Sulfasalazin
Sulfasalazin termasuk golongan sulfonamida,
merupakan suatu prodrug yang
dimetabolisme menjadi asam 5-aminosalisilat
dan sulfapiridin.
Efek sampingnya meliputi ruam, mual,
muntah, depresi, sakit kepala, kelelahan, dan
yang jarang terjadi agranulositosis aplastis dan
leukopenia.
Interaksi Sulfasalazin
Indometasin
Indometasin merupakan AINS pilihan untuk
terapi gout akut, karena selain menghambat
siklooksigenase juga menghambat fagositosis
kristal urat. Indometasin sudah dibahas di
bagian sebelumnya.
Kolkhisin
Kolkhisin terbukti efektif mengatasi nyeri dan
inflamasi pada serangan gout akut.
Mekanisme kerjanya melalui pengikatan protein
tubulin dari sel dalam sistem imunitas (mis. PMN)
sehingga mengganggu migrasi, fagositosis dan
pelepasan mediator kimia seperti leukotrien.
Efek samping meliputi diare, mual, rambut rontok
dan depresi sumsum tulang.
Kolkhisin berinteraksi dengan antikoagulan,
antineoplastik, siklosporin, AINS dan vitamin B12.
Alopurinol
Alopurinol adalah suatu analog purin, yang menghambat
sintesis asam urat dengan jalan menghambat secara
kompetitif enzim xantin oksidase.
Akibatnya kadar asam urat dalam plasma turun dan
meningkatkan kadar xantin dan hipoxantin yang lebih mudah
larut dalam darah dan mudah terekskresi.
Efek samping utama adalah intoleransi saluran cerna, diare,
mual dan muntah.
Interaksi : alopurinol mempotensiasi efek 6-merkaptopurin,
azatioprin, dikumarol dan warfarin. Selain itu juga berinteraksi
dengan ACE inhibitor, amoksisilin, ampisilin, klorpropamid,
siklofosfamid, diuretik tiazid dan vitamin C (bila diminum
dalam dosis tinggi).
Senyawa urikosurik
Senyawa urikosurik adalah senyawa yang pada kadar tinggi
mampu meningkatkan laju ekskresi asam urat dengan
menghambat reabsorpsinya pada tempat transpor aktifnya di
tubulus proximalis.
Hasilnya adalah penurunan kadar plasma. Contohnya adalah
probenesid dan sulfinpirazon.
Probenesid adalah derivat sulfonamid.
Probenesid dapat meningkatkan efek berbagai obat, antara
lain : asiklovir, alopurinol, antineoplastik, zidovudin, tiopental,
sulfonilurea, rifampisin, sulfonamid, riboflavin, Naaminosalisilat, sefalosporin, siprofloksasin, klofibrat, dapson,
gansiklovir, imipenem, metotreksat, nitrofurantoin,
norfloksasin, penisilin, pirazinamid, furosemid, lorazepam,
AINS, dengan cara memperlama ekskresinya dari ginjal.