TINJAUAN PUSTAKA
tindakan
yang
diperlukan
dan
melakukan
rujukan
(Mufdlilah, 2010).
Secara operasional, untuk pelayanan antenatal dikenal dengan
adanya standar pelayanan dan pemantauan antenatal. Pelayanan antenatal
merupakan salah satu kegiatan dari program kesehatan ibu dan anak,
pelayanan ini dilaksanakan oleh bidan di Poliklinik, BPM dan Rumah
Sakit, pelayanan antenatal juga dapat dilaksanakan pada waktu
pelaksanaan posyandu, ditempat praktik dokter, dirumah bersalin atau
Puskesmas.
janin
dalam
rahim.
Berdasarkan
pengamatan
10
dapat
mempengaruhi
terjadinya
kematian
maternal
11
keluarga
hendaknya
selalu
dilibatkan
selama
ibu
mengkonsumsi zat besi, untuk meyakinkan bahwa tablet zat besi telah
diminum.
i. Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa)
pemeiksaan penyakit penyakit infeksi (HIV/AIDS dan PMS).
j. Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil,
perawatan payudara, gizi ibu selam hamil, tanda tanda bahaya
12
selama kehamilan dan pada janin sehingga ibu dan keluarga dapat
segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan
mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh ibu dengan penuh
minat, beri nasehat dan rujuk bila diperlukan.
k. Bicarakan tentang persalinan pada ibu hamil, suami/ keluarga pada
trimester III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan
suasana yang menyenangkan, persiapan transportasi, dan biaya untuk
merujuk.
l. Tersedianya alat pelayanan kehamilan dan mencatat semua temuan
pada KMS ibu hamil untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2003), standar pelayanan
antenatal ada 6:
1) Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan
dan memotivasi ibu dan anggota keluarganya agar mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2) Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan memberikan pelayanan sedikitnya 4x pelayanan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu
dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan
risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS /
13
melakukan
tindakan
pencegahan,
penemuan,
14
15
kemungkinan
adanya
komplikasi
obstetrik
seperti
penyakit
sistemik
lain
yang
mungkin
16
umum
lainnya
maupun
operasi
kandungan
kebiasaan,
kehidupan
sehari-hari
tingkat
17
untuk memprediksi
18
menjadi
masalah
dan
direncanakan
penatalaksanaannya.
2) Status obstetric / pemeriksaan khusus obtetrik
a) Abdomen
Infeksi : membesar / tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mugkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda
dilakukan dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan
ukuran uterus - pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat
diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri
dengan tepi atas simfisis os pubis. Pemeriksaan palpasi
Leopold dilakukan dengan sistematika:
(1) Leopold I
Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin
yang difundus dengan kedua telapak tangan.
19
(2) Leopold II
Kedua telapak tangan menekan uterus dari kirikanan, jari
aterm,
perkiraan
berat
janin
dapat
20
21
c) Genetalia interna
Palpasi: colok vagina (Vaginal toucher) dengan dua jari
sebelah tangan dan bimanual dengan tangan lain menekan
fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal, arah
dan ada garis miring tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa
ada tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan.
Ditentukan bagian terbawah (jangan lupa selalu palpasi
bimanual pada pemeriksan vagina) pada pemeriksaan diatas 3436 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk
pemeriksaan ada atau tidak disproporsi vetopelvik atau
sefalopelvik. Kontra indikasi relatif colok vagina adalah:
(1) Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga,
karena kemungkinan adanya plasenta previa, dapat menjadi
pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh
dilakukan dimeja operasi, dilakukan dengan cara perabaan
fornices dengan sangat hati-hati).
(2) Ketuban pecah dini dapat menjadi predisposisi penjalaran
infeksi (korioamnionitis). Pemeriksaan dalam (vaginal
toucher) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan
antenatal
pertama,
kecuali
ada
indikasi.
Umumnya
22
23
Cytomegalovirus, Hepatitis /
24
25
orang
yang
mengabdikan
diri
dalam
petugas
kesehatan
yang
terampil
dan
26
ditempat
yang
terpencil
ibu
hamil
sulit
27
menmpengaruhi
bagaimana
masyarakat
B. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan, usaha manusia meningkatkan
kepribadian atau proses perubahan prilaku menuju kedewasaan dan
penyempurnaan kehidupan manusia dengan jalan mengembangkan potensi
28
pendidikan
yang
memberikan
pengetahuan
dan
untuk
mengikuti
pendidikan
menengah.
29
C. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu yang diperoleh dari
pengindraan terhadap suatu objek tertentu yang terjadi melalui pancaindra
manusia yaitu: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoajmodjo, 2003).
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu ( know )
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat kedua
adalah mengingat kembali (recall) terhadap Sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh
sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
30
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paha terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi dikatakan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi in dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen komponen, tetapi masih didalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kata kerja:
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokan dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesisi)
Sintesis mrnunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagian bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
31
dapat
merencanakan,
dapat
meringkaskan,
dapat
32
33
D. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposing Factor)
1. Pengetahuan Tenaga
kesehatan:
a. Pendidikan
b. Pelatihan
c. Kompetensi:
1). Pengalaman
2). Ketrampilan
2. Pengetahuan Ibu:
a. Pendidikan
b. Penyuluhan atau
Informasi
Faktor Pemungkin
(Enabling Factor)
1.
2.
3.
4.
5.
Frekuensi ANC
(Antenatal Care)
Tenaga kesehatan
Sarana Kesehatan
Ekonomi
Sosial Budaya
Geografis
Faktor Penguat
(Reinforcing Factor)
1. Sikap dan Perilaku
Petugas Kesehatan
2. Sikap dan perilaku
Keluarga
34
E. Kerangka Konsep
Variabel Independent
Pendidikan Ibu
Hamil
Variabel Dependent
Frekuensi ANC
(Antenatal Care)
Pengetahuan Ibu
Hamil
F. Hipotesa Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
- Ada hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan frekuensi antenatal
care.
- Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan frekuensi antenatal
care.