Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI KASUS

KUNJUNGAN INDUSTRI GERABAH


Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta

Disusun Oleh :
Ica Trianjani Setyaningrum
Sitta Grewo Liandar
Reni Herlinawati
Adam Maulana
Wahid Nur Arifin

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2016

A. Permasalahan Kesehatan Yang Timbul


Pada kunjungan industri kami melakukan kunjungan ke sebuah industri kecil
pembuatan gerabah. Industri ini berdiri sejak tahun 2008 dan di dirikan Bapak Jumiran.
Cara kerja dari industri ini adalah pebuatan gerabah dengan bahan baku utama
yaitu tanah liat yang sudah jadi, lalu proses selanjutnya adalah membentuk tanah liat
sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan tangan, setelah itu ada proses
pengeringan yang memakan waktu 1- 2 minggu. Setelah proses pengeringan ada proses
pembakaran yang dimlai pagi hingga sore, proses pembakaran ini memkai tungku yang
besar dengan bahan bakar kayu. Hasil dari industri ini adalah wahtafel, patung air
mancur, pot bunga, celengan, dah hiasan berbahan dasar tanah liat. Industri ini hanya
memperkejakan 4 orang yang masih anggota keluarga dari pemilik. Industri ini dimulai
detiap pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB, ada waktu istirahat selama 60
menit pada pukul 12.00 sampai 13.00. Waktu yang diberikan cukup fleksibel tidak ada
aturan yang ketat mengenai hal ini. Gaji yang dibayarkan sesuai dengan jumlah barang
yang dibuat, biasanya untuk satu buah barang dibayar 3000- 10.000 tergantung besar
kecilnya brang yang dibuat. Pendapatan industri sendiri dalam jangka satu tahun
sebesar 12 juta rupiah, untuk pendapatannya perbulan tidak menentu karena tergantung
barang yang dipesan untuk dikerjakan.
Dari hasil observasi (pengamatan dan wawancara) yang dilakukan terhadap
pekerja, keluhan yang sering muncul adalah keluhan iritasi pada tangan dan kadang
terasa gatal karena pekerja tidak menggunakan sarung tangan dalam pembuatan
kerajinan sehingga tangan langsung terpapar dengan tanah liat sebgai bahan dasarnya.
Selain itu, pada proses pembakaran yang menggunakan kayu bakar, asapnya seringga
terhirup dan kadang membuat sesak karena terus terpapar asap dalam waktu yang
cukup lama. Pekerja juga terkadang mengeluhkan pundak dan tangan terasa pegal dan

kadang kesemutan mengingat proses pembuatan yang menggunakan tangan terus


menerus dan pekerja sering mengangkat barang kerajinan, kayu bakar, dan bahan baku
pembuatan kerajinan yang cukup berat.
Alat Pelindung Diri yang disediakan bagi pekerja tidak tersedia sama sekali.
Para pekerja pun tidak diikut sertakan dalam BPJS kesehatan oleh pengelola mengingat
usaha ini termasuk usaha kecil dangan pendapatan yang tidak terlalu besar.Jika ada
pekerja yang terkena dampak dari akibat kerja dan bersifat emergency langsung di
bawa ke pelayanan terdekat.
B. Pembahasan
Dalam setiap pekerjaan selalu terkandung bahaya. Demikian juga dialami dalam
proses pembuatan gerabah ini.
Keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat diperlukan dalam dunia industri
modern terutama bagi yang berstandar internasional. Kondisi kerja dapat dikontrol
untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di tempat
kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman berakibat luka-luka pada pekerja,
penyakit, cacat, bahkan kematian. Selain itu harus dipertimbangkan hilangnya efisiensi
dan produktivitas perusahaan. Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta
pencapaian ketentraman atau ketenangan kerja agar pekerja tetap sehat dan selamat
bertujuan untuk pencapaian produktivitas kerja yang tinggi.
Pembangunan di sektor industri akhir akhir ini terus meningkat, baik industri
besar, sedang maupun kecil. Pembangunan di sektor industri ditujukan untuk
memperluas lapangan kerja, kesempatan berusaha dan untuk meningkatkan mutu serta
perlindungan bagi tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja ditujukan kepada perbaikan
upah, syarat kerja, serta jaminan sosial lainnya dalam rangka perbaikan kesejahteraan
tenaga kerja.
Menurut Undang Undang No.23 Thun 1992 tentang Kesehatan kerja bahwa ,
kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

mebahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya dan agar diperoleh produktifitas
kerja yang optimal, keselamatn kesehatan kerja pun merupakan sebuah faktor yang
diperhatikan dalam dunia industri modern terutama bagi industri yang sudah berstandar
internasional.
Keamanan standar biasanya terdiri dari :
Kacamata khusus untuk melindungi indera penglihatan
Apron merupakan alat berbentuk kain yang dipasang di dada yang berfungsi

melindungi dada dan badan


Sarung tangan merupakan peralatan kerja yang berfungsi melindungi tangan
Sepatu boots penting dalam keselamatan pekerja karena dapat melindungi kaki

dari benda tajam yang jatuh atau benda kerja yang terinjak oleh kaki
Masker khusus
Pada industri yang kami kunjungi pengelola sama sekali tidak menyediakan
APD sama sekali. Kesadaran dari para pekerja untuk melindungi diri sendiri pun
masih rendah karena sejauh ini pekerja mengabaikan keluhan yang dapat terjadi
karena proses pembuatan gerbah ini. Maka itu akan menjadi tantangan untuk
pengelola industri agar selalu tercipta kondisi pekerja yang nyaman dan aman.

C. Data Industri
Nama perusahan
Nama pemilik
Berdiri
Jumlah pekerja
Hari kerja
Jam kerja

: Jumiran Keramik
: Bp. Jumiran
:2008
: 4 orang
:senin sabtu
:08.00 16.00

Anda mungkin juga menyukai