembelajaran
yang dilakukan guru dapat dikategorikan cukup (81,3 %) untuk pelaksanaan
dan 61 % untuk perencanaan, menunjukkan bahwa lebih dari setengah aspekaspek proses pembelajaran sudah dikuasai oleh guru, sehingga penampilan
mengajarnya dapat dikategorikan cukup. Untuk itulah pada siklus II
penampilan mengajar guru akan ditingkatkan secara lebih baik dengan
mengacu kepada kelemahan-kelemahan aspek penampilan mengajar yang
telah terjadi. Adapun kelemahan-kelemahan tersebut berdasarkan data yang
ada berhubungan dengan aspek merangsang perhatian siswa adalah
menyiapkan kelengkapan alat dan bahan untuk diskusi, menyiapkan lembar
pengamatan untuk siswa dan merumuskan pertanyaan atau permasalahan
tentang materi pokok, presentasi dan tambah bimbingan diskusi.
Secara keseluruhan rata-rata hasil belajar siswa dalam materi pokok
macam-macam alat indra manusia dan fungsi alat indra manusia. berdasarkan
penilaian pengamat I dan II pada siklus I untuk aspek afektif dan psikomotor
memiliki nilai yang diperoleh tidak terlalu jauh. Keadaan tersebut terbukti
40
bahwa rata-rata keseluruhan untuk aspek afektif 67,5 dan untuk aspek
psikomotor 68. Adapun yang menyebabkannya adalah perbedaan perolehan
nilai rata-rata berdasarkan sub aspeknya, yaitu aspek afektif 5 sub dan aspek
psikomotor 3 sub. Untuk itulah kelemahan tersebut perlu diperbaiki guru
maupun siswa agar dalam melaksanakan proses pembelajaran lebih baik lagi
pada siklus II selanjutnya,yaitu memberikan bimbingan khusus pada siswa
yang kesulitan memahami materi pokok, berikan contoh yang lebih konkrit.
3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan Penelitian
Secara lebih rinci dan jelasnya perencanaan pembelajaran yang
dilakukan guru dan pengamat pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
Mempersiapkan peta konsep materi pokok macam-macam alat indra manusia
dan fungsi alat indra manusia yang telah disusun berdasarkan siklus I.
1) Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Mempersiapkan rencana pembelajaran materi pokok macam-macam alat
indra manusia dan fungsi alat indra manusia.
3) Mempersiapkan instrumen pengamatan (observasi) aspek-aspek proses
pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran materi pokok macam-macam alat indra manusia dan fungsi
alat indra manusia.
4) Mempersiapkan alat peraga/media yang akan dipergunakan dalam proses
pembelajaran berkaitan dengan materi pokok macam-macam alat indra
manusia dan fungsi alat indra manusia, misalnya: torso manusia, LKS.
5) Melakukan koordinasi dengan tim pengamat (I dan II) dan penjelasan cara
pengisian lembar pengamatan (observasi).
b. Pelaksanaan
1) Guru melakukan langkah pembelajaran sesuai dengan RPP dengan
berupaya memperbaiki kelemahan aspek-aspek pembelajaran yang telah
dilakukannya pada siklus I.
41
NILAI
SIKLUS
PENJA
67
68
KOG
NITIF
25
15
58
37,5%
16
24
72
60%
67
II
33
75
82%
76
JAGAN
PSIKO
MOTOR
AFEKTIF
TASAN
II
RT
II
68
67,5
68
68
76
76
75
75
menunjukkan
AKTIFITAS
GURU (APKG 2)
RT
68
75
II
76,3
86,1
92,2
96,2
APKG 1
RT
81,2
94,2
64,3
81
II
77,6
84,3
RT
71
82,6
42
telah
memenuhi indikator macam-macam alat indra manusia dan fungsi alat indra
manusia mata pelajaran IPA siklus II dinyatakan tercapai. Kekurangan yang
43
ada pada siklus sebelumnya dapat teratasi dan hasil yang didapat telah tercapai
dan dapat menjawab indikator kerja yang telah ditetapkan.
Dari rata-rata persentase tentang aspek-aspek proses pembelajaran
yang dilakukan guru dapat dikategorikan baik (75 %), menunjukkan bahwa
lebih dari setengah aspek-aspek proses pembelajaran sudah dapat dikuasai
oleh guru, sehingga penampilan mengajarnya dapat dikategorikan baik,. Untuk
itulah pada siklus II penampilan mengajar guru sudah sangat optimal,
sehingga kelemahan-kelemahannya tidak ditemukan.
B. Pembahasan
1. Siklus I
Dari data-data yang telah didapat bahwa pelaksanaan pembelajaran
pada tiap- tiap siklus sangat bervariasi terlebih kekurangan/kelemahannya.
Pada siklus I rata-rata prestasi kelas yang diambil dari nilai evaluasi sudah
ada peningkatan dari 58 menjadi 72 prestasi individu siswapun mengalami
peningkatan dari 15 siswa yang mendapat nilai 68 pada tes penjajagan
menjadi 24 siswa , 24 siswa (60 %) mendapatkan nilai tuntas dan dari hasil
pengamatan rata-rata 67,5 untuk afektif dan 68 untuk psikomotor sedangkan
rata-rata aspek-aspek yang dilaksanakan guru 60 % cukup. Dari data diatas
perlu adanya perbaikan /penyempurnaan pada siklus II. Penampilan guru,
pemahaman materi, pemberian motivasi, bimbingan pelaksanaan diskusi
maupun dalam pemahaman materi yang menjadi kelemahan pada siklus ini.
2. Siklus II
Pada siklus II rata-rata prestasi kelas yang diambil dari nilai evaluasi
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari 72 menjadi 75, prestasi
individu siswapun mengalami peningkatan dari 33 siswa yang mendapat nilai
dibawah 67 pada siklus I menjadi 7 siswa , dari 16 siswa (25 %) mendapatkan
nilai tuntas pada siklus I menjadi 24 siswa (60 %) untuk siklus ini. Sedangkan
nilai hasil pengamatan meningkat dari 67,5 pada siklus I menjadi 76 (afektif)
dan dari 68 pada siklus I menjadi 75 (psikomotor). Untuk penampilan guru
44
45
KOG
NITIF
AFEK
TIF
PSIKO
MOTOR
KETUN
TASAN
APKG II
APKG I
PENJAJAGAN
58
37,5 %
72
67,5
68
60 %
81,2
71
II
75
76
75
82 %
94,2
82,6
60
SIKLUS 1
40
SIKLUS 2
20
0
KOGNITIF
PSIKOMOTOR
0
KETUNTASAN
APKG 2
APKG 1
SIKLUS 1
SIKLUS 2
46
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasar hasil analisis dan hal-hal yang telah dikemukakan di muka
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, selanjutnya dapat diambil
simpulan sebagai berikut.
1. Pendekatan pembelajaran kooperatif model Jigsaw merupakan pendekatan
pembelajaran dengan model pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas
berpikir siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Siswa
dapat mengingat secara baik segala bentuk perilakunya, sehingga hasil
pembelajaran menjadi lebih optimal.
2. Peranan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebagai fasilitator dan sumber
belajar yang dapat membimbing siswa dan mengarahkannya untuk mencari
solusi sehubungan dengan masalah yang dihadapinya.
3. Keberanian dan kemampuan berpikir kreatif merupakan modal dasar bagi
siswa dalam penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif model Jigsaw
yang lebih berhasil.
4. Permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat diatasi bersama
antara siswa dengan guru sampai pada akhirnya ditemukan solusinya yang
paling tepat.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
dengan
menggunakan
35
48
alat indra manusia dan fungsi alat indra manusia pada siklus I adalah sebesar
72 dengan ketuntasan 60 %, siklus II sebesar 75 dengan ketuntasan 82 %,
aspek afektif siklus I sebesar 67.5, siklus II sebesar 76, aspek psikomotor
siklus I sebesar 68, siklus II sebesar 75.
5. Penerpan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan model Jigsaw pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri Sragen 12
Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.
B. Saran
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam kajian penelitian ini
selanjutnya dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk Kepala Sekolah
a. Hendaknya melakukan pembinaan dan bimbingan secara lebih optimal
kepada guru untuk melaksanakan tugasnya yang lebih baik.
b. Hendaknya memfasilitas guru dalam melaksanakan pembelajaran,
termasuk dalam menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif model
Jigsaw sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
c. Hendaknya memberikan motivasi, baik kepada guru maupun kepada siswa
untuk melaksanakan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan
harapan.
2. Untuk Guru
a. Hendaknya menjadi fasilitator dan sumber belajar yang dapat membantu
siswa untuk menyerap materi pembelajaran.
b. Hendaknya mampu memberikan motivasi belajar yang lebih tinggi
terhadap peserta didik, sehingga hasil belajarnya menjadi lebih optimal.
c. Melakukan pembimbingan secara intensif kepada siswa yang lambat
dalam memahami materi pelajaran, sehingga ada kesejajaran dengan siswa
lain yang lebih pandai.
d. Melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang terjadi, sehingga
dapatsegera dicarikan solusinya.
49
50
DAFTAR PUSTAKA
Kemampuan
38