Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Aditya Atma
(H0713)
(H0713015)
Lutfi Azizah
(H0713107)
Maharani Nurjanah
(H0713110)
(H0713153)
(H0713)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha atau bisnis merupakan kegiatan investasi terhadap sumberdaya
yang ada, guna memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi individu
(perorangan/perusahaan) atau bagi Negara atau masyarakat keseluruhan.
Karakteristik dasar investasi yaitu melibatkan modal (capital) yang dikeluarkan
sekarang, dengan harapan menghasilkan manfaat di kemudian hari atau masa
mendatang. Studi kelayakan investasi bisnis merupakan penelaahan atau analisis
tentang apakah kegiatan investasi dari suatu bisnis, berhasil atau dapat dikatakan
layak apabila dilaksanakan atau tidak, sedangkan studi kelayakan invetasi
agribisnis lebih ke penelaahan tentang investasi bisnis yang bergerak disektor
pertanian. Agribisnis mencakup semua kegiatan yang dimulai dengan subsistem
pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem produksi primer, subsistem
pengolahan dan subsistem pemasaran. Sistem agribisnis akan berfungsi baik
apabila tidak ada gangguan pada salah satu subsitem. Pengembangan agribisnis
harus mengembangkan semua subsistem di dalamnya karena tidak ada satu
subsistem yang lebih penting dari subsistem lainnya. Setiap subsistem akan saling
terkait dan mempengaruhi pengembangan agribisnis yang dijalankan.
Pembangunan pertanian saat ini telah memasuki era baru, dimana
pembangunan yang selama ini terkesan berdiri sendiri, selanjutnya lebih
mencerminkan keterkaitan yang erat dengan sektor lainnya. Berkaitan dengan hal
tersebut salah satu strategi dasar yang ditempuh dalam pembangunan pertanian
adalah penerapan pendekatan sistem agribisnis dengan memanfaatkan secara
optimal sumber daya pertanian dalam suatu kawasan ekosistem. Dengan strategi
tersebut, keterkaitan dan keterpaduan dalam pelaksanaan pembangunan pertanian
diharapkan dapat menghasilkan produk-produk pertanian dan agroindustri yang
berdaya saing tinggi baik di pasar domestik maupun internasional (Jafar 1996).
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Kelayakan Investasi Agribisnis
Proyek menurut Kadariah et al.(1999) adalah suatu keseluruhan aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit)
atau suatu aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan
hasil (returns) diwaktu yang akan datang dapat direncanakan, dibiayai, dan
dilaksanakan sebagai suatu unit. Sedangkan menurut Gittinger (1986) proyek
didefinisikan sebagai suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber
finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan
atau manfaat setelah beberapa periode waktu. Pengertian lainnya yang
diungkapkan oleh Husnan & Suwarsono (2004), proyek ialah suatu usaha yang
direncanakan
sebelumnya
dan
memerlukan
sejumlah
pembiayaan
serta
penggunaan masukan lain yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dan
dilaksanakan dalam waktu yang tertentu pula, atau suatu pendirian usaha baru
kedalam suatu bauran produk yang sudah ada dengan menginvestasikan
sumberdaya yang dapat dinilai secara independen.
Analisis kelayakan usaha atau juga dapat disebut studi kelayakan proyek
perlu dilakukan untuk melihat apakah suatu proyek dapat memberikan manfaat
atas invetasi yang telah ditanamkan. Definisi studi kelayakan proyek menurut
Husnan dan Suwarsono (2000) studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian
tentang dapat atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Proyek
yang dimaksudkan disini biasanya merupakan proyek investasi. Analisis
kelayakan proyek memiliki tujuan antara lain untuk memperbaiki pemilihan
investasi. Pemilihan antara berbagai proyek perlu dilakukan mengingat
sumber-sumber daya yang tersedia terbatas. Kesalahan pemilihan proyek dapat
mengakibatkan
pengorbanan
terhadap
sumber-sumberdaya
yang
langka
aspek
komersil,
aspek
finansial,
dan
aspek
ekonomi.
Dilain
pihak,
2. Aspek Teknis
Aspek teknis berhubungan dengan input usaha (penyediaan) dan
output (produksi) berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa (Gittinger 1986).
Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui apakah usaha
tersebut dapat dilaksanakan secara teknis. Aspek ini melputi penggunaan dan
pengadaan input untuk usahatani dan kesesuain daerah dengan komoditi yang
diusahakan seperti kedaan cuaca, temperatur suhu, iklim, keadaan tanah,
curah hujan dan lain-lain. Aspek ini akan menilai kecocokan daerah dengan
komoditi yang diusahakan. Hal inilah yang menyebabkan aspek ini penting
untuk dikaji. Bila analisis secara teknis tersebut berjalan dengan lancar dan
perkiraan-perkiraan secara teknis cocok dengan kondisi sebenarnya. Proyek
dikatakan layak apabila ada perkembangan produksi. Dalam pemilihan
teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan teknologi
yang
telah
usang,
atau
teknologi
yang
masih
tahap
coba-coba
atau dampak dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam
analisis finansial, yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau
keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek
untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa
yang menyediakan sumber tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek
tersebut (Kadariah 1999 ). Sebenarnya analisis ekonomi ini juga merupakan
analisis finansial, hanya saja dalam melakukan perhitungan analisis ekonomi
dan analisis finansial terjadi perbedaan. Dalam analisis ekonomi, variable
harga yang dipakai adalah harga bayangan (shadow price), sedangkan dalam
analisis finansial, variable harga yang digunakan adalah data harga riil yang
terjadi di masyarakat (Soekartawi, 1995 ).
Kadariah et, al. (1978) menyatakan bahwa analisis finansial dimulai
dengan analisis biaya dan manfaat suatu proyek. Analisis finansial bertujuan
untuk membandingkan pengeluaran uang dengan revenue earning dari suatu
proyek, apakah proyek akan menjamin atas dana yang diperlukan, apakah
proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut, dan apakah proyek
akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri
sendiri. Gittinger (1986) menyebutkan beberapa biaya yang menyangkut
proyek pertanian antara lain meliputi barang-barang fisik, tenaga kerja, tanah,
cadangan-cadangan yang tidak terduga, pajak, jasa pinjaman dan biaya yang
tidak diperhitungkan.
Penambahan nilai suatu proyek bisa diketahui melalui peningkatan
produksi,
perbaikan
kualitas,
perubahan
dalam
waktu
penjualan.
resiko
kerugian
keuangan
dimasa
datang
yan
penuh
ketdakpastian.
2. Memudahkan perencanaaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang
telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian dengan tujuan mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan yang melenceng sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
. KESIMPULAN
Studi kelayakan investasi bisnis merupakan penelaahan atau analisis
tentang apakah kegiatan investasi dari suatu bisnis, berhasil atau dapat
dikatakan layak apabila dilaksanakan atau tidak. Sektor pertanian tidak dapat
lepas dari pemasaran hasil produk pertanian yang kemudian sering disebut
dengan agribisnis pertanian. Sehingga perlu studi kelayakan invetasi
agribisnis untuk menelaah investasi bisnis yang bergerak disektor pertanian.
Agribisnis mencakup semua kegiatan yang dimulai dengan subsistem
pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem produksi primer,
subsistem pengolahan dan subsistem pemasaran.
Analisis kelayakan usaha atau juga dapat disebut studi kelayakan
proyek perlu dilakukan untuk melihat apakah suatu proyek dapat memberikan
manfaat atas invetasi yang telah ditanamkan. Selain untuk memperbaiki
pemilihan investasi, analisis kelayakan proyek juga bertujuan menghindari
ketelanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang
ternyata tidak menguntungkan.
Aspek-aspek studi kelayakan usaha yang biasanya dianalisis antara
lain menyangkut aspek pasar, teknis, keuangan, hukum dan ekonomi.
Aspek-aspek tersebut perlu ditentukan dan dipelajari/ditelaah untuk
menjalankan suatu proyek. Aspek-aspek tersebut menentukan studi kelayakan
usaha yang akan dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
Gittinger, J. P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta.
Gray, C. Simanjuntak, P dan K. Lien Sabur. 1992. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi
ke-2. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jafar, M., 1996. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Membangun Agribisnis Di
Indonesia Bagian Timur. Risalah Seminar Peranan Agribisnis Dalam
Mendinamisir Perekonomian Di Kawasan Timur Indonesia di Mataram.
Kadariah, 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. LPFE UI, Jakarta
Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis.Edisi Kedua. Cetakan Keempat.
Jakarta: Prenada Media Group.
Soekartawi, dkk. 1988. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani
Kecil. UI-Press. Jakarta.
Suad Husnan dan Suwarsono Muhamad, 2000. Studi Kelayakan Proyek, UPPAMP
YKPN, Edisi Keempat,Yogyakarta.