Deva Aprianti Feb
Deva Aprianti Feb
Oleh :
DEVA APRIANTI
206082003977
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
Oleh
DEVA APRIANTI
NIM: 206082003977
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM
NIP. 196902032001121003
Pembimbing II
Rahmawati,SE.,MM
NIP. 197708142006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
Hari ini Kamis Tanggal 18 Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Skripsi atas nama Deva Aprianti NIM : 206082003977 dengan judul skripsi
PENGARUH
KOMPETENSI,
PROFESIONAL
TERHADAP
INDEPENDENSI,
KUALITAS
DAN
AUDIT
KEAHLIAN
DENGAN
ETIKA
Ketua
Penguji Ahli I
Sekretaris
Rahmawati,SE.,MM
NIP. 197708142006042003
Penguji Ahli II
Hari ini Rabu Tanggal 10 Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas Nama Deva Aprianti NIM : 206082003977 dengan judul skripsi
PENGARUH
PROFESIONAL
KOMPETENSI,
TERHADAP
INDEPENDENSI,
KUALITAS
AUDIT
DAN
KEAHLIAN
DENGAN
ETIKA
Rahmawati,SE.,MM
Ketua
: Deva Aprianti
3. Alamat
4. Nomor Telepon
5. Status
: Belum menikah
6. Agama
: Islam
7. Kewarganegaraan
: Indonesia
8. Alamat Email
: devhaaprianti@ymail.com
TK Asyiah Rempoa
Jakarta Selatan
2. Tahun 1993-1999
SDN 2 Ciputat
Ciputat
3. Tahun 1999-2002
Ciputat
4. Tahun 2002-2005
MAN 4 Jakarta
Jakarta Selatan
5. Tahun 2006-2010
Jakarta Selatan
Tahun 2009
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan apa yang saya harapkan. skripsi
ini disusun sebagai suatu syarat untuk mencapai tahap kelulusan dalam proses
perkuliahan, mudah-mudahan menjadi karya yang spektakuler.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam
rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada :
1. Mama dan Papa, yang telah membesarkan saya dan mendoakan serta
memberikan dukungan yang sangat besar terhadap saya, sehingga
tersusunnya skripsi yang menjadi persyaratan mencapai suatu kelulusan.
2. Bang Eris, de Winda, jagoan Q raihan, Bunda ina, yang telah memberi
dukungan serta doanya yang sangat bermanfaat, sehingga skripsi and kompre
yang telah dilakukan dapat dilewati dengan lancar terkendali
3. Pacar sekaligus Calon Suamiku Firmansyah, SE
menemaniku dalam suka, duka dalam merintis dikehidupan yang semu ini,
dan
terus
memberikan
semangat,
bantuan,
dan
kesetiaan
dalam
Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri, saya
mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya terdapat
pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya ucapkan terima
kasih.
(Deva Aprianti)
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Skripsi .....................................................................
ii
iii
iv
Abstrak ........................................................................................................
Abstract .......................................................................................................
vi
vii
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......
10
11
12
1. Kompetensi ....................................................................
12
14
16
2 Independensi ...................................................................
17
25
29
31
33
36
D. Hipotesis ............................................................................
37
38
38
39
41
54
57
62
100
104
107
116
121
B. Implikasi ......................................................................
124
C. Saran ............................................................................
124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Keterangan
Halaman
Tabel 4.1
44
Tabel 4.2
54
Tabel 4.3
58
Tabel 4.4
59
Tabel 4.5
60
Tabel 4.6
60
Tabel 4.7
61
Tabel 4.8
61
Tabel 4.9
Tabel 4.10
61
62
Tabel 4.11
62
Tabel 4.12
63
Tabel 4.13
64
Tabel 4.14
64
Tabel 4.15
65
Tabel 4.16
65
Tabel 4.17
67
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
68
Tabel 4.21
68
69
70
Tabel 4.22
Tabel 4.23
71
Tabel 4.24
72
Tabel 4.25
72
Tabel 4.26
Tabel 4.27
73
74
Tabel 4.28
74
Tabel 4.29
Tabel 4.30
76
Tabel 4.32
76
Tabel 4.31
75
77
Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari
total pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak
independensi akuntan publik
Tabel 4.33
Tabel 4.34
79
Tabel 4.35
78
79
80
Tabel 4.36
Tabel 4.37
81
Tabel 4.38
82
Tabel 4.39
83
83
Tabel 4.40
84
Tabel 4.41
85
Tabel 4.42
85
Tabel 4.43
86
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
91
Tabel 4.52
90
Tabel 4.51
89
Tabel 4.50
89
Tabel 4.49
88
Tabel 4.48
87
Tabel 4.47
87
91
92
Tabel 4.53
Tabel 4.54
Tabel 4.55
97
Tabel 4.61
96
Tabel 4.60
95
Tabel 4.59
95
Tabel 4.58
94
Tabel 4.57
93
Tabel 4.56
93
97
98
Tabel 4.62
99
Tabel 4.63
Descriptive Statistics
99
Tabel 4.64
Uji Multikolinearitas
101
Tabel 4.65
Coefficients
105
Tabel 4.66
Coefficients
105
Tabel 4.67
Coefficients
106
Tabel 4.68
Coefficients
106
Tabel 4.69
108
Tabel 4.70
109
Tabel 4.71
110
Tabel 4.72
113
Tabel 4.73
114
Tabel 4.74
115
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Keterangan
Halaman
Gambar 1.1
36
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
102
Gambar 4.3
Uji Normalitas
104
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
BAB I
PENDAHULUAN
baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode etik ini
mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian
profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang
auditor dalam menjalankan profesinya.
Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit
perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam
lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan
tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya
terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik
(prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya
auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang
telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang
berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan (Elfarini, 2007).
Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai
pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk
meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat
diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Untuk dapat meningkatkan sikap
profesionalisme dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, hendaknya
para akuntan publik memiliki pengetahuan audit yang memadai serta dilengkapi
dengan pemahaman mengenai kode etik profesi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Herawaty dan Susanto (2008)
menunjukkan bahwa profesionalisme, pengetahuan auditor dalam mendeteksi
dengan
meningkatkan
profesionalisme
akuntan
publik,
untuk
mendukung
pekerjaannya
dalam
melakukan
setiap
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah kompentensi, independensi, dan keahlian profesional berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai veriabel
moderasi ?
2. Apakah kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit ?
3. Apakah interaksi kompetensi dan etika auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit ?
4. Apakah independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit ?
5. Apakah interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit ?
6. Apakah keahlian profesional berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit ?
7. Apakah interaksi keahlian profesional dan etika auditor berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit ?
mengetahui
apakah
keahlian
profesional
berpengaruh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kompetensi
Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP, 2001)
menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,
sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230 dalam SPAP, 2001)
menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya dengan cermat dan
seksama (due professional care) (Elfarina, 2007).
Lee dan Stone (1995) dalam Elfarina (2007), mendefinisikan
kompetensi sebagai keahlian yang cukup yang secara eksplisit dapat
digunakan untuk melakukan audit secara objektif. Pendapat lain adalah dari
Dreyfus dan Dreyfus (1986), mendefinisikan kompetensi sebagai keahlian
seseorang yang berperan secara berkelanjutan yang mana pergerakannya
melalui proses pembelajaran, dari mengetahui sesuatu ke mengetahui
bagaimana . Seperti misalnya dari sekedar pengetahuan yang tergantung
pada aturan tertentu kepada suatu pernyataan yang bersifat intuitif. Sedangkan
Trotter (1986) dalam Saifuddin (2004) mendefinisikan bahwa seorang yang
berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan
pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah
membuat kesalahan.
Websters Ninth New Collegiate Dictionary (1983) dalam Lastanti
(2005:88) mendefinisikan kompetensi adalah ketrampilan dari seorang ahli.
Dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat
ketrampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang
diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.
Menurut Bedard (1986) dalam lastanti (2005:88) mengartikan keahlian
atau kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan
ketrampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.
Sementara itu dalam artikel yang sama, Shanteau (1987) mendefinisikan
keahlian sebagai orang yang memiliki ketrampilan dan kemampuan pada
derajad yang tinggi.
Menurut kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002)
kompetensi didefinisikan sebagai aspek aspek pribadi dari seorang pekerja
yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek aspek
pribadi ini mencakup sifat, motif motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan
ketrampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan
tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Susanto (2000) definisi tentang
kompetensi yang sering dipakai adalah karakteristik-karakteristik yang
mendasari individu untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi juga
merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan
dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-
bahwa
pengalaman
akan
memberikan
hasil
dalam
kreativitas,
auditing,
dan
pengetahuan
tentang
sektor
publik.
1.2 Pengalaman
Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian
tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak
faktor lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Menurut
Tubbs (1992) dalam Mayangsari (2003) auditor yang berpengalaman
memiliki keunggulan dalam hal: (1) Mendeteksi kesalahan, (2)
Memahami kesalahan secara akurat, (3) Mencari penyebab kesalahan.
Menurut Gibbins (1984) dalam Hernadianto (2002:25), pengalaman
menciptakan struktur pengetahuan, yang terdiri atas suatu sistem dari
pengetahuan yang sistemtis dan abstrak. Pengetahuan ini tersimpan
dalam memori jangka panjang dan dibentuk dari lingkungan pengalaman
langsung masa lalu. Singkat kata, teori ini menjelaskan bahwa melalui
pengalaman
auditor
dapat
memperoleh
pengetahuan
dan
Frederick
(1990)
dalam
Kusharyanti
(2002:5)
yang lebih baik. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang
masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat
mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur
dari sistem akuntansi yang mendasari (Libby et. al, 1985) dalam
Mayangsari (2003:4).
Menurut Harhinto (2004) menghasilkan temuan bahwa pengalaman
auditor berhubungan positif dengan kualitas audit. Dan Widhi (2006)
memperkuat penelitian tersebut dengan sampel yang berbeda yang
menghasilkan temuan bahwa semakin berpengalamannya auditor maka
semakin tinggi tingkat kesuksesan dalam melaksanakan audit.
2. Independensi
Definisi independesi dalam The CPA Handbook menurut E.B. Wilcox
adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan
independent bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen.
Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan
publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik
berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik
perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan
kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik (Christiawan, 2002) dalam
(Elfarina, 2007).
Dalam Kode Etik Akuntan Publik disebutkan bahwa independensi
adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak
sudah
diatur
dalam
Keputusan
Menteri
Keuangan
review. Manfaat yang diperoleh dari peer review antara lain mengurangi
resiko litigation, memberikan pengalaman positif, mempertinggi moral
pekerja, memberikan competitive edge dan lebih meyakinkan klien atas
kualitas jasa yang diberikan.
4. Jasa non audit
Jasa yang diberikan oleh KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan
juga jasa non atestasi yang berupa jasa konsultasi manajemen dan
perpajakan serta jasa akuntansi seperti jasa penyusunan laporan keuangan
(Kusharyanti, 2002:29) dalam Elfarina (2007). Adanya dua jenis jasa yang
diberikan oleh suatu KAP menjadikan independensi auditor terhadap
kliennya dipertanyakan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas audit.
Pemberian jasa selain audit ini merupakan ancaman potensial bagi
independensi auditor, karena manajemen dapat meningkatkan tekanan pada
auditor agar bersedia untuk mengeluarkan laporan yang dikehendaki oleh
manajemen, yaitu wajar tanpa pengecualian (Barkes dan Simnet (1994),
Knapp (1985)) dalam Elfarina (2007). Pemberian jasa selain jasa audit
berarti auditor telah terlibat dalam aktivitas manajemen klien. Jika pada
saat dilakukan pengujian laporan keungan klien ditemukan kesalahan yang
terkait dengan jasa yang diberikan auditor tersebut. Kemudian auditor tidak
mau reputasinya buruk karena dianggap memberikan alternatif yang tidak
baik bagi kliennya. Maka hal ini dapat mempengaruhi kualitas audit dari
auditor tersebut.
3. Keahlian Profesional
Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai
pihak
menjadi
seorang
profesional
yang
memiliki
sikap
Sedangkan
profesionalisme.
aspek
sikap
berkaitan
dengan pembentukan
jiwa
Kompetensi
dan
independensi
yang
dimiliki
auditor
dalam
bertujuan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
dianggap
mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap
paling domonan pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner tertutup menunjukkan bahwa terdaat
sepuluh faktor yang dianggap oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi
sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas,
pendidikan,
organisasional,
emotional quotient,
lingkungan
keluarga,
2. Kepentingan publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan
kepada
publik,
menghormati
kepercayaan
publik
dan
dan
ketekunan
serta
mempunyai
kewajiban
untuk
6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Perilaku Profesional.
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.
B. Penelitian Sebelumnya
No.
1
Penelitian
Ubaidillah
dan Agung
Arafah
Judul
Variabel
Method
Penemuan
Faktor faktor 1. Variabel Bebas
- Obyek Penelitian : Faktor
yang
yang
- lamanya
penelitian ini adalah berpengaruh secara
mempengaruhi
penugasan
semua auditor yang signifikan terhadap
independensi
auditor
dalam
bekerja di KAP yang independensi adalah
dalam
melakukan
berlokasi
di penerimaan barang
melakukan
pemeriksaan
Palembang
atau jasa dari klien,
pemeriksaan
(audit)
- Periode Penelitian : faktor yang tidak
pada
kantor
- Audit Fee
tidak
disebutkan berpengaruh
atas
akuntan publik
- Keahlian Auditor
dalam penelitian ini independensi
pada
di Palembang
- Hubungan
- Populasi Penelitian : KAP adalah audit fee,
keluarga
dan
5
KAP
yang lamanya penugasan
pribadi
auditor
berlokasi
audit,
audit
fee,
dan penerimaan
dipalembang.
keahlian
auditor,
barang / jasa dari - Metode : Analisis hubungan keluarga
klien
Regresi Sederhana dan pribadi auditor
Dan Analisis Regresi dan
penerimaan
Berganda.
barang / jasa dari
klien secara bersama
sama berpengaruh
atau mempengaruhi
independensi
pada
KAP Palembang.
2
Arleen
Herawaty
dan yulius
Kurnia
Susanto
Ni
Putu
Eka
Desyanti
dan
Ni
Made Dwi
Rattnadi
Pengaruh
Independensi,
Keahlian
Profesional, dan
pengalaman
Kerja Pengawas
intern Terhadap
efektivitas
penerapan
Struktur
pengendalian
intern
pada
bank
perkreditan
rakyat
di
kabupaten
bandung.
M. Nizarul Pengaruh
Alim dan Kopetensi dan
Trisni
independensi
Hapsari
terhadap
dan Liliek kualitas audit
Purwanti
dengan
etika
auditor sebagai
- Obyek Penelitian :
Kantor
akuntan
publik(KAP) yang
terdaftar
pada
ddirektori Institut
akuntan
Publik
Indonesia 2008 di
wilayah
Jakarta
dengan
akuntan
public yang bekerja
di KAP dijadikan
sebagai responden
- Periode Penelitian :
Thn 2008
- Populasi Penelitian
: Kantor
Akuntan Publik
- Metode : Regresi
Berganda
1. Variabel Bebas
- Independensi
- Keahlian
Profesional
- Pengalaman
kerja
- Pengawas intern 2.
Variabel Tak
Bebas
- Stuktur
Pengendalian
Intern
1. Variabel Bebas
- Kompetensi
- Independensi
- Etika auditor
2. Variabel Tak Bebas
Kualitas audit
Obyek Penelitian :
Bank
perkreditan
rakyat di kabupaten
bandung
Periode Penelitian :
Thn 2006
Populasi Penelitian :
bank Perkreditan
rakyat
Metode :Regresi
Berganda
independensi,
keahlian professional,
dan pengalaman kerja
pengawas intern, baik
secara
simultan
maupun
parsial
berpengaruh
signifikan terhadap
efektivitas penerapan
atruktur pengendalian
intern pada bank
perkreditan rakyat di
kabupaten Bandung
- Obyek Penelitian : Di
KAP Jawa Timur
- Periode Penelitian :
Thn 2006
- Populasi Penelitian :
5 KAP Jawa Timur
- Metode Regresi
variabel
moderasi
berganda
- Obyek Penelitian :
Akuntan Publik
- Periode penelitian :
Thn 2000- 2002
- Populasi Penelitian :
Akuntan publik
Susiana
Analisis
1. Variabel bebas
dan Arleen pengaruh
- Independensi
Herawaty
independensi,
- Mekanisme
mekanisme
Corporate
corporate
Governance
governance, dan
- Kualitas audit
kualitas audit 2. Variabel tak bebas
terhadap
- Laporan
integritas
keuangan
laporan
keuangan
- Objek penelitian : Di
KAP
- Periode Penelitian :
Thn 2000-2003
- populasi Penelitian :
5 KAP
- Analis regresi
berganda
menemukan
bukti
empiris
bahwa
independensi
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Bahwa penggunaan
banyaknya
tahun
pengalaman
untuk
akuntan
pemeriksa
sebagai satu-satunya
ukuran
keahlian
adalah kurang tepat
dan untuk melihat
pengaruh pengalaman
dan
pelatihan
terhadap
struktur
pengetahuan auditor
tentang kekeliruan.
independensi yang
diukur dengan fee
audit tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
integritas laporan
keuangan,
independensi yang
diukur dengan fee
audit memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
integritas laporan
keuangan,
mekanisme corporate
governance yang
diukur dengan
keberadaan komite
audit dalam
perusahaan,
keberadaan komisaris
independen dalam
perusahaan,
persentase saham
yang dimiliki oleh
institusi, serta
persentase saham
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Keahlian Profesional Terhadap Kualitas audit dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian
sebagai berikut :
Gambar 1.1
Struktural Hubungan variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,
yaitu:
H1 : terdapat pengaruh signifikan dari variabel kompetensi, independensi,
keahlian profesional, dan etika auditor terhadap kualitas audit.
H2 : terdapat pengaruh signifikan dari variabel kompetensi terhadap kualitas
audit.
H3 : terdapat pengaruh signifikan dari variabel independensi terhadap kualitas
audit.
H4 : terdapat pengaruh signifikan dari variabel keahlian profesional terhadap
kualitas audit.
H3 : terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel kompetensi dan etika
auditor terhadap kualitas audit.
H5 : terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel independensi dan etika
auditor terhadap kualitas audit.
H7 : terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel keahlian profesional dan
etika auditor terhadap kualitas audit.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti. Dengan kata lain, asal saja
calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang
diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja
ditemui dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2005).
H. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi
(opini, sikap, pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi
suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang
penulis gunakan yaitu :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan langsung kepada responden, yaitu Auditor yang bekerja pada
Kantor Akuntan Pablik (KAP). Skala yang digunakan adalah skala likert
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian
atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang
berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi
pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel
Kompetensi, Independensi, Keahlian Profesional, Etika Auditor, dan
Kualitas Audit.
Kategori dari penilaian skala likert ;
SS
= Sangat Setuju
diberi skor 5
= Setuju
diberi skor 4
= Ragu Ragu
diberi skor 3
TS
= Tidak Setuju
diberi skor 2
STS
diberi skor 1
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kuantitatif.
Analisa kuantitatif adalah analisis yang mengguanakan alat analisis yang bersifat
kuantitatif atau menggunakan model model seperti matematika.
Untuk menjaga validitas dan reabilitas butir butir pertanyaan yang ada
pada kuisioner dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap Kualitas Audit.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2005:45).
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item,
yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap butir dalam telah ditunjukkan skor totalnya yang merupakan skor tiap
butir. Dengan nilai 0.01 jika kurang dari 0.01 maka pertanyaan dinyatakan
tidak valid.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada
table dengan judul Item Total Statistic. Menilai kevalidan masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-total correlation
masing-masing butir pertanyaan.
r=
Keterangan :
(n xy ) ( x y )
n x 2 ( x 2 ) ( n( y 2 ) ( y ) 2 )
n = Jumlah responden
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskesdasitas atau tidak terjadi heterokesdasitas (ghazali,2005).
Dalam analisis memiliki dasar yaitu :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah
terjadi heteroskedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah
angka
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara
yaitu:
1) Melihat grafik plot antara nilai predeksi variabel terikat (ZPRED)
dengan
residualnya
(SPRESID).
Deteksi
ada
tidaknya
angka
nol
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
=
=
=
=
=
=
=
=
Konstanta
Koefisien regresi
kualitas audit
kompetensi
independensi
keahlian profesional
etika auditor
standar error
Ha
dependen )
(b) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau ( ) = 0,05
(c) Menentukan nilai F ( Fhitung )
menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut:
R2 / 2
F =
(1 R2) / (n k 1)
Keterangan :
R2
= Koefesien determinasi
= Jumlah sampel
k-1
tolak Ho
diterima Ho
tolak Ho
diterima Ho
seberapa
jauh
pengaruh
satu
variabel
independen
dependen)
Ha
independen,
variabel
moderasi
dan
variabel
dependen)
(b) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau ( ) = 0,05
(c) Menentukan nilai t ( thitung )
Menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut :
bi (i)
thitung =
Sb
bi
i = 0 dengan rumus thitung =
Sb
Dimana :
bi = Koefisien Variabel ke-i
i = Parameter ke-1 yang dihipotesiskan
Sb = Kasalahan standar
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan rumus
matematis, adalah sebagai berikut :
se
Sb =
( e2 )2
2
X -
n2
Dimana e2 akan dirumuskan sebagai berikut:
e2 = Y2 - a Y b Y
(d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho
Jika probabilitas < 0,05
tolak Ho
diterima Ho
D. Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (1993:31), variabel penelitian adalah suatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi. Operasional variabel penelitian adalah sebuah konsep yang
mempunyai penjabaran dari variabel yang ditetapkan dalam suatu penelitian dan
dimaksudkan untuk memastikan agar variabel yang diteliti secara jelas dapat
ditetapkan indikatornya.
1. Variabel Dependen
Variabel Y ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
yaitu Kualitas Audit.
2. Variabel Moderasi
Etika Auditor adalah etika sebagai seperangkat aturan atau norma atau
pedoman yang mengatur manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang
harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia
atau masyarakat atau profesi.
3. Variabel Independen
a. Kompetensi
Kompetensi adalah
c. Keahlian Profesional
Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika
memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan
tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi
dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan
dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang
telah ditetapkan.
Variabel
Kompetensi (X1)
Murtanto (1998)
dalam Elfarina
(2007)
Tabel 4.2
Operasional Variabel Penelitian
Demensi
Indikator
1. Pengetahuan
2. Psikologi
Skala
Pengukuran
Skala Likert
(Ordinal)
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Kreativitas
3. Kemampuan
Beradaptasi
dengan perubahan
4. Kemampuan belajar terus
menerus
1. lama mengaudit klien
Skala Likert
(Ordinal)
1.pemberian sanksi dan ancaman
pergantian auditor dari klien
1.Aspek Struktural
Keahlian
Profesional (X3)
Lekatompessy
(2003)
dalam
Herawati,
dan
Susanto (2008)
2. Aspek Sikap
(2007)
Kualitas Audit (Y)
Simamora (2002)
dalam elfarina
(2007)
1. Tanggung
jawab profesi
2.Kepentingan
Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
1.
5. Kehati katian
profesional
6. Kerahasiaan
1.
dalam
7. Perilaku
Profesional
8. Standar Teknis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.4.3
Alamat dan Nama KAP
No.
1
Alamat
Sinarahardja
DRA.E.M.Widianingsih
10
Rekan
Baru-Jakarta Selatan
dan Rekan
Jumlah
Penyebaran Kuesioner
85
70
70
80%
kuesioner
untuk
Berikut ini adalah karakteristik dari responden yang disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.5
Deskripsi Responden berdasarkan Usia
Frequen
Percent
cy
Valid
18-22 tahun 40
40.0
22-25 tahun 21
21.0
25-35 tahun 9
9.0
Total
70
70.0
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Valid
Percent
40.0
21.0
9.0
70.0
Cumulativ
e Percent
40.0
61.0
70.0
Valid
Percent
42.0
28.0
70.0
Cumulativ
e Percent
42.0
70.0
Manager
9
Supervisor/Senior Auditor 21
Junior Auditor
40
Total
70
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Percent
9.0
21.0
40.0
70.0
Valid Cumulati
Percen
ve
t
Percent
9.0
9.0
21.0
30.0
40.0
70.0
70.0
Valid
Percent
10.0
57.0
3.0
70.0
Cumulativ
e Percent
10.0
67.0
70.0
Valid
Percent
57.0
13.0
70.0
Cumulativ
e Percent
57.0
70.0
Tabel 4.10
Deskripsi Responden berdasarkan Jumlah Pelatihan yang Telah Diikuti
Frequen
Percent
cy
Valid
1-5 kali
61
61.0
> 5 kali
9
9.0
Total
70
70.0
Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010
Valid
Percent
61.0
9.0
70.0
Cumulativ
e Percent
61.0
70.0
Valid
Percent
61.0
9.0
70.0
Cumulativ
e Percent
61.0
70.0
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah sampel.
Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 70 dan besarnya df dapat dihitung
70-2 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.198. hasil pengujian
validitas ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Kompetensi
Pernyataan
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Butir 1
0.693
0.198
Valid
Butir 2
0.691
0.198
Valid
Butir 3
0.642
0.198
Valid
Butir 4
0.621
0.198
Valid
Butir 5
0.698
0.198
Valid
Butir 6
0.669
0.198
Valid
Butir 7
0.673
0.198
Valid
Butir 8
0.691
0.198
Valid
Butir 9
0.642
0.198
Valid
Butir 10
0.621
0.198
Valid
Butir 11
0.696
0.198
Valid
Butir 12
0.706
0.198
Valid
r hitung
r tabel Kesimpulan
Butir 1
0.783
0.198
Valid
Butir 2
0.810
0.198
Valid
Butir 3
0.798
0.198
Valid
Butir 4
0.817
0.198
Valid
Butir 5
0.779
0.198
Valid
Butir 6
0.793
0.198
Valid
Butir 7
0.791
0.198
Valid
Butir 8
0.781
0.198
Valid
r tabel
Kesimpulan
Butir 1
0.717
0.198
Valid
Butir 2
0.713
0.198
Valid
Butir 3
0.685
0.198
Valid
Butir 4
0.680
0.198
Valid
Butir 5
0.711
0.198
Valid
Butir 6
0.705
0.198
Valid
Butir 7
0.706
0.198
Valid
Butir 8
0.713
0.198
Valid
Butir 9
0.685
0.198
Valid
Butir 10
0.680
0.198
Valid
Butir 11
0.722
0.198
Valid
r hitung
r tabel Kesimpulan
Butir 1
0.336
0.198
Valid
Butir 2
0.488
0.198
Valid
Butir 3
0.625
0.198
Valid
Butir 4
0.277
0.198
Valid
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Butir 1
0.725
0.198
Valid
Butir 2
0.724
0.198
Valid
Butir 3
0.695
0.198
Valid
Butir 4
0.688
0.198
Valid
Butir 5
0.721
0.198
Valid
Butir 6
0.712
0.198
Valid
Butir 7
0.713
0.198
Valid
Butir 8
0.724
0.198
Valid
Butir 9
0.695
0.198
Valid
Butir 10
0.688
0.198
Valid
dalam
Ghozali (2005).
Jumlah butir
pernyataan
12 butir
8 butir
11 butir
4 butir
10 butir
Cronbach
alpha
0.691
0.816
0.720
0.658
0.728
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Frequency
Valid tidak setuju
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Valid Cumulative
Percent
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.22
Semakin banyak jumlah klien yang auditor audit menjadikan audit yang
auditor lakukan semakin lebih baik
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.23
Seorang auditor disebut berpengalaman apabila memiliki masa kerja lebih
dari 4 tahun
Cumulative
Percent
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
sedangkan sisanya
sebanyak tiga
responden
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
penugasan
audit
mempengaruhi
ketepatan
dalam
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.26
Seorang auditor tidak harus dapat bekerja sama dalam sebuah tim
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
untuk
pernyataan
seorang
auditor
harus
kreatif
dalam
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
20
28.6
28.6
30.0
setuju
30
42.9
42.9
72.9
sangat setuju
19
27.1
27.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tabel 4.29
Seorang auditor harus mempunyai kemampuan untuk mendeteksi
kecurangan dalam laporan keuangan
Valid Cumulativ
Frequency Percent Percent e Percent
Valid tidak setuju
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
14
20.0
20.0
21.4
setuju
34
48.6
48.6
70.0
sangat setuju
21
30.0
30.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
1.4
1.4
2.9
ragu-ragu
10
14.3
14.3
17.1
setuju
51
72.9
72.9
90.0
10.0
10.0
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid Cumulative
Percent
Percent
5.7
5.7
5.7
ragu-ragu
16
22.9
22.9
28.6
setuju
42
60.0
60.0
88.6
11.4
11.4
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.32
Jika audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total
pendapatan suatu kantor akuntan maka hal ini dapat merusak independensi
akuntan publik
Frequency Percent
Valid sangat tidak setuju
tidak setuju
Valid
Percent
1.4
1.4
Cumulative
Percent
1.4
2.9
2.9
4.3
ragu-ragu
11
15.7
15.7
20.0
setuju
50
71.4
71.4
91.4
8.6
8.6
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.33
Fasilitas yang auditor terima dari klien menjadikan auditor sngkan
terhadap klien sehingga kurang bebas dalam melakukan audit
Valid Cumulative
Percent
Percent
Frequency Percent
Valid tidak setuju
1.4
1.4
1.4
8.6
8.6
10.0
setuju
53
75.7
75.7
85.7
sangat setuju
10
14.3
14.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
ragu-ragu
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
4.3
4.3
7.1
ragu-ragu
14
20.0
20.0
27.1
setuju
42
60.0
60.0
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
responden
menyatakan
sangat
setuju,
tiga
responden
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
12.9
12.9
14.3
ragu-ragu
34
48.6
48.6
62.9
setuju
23
32.9
32.9
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
5.7
5.7
8.6
ragu-ragu
12
17.1
17.1
25.7
setuju
43
61.4
61.4
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.37
Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan informasi yang
disajikan dalam laporan pemeriksanaan akuntan publik
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent
Percent
Valid sangat tidak setuju
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
7.1
7.1
8.6
ragu-ragu
20
28.6
28.6
37.1
setuju
37
52.9
52.9
90.0
10.0
10.0
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Frequency
Valid tidak setuju
Percent
Valid Cumulative
Percent
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
100.0
sangat setuju
Total
4.3
4.3
70
100.0
100.0
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.41
Profesional seorang akuntan publik terbentuk dari tempat pelatihan
Frequency
Valid tidak setuju
Percent
Valid Cumulative
Percent
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Valid
Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Valid
Percent
Cumulative
Percent
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tabel 4.44
Auditor mencerminkan profesi yang berdedikasi sesuai dengan
pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid
Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid
Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.47
Seorang profesional harus yakin terhadap profesi yang dijalankan
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid
Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Valid
Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
ragu-ragu
10
14.3
14.3
17.1
setuju
44
62.9
62.9
80.0
sangat setuju
14
20.0
20.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
Frequency Percent
Valid ragu-ragu
Valid Cumulative
Percent
Percent
5.7
5.7
5.7
setuju
48
68.6
68.6
74.3
sangat setuju
18
25.7
25.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tabel 4.50
Organisasi di tempat auditor bekerja sangat berarti bagi seorang auditor
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid Cumulati
Percent ve Percent
1.4
1.4
1.4
7.1
7.1
8.6
setuju
52
74.3
74.3
82.9
sangat setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
ragu-ragu
1.4
1.4
1.4
4.3
4.3
5.7
setuju
51
72.9
72.9
78.6
sangat setuju
15
21.4
21.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
7.1
7.1
7.1
setuju
40
57.1
57.1
64.3
sangat setuju
25
35.7
35.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
Frequency Percent
Valid tidak setuju
Valid
Percent
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.55
Auditor mempunyai komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit dalam
waktu yang tepat
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent
Percent
Valid tidak setuju
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.56
Seorang auditor harus berpedoman pada prinsip auditing dan prinsip akuntan
dalam melakukan pekerjaan lapangan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent
Percent
Valid tidak setuju
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.58
Auditor selalu berusaha berhati-hati dalam pengambilan keputusan selama
melakukan audit
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid sangat tidak setuju
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
sedangkan sisanya
sebanyak tiga
responden
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
memiliki
konsistensi
dalam
profesinya.
Enam
belas
responden
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
100.0
sangat setuju
Total
4.3
4.3
70
100.0
100.0
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
Tabel 4.62
Seorang akuntan publik harus mematuhi SOP yang ada
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent
Percent
Valid tidak setuju
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
33.24
41.27
32.19
37.24
16.70
4.206
4.491
1.755
4.305
.906
N
70
70
70
70
70
Tabel 4.64
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
.534
1.284
kompetensi
.340
.038
independensi
.205
keahlianprofesional
etikaauditor
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
Std. Error
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
t
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
.416
.679
.363
8.990
.000
.085 11.747
.033
.086
6.199
.000
.729
.668
.039
.683 17.002
.000
.086 11.635
.025
.033
.086
.000
.715
6.190
1.372
1.399
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Gambar 4.3
Uji Normalitas
16.0 maka didapatkan suatu model regresi linear bergada dalam tabel 4.65
sebagai berikut:
Tabel 4.65
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
.534
1.284
kompetensi
.340
.038
independensi
.205
keahlianprofesional
etikaauditor
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
Std. Error
Collinearity
Statistics
t
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
.416
.679
.363
8.990
.000
.085 11.747
.033
.086
6.199
.000
.729
.668
.039
.683 17.002
.000
.086 11.635
.025
.033
.086
.000
.715
6.190
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
Std. Error
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
7.660
9.639
.795
.430
kompetensi
.170
.230
.182
.739
.462
independensi
.205
.033
.086
6.190
.000
keahlianprofesional
.668
.039
.684
16.958
.000
etikaauditor
.402
.576
.087
.699
.487
moderasi
.205
.033
.086
6.190
.000
1.372
1.399
Tabel 4.67
Interaksi Independensi dan Etika Auditor
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients Coefficients
Model
Std.
Error
1 (Constant)
Beta
Sig.
6.387
17.852
.358 .722
kompetensi
.340
.038
independensi
.384
.546
.160
keahlianprofesional
.668
.040
etikaauditor
.325
1.065
.340
.038
moderasi2
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
.070
.703 .484
.305 .761
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
1 (Constant)
Std.
Error
Beta
Sig.
12.340
9.209
1.340
.185
kompetensi
.038
.038
.362 9.009
.000
independensi
.207
.033
.087 6.293
.000
keahlianprofesional
.360
.241
.368 1.493
.140
etikaauditor
.680
.548
.146 1.241
.219
moderasi3
.038
.038
.362 9.009
.000
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
a
b
Y
X1
X2
X3
X4
=
=
=
=
=
=
=
=
Konstanta
Koefisien regresi
kualitas audit
kompetensi
independensi
keahlian profesional
etika auditor
standar error
E. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi-asumsi klasik statistik dan telah
terbukti bahwa data terbebas dari asumsi-asumsi klasik tersebut, maka data
dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik untuk
membuktikan kebenaran uji hipotesis.
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel
independen, yaitu kompetensi, independensi, keahlian profesional. Dan
variabel moderasi yaitu etika auditor dalam menjelaskan variasi variabel
dependen, yaitu kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.69
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R Square
Adjusted R
Square
1
.996a
.991
.990
.411
a. Predictors: (Constant), moderasi3, independensi, etikaauditor,
kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi
Tabel 4.70
Hasil Uji F Statistik
ANOVAb
Model
Sum of Squares
1 Regression
Residual
df
Mean Square
1210.410
172.916
10.462
62
.169
F
1.025E3
Sig.
.000a
Total
1220.871
69
a. Predictors: (Constant), moderasi3, independensi, etikaauditor,
kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi
b. Dependent Variable: kualitasaudit
terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.71
Hasil Uji t Statistik
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
.534
1.284
kompetensi
.340
.038
independensi
.205
keahlianprofesional
etikaauditor
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
Std. Error
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
.416
.679
.363
8.990
.000
.033
.086
6.199
.000
.668
.039
.683 17.002
.000
.025
.033
.086
.000
6.190
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
Std. Error
7.660
9.639
kompetensi
.170
.230
independensi
.205
keahlianprofesional
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
.795
.430
.182
.739
.462
.033
.086
6.190
.000
.668
.039
.684
16.958
.000
etikaauditor
.402
.576
.087
.699
.487
moderasi
.205
.033
.086
6.190
.000
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)
Std. Error
7.660
9.639
kompetensi
.170
.230
independensi
.205
.033
keahlianprofesional
.668
etikaauditor
moderasi
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
.795
.430
.182
.739
.462
.086
6.190
.000
.039
.684
16.958
.000
.402
.576
.087
.699
.487
.205
.033
.086
6.190
.000
Standardize
Unstandardized
d
Coefficients Coefficients
Model
1 (Constant)
Std.
Error
Beta
Sig.
6.387
17.852
.358 .722
kompetensi
.340
.038
independensi
.384
.546
.160
keahlianprofesional
.668
.040
etikaauditor
.325
1.065
.340
.038
moderasi2
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
.070
.703 .484
.305 .761
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
1 (Constant)
Std.
Error
Beta
Sig.
12.340
9.209
1.340
.185
kompetensi
.038
.038
.362 9.009
.000
independensi
.207
.033
.087 6.293
.000
keahlianprofesional
.360
.241
.368 1.493
.140
etikaauditor
.680
.548
.146 1.241
.219
moderasi3
.038
.038
.362 9.009
.000
a. Dependent Variable:
kualitasaudit
rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah
1.99.
Variabel interaksi independensi dan etika auditor memiliki p-value
0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (9.009 > 1.99) maka hipotesis
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara
parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi keahlian
profesional (X3) dan etika auditor (X4) terhadap variabel dependen
kualitas audit (Y).
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi keahlian
profesional dan etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor.
Hal ini menunjukkan bahwa:
H7 : Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor berpengaruh
signifikan terhadap Kualitas Audit.
sesuai dengan hasil penelitian ini. Lama hubungan dengan klien yang auditor
jalin selama ini mengakibatkan tekanan dari klien semakin berkurang, hal ini
memberikan telaah dari rekan auditor untuk memberikan jasa non audit. Hal
tersebut bertentangan dengan aturan atau pedoman perilaku yang harus dimiliki
oleh seorang auditor dalam menjalankan tugasnya.
Hasil pengujian dengan regresi berganda menunjukkan bahwa keahlian
profesional berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dimana hal ini telah
sesuai dengan hipotesis keempat bahwa keahlian profesional berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini berhasil mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Lekatompessy (2003) dalam Herawaty dan Susanto (2008) yang
mendefinisikan bahwa profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi
beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual
yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau
tidak. Seorang akuntan publik yang professional harus memenuhi tanggung
jawabnya terhadap masyarakat, klien termasuk rekan seprofesi untuk berperilaku
semestinya. Pembentukan tempat pelatihan, pembentukan asosiasi professional,
pembentukan kode etik, dan juga pembentukan jiwa profesionalisme yang harus
dilakukan oleh seorang auditor dalam hal ini untuk mencapai kualitas audit. Hal
tersebut bertentangan dengan tanggung jawab profesi yang dimiliki seorang
auditor dalam melaporkan semua kesalahan kliennya.
Pengaruh interaksi kompetensi dan etika auditor terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Behn et al.
(1997) dalam Widagdo et al. (2002) yang mengembangkan atribut kualitas audit
dimana salah satunya adalah standar etika yang tinggi, sedangkan atribut lainnya
terkait dengan kompetensi. Hal ini sesuai dengan hipotesis kelima bahwa
interaksi kompetensi dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis keenam bahwa interaksi
independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Deis da Giroux (1992)
dan juga Alim, dkk (2007) bahwa kemampuan auditor untuk bertahan di bawah
tekanan klien, dalam hal ini independensi, tergantung pula oleh etika profesional.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketujuh bahwa interaksi keahlian
professional dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lekatompessy (2003)
dalam Herawaty dan Susanto (2008) bahwa profesi merupakan jenis pekerjaa
yang memenuhi beberapa kriteria. Seorang akuntan publik yang professional
harus memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien termasuk rekan
seprofesi untuk berperilaku semestinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menguji
pengaruh
kompetensi,
Pembentukan
tempat
pelatihan,
pembentukan
asosiasi
B. Implikasi
Berdasarkan atas kesimpulan diatas, terdapat implikasi yang diperoleh dari
penelitian ini, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus tetap menjaga
kompetensi, independensi, keahlian profesional dan etika auditor sehingga kualitas
audit yang dihasilkan dari seorang auditor dapat terlaksana secara maksimal dan
tetap konsisten dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
Hal yang berkaitan dengan hasil dari penelitian ini yang menjelaskan
bahwa variabel kompetensi, independensi, keahlian profesional dan etika auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit.
C. Saran
1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas wilayah cakupan
lebih banyak KAP dan tidak hanya yang di wilayah Jakarta Selatan saja
sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih
tinggi.
2. Diharapkan dapat melakukan wawancara secara langsung dan lebih terlibat
dalam aktivitas KAP sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih
memahami dan dapat memberikan solusinya.
3. Pengetahuan dan pengalaman atau keahlian yang tidak didorong dengan
kemauan dan keyakinan pekerja mengenai tanggung jawab atas
pekerjaannya tidak dikatakan seorang yang kompeten. Oleh karena itu
Daftar Pustaka
Arens, Alvin A. 2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi Indonesia, Jakarta
PT. Indeks
Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntansi Publik :
Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vo.4
No.2 (Nov) Hal. 79 92
Dajan, Anton, 1996. Pengantar Metode Statistik , jilid 2, LP3ES, Jakarta,.
Elfarina, Christina, Eunike. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Semarang. Skripsi S1 : Universitas Negri
Semarang
Ghozali, Imam, 2005 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP
UNDIP, Semarang.
Halim, Abdul. 2001. Auditing 1 (Dasar dasar Audit Laporan Keuangan).
Yogyakarta : AMP YKPN
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2008. Directory 2008 Kantor Akuntan Publik dan
Akuntan Publik. Jakarta
Kartika Widhi, Frianty . 2006. Pengaruh faktor-faktor keahlian dan independensi
auditor terhadap kualitas audit (Studi Empiris:KAP di Jakarta). Semarang.
Skripsi S1: Universitas Diponegoro.(Tidak dipublikasikan).
Kell, W.G., R.N. Johnson dan W.C. Baynton.2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh.
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Ni Putu Eka Desyanti dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2006. Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITI
Deskripsi Responden
Istilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu/Saudara dengan
memberikan tanda checklist ( ) pada jawaban yang telah disediakan.
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Laki laki
Perempuan
Supervisor/Auditor Senior
Auditor Junior
4. Pendidikan terakhir
D III
S1
S2
: . Tahun . Bulan
: . Kali
: .... Klien
S3
Pernyataan berikut ini mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi Kualitas Hasil
Kerja Auditor dalam proses penugasan audit.
Nyatakan pendapat anda dengan memberi tanda ( ) pada salah satu jawaban dari
lima alternatif yang paling sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan :
STS
TS
= Tidak Setuju
= Netral
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
Pernyataan
STS
A. Pengetahuan
1
Auditor
harus
mengetahui
Seorang
auditor
wajib
auditor
membutuhkan
audit
yang baik,
TS
SS
auditor
juga
membutuhkan
yang
auditor
lakukan
Seorang
auditor
disebut
Pengalaman
penugasan
audit
sangat
pengalaman
mempengaruhi
auditor
dalam
mengaudit
B. Psikologi
1.
Seorang auditor
dapat
tidak
bekerja
sama
harus
dalam
sebuah tim
2.
menyelesaikan
mudah
berdaptasi
4.
Seorang
auditor
harus
Pernyataan
A. Lama hubungan dengan klien
1.
1.
2.
3.
STS
TS
SS
auditor
lain
untuk
menilai
Auditor
bersikap
jujur
untuk
2.
Pernyataan
A. Aspek Struktural
1.
STS
TS
SS
ditugasinya.
2.
3.
4.
5.
Asosiasi
profesional
harus
dimiliki
1.
2.
3.
Professional
mampu
membuat
Seorang
profesional
harus
yakin
5.
Auditor
harus
sesamaprofesi
memiliki
dengan
hubungan
menggunakan
Pernyataan
1.
STS
TS
SS
STS
TS
SS
3.
4.
Pernyataan
Besarnya
terima
kompetensi
akan
yang
auditor
mempengaruhi
auditor
klien
dapat
menjadikan
4.
5.
6.
7.
8.
Seorang
auditor
harus
menjauhi
Auditor
menjadikan
pedoman
dalam
SPAP
sebagai
melaksanakan
pekerjaan laporan
10.
LAMPIRAN 2
DISTRIBUSI FREKUENSI KOMPETENSI
K1
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K2
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K3
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K4
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
100.0
sangat setuju
Total
4.3
4.3
70
100.0
100.0
K6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
K7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K8
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K9
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K10
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
K11
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
20
28.6
28.6
30.0
setuju
30
42.9
42.9
72.9
sangat setuju
19
27.1
27.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
K12
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
14
20.0
20.0
21.4
setuju
34
48.6
48.6
70.0
sangat setuju
21
30.0
30.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
LAMPIRAN 3
DISTRIBUSI FREKUENSI INDEPENDENSI
I1
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
1.4
1.4
2.9
Ragu-ragu
10
14.3
14.3
17.1
setuju
51
72.9
72.9
90.0
10.0
10.0
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
I2
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
tidak setuju
5.7
5.7
5.7
Ragu-ragu
16
22.9
22.9
28.6
setuju
42
60.0
60.0
88.6
11.4
11.4
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
I3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
2.9
2.9
4.3
Ragu-ragu
11
15.7
15.7
20.0
setuju
50
71.4
71.4
91.4
8.6
8.6
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
I4
Frequency
Valid
tidak setuju
Ragu-ragu
Percent
1
1.4
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
8.6
8.6
10.0
setuju
53
75.7
75.7
85.7
sangat setuju
10
14.3
14.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
I5
Frequency
Valid
sangat setuju
Percent
2
Cumulative
Percent
Valid Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
4.3
4.3
7.1
Ragu-ragu
14
20.0
20.0
27.1
setuju
42
60.0
60.0
87.1
100.0
sangat setuju
Total
12.9
12.9
70
100.0
100.0
I6
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
sangat setuju
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
12.9
12.9
14.3
Ragu-ragu
34
48.6
48.6
62.9
setuju
23
32.9
32.9
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
I7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
5.7
5.7
8.6
Ragu-ragu
12
17.1
17.1
25.7
setuju
43
61.4
61.4
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
I8
Frequency
Valid
Percent
1
1.4
Valid Percent
1.4
Cumulative
Percent
1.4
tidak setuju
7.1
7.1
8.6
Ragu-ragu
20
28.6
28.6
37.1
setuju
37
52.9
52.9
90.0
10.0
10.0
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
LAMPIRAN 4
DISTRIBUSI FREKUENSI KEAHLIAN PROFESIONAL
KP1
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP2
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP3
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP4
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
KP7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP8
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP9
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP10
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KP11
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
ragu-ragu
10
14.3
14.3
17.1
setuju
44
62.9
62.9
80.0
sangat setuju
14
20.0
20.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
LAMPIRAN 5
DISTRIBUSI FREKUENSI ETIKA AUDITOR
EA1
Frequency
Valid
ragu-ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
5.7
5.7
5.7
setuju
48
68.6
68.6
74.3
sangat setuju
18
25.7
25.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
EA2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
7.1
7.1
8.6
setuju
52
74.3
74.3
82.9
sangat setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
EA3
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
tidak setuju
1.4
1.4
1.4
ragu-ragu
4.3
4.3
5.7
setuju
51
72.9
72.9
78.6
sangat setuju
15
21.4
21.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
EA4
Frequency
Valid
ragu-ragu
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
setuju
40
57.1
57.1
64.3
sangat setuju
25
35.7
35.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
LAMPIRAN 6
DISTRIBUSI FREKUENSI KUALITAS AUDIT
KA1
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
7.1
7.1
7.1
ragu-ragu
19
27.1
27.1
34.3
setuju
43
61.4
61.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA2
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA3
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA4
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA5
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1.4
1.4
1.4
tidak setuju
23
32.9
32.9
34.3
ragu-ragu
28
40.0
40.0
74.3
setuju
15
21.4
21.4
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA6
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
4.3
4.3
4.3
tidak setuju
19
27.1
27.1
31.4
ragu-ragu
36
51.4
51.4
82.9
setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
KA7
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
tidak setuju
16
22.9
22.9
25.7
ragu-ragu
35
50.0
50.0
75.7
setuju
14
20.0
20.0
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA8
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
31
44.3
44.3
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA9
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
10.0
10.0
10.0
ragu-ragu
29
41.4
41.4
51.4
setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
KA10
Frequency
Valid
tidak setuju
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
8.6
8.6
8.6
ragu-ragu
29
41.4
41.4
50.0
setuju
26
37.1
37.1
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
sangat setuju
Total
LAMPIRAN 7
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KOMPETENSI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
K11
K12
37.64
37.84
37.81
37.73
38.33
38.46
38.27
37.84
37.81
37.73
37.31
37.20
18.726
18.424
16.298
15.389
18.079
17.353
17.186
18.424
16.298
15.389
18.451
19.090
.165
.192
.524
.630
.175
.349
.320
.192
.524
.630
.162
.080
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.691
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.686
N of Items
12
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.693
.691
.642
.621
.698
.669
.673
.691
.642
.621
.696
.706
LAMPIRAN 8
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INDEPENDENSI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
I1
I2
I3
I4
I5
I6
I7
I8
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
26.03
26.14
26.09
25.89
26.16
26.66
26.16
26.29
12.231
12.820
12.601
13.871
11.236
11.910
11.526
11.424
.633
.420
.510
.342
.635
.546
.560
.620
.512
.229
.514
.153
.536
.518
.420
.476
.783
.810
.798
.817
.779
.793
.791
.781
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.816
N of Items
.814
70.86
71.06
71.03
70.94
71.54
71.67
71.49
71.06
71.03
70.94
70.49
37.24
.232
.284
.670
.694
.289
.397
.354
.284
.670
.694
.145
1.000
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.717
.713
.685
.680
.711
.705
.706
.713
.685
.680
.722
.704
LAMPIRAN 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
Cronbach's
Alpha
.720
N of Items
.778
12
12.50
12.63
12.56
12.41
.775
.701
.656
.739
-.250
-.194
-.150
-.264
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.075
.041
.024
.087
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates
reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's
a
Alpha
.658
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
a
Items
N of Items
.652
.336a
a
.488
a
.625
.277a
LAMPIRAN 10
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUALITAS AUDIT
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA9
KA10
TotalKA
62.86
63.06
63.03
62.94
63.54
63.67
63.49
63.06
63.03
62.94
33.24
67.516
66.982
62.202
60.924
65.817
64.919
64.717
66.982
62.202
60.924
17.694
.248
.271
.653
.709
.292
.426
.389
.271
.653
.709
1.000
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.728
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.796
N of Items
11
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.725
.724
.695
.688
.721
.712
.713
.724
.695
.688
.721
LAMPIRAN 11
REGRESI DAN MODERASI
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
etikaauditor,
kompetensi,
independensi,
keahlianprofesio
a
nal
. Enter
Model Summary
Model
Adjusted R
Square
R Square
1
.995
.991
.990
.412
a. Predictors: (Constant), etikaauditor, kompetensi, independensi,
keahlianprofesional
b. Dependent Variable: kualitasaudit
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
1209.855
302.464
11.017
65
.169
1220.871
69
Sig.
a
1.785E3
.000
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
Std. Error
Standardized
Coefficients
t
Beta
(Constant)
.534
1.284
kompetensi
.340
.038
.363
independensi
Sig.
.416
.679
8.990
.000
-.205
.033
-.086
-6.199
.000
keahlianprofesional
.668
.039
.683
17.002
.000
etikaauditor
a. Dependent Variable: kualitasaudit
.340
.038
.363
8.990
.000
LAMPIRAN 12
INTERAKSI KOMPETENSI DAN ETIKA AUDITOR
a
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kompetensi
independensi
keahlianprofesional
etikaauditor
moderasi
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Std. Error
7.660
9.639
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
.795
.430
.170
.230
.182
.739
.462
-.205
.033
-.086
-6.190
.000
.668
.039
.684
16.958
.000
-.402
.576
-.087
-.699
.487
-.205
.033
-.086
-6.190
.000
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
kompetensi
independensi
keahlianprofesional
etikaauditor
moderasi2
a. Dependent Variable: kualitasaudit
Std. Error
6.387
17.852
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
.358
.722
.340
.038
.363
8.925
.000
-.384
.546
-.160
-.703
.484
.668
.040
.684
16.888
.000
-.325
1.065
-.070
-.305
.761
.340
.038
.363
8.925
.000
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
12.340
9.209
.038
.038
-.207
.360
etikaauditor
moderasi3
kompetensi
independensi
keahlianprofesional
Standardized
Coefficients
t
Beta
Sig.
1.340
.185
.362
9.009
.000
.033
-.087
-6.293
.000
.241
.368
1.493
.140
-.680
.548
-.146
-1.241
.219
.038
.038
.362
9.009
.000