Anda di halaman 1dari 40

Siklus Akuntansi

Perusahaan Dagang
BAB VIII
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
1.

Karakteristik Usaha Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang

untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat


barang secara berarti. Barang yang akan diperdagangkan biasanya
barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat pada
barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau
barang produksi. Jadi kegiatan usaha dagang terutama adalah
pembelian

dan

penjualan

barang

yang

berwujud

fisik

dengan

spesifikasi yang jelas. Bentuk fisik inilah yang membedakan dengan


usaha jasa.
2.

Karakteristik Akuntansi Usaha Dagang


Akuntansi untuk usaha dagang lebih rumit daripada akuntansi

untuk usaha jasa. Misalnya, akuntansi untuk usaha dagang harus


mempunyai sistem untuk mencatat penerimaan barang dagang,
menyediakan

informasi

untuk

mencatat

barang

tersedia

dijual,

mencatat penjualan, harga pokok penjualan serta beban. Perbedaan


secara garis besar dengan perusahaan jasa dapat difokuskan pada
laporan laba rugi berikut ini :
Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Pendapatan Jasa
Xx Penjualan
xx
Beban Operasi
(xx) Harga Pokok Penjualan
(xx)
Laba sebelum Pajak
Xx Laba kotor
xx
Beban
Operasi
& (xx)
Pemasaran
Laba Sebelum Pajak
Pada

perusahaan

jasa,

untuk

menghasilkan

xx
pendapatan

dilakukan kegiatan penyerahan jasa kepada pelanggan. Jasa yang


dihasilkan dilaporkan dalam pendapatan jasa (fee). Sedangkan beban
Indri Kartika

pengantar akuntansi96i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
untuk menghasilkan jasa dilaporkan sebagai beban Operasi. Selisih
antara pendapatan jasa dengan Beban Operasi dilaporkan sebagai
Laba Sebelum Pajak.
Pada perusahaan dagang, untuk menghasilkan pendapatan
melibatkan kegiatan pembelian dan penjualan barang dagang. Barang
dagang yang telah dijual dilaporkan sebagai Penjualan sedangkan
biaya dari barang dagang tersebut diakui sebagai Harga Pokok
Penjualan. Selisih antara Penjualan dengan Harga pokok Penjualan
diakui sebagai laba Kotor karena belum dikurangi dengan Beban
Operasi dan pemasaran. Selisih Laba Kotor dengan Beban Operasi &
Pemasaran disebut dengan Laba Bersih.
Bagan akun usaha dagang harus mencerminkan jenis-jenis
transaksi usaha dagang. Terdapat beberapa akun khas pada usaha
dagang yang tidak terdapat pada usaha jasa. Berikut ini contoh bagan
akun usaha dagang sebuah perseroan :
Akun Neraca
100 aktiva
11
0
11
1
11
2
11
4
11
5
11
6
12
0
13
0
13
1
13
2
13
97

200 Kewajiban
21
0
21
1
21
2

Kas
Piutang Wesel
Piutang dagang
Persediaan Barang
Dagangan
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar Dimuka
Investasi Deposito Jangka
Panjang
Tanah

Hutang Usaha
Hutang Gaji
Hutang Wesel

300 Ekuitas Pemilik (Modal)


31
0 Saham Biasa
31
1 Laba Ditahan
31
2 Deviden

Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Kendaraan
Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
3
13
4
13
5
13
6

Akumulaso Penyusutan
Kendaraan
Peralatan
Akumulasi Penyusutan
Peralatan

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

98

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Akun Laba Rugi
Sistem Periodik
400 Pendapatan
41
0
41
1
41
2

Sistem Perpetual
400 Pendapatan
41
0
41
1
41
2

Penjualan
Penjualan return dan
Pengurangan Harga
Potongan Penjualan
500 Beban

51
0
51
1
51
2
51
3
51
4
51
5
51
6
51
7
51
8
52
0
52
1
52
2
52
3
52
4

99

Potongan Penjualan
500 Beban

Pembelian
Pembelian Return dan Pengurangan
Harga

Potongan Pembelian

Beban Angkut Pembelian

Harga Pokok Penjualan


Beban Gaji Penjualan
Beban Iklan
Beban Angkut Penjualan
Beban Penjualan Rupa-rupa
Beban Gaji Kantor
Beban Penyusutan Gedung
Beban Penyusutan Kendaraan
Beban Penyusutan Peralatan
Beban Asuransi

51
0
51
1
51
2
51
3
51
4
51
5
51
6
51
7
51
8
51
9

600 Pendapatan Lain-lain


61
0

Penjualan
Penjualan return dan
Pengurangan Harga

Pendapatan Bunga

Harga Pokok Penjualan


Beban Gaji Penjualan
Beban Iklan
Beban Angkut Penjualan
Beban Penjualan Rupa-rupa
Beban Gaji Kantor
Beban Penyusutan Gedung
Beban Penyusutan
Kendaraan
Beban Penyusutan
Peralatan
Beban Asuransi
600 Pendapatan Lain-lain

61
0

Indri Kartika

Pendapatan Bunga

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
700 Beban Lain
700 Beban Lain
71
71
0 Beban Bunga
0 Beban Bunga
Keterangan : Akun bercetak tebal merupakan akun khas di
usaha dagang
a.

Sistem Persediaan
Sebelum membahas pencatatan transaksi pada usaha dagang

secara lebih detail terlebih dahulu dibahas tentang sistem persediaan


karena hal ini mempengaruhi cara pencatatan.
Terdapat dua jenis sistem persediaan yaitu sistem persediaan
perpetual (perpetual inventory sistem) dan sistem persediaan
periodic (periodic inventory sistem)
Sistem

persediaan

perpetual

juga

disebut

dengan

sistem

persediaan mutasi atau sistem persediaan kontinyu atau sistem


persediaan buku. Dalam sistem ini setiap terjadi perubahan unit
persediaan dicatat dalam catatan persediaan sehingga setiap saat
dapat diketahui harga pokok persediaan yang ada digudang. Setiap
pembelian

dan

persediaan.

penjualan

Untuk

barang

memudahkan

dagang

dicatat

penelusuran

dalam

mutasi

akun

persediaan

diperlukan Kartu Persediaan. Dalam sistem ini perusahaan tidak perlu


selalu menghitung persediaan fisik karena mutasinya dapat diketahui
setiap saat dengan melihat Kartu Persediaan, kecuali perusahaan
mempunyai tujuan untuk mencocokkan kartu persediaan dengan fisik
persediaan.
Sistem

persediaan

periodic

atau

sistem

persediaan

fisik

menentukan besarnya saldo persediaan dan harga pokok penjualan


selama periode yang bersangkutan dengan menghitung persediaan
(stok opname) pada akhir periode tertentu.
b.

Akuntansi Untuk Pembelian


1)

Jurnal Untuk Mencatat Pembelian

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

100

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Jurnal standar untuk mencatat pembelian barang dagangan
sebagai berikut :
Tangga
l
200A
Jun-01

Sistem Periodik
Keterang
an
Pembelia
n
PPn

Debit (Rp)

Sistem Perpetual
Kredit (Rp)

2.500.000
,00
250.000
,00

Keterangan

Debit (Rp)

Persed Brg
Dag
2.750.000,
00

Kas

PPn

2.500.000,
00
250.000,
00

Kas

Kredit (Rp)

2.750.000,
00

Jurnal tersebut digunakan untuk mencatat pembelian barang


dagangan tunai sebesar Rp. 2.500.000,00, PPn 10%.
Akun Persediaan Barang Dagang atau Pembelian hanya khusus
digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang. Jika
perusahaan membeli barang selain barang dagang dicatat sesuai
dengan rekeningnya, misalnya pembelian perlengkapan dicatat
dalam akun Perlengkapan Kantor, dan sebagainya.
2)

Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran berkaitan dengan syarat

mengenai

kapan pembayaran akan dilakukan sesuai kesepakatan penjual


dengan

pembeli.

Jika

pembayaran

dilakukan

pada

saat

penyerahan barang maka syaratnya adalah Kas atau tunai. Bila


tidak, maka pembeli mendapatkan tenggang waktu yang disebut
periode kredit. Periode kredit dimulai pada tanggal faktur sampai
jumlah hari tertentu setelah tanggal faktur. Misalnya :
-

Syarat n/30 (net 30 days) artinya pembayaran


harus dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur

Syarat 5/15, n/30 artinya diskon 5% jika dibayar


dalam 15 hari dan jumlah bersih tanpa diskon harus
dibayar dalam 30 hari.

101

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 200A PT. Bali membeli barang dagang secara
kredit kepada PT. Jawa dengan harga faktur Rp. 5.000.000,00 dan
PPn 10%. Syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 8 Juni
200A, PT. Bali melunasi pembelian tersebut..

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

102

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut sebagai
berikut :
Tangga
l

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Keterangan

Sistem Perpetual
Keterangan
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kredit (Rp)

200A

Jun-01

5.000.000,
00
500.000,
00

Pembelian
PPn
Hutang
Usaha

Hutang Usaha
Pot
Pembelian

5.000.000,
00

PPn
5.500.000,
00

5.500.000,
00

500.000,00

Hutang
Usaha

5.500.000,0
0

Hutang Usaha
Persed Brg
Dag

100.000,00
5.400.000,0
0

Kas

3)

Persed Brg
Dag

5.500.000,
00
100.000,00
5.400.000,0
0

Kas

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga


Pembeli dapat mengirimkan memo debit kepada penjual
untuk barang dagang yang dikembalikan (retur pembelian) atau
disesuaikan

harganya

(potongan

pembelian

purchases

allowances). Memo tersebut mengungkap sebab-sebab barang


dikembalikan atau potongan tersebut. Copy memo debit dapat
digunakan untuk dasar pencatatan bagi pembeli.
Contoh :
Pada tanggal 3 Juni 200A PT. Sulawesi membeli barang dagang
secara kredit kepada PT. Kalimantan dengan harga faktur Rp.
7.500.000,00 dan PPn 10%. Syarat pembayaran 5/10, n/30. Pada
tanggal 7 Juni 200A PT. Sulawesi mengembalikan barang dagang
sebesar Rp. 2.500.000,00. Pada tanggal 11 juni 200A PT.
Sulawesi melunasi pembelian tersebut.

103

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut sebagai
berikut :
Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Sistem Perpetual
Keterangan
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-03

7.500.000
,00
750.000
,00

Pembelian
PPn

8.250.000
,00

Hutang Usaha

Hutang Usaha

2.750.000
,00

Retur Pot
Harga

11

Hutang Usaha

5.500.000
,00

5.250.000
,00

Kas

c.

PPn

750.000,00
8.250.000,
00

Hutang Usaha

2.750.000,
00

Persed Brg Dag

2.500.000,
00

PPn

250.000,00

Hutang Usaha
250.000
,00

Pot Pembelian

7.500.000,
00

Hutang Usaha
2.500.000
,00
250.000
,00

PPn

Persed Brg Dag

5.500.000,
00

Persed Brg Dag

250.000,00

Kas

5.250.000,
00

Akuntansi Untuk Penjualan


1)

Jurnal Untuk Mencatat Penjualan


Jurnal standar untuk mencatat penjualan barang dagang sebagai
berikut :

Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Sistem Perpetual
Keterangan
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-11

Piutang Usaha

5.500.000
,00

Penjualan
Ht Pajak Penj

Piutang Usaha
5.000.000
,00
500.000
,00

5.000.000
,00
500.000
,00

Penjualan
Ht Pajak Penj

Harga Pokok Penj


Persed Brg Dag

pengantar akuntansi I

5.500.000
,00

Indri Kartika

4.000.000
,00
4.000.000
,00

104

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Transaksi dari jurnal tersebut adalah :
Pada tanggal 11 Juni 200A dijual barang dagang secara kredit
sebesar Rp.5.000.000,00, PPn 10% dan harga pokok penjualan
Rp. 4.000.000,00.
Dalam sistem periodic tidak ada pencatatan harga pokok
penjualan. Pencatatan Harga Pokok Penjualan dilakukan pada
akhir periode dengan membuat jurnal penyesuaian.

105

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
2)

Potongan Penjualan
Jika pembeli membayar dalam periode potongan, maka
akan diberikan potongan. Bagi penjual potongan tersebut disebut
dengan potongan penjualan.
Contoh :
Pada tanggal 12 Juni 200A PT. Muria menjual barang dagang
secara kredit kepada PT. Merapi sebesar Rp. 8.000.000,00, PPn
10% dan syarat pembayaran 5/10, n/30. Harga pokok barang
yang dijual sebesar Rp.6.400.000,00. Pada tanggal 20 Juni 200A
PT. Muria menerima seluruh piutangnya. Ayat jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Keterangan

Sistem Perpetual
Debit (Rp)

Piutang Usaha

8.800.000
,00

Kredit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-12

Piutang Usaha

8.800.000
,00
8.000.000
,00
800.000
,00

Penjualan
Ht Pajak Penj

8.000.000,
00
800.000,
00

Penjualan
Ht Pajak Penj
Harga Pokok
Penj
Persed Brg
Dag

20

Kas
Pot Penjualan
Piutang
Usaha

Dalam

periode

8.400.000
,00
400.000
,00

6.400.000,
00
6.400.00
0,00
8.400.000
,00
400.000
,00

Kas
Pot Penjualan
8.800.000
,00

tertentu

penjual

8.800.000,
00

Piutang Usaha

akan

menyetorkan

Pajak

Penjualan (PPn) ke Kas Negara. Misalnya jika selama periode


tertentu

jumlah

utang

PPn

yang

dibayarkan

sebesar

Rp.

12.000.000,00 maka jurnal yang dibuat sebagai berikut :


Tangga

Nomor

l
200A
Juli

Bukti

pengantar akuntansi I

Keterangan

Re

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

f
Hutang

Pajak
Indri Kartika

12.000.000
106

10

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
,00
12.000.000

Penjualan
Kas

,00
Dalam pencatatan atas pajak penjualan tidak ada perbedaan
antara sistem perpetual dengan sistem periodic
3)

Retur Penjualan dan Pengurangan Harga


Dalam keadaan tertentu barang yang telah dijual dapat
dikembalikan oleh pembeli. Disamping itu jika ada barang yang
rusak atau cacat penjual dapat memberikan Pengurangan Harga
(Sales Allowances). Jika retur dan pengurangan harga dilakukan
untuk penjualan kredit, penjual mengirimkan memo kredit
kepada pembeli.
Contoh :
Pada tanggal 13 Juni 200A PT. Semeru menjual barang dagang
secara kredit kepada PT. Lawu sebesar Rp. 10.000.000,00 harga
pokok barang yang dijual Rp. 8.000.000,00, pajak penjualan
10%.
Syarat pembayaran 6/10, n/30. Pada tanggal 15 Juni 200A PT.
Lawu mengembalikan sebagian barang yang dibeli kepada PT.
Semeru karena cacat sebesar Rp. 2.000.000,00. Pada tanggal 20
Juni 200A PT. Semeru menerima seluruh piutangnya. Jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

107

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang

Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Sistem Perpetual
Keterangan
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-13

Piutang Usaha

11.000.000
,00
10.000.000
,00
1.000.00
0,00

Penjualan
Ht Pajak Penj

15

Retur & Pot


Harga
Ht Pajak Penj

Piutang Usaha

2.000.00
0,00
200.00
0,00

Piutang Usaha

Ht Pajak Penj
Harga Pokok
Penj
Persed Brg
Dag

8.000.00
0,00

Retur & Pot


Harga

2.000.00
0,00
200.00
0,00

Kas
Pot Penjualan

8.320.00
0,00
480.00
0,00

Piutang Usaha

4)

Kas
Pot Penjualan
8.800.00
0,00

8.000.00
0,00

2.200.00
0,00

Piutang Usaha

Persed Brg Dag


Hrg Pokok
Penj

20

10.000.000
,00
1.000.00
0,00

Penjualan

Ht Pajak Penj
2.200.00
0,00

11.000.000
,00

1.600.000,0
0
1.600.000,0
0
8.320.00
0,00
480.00
0,00
8.800.00
0,00

Piutang Usaha

Rabat
Penjual dapat menawarkan diskon khusus untuk pembeli
yang membeli dalam jumlah besar. Diskon semacam itu disebut
rabat (trade discount). Penjual maupun pembeli lazimnya tidak
mencatat rabat tersebut tetapi penjualan atau pembelian dicatat
sebesar nilai setelah rabat.
Contoh :

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

108

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Nilai total penjualan sebesar Rp. 20.000.000,00, rabat 35%. Maka
penjual

mencatat

[Rp.20.000.000,00
14.000.000,00].

penjualan

sebesar

(Rp.20.000.000,00)

35%

Pembeli

juga

akan

Rp.

14.000.000,00

mencatat

sebesar

Rp.
Rp.

14.000.000,00
3.

Syarat Penyerahan
Dalam jual beli harus menyebutkan kapan hak kepemilikan

barang beralih dari penjual ke pembeli. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan tanggungjawab atas biaya pengiriman atau resiko atas
kerusakan barang dalam perjalanan. Ada 2 syarat pengiriman, yaitu :
(1)

Free on Board Shipping Point (FOB Shipping Point)

Dalam FOB shipping point (FOB tempat pengiriman), pembeli


bertanggungjawab atas barang yang dibeli saat keluar dari gudang
penjual. Jadi beban pengiriman dan resiko barang dalam perjalanan
menjadi tanggungjawab pembeli. Dengan demikian hak kepemilikan
barang beralih dari penjual ke pembeli saat barang keluar dari
gudang penjual.
Contoh :
PT. Andalas pada tanggal 15 Juni 200A membeli barang dagang
secara kredit kepada PT. Kalimantan sebesar Rp. 7.500.000,00,
3/10, n/30. Syarat penyerahan barang FOB shipping point. Beban
angkut Rp. 100.000,00 dibayar oleh PT. Andalas.
Jurnal yang dibuat oleh PT. Andalas sebagai berikut :
Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

Keterangan

Sistem Perpetual
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-12

Pembelian
Hutang
Usaha

Beban Angkut

109

7.500.00
0,00
7.500.000
,00
100.00
0,00

Indri Kartika

Persed Brg Dag


Hutang
Usaha

Persed Brg Dag

7.500.000
,00
7.500.000,
00
100.000
,00

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
100.000
,00

Kas

(2)

100.000,
00

Kas

Free on Board Destination (FOB Destination)

Dalam

FOB

destination

(FOB

tempat

tujuan),

penjual

bertanggungjawab atas barang yang dijual sampai barang tersebut


tiba digudang pembeli. Jadi beban pengiriman dan resiko barang
dalam

perjalanan

menjadi

tanggungjawab

penjual.

Dengan

demikian hak kepemilikan barang beralih dari penjual ke pembeli


saat barang sampai digudang pembeli.
Contoh :
PT. Krakatau pada tanggal 17 Juni 200A menjual barang dagang
secara kredit kepada PT. Kerinci sebesar Rp. 10.000.000,00, harga
pokok barang yang dijual Rp. 8.000.000,00, 5/10, n/36. Syarat
penyerahan barang FOB destination. Beban angkut Rp. 125.000,00,
dibayar oleh PT. Krakatau.
Jurnal yang dibuat oleh PT. Krakatau sebagai berikut :

Tanggal

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Piutang Usaha

10.000.000,0
0

Kredit (Rp)

Keterangan

Sistem Perpetual
Debit (Rp)

Kredit (Rp)

200A
Jun-17

10.000.000,0
0

Penjualan

17

Beban Angkut

125.000,00

Kas

d.

Piutang Usaha

125.000,00

10.000.000,
00
10.000.000,0
0

Penjualan

Harga Pokok
Penj
Persed Brg
Dag

8.000.000,0
0

Beban Angkut

125.000,00

8.000.000,00

Kas

125.000,00

Ilustrasi Akuntansi Untuk Transaksi Usaha Dagang

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

110

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Ilustrasi berikut ini berkaitan dengan transaksi-transaksi pada
usaha dagang UD. Patriot untuk dapat memberikan gambaran yang
lebih jelas dan terperinci.
Transaksi berikut

ini dilaksanakan oleh UD. Patriot selama bulan

Desember tahun berjalan.


3 Desember Dibeli barang dagang secara kredit dari PT. Mekar sebesar
Rp.4.000.000,00, syarat FOB shipping point 2/10, n/30
dengan biaya transportasi dibayar dimuka sebesar Rp.
120.000,00 ditambahkan ke dalam faktur.
5 Desember Dibeli barang dagang secara kredit dari

CV.

Abadi

Rp.8.500.000,00, syarat FOB destination 1/10, n/30


6 Desember Dijual barang dagang secara kredit kepada PT. Matahari
harga catalog Rp. 4.000.000,00, rabat 30%, syarat 2/10,
n/30. Harga Pokok Penjualan Rp. 1.125.000,00
8 Desember Dibeli perlengkapan kantor tunai Rp. 150.000,00
10 Dikembalikan barang dagang yang dibeli tanggal

Desember Desember dari CV. Abadi sebesar Rp. 1.300.000,00


13 Dibayar utang kepada PT. Mekar atas pembelian tanggal 3
Desember Desember
14 Dibeli barang dagang tunai Rp. 10.500.000,00
Desember
15 Dibayarkan kepada CV. Abadi atas utang untuk pembelian
Desember tanggal 5 Desember, dikurangi retur pembelian
16 Diterima Kas untuk pembayaran piutang dari penjualan
Desember tanggal 6 Desember kepada PT. Matahari
19 Dijual barang dagang dengan kartu kredit Master Card
Desember sebesar Rp.2.450.000,00. Harga Pokok Penjualan Rp.
980.000,00
22 Dijual barang

dagang

kredit

kepada

CV.

Jawa

Rp.

Desember 3.480.000,00 syarat 2/10, n/30. Harga Pokok Penjualan Rp.


1.400.000,00
24 Dijual barang dagang tunai kepada PT. Kalimantan sebesar
Desember Rp.4.350.000,00. Harga Pokok Penjualan Rp. 1.750.000,00
25 Diterima barang dagang yang dikembalikan oleh CV. Jawa
Desember dari penjualan tanggal 22 Desember Rp. 1.480.000,00.
111

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Harga pokok barang dagang yang dikembalikan sebesar
Rp. 600.000,00
31 Diterima Kas dari perusahaan kartu kredit Master Card
Desember atas penjualan tanggal 19 Desember. Beban kartu kredit
Rp. 140.000,00
Diminta :
Jurnallah transaksi-transaksi diatas, bedakan sistem periodic dan
perpetual.

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

112

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Penyelesaian
Tanggal
Des-03

Keterangan

Sistem Periodik
Debit (Rp)

Pembelian
Hutang Usaha (PT.
Mekar)

4.120.000,00

Pembelian
Hutang Usaha (CV.
Abadi)

8.500.000,00

Piutang Usaha

2.800.000,00

Kredit (Rp)

Sistem Perpetual
Debit (Rp)

Persed Brg Dag


4.120.000,00

2.800.000,00

4.120.000,00
8.500.000,00

Hutang Usaha (CV. Abadi)


Piutang Usaha (PT. Matahari)

8.500.000,00
2.800.000,00

Penjualan

Harga Pokok Penj

2.800.000,00

1.125.000,00

Persed Brg Dag


8

Perlengkapan Kantor

150.000,00

Kas
10

150.000,00

Hutang Usaha (CV. Abadi)

1.300.000,00

Retur Pembelian
13

Hutang Usaha (PT. Mekar)

4.120.000,00

113

Kas
Pembelian

4.040.000,00

Indri Kartika

150.000,00
150.000,00
1.300.000,00

Persed Brg Dag


Hutang Usaha (PT. Mekar)

80.000,00

1.125.000,00

Kas
Hutang Usaha (CV. Abadi)

1.300.000,00

Pot Pembelian
14

Perlengkapan Kantor

Persed Brg Dag


Kas
Persed Brg Dag

pengantar akuntansi i

Kredit (Rp)

4.120.000,00

Hutang Usaha (PT. Mekar)


Persed Brg Dag

8.500.000,00

Penjualan

Keterangan

1.300.000,00
4.120.000,00
80.000,00
4.040.000,00

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
10.500.000,0
0
10.500.000,0
0

Kas
15

16

Hutang Usaha (CV. Abadi)

10.500.000,0
0

7.200.000,00

10.500.000,0
0

Kas
Hutang Usaha (CV. Abadi)

7.200.000,00

Pot Pembelian

72.000,00

Persed Brg Dag

72.000,00

Kas

7.128.000,00

Kas

7.128.000,00

Kas

2.744.000,00

Kas

2.744.000,00

Pot Penjualan
Piutang Usaha (PT.
Matahri)

56.000,00

Pot Penjualan

56.000,00

pengantar akuntansi I

2.800.000,00

Indri Kartika

Piutang Usaha (PT. Matahri)

2.800.000,00

114

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang

19

Piutang Usaha Master


Card

2.450.000,00

Penjualan

Piutang Usaha Master Card


2.450.000,00

2.450.000,00

Penjualan

Harga Pokok Penj

2.450.000,00

980.000,00

Persed Brg Dag

22

Piutang Usaha

3.480.000,00

Penjualan

Piutang Usaha (CV. Jawa)


3.480.000,00

980.000,00

3.480.000,00

Penjualan

Harga Pokok Penj

3.480.000,00

1.400.000,00

Persed Brg Dag


24

Kas

4.350.000,00

Penjualan

Kas
4.350.000,00

1.400.000,00
4.350.000,00

Penjualan

Harga Pokok Penj

4.350.000,00

980.000,00

Persed Brg Dag


25

Retur & Pot. Penjualan


Piutang Usaha (CV.
Jawa)

1.480.000,00

Retur & Pot. Penjualan


1.480.000,00

Piutang Usaha (CV. Jawa)


Harga Pokok Penj

115

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

980.000,00
1.480.000,00
1.480.000,00

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
600.000,00
Persed Brg Dag
31

600.000,00

Kas

2.310.000,00

Kas

2.310.000,00

Beban Kartu Kredit


Piutang Usaha Master
Card

140.000,00

Beban Kartu Kredit

140.000,00

pengantar akuntansi I

2.450.000,00

Indri Kartika

Piutang Usaha Master Card

2.450.000,00

116

e.

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Penyusunan Laporan keuangan Usaha Dagang
Pada setiap akhir periode usaha dagang juga menyusun laporan

keuangan. Jika perusahaan tidak menggunakan sistem akuntansi yang


dikomputerisasi, dapat digunakan Neraca Lajur untuk memudahkan
penyusunan laporan keuangan. Dalam contoh berikut ini disajikan
Neraca Lajur secara berturut-turut jika perusahaan menggunakan
sistem periodic atau sistem perpetual pada PT. Usaha Jaya untuk
periode tahun 200A.
Data-data yang digunakan untuk penyesuaian adalah sebagai berikut :
a) Beban Penyusutan Gedung 5% per tahun
b) Beban Penyusutan Kendaraan 10% per tahun
c) Beban Penyusutan Peralatan 33,33% per tahun
d) Bunga Deposito 20% per tahun dibayar setiap tanggal 1 April
dan 1 Oktober
e) Asuransi Dibayar Dimuka untuk mencatat premi asuransi 1 tahun
terhitung mulai 1 Mei 200A
f) Hasil perhitungan fisik persediaan barang dagang pada akhir
periode sebesar Rp. 125.200,00
g) Pemakaian Perlengkapan 1 tahun sebesar Rp. 2.000,00

117

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Atas dasar data-data penyesuaian tersebut jurnal penyesuaian yang
dibuat untuk Sistem Periodik adalah :
Tangga

Nomo

Keterangan

Re

Debit

Kredit

(Rp)

(Rp)

52

2.500,00

Bukti
200A
Des

Beban Penyusutan Gedung

31

1
13

Akm. Penyusutan Gedung

2.500,00

2
(Untuk

mencatat

Penyusutan

Gedung 1 tahun sebesar 5% x

31

Rp.50.000,- = Rp.2.500,-)
(a)
Beban Penyusutan Kendaraan

52

1.000,00

2
13

Akm. Penyusutan Kendaraan

1.000,00

4
(Untuk

mencatat

Penyusutan

Kendaraan 1 tahun sebesar 10%

31

x Rp.10.000,- = Rp.1.000,-)
(b)
Beban Penyusutan Peralatan

52
3
13

Akm. Penyusutan Peralatan

2.000,00
2.000,00

6
(Untuk

mencatat

Peralatan
33,33%

1
x

Penyusutan

tahun
Rp.

sebesar

6.000,-

Rp.2.000,-)
(c)

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

118

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
31

Piutang Bunga

11

500,00

3
61

Pendapatan Bunga

500,00

0
(Untuk

mencatat

Pendapatan

Bunga Deposito bulan Oktober


200ADes 200A sebesar 3/12x

31

20/100 x Rp.10.000 = Rp.500)


(d)
Beban Asuransi

52

Asuransi Dibayar Dimuka

4
11

2.400,00
2.400,00

6
(Untuk mencatat Beban Asuransi
bulan Mei 200A Des 200A
sebesar 8/12 x

Rp. 3.600 =

Rp.2.400,-)
31

(e)
Harga Pokok Penjualan
Persed Barang Dagang

51

20.200,0

4
51

0
20.200,00

4
(Untuk

31

mencatat

penyesuaian

barang dagang awal periode)


(f1)
Persediaan Barang Dagang

11

15.200,0
0

Harga Pokok Penjualan

4
51

15.200,00

4
(Untuk

31

mencatat

penyesuaian

barang dagang akhir periode)


(f2)
Harga Pokok Penjualan
Pembelian

119

Indri Kartika

51

38.000,0

4
51

0
38.000,00

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
0
(Untuk

mencatat

penyesuaian

pembelian ke HPP)
(f3)

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

120

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
31

Pembelian

Retur

dan

Pengurangan Harga
Harga Pokok Penjualan

51

3.500,00

1
51

3.500,00

4
(Untuk

mencatat

penyesuaian

retur dan pengurangan harga ke


HPP)
31

(f4)
Potongan Pembelian

51

2.500,00

2
51

Harga Pokok Penjualan

2.500,00

4
(Untuk

31

mencatat

penyesuaian

Potongan Pembelian ke HPP)


(f5)
Harga Pokok Penjualan

51

1.200,00

3
Beban Angkut Pembelian
(Untuk mencatat penyesuaian

31

Beban Angkut Pembelian ke HPP)


(f6)
Beban Perlengkapan Kantor

1.200,00

52

2.000,00

5
11

Perlengkapan Kantor

5
(Untuk

mencatat

pemakaian

perlengkapan 1 tahun sebesar


Rp.2.000,00)
Apabila diperhatikan pembuatan jurnal penyesuaian untuk usaha
dagang kecuali untuk penyesuaian yang berkaitan dengan harga pokok
penjualan penyesuaian (f1, f2, f3, f4, f5, f6) ayat jurnal penyesuaian
yang dibuat sama dengan usaha jasa. Hal ini berlaku untuk Sistem
Periodik. Untuk Sistem Perpetual tidak ada penyesuaian yang berkaitan
dengan harga pokok penjualan karena harga pokok penjualan dapat
121

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

2.00,00

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
diketahui dengan adanya pencatatan harga pokok penjualan pada
setiap terjadi transaksi penjualan

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

122

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Usaha Dagang (Sistem Periodik)
PT. Usaha Jaya
Neraca Lajur
31 Desember 200A
No
Akun

Nerca Saldo

Nama Akun

110

Kas

111

Piutang Wesel

112

Piutang Dagang

114

Persediaan Barang Dagang (15.200)

115

Perlengkapan Kantor

116

Asuransi Dibayar Dimuka (Mei)

120

Investasi Deposito Jangka Panjang

130

Tanah

131

Gedung

132

Akumulasi Penyusutan Gedung

133

Kendaraan

134

Akumulasi Penyusutan Kendaraan

135

Peralatan

136

Akumulasi Penyusutan Peralatan

210

Hutang Usaha

211

Hutang Gaji

123

Debit
15.5
00
18.3
00
25.4
00
20.2
00
2.5
00
3.6
00
10.0
00
40.0
00
50.0
00

Neraca Saldo
Disesuaikan

Penyesuaian

Kredit

Debit

f2)
15,200

2.50
0

Kredit

f2)
20,200
g)
2,000
c)
2,400

Debit
15.5
00
18.3
00
25.4
00
15.2
00
5
00
1.2
00
10.0
00
40.0
00
50.0
00

a)
2,500

10.0
00

Kredit

b)
1,000

6.0
00
c)
2,000

pengantar akuntansi i

Kredit

Debit
15.50
0
18.30
0
25.40
0
15.20
0
50
0
1.20
0
10.00
0
40.00
0
50.00
0

Kredit

5.
000
10.00
0

2
.000
6.0
00

2.00
0
25.00
0
7.50
0

Debit

Neraca

5
.000
10.0
00

1.00
0

Indri Kartika

Laporan Laba Rugi

2.
000
6.00
0

4
.000
25
.000
7
.500

4.
000
25.
000
7.
500

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang

212

Hutang Wesel

310

Saham Biasa

311

Laba Ditahan

312

Deviden

410
411

Penjualan
Penjualan Retur dan Pengurangan
Harga

412

Potongan Penjualan

510
511

Pembelian
Pembelian Retur dan Pengurangan
Harga

512

Potongan Pembelian

513

Beban Angkut Pembelian

514

Harga Pokok Penjualan

515

Beban Gaji Penjualan

516

Beban Iklan

517

Beban Angkut Penjualan

518

Beban Angkut Rupa-rupa

520

Beban Gaji Kantor

521

Beban Penyusutan Gedung

522

Beban Penyusutan Kendaraan

523

Beban Penyusutan Peralatan

pengantar akuntansi I

16.00
0
100.00
0
30.50
0

16
.000
100
.000
30
.500

6.5
00

16.
000
100.
000
30.
500

6.5
00
74.60
0

6.50
0
74
.600

2.5
00
2.0
00
38.0
00

74.
600

2.5
00
2.0
00

2.50
0
2.00
0

38.2
00

38.20
0

3.5
00
2.4
00
2.5
00
1.0
00
4.0
00
2.5
00
1.0
00
2.0
00

3.50
0
2.40
0
2.50
0
1.00
0
4.00
0
2.50
0
1.00
0
2.00
0

f3)
38,000
3.50
0
2.50
0

f4)
3,500
f5)
2,500

1.2
00
f1)
20,200
f3)
38,000
f6)
1,200
3.5
00
2.4
00
2.5
00
1.0
00
4.0
00
a)
2,500
b)
1,000
c)
2,000

Indri Kartika

f6)
1,200
f2)
15,200
f4)
3,500
f5)
2,500

124

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
524

Beban Asuransi

610

Pendapatan Bunga

710

Beban Bunga

c)
2,400

Piutang Bunga (Okt - Des)

525

Beban Perlengkapan Kantor

2.40
0

d)
500
265.
100

113

2.4
00
500

500

265.1
00
d)
500
g)
2,000
91.0
00

5
00
2.0
00
265.
100

91.0
00

50
0
2.00
0
66.0
00
9.1
00

26
5.100

Laba

75.
100

199.1
00

Neraca Lajur Usaha Dagang (Sistem Perpetual)


PT. Usaha Jaya
Neraca Lajur
31 Desember 200A

No
Akun

Nama Akun

Nerca Saldo
Debit

Kredit

Neraca Saldo
Disesuaikan

Penyesuaian
Debit

Kredit

Debit

Kredit

Laporan Laba Rugi


Debit

Kredit

Neraca
Debit

110

Kas

15.500

15.500

15.500

111

Piutang Wesel

18.300

18.300

18.300

112

Piutang Dagang

25.400

25.400

25.400

114

Persediaan Barang Dagang

15.200

15.200

15.200

500

500

1.200

1.200

10.000

10.000

115

Perlengkapan Kantor

2.500

116

Asuransi Dibayar Dimuka

3.600

120

Investasi Deposito Jangka Panjang

10.000

125

Indri Kartika

g)
2,000
c)
2,400

pengantar akuntansi i

Kredit

190.
000
9.
100

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang

130

Tanah

40.000

131

Gedung

50.000

132

Akumulasi Penyusutan Gedung

133

Kendaraan

134

Akumulasi Penyusutan Kendaraan

135

Peralatan

2.500

a)
2,500

1.000

b)
1,000
c)
2,000

10.000

40.000

40.000

50.000

50.000
5.000

5.000

10.000

6.000

10.000
2.000

2.000

6.000

136

Akumulasi Penyusutan Peralatan

2.000

210

Hutang Usaha

211

6.000
4.000

4.000

25.000

25.000

25.000

Hutang Gaji

7.500

7.500

7.500

212

Hutang Wesel

16.000

16.000

16.000

310

Saham Biasa

100.000

100.000

100.000

311

Laba Ditahan

30.500

30.500

30.500

312

Deviden

410
411

Penjualan
Penjualan Retur dan Pengurangan
Harga

2.500

412

Potongan Penjualan

2.000

2.000

2.000

510

Harga Pokok Penjualan

38.200

38.200

38.200

511

Beban Gaji Penjualan

3.500

3.500

3.500

512

Beban Iklan

2.400

2.400

2.400

513

Beban Angkut Penjualan

2.500

2.500

2.500

514

Beban Angkut Rupa-rupa

1.000

1.000

1.000

515

Beban Gaji Kantor

4.000

4.000

4.000

pengantar akuntansi I

6.500

6.500

6.500

74.600

Indri Kartika

74.600
2500

74.600
2.500

126

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
516

Beban Penyusutan Gedung

517

Beban Penyusutan Kendaraan

518

Beban Penyusutan Peralatan

519

Beban Asuransi

610

Pendapatan Bunga

710

Beban Bunga

a)
2,500
b)
1,000
c)
2,000
c)
2,400

Piutang Bunga

525

Beban Perlengkapan Kantor

2.500

1.000

1.000

2.000

2.000

2.400

2.400

d)
500

259.100
113

2.500

500

259.100
d)
500
g)
2,000
10.400

500

500

2.000
10.400

265.100

Laba

127

500

2.000
265.100

66.000
9.100

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

75.100

199.100

190.000
9.100

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Atas dasar Neraca Lajur tersebut dibuat laporan keuangan untuk
Sistem Periodik sebagai berikut :
PT. Usaha Jaya
Ikhtisar Laba Rugi
Untuk Periode Yang Terakhir
Tanggal 31 Desember 200A
Penjualan :
Rp
74.600,00
Rp
(2.500,00)
Rp
(2.000,00)

Penjualan Bruto
Penjualan Retur & Pengurangan
Harga
Potongan Penjualan

Rp
70.100,00

Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Dagang 1 Jan
200A
Pembelian
Beban Angkut Pembelian
Pembelian Retur & Pengurangan
Harga:
Potongan Pembelian

Rp
38.000,00
Rp
1.200,00
Rp
39.200,00
Rp
(3.500,00)
Rp
(2.500,00)

Rp
20.200,00

Rp
33.200,00
Rp
53.400,00
Rp
(15.200,00)

Pembelian Bersih
Barang Tersedia Dijual
Persediaan Barang Dagang 31 des
200A

Rp
(38.200,00)
Rp
31.900,00

Harga Pokok Penjualan


Laba Kotor
Beban Asdminsitrasi & Penjualan :
Rp
3.500,00
Rp
2.400,00
Rp
2.500,00
Rp
1.000,00
Rp
4.000,00
Rp
2.500,00

Beban Gaji Penjualan


Beban Iklan
Beban Angkut Penjualan
Beban Penjualan Rupa-rupa
Beban Gaji Kantor
Beban Penyusutan Gedung

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

128

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Rp
1.000,00
Rp
2.000,00
Rp
2.400,00
Rp
2.000,00

Beban Penyusutan Kendaraan


Beban Penyusutan Peralatan
Beban Asuransi
Beban Perlengkapan Kantor
Jumlah Beban Adm &
Penjualan

Rp
(23.300,00)
Rp
8.600,00

Laba Usaha
Pendapatan dan (Beban) Lain-lain :

Rp
500,00
Rp
9.100,00

Pendapatan Bunga
Laba Bersih

PT. Usaha Jaya


Ikhtisar Perubahan Laba Ditahan
Untuk Periode Yang berakhir
31 Desember 200A
Rp
Laba Ditahan 1 Januari 200A
Ditambah :

30.500,00
Rp

Laba Tahun 200A

9.100,00
Rp
39.600,00

Dikurangi :
Rp
Deviden Tahun 200A

(6.500,00)
Rp

Laba Ditahan 31 Desember 200A

33.100,00

PT. Usaha Jaya


Neraca
31 Desember 200A
AKTIVA
Aktiva Lancar

Rp
15.500,00

Kas

129

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Rp
18.300,00
Rp
500,00
Rp
25.400,00
Rp
15.200,00
Rp
500,00
Rp
1.200,00

Piutang Wesel
Piutang Dagang
Piutang Bunga
Persediaan Barang Dagang
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar Dimuka

Rp
76.600,00

Total Aktiva Lancar


Investasi jangka Panjang
Investasi Deposito Jangka
Panjang

Rp
10.000,00

Aktiva Tetap
Tanah
Gedung
Akumulasi Penyusutan
Gedung

Rp
50.000,00
Rp
(5.000,00)

Rp
40.000,00

Rp
45.000,00

Kendaraan
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan

Rp
10.000,00
Rp
(2.000,00)
Rp
8.000,00

Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan

Rp
6.000,00
Rp
(4.000,00)
Rp
2.000,00
Rp
95.000,00
Rp
181.600,00

Total Aktiva Tetap


TOTAL AKTIVA
KEWAJIBAN DAN MODAL
Kewajiban :
Rp
25.000,00

Hutang Usaha

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

130

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Rp
7.500,00
Rp
16.000,00

Hutang Gaji
Hutang Wesel

Rp
48.500,00

Total Kewajiban
Modal :

Rp
100.000,00
Rp
33.100,00

Modal Saham Biasa


Laba Ditahan

Rp
133.100,00
Rp
181.600,00

Total Modal
TOTAL KEWAJIBAN & MODAL

Pada sistem Perpetual format laporan keuangan yang agak berbeda


adalah pada Ikhtisar Laba Rugi, sedangkan Neraca dan Ikhtisar
Perubahan Laba Ditahan sama dengan sistem Periodik. Akun Harga
Pokok Penjualan langsung menunjukkan jumlah tertentu seperti tertera
pada Neraca Lajur. Berikut ini Ikhtisar Laba Rugi jika digunakan sistem
Perpetual.

131

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
PT. Usaha Jaya
Ikhtisar Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 200A
Penjualan :
Penjualan Bruto
Penjualan Retur & Pengurangan
Harga
Potongan Penjualan

Rp
74.600,00
Rp
(2.500,00)
Rp
(2.000,00)
Rp
70.100,00
Rp
(38.200,00)
Rp
31.900,00

Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan :
Laba Kotor
Beban Asdminsitrasi & Penjualan :
Beban Gaji Penjualan
Beban Iklan
Beban Angkut Penjualan
Beban Penjualan Rupa-rupa
Beban Gaji Kantor
Beban Penyusutan Gedung
Beban Penyusutan Kendaraan
Beban Penyusutan Peralatan
Beban Asuransi
Beban Perlengkapan Kantor
Jumlah Beban Adm &
Penjualan

Rp
3.500,00
Rp
2.400,00
Rp
2.500,00
Rp
1.000,00
Rp
4.000,00
Rp
2.500,00
Rp
1.000,00
Rp
2.000,00
Rp
2.400,00
Rp
2.000,00
Rp
(23.300,00)
Rp
8.600,00

Laba Usaha

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

132

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Pendapatan dan (Beban) Lain-lain :
Rp
500,00
Rp
9.100,00

Pendapatan Bunga
Laba Bersih
f.

Jurnal Penutup
Jurnal Penutup yang dibuat untuk PT. Usaha Jaya baik system

Periodik maupun Perpetual akhir tahun 200A adalah sebagai berikut :


(1)

Menutup akun Pendapatan ke Laba Rugi


Rp
Penjualan

74.600,00
Rp

Pendapatan Bunga

500,00
Rp

Ikhtisar Laba Rugi


(2)

75.100,00

Menutup akun Harga Pokok Penjualan & Beban ke Laba Rugi


Rp
Ikhtisar Laba Rugi
Penjualan Retur & Pengurangan
Harga

133

66.000,00
Rp
2.500,00
Rp

Potongan Penjualan

2.000,00
Rp

Harga Pokok Penjualan

38.200,00
Rp

Beban Gaji Penjualan

3.500,00
Rp

Beban Iklan

2.400,00
Rp

Beban Angkut Penjualan

2.500,00
Rp

Beban Penjualan Rupa-rupa

1.000,00
Rp

Beban Gaji Kantor

4.000,00

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
Rp

(3)

Beban Penyusutan Gedung

2.500,00
Rp

Beban Penyusutan Kendaraan

1.000,00
Rp

Beban Penyusutan Peralatan

2.000,00
Rp

Beban Asuransi

2.400,00
Rp

Beban Perlengkapan Kantor

2.000,00

Menutup Laba Rugi kea kun Laba Ditahan


Laba Rugi

Rp
9.100,00
Rp
9.100,00

Laba Ditahan
(4)

Menutup akun Deviden ke akun Laba Ditahan


Laba Ditahan

Rp
6.500,00
Rp
6.500,00

Deviden

pengantar akuntansi I

Indri Kartika

134

Siklus Akuntansi
Perusahaan Dagang
SOAL :
9-1
Berikut ini adalah sebagian transaksi pada sebuah perusahaan dagang
UD MULIA selama bulan Oktober tahun 2005.
1 Oktober membeli barang dagang tunai Rp. 10.000.000,00
rabat 20%, PPn 10% dari PT Rajawali.
3 Oktober menjual barang dagang kredit Rp. 8.000.000,00, PPn
10% kepada PT Tempo , syarat 3/10, n/30. Harga
pokok penjualan Rp. 4.000.000,00.
5 Oktober mengembalikan sebagian barang yang dibeli dari PT
Rajawali tanggal 1 Oktober karena catat senilai Rp.
1.000.000,00.
8 Oktober menerima pengembalian dari PT Tempo atas sebagian
barang yang cacat, senilai Rp. 1.500,000,00. harga
pokok penjualan Rp.750.000,00.
10 Oktober menerima pembayaran dari PT Tempo atas penjualan
barang tanggal 3 Oktober.
12 Oktober membeli barang dagang kredit sebesar Rp.
12.000.000,00, PPn 10%, syarat 5/10, n/30 dari PT
Merbabu , FOB shipping point. Beban angkut dibayar
dulu oleh PT Merbabu sebesar Rp.100.000,00.
15 Oktober menjual barang dagang kredit sebesar Rp.
14.000.000,00, PPn 10%, syarat 5/15, n/eom dari PT
Aspac, FOB destination, beban angkut Rp. 140.000,00.
HPP Rp. 11.500.000,00
Diminta:
Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum dengan system fisik
dan perpetual.

135

Indri Kartika

pengantar akuntansi i

Anda mungkin juga menyukai