JUDUL
ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN DENGAN
PROFESI PENGAJAR/GURU TERHADAP KEPENTINGAN
UMUM/PUBLIK
Oleh:
Fakultas Ekonomi/Akuntansi/EPA
BAB I
PENDAHULUAN
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dapat dibagi
menjadi beberapa pengertian Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat
untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyarakat yang memerlukan. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik
Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya
kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota
dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar
perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk
berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer, teknik, desainer dll. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut
profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas
yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir adapun profesi memiliki
beberapa karteristik antara lain:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
tinggi.
Atau
seorang
profesional
adalah
seseorang
yang
hidup
dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
sebagai sekedar hobi,untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
BAB II
ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
DENGAN PROFESI PENGAJAR/GURU TERHADAP KEPENTINGAN
PUBLIK
1.1
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
sebagai Akuntan. Dalam perkembangan Profesi Akuntan dibagi menjadi empat fase:
a.
Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan
kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI
untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja
dan audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa
konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan
akuntansi dan keuangan.
b.
pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajak dan
lain-lain.
c.
d.
anggaran,
menangani
masalah
perpajakan
dan
melakukan
pemeriksaan intern.
Di Indonesia, etika akuntan menjadi isu yang sangat menarik. Tanpa etika, profesi
akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk
proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Disamping itu, profesi
akuntansi mendapat sorotan yang cukup tajam dari masyarakat. Hal ini seiring
dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan, baik
akuntan publik, akuntan intern perusahaan maupun akuntan pemerintah. Oleh sebab
itu, diperlukan adanya suatu etika profesi baik untuk profesi akuntansi dan etika
untuk profesi-profesi lainnya supaya tidak ada lagi pelanggaran etika
1.2
Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik
5.
Penciptaan dan menataan suatu kondisi edukatif yang nyaman, aman, tenang
dan tentram. Hal ini menyangkut relasi antara guru dan murid terutama dalam
proses pembelajaran di kelas. Adanya suasana yang menyenangkan, akrab, penuh
pengertian dan mau memahami sehingga murid merasakan bahwa dirinya telah
dididik dengan penuh cinta dan tanggung jawab.
b.
perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen
total. Guru harus memiliki spirit sukses, roh keberhasilan dan motivasi murni untuk
meraih dan menikmati keberhasilan. Aktualisasi diri akan terlaksana melalui
pekerjaan, karena bekerja (sebagai guru) adalah pengerahan energi biologis,
psikologis, spiritual yang selain membentuk karakter dan kompetensi kita membuat
sehat lahir batin sehingga dapat berkembang secara maksimal.
Tabel kode etik profesi akuntansi dan kode etik profesi guru dihadapkan pada
Kepentingan Publik
Kode Etik Akuntansi
kerangka
Penerimaan
publik
tanggung
jawab
kepada
Guru
bersama-sama
memelihara
dan
meningkatkan mutu pendidikan calon guru
sebagai
sarana
perjuangan
dan
pengabdiannya.
Sikap
dan
tingkah
laku
dalam
menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
negara.
BAB III
Penutup
1.1
Kesimpulan
Jadi persamaan dari kode etik adalah sama-sama suatu sistem norma, nilai
dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan
baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari setiap
kode etik suatu profesi setiap etika profesi mempunyai kode etik masing-masing dan
tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur etika profesi tersebut. Pelanggaran
kode etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti
melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik
dari setiap profesi tersebut.
1.2
Saran