Potensi Genetik Kambing
Potensi Genetik Kambing
ABSTRAK
Potensi keragaman sumberdaya genetik kambing lokal di Indonesia belum begitu banyak dieksplorasi.
Sampai saat ini secara umum orang hanya mengetahui kambing lokal Indonesia hanyalah kambing Kacang
dan Peranakan Ettawah (PE). Sementara setelah masuknya kambing dari luar ke Indonesia dalam jangka
waktu yang sudah lama sehingga dapat berinteraksi dengan kondisi agro-ekosistem spesifik lokasi dan
tatalaksana pemeliharaan yang begitu beragam di daerah-daerah membuat keragaman sumberdaya genetik
kambing menjadi sangat kaya dan beragam. Dari keseluruhan potensi keragaman sumberdaya genetik yang
ada, sampai saat ini baru 7 bangsa kambing lokal yang sudah di karakterisasi antara lain: kambing Marica,
Muara, Samosir, Kosta, Gembrong, Peranakan Ettawah (PE) dan kambing Kacang. Beberapa plasma nutfah
kambing dilaporkan hampir punah (Gembrong, Marica dan Muara) sementara belum banyak dieksplorasi
potensi genetiknya, sehingga perlu dipikirkan upaya pelestarian secara in-situ maupun ex-situ serta penelitian
tentang pemanfaatan potensi genetiknya untuk pengembangan bibit kambing unggul. Selain itu juga perlu
dilakukan penelitian dan eksplorasi untuk mengkarakterisasi potensi sumberdaya genetik kambing lokal
Indonesia lainnya.
Kata kunci: Potensi, sumberdaya genetik, kambing lokal, Indonesia
PENDAHULUAN
Sebagai Negara yang kaya akan
keanekaragaman hayati, Indonesia masih
miskin dalam hal koleksi plasma nutfah.
Sistem pengelolaan plasma nutfah dan
kebijakan yang mendukungnya sangat minim
(KPN, 2006).
Plasma nutfah merupakan sumberdaya
genetik tak ternilai yang berpotensi besar untuk
dimanfaatkan menjadi bibit unggul. Hal
tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam
Undang-undang nomor 12 Tahun 1992, plasma
nutfah merupakan substansi yang terdapat
dalam kelompok makhluk hidup dan
merupakan sumber sifat keturunan yang dapat
diman-faatkan dan dikembangkan atau dirakit
untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar
baru.
Untuk memanfaatkan sumberdaya alam tak
ternilai tersebut, langkah awal yang harus
dilakukan adalah identifikasi plasma nutfah
yang dimiliki. Setelah itu mengkoordinasikan
pengelolaan database plasma nutfah, dan
membangun komunitas jaringan kerja data
base.
Salah satu komoditas kekayaan plasma
nutfah adalah ternak kambing. Meskipun
206
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
4
12,5
48,3
46,2
49,1
9,8
48,4
18,3
2,2
7,8
4,8
tegak
9,3
3,3
6
16,3
53,5
53,3
54,2
10,7
52,7
21,2
4,3
8,4
5,1
tegak
10,2
3,6
4
27,8
64,6
67,6
62,8
15,7
68,4
27,6
7,5
9,6
5,9
tegak
11,4
3,9
6
28,5
67,6
66,9
62,7
17,3
70,2
29,4
9,3
11,7
6,5
tegak
11,8
4,2
11
26,2
66,4
65,7
60,6
15,9
64,4
27,6
7,4
10,3
6,1
tegak
11,6
3,9
Pejantan
4
24,8
58,6
57,6
59,7
15,6
61,7
23,2
12,1
11,6
5,9
tegak
11,3
3,6
207
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
Kambing Samosir
Berdasarkan sejarahnya kambing ini
dipelihara penduduk setempat secara turun
temurun di Pulau Samosir, di tengah Danau
Toba, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi
Sumatera Utara. Kambing Samosir pada
mulanya digunakan untuk bahan upacara
persembahan pada acara keagamaan salah satu
aliran kepercayaan (Parmalim) penduduk
setempat. Kambing yang dipersembahkan
harus yang berwarna putih, maka secara alami
penduduk setempat sudah selektif untuk
memelihara kambing mereka mengutamakan
yang berwarna putih. Dalam selang waktu
yang lama dan beradaptasi dengan kondisi
alam yang cenderung kering berbatu-batu serta
topografi berbukit, ternak kambing diduga
mengalami evolusi dan beradaptasi dengan
lingkungan Pulau Samosir sehingga membentuk kambing spesifik lokasi yang disebut
kambing Samosir atau kambing Batak oleh
penduduk setempat. Data dan performans
karakteristik morfologis tubuh kambing
Samosir di Kabupaten Toba Samosir, Propinsi
Sumatera Utara, dapat dilihat pada Tabel 2.
6
6
14,4
54,3
49,2
54,3
50,2
12,3
21,1
3,1
6,8
5,8
tegak
8,7
3,2
9
7
18,2
56,6
54,5
57,8
58,4
13,6
24,2
3,8
8,7
6,9
tegak
9,6
3,4
Pejantan
5
24,3
65,4
58,3
58,6
58,6
14,3
21,4
12,1
12,3
6,4
tegak
10,3
4,3
208
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
6
6
16,6
53,2
52,3
58,6
53,6
12,1
27,4
6,6
14,3
6,8
jatuh
8,7
3,8
9
5
20,8
61,2
59,7
64,7
65,6
13,3
33,7
9,1
17,7
7,9
jatuh
9,3
4,1
Induk
15
49,4
75,8
69,7
72,2
84,5
18,6
38,7
13,4
18,3
8,3
jatuh
10,5
4,6
Pejantan
3
68,3
96,3
87,6
89,2
98,7
38,5
50,7
27,2
19,4
8,8
jatuh
9,7
5,2
209
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
Tabel 4. Rataan dan simpangan baku ukuran permukaan tubuh kambing Kosta
Parameter
Berat badan
Panjang badan
Tinggi pundak
Tinggi pinggul
Lebar dada
Lingkar dada
Panjang tanduk
Panjang telinga
Panjang ekor
Lebar ekor
3
4,5
33,3
35,3
36
8
35,3
0,3
12,5
7,3
2,3
6
7,1
42
43,7
47
11
47,3
1,8
15
8,5
3,3
9
10,5
46
35,7
11
49,7
48,7
3
9,3
3,5
15
12
11,1
46,8
45
49
11,6
53,4
3,1
14,9
10,1
3,6
Umur (bulan)
18
Betina dewasa
15,6
24,4
49,1
61
49
56,9
12,8
60,5
58.3
13,9
52,5
68,2
4,3
9,4
11,1
13,8
3,9
10,3
16,2
3,7
Jantan dewasa
46,5
74
73,5
75
21
83
19,5
19
15,5
5
210
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
3
9
42
47
49
10
47
2
10,5
8
3,5
6
12,4
48,5
49
54,5
12,5
52
3,2
13
11
3,5
9
14,1
50
49,3
53,3
13,5
56,5
5,5
16
11,8
3,8
12
16
51
49,3
52,8
12,5
51
4,6
17,3
11,3
4,4
Umur (bulan)
18
Betina dewasa
16,9
27,6
54
62,6
52,7
64,2
57,7
66,6
14
14,1
58,8
70,9
7,3
10,1
18
17,1
12,2
12,1
4,5
4,1
Jantan dewasa
42
71,5
66
69
17
76,5
18,5
18,5
14,5
5
211
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
Parameter
Berat badan (kg)
Panjang badan (cm)
Tinggi pundak (cm)
Tinggi pinggul (cm)
Lebar dada (cm)
Lingkar dada (cm)
Panjang tanduk (cm)
Panjang telinga (cm)
Panjang ekor (cm)
Lebar ekor (cm)
Betina dewasa
40,2
81
76
80,1
12,4
80,1
6,5
12
19
2,5
Jantan dewasa
60
81
84
96,8
15,7
99,5
15
15
25
3,6
Kambing Kacang
Kambing Kacang merupakan kambing asli
Indonesia, juga didapati di Malaysia dan
Philipina. Kambing Kacang sangat cepat
berkembang biak, pada umur 15-18 bulan
sudah bisa menghasilkan keturunan.
212
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
Parameter
Berat badan (kg)
Panjang badan (cm)
Tinggi pundak (cm)
Tinggi pinggul (cm)
Lebar dada (cm)
Lingkar dada (cm)
Panjang tanduk (cm)
Panjang telinga (cm)
Panjang ekor (cm)
Lebar ekor (cm)
Betina dewasa
20
47
55,3
54,7
Jantan dewasa
25
55
55,7
58,4
62,1
7
4
12
2
67,6
7,8
4,5
12
2,5
tersebar di
Indonesia.
daerah-daerah
yang
ada
di
DAFTAR PUSTAKA
BATUBARA, A. dan M. DOLOKSARIBU. 2005. Koleksi
ex-situ dan Karakterisasi Plasma Nutfah
Kambing Potong. Laporan Hasil Penelitian
tahun anggaran 2005. Loka Penelitian
Kambing Potong, Sei Putih, Sumatera Utara.
DEVENDRA, C. dan M. BURNS. 1994. Produksi
Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan IDK
HARYA PUTRA. ITB. Bandung.
DOLOKSARIBU, M., A. BATUBARA dan S. ELIESER.
2006. Karakteristik Morfologi Kambing
Spesifik Lokal di Kabupaten Samosir,
Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor,
4-5 Agustus 2006. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan. Bogor. (in-press).
MAHMILIA, F., S.P. GINTING, A. BATUBARA, M.
DOLOKSARIBU dan A. TARIGAN. 2004.
Karakteristik Morfologi dan Performans
Kambing Gembrong dan Kosta. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. Bogor, 4-5 Agustus 2004. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Bogor.
SETIADI, B., D. PRIYANTO, M. MARTAWIDJAJA,
SORTA D. SITORUS dan S. MAWI. 1995.
Penelitian Karakterisasi Kambing Kosta di
Pedesaan. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian
APBN tahun anggaran 1994/1995. Ternak
Ruminansi Kecil. Balai Penelitian Ternak,
Ciawi-Bogor.
213
Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia: Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional
214