Modul UAS D1 Tingkat 1 2015
Modul UAS D1 Tingkat 1 2015
Modul UAS D1 Tingkat 1 2015
PERTEMUAN 10
1. Dasar Hukum Daluwarsa penagihan dan penghapusan piutang pajak
Penagihan pajak tidak dilaksanakan apabila telah daluwarsa sebagaimana diatur
dalam UU dan Perda ( Pasal 41 UU PPSP , ayat 1)
2. Pengertian dan saat daluwarsa
Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya
penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
penerbitan STP dlsb (Pasal 22 UU KUP, ayat 1)
3. Tertangguhnya daluwarsa penagihan pajak
a. Menurut Pasal 22 UU KUP, maka daluwarsa piutang pajak adalah setelah
melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ketetapan pajak
b. Hal-hal tertentu terkait daluwarsa penagihan pajak
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
b. Penelitian admisistrasi adalah penelitian terhadap piutang yang tidak dapat ditagih
lagi karena WP yang penagihannya telah kadaluwarsa berdasarkan pasal 22 UU
KUP
PERTEMUAN 11
1. Dasar Hukum Gugatan
a.
b.
c.
d.
Pasal 23 UU No. 16 Th. 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal UU No. 14 Th. 2002 tentang Pengadilan Pajak
Pasal PP No. 74 Th. 2011
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-28/PJ./2010 tentang Prosedur
Penanganan Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan dan Persiapan
Menghadiri Persidangan Banding atau Gugatan di Pengadilan Pajak
2. Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan gugatan berdasarkan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku
3. Objek Pengajuan Gugatan
a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang
ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat diajukan kepada
badan peradilan pajak
4. Syarat Gugatan
a. Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam Bahasa Indonesia kepada
Pengadilan Pajak,
b. Gugatan dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima
surat keputusan yang digugat atau dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak
tanggal pelaksanaan penagihan pajak,
c. Terhadap 1 (satu) objek gugatan diajukan 1 (satu) surat gugatan,
d. Tidak ada kewajiban membayar jumlah pajak yang terutang, tapi gugatan tidak
menunda/menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak/kewajiban perpajakan
e. Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan
tanggal terima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak serta mencantumkan
nomor dan tanggal Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang diajukan
gugatan,
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
PERTEMUAN 12
1. Pengertian Tindak Pidana
Tindak Pidana atau delik merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang diancam
pidana dan dilakukan oleh seseorang yang mampu bertanggung- jawab.
2. Pasal 23 ayat (1) UU PPSP Penanggung Pajak dilarang:
a. Memindahkan hak menyewakan menghilangkan
b. Membebani barang dengan hak tanggungan
c. Membebani barang dengan Fiducia
d. Merusak, mencabut, menghilangkan segel sita
3. Sanksi Pidana ( Pasal 41A ayat 1 UU PPSP)
Penanggung Pajak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Psl 23 ayat (1)
dipidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp
12.000.000,- (dua belas juta rupiah)
4. Pasal 25 ayat (3) huruf b, c, d , e dan f UU PPSP
b. Deposito berjangka, tabungan, saldo rek koran, giro atau yg dipersamakan dipbk
kan ke kas negara atas permintaan Pejabat segera dijual oleh Pejabat
c. Obligasi, saham, atau surat berharga lainnya yang diperdagangkan dibursa efek
dijual dibursa efek atas permintaan Pejabat
d. Obligasi, saham, atau surat berharga lainnya yang tidak diperdagangkan dibursa
efek segera dijual oleh Pejabat
e. Piutang dibuatkan BA persetujuan tentang pengalihan hak menagih dari
Penanggung Pajak ke Pejabat
f. Penyertaan modal pd perusahaan, dibuatkan Akte persetujuan pengalihan hak
menjual dr Penanggung Pajak ke Pejabat.
5. SANKSI PIDANA ( PASAL 41A AYAT 2 UU PPSP )
Apabila pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3) huruf b, c, d, e,
dan huruf f tidak melaksanakan kewajibannya, dipidana penjara paling lama 4 (empat)
bulan 2 (dua) minggu dan denda paling banyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
6. PASAL 41A AYAT 3 UU PPSP
Sanksi terhadap orang yang sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang
dilakukan menurut UU, atau menghalangi tindakan dalam melaksanakan ketentuan
UU yang dilakukan oleh JSP dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
bulan 2 (dua) minggu dan denda paling banyak sepuluh juta rupiah
PERTEMUAN 13
1. Pengertian Sengketa Pajak
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang Perpajakan antara Wajib
Pajak atau PP dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan Pajak
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan termasuk gugatan atas
pelaksanaan penagihan berdasarkan UU PPSP
(Pasal 1 ayat (5) UU Pengadilan Pajak)
2. Kedudukan Pengadilan Pajak dalam Sistem Peradilan di Indonesia
Pengadilan Pajak berada dibawah Pengadilan Tata Usaha.
Pembinaan Pengadilan Pajak dilakukan oleh dua lembaga sekaligus , yaitu:
a. Pembinaan teknis peradilan dilakukan oleh Mahkamah Agung
b. Pembinaan organisasi, administasi dan keuangan dilakukan oleh KemeKeu.
3. Kewenangan Pengadilan Pajak
Memeriksa dan memutuskan sengketa pajak atas banding atau gugatan yanag
diajukan oleh Wajib Pajak.
4. Susunan Pengadilan Pajak
a. Pimpinan, yang terdiri dari seorang ketua dan paling banyak 5 orang wakil ketua
b. Hakim
c. Sekretaris
d. Panitera
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
PERTEMUAN 14
1. Pengertian Banding menurut Pasal 1 angka 6 UU Pengadilan Pajak
Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
2. Syarat Pengajuan banding
a. Diajukan dalam bahasa Indonesia ke Pengadilan Pajak
b. Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima Keputusan yg
diajukan banding
c. 1 keputusan diajukan 1 surat banding
d. Diajukan dengan disertai alasan yg jelas dan dicantumkan tanggal terima SK yang
dibanding
e. Pada surat banding dilampirkan salinan SK yang dibanding
f. Jumlah pajak yang terutang telah dibayar sebesar 50%
3. Seputar Peninjauan Kembali
a. Hanya dapat diajukan 1 kali kepada Mahkamah Agung melalui PP
b. Tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan PP
c. Dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal sudah dicabut,
permohonan
peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan lagi
d. Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum
acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus
dalam Undang-undang ini
4. Syarat Peninjauan Kembali
No Alasan
Jangka waktu
3.
Telah dikabulkan suatu hal yg tidak Paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim
dituntut atau lebih dari pada yg
Suatu bagian dari tuntutan belum Paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim
diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya
Terdapat suatu putusan yang nyata- Paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim
nyata tidak sesuai dgn ketentuan
peraturan perUUan yang berlaku
PERTEMUAN 15
1. Kuasa Hukum
a. Wakil Wajib Pajak
1) Wajib Pajak diwakili dalam hal: Badan oleh pengurus;
2) badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
3) badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan;
4) badan dalam likuidasi oleh likuidator;
5) suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana
wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau
6) anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali
atau pengampunya.
Pasal 32 ayat (1) KUP
b. Kuasa Wajib Pajak
Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa
khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan. (Pasal 32 ayat (3) KUP)
c. Pengertian Kuasa
Seorang kuasa adalah seseorang yang memenuhi persyaratan tertentu untuk
melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban perpajakan tertentu dari Wajib
Pajak yang memberikan kuasa ( Pasal 1angka 1 PMK 22/PMK.03/2008 )
d. Syarat Kuasa Wajib Pajak
1) Memiliki NPWP;
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
PERTEMUAN 16
1. Prinsip Kehakiman
Hakim menemukan kebenaran materiel sesuai dengan asas dalam UU Perpajakan ,
dengan cara :
a. menentukan apa yang harus dibuktikan;
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
10
b. siapa yang harus dibebani pembuktian dan penilaian yang adil bagi para pihak;
c. sahnya bukti dari fakta yang terungkap dalam persidangan, tidak terbatas pada
fakta dan hal2 yang diajukan para pihak. Dalam persidangan para pihak tetap dapat
mengemukakan hal baru yang dalam banding, gugatan, Surat Uraian Banding,
atau bantahan, atau tanggapan, belum diungkapkan. (Pasal 76 UU PP)
Untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti
2. Pembuktian menurut Pasal 69 UU Pengadilan Pajak
Ayat 1
a. Surat atau tulisan
1) Akta otentik adalah suatu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh
Undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang
berkuasa untuk itu di tempat dimana akta dibuat. (Pasal 1868 KUHPerdata)
2) Sebagai tulisan-tulisan dibawah tangan, akta-akta yang ditandatangani di
bawah tangan, surat-surat, register, surat-surat urusan rumah tangga dan lainlain tulisan yang dibuat tanpa perantaraan seorang pegawai umum (Pasal
1874 KUHPerdata)
b. Keterangan ahli
c. Keterangan para saksi
1) Kesaksian adalah kepastian yang diberikan kepada Hakim di depan
persidangan tentang peristiwa yang disengketakan , dengan pemberitahuan
secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam
perkara.
2) Keterangan tentang peristiwa atau kejadian itu adalah yang dialami, dilihat
atau didengar sendiri.
d. Pengakuan para pihak dan/atau
Nilai kekuatan mengikatnya:
1) Pengakuan didepan sidang tidak dapat dicabut kembali
2) Pencabutan hanya dimungkinkan bila ybs dapat membuktikan pengakuan itu
merupakan akibat kekhilafan ttg hal-hal yang terjadi/dengan alasan yang kuat
dan dapat diterima oleh Hakim.
Pengakuan murni mampu berdiri sendiri tanpa bantuan alat bukti lain
e. Pengetahuan Hakim
Dasar hukumnya adalah Pasal 75 UU PP & Pasal 106 UU PTUN. Pengetahuan
Hakim adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya
Ayat 2
Keadaan yang telah diketahui oleh umum tidak perlu dibuktikan
3. Putusan Pengadilan Pajak
a. Putusan akhir & mempunyai kekuatan hukum tetap
b. dapat diajukan Peninjauan Kembali ke MA
c. diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian,
perpajakan serta keyakinan hakim
11
4. Pelaksanaan Putusan
a. Dapat langsung dilaksanakan, tidak memerlukan keputusan pejabat yang
berwenang, kecuali peraturan perUUan mengatur lain
b. Ka KPP harus menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
apabila Putusan yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak
12
PENGANTAR AKUNTANSI II
INVESTMENT
Question
Pension funds and banks regularly invest in debt and share securities to:
a. house excess cash until needed.
b. generate earnings.
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
13
54,000
54,000
Illustration: Kuhl Corporation membeli 50 Doan Inc. 8%, 10 tahun, 1,000 obligasi pada
January 1, 2014, sebesar 54,000, termasuk komisi broker sebesar 1,000. Bunga Obligasi
dibayar semesteran pada 1 Juli dan 1 Januari.
Jurnal untuk mencatat penerimaan bunga adalah:
July 1 Cash
2,000
Interest revenue
2,000
Illustration: Jika Kuhl Corporation menggunakan tahun fiskal yg berakhir pd 31 Desember,
jurnal untuk mengakui interest akrual adalah.
Dec. 31 Interest receivable 2,000
Interest revenue
2,000
14
Illustration: Asumsikan bahwa Kuhl corporation menerima bersih (net proceeds) sebesar
58,000 atas penjualan obligasi Doan Inc. pada 1 Januari 2015, setelah menerima bunga yg
jatuh tempo.
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi adalah sbb:
Jan. 1 Cash
58,000
Debt investments
54,000
Gain on sale of debt investments
4,000
Question
An event related to an investment in debt securities that does not require a journal entry is:
a. acquisition of the debt investment.
b. receipt of interest revenue from the debt investment.
c. a change in the name of the firm issuing the debt securities.
d. sale of the debt investment.
Question
When bonds are sold, the gain or loss on sale is the difference between the:
a. sales price and the cost of the bonds.
b. net proceeds and the cost of the bonds.
c. sales price and the market value of the bonds.
d. net proceeds and the market value of the bonds
Accounting for Share Investments
Investors Ownership Interest in Investees Ordinary Shares
0 ------------------------------------------20% ------------------------------50% ----------------- 100%
No significant influence on Investee Significant influence on Investee Control usually exists
Valued using Cost Method
Consolidatio
Akuntansi tergantung pada sejauh mana pengaruh investor atas operasi dan keuangan
korporasi (investee)
Holding of Less than 20%
Perusahaan menggunakan cost method.
15
Menurut metode biaya, perusahaan mencatat investasi pada harganya (at cost), dan mengakui
pendapatan hanya jika dividen kas diterima atau ketika saham dijual.
Biaya mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh investasi, seperti
harga yg harus diabayar ditambah biaya broker (komisi).
Recording Acquisition of Share Investments
Illustration: Pada 1 July, 2014, Lee Corporation mengakuisisi 1,000 lembar (10%
kepemilikan) dari Beal Corporation. Lee membayar HK$405 per lembar. Jurnal untuk
mencatat penjualan adalah:
July 1 Share investments
Cash
405,000
405,000
Recording Dividends
Illustration: Selama beberapa waktu Lee memiliki saham, dibuat jurnal untuk mencatat
dividen tunai yang diterima.
Jika Lee menerima HK$20 per lembar dividen pada 31 December, jurnalnya adalah:
Dec. 31 Cash
20,000
Dividend revenue
20,000
Recording Sale of Share
Illustration: Asumsikan bahwa Lee Corporation menerima bersih (net proceeds) sebesar
HK$395,000 atas penjualan saham Beal pada 10 February 2015.
Karena harga saham adalah HK$405,000, Lee menderita kerugian (loss) sebesar HK$10,000.
Jurnal untuk mencatat penjualan saham ini adalah:
Feb. 10 Cash
395,000
Loss on sale of investments 10,000
Share investments
405,000
Holding Between 20% and 50%
Equity Method: Investasi dicatat sebesar biaya (at cost) dan selanjutnya menyesuaikan
dengan perkiraan investasi setiap periode untuk:
Saham investor dari laba bersih perusahaan asosiasi; dan
Dividen yg diterima oleh investor.
Jika kerugian saham investor melebihi nilai tercatat dari investasi, investor biasanya harus
menghentikan penerapan metode equity.
Question
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
16
Under the equity method, the investor records dividends received by crediting:
a. Dividend Revenue.
b. Investment Income.
c. Revenue from Investment.
d. Share Investments.
Holdings Between 20% and 50%
Illustration: Milar Corporation mengakuisisi 30% dari saham Beck Company sebesa
120,000 pada 1 January 2014.
Pada 2014, Beck melaporkan net income sebesar 100,000 dan membayar dividend sebesar
40,000. Jurnalnya adalah:
Jan. 1 Share investments
Cash
120,000
120,000
30,000
30,000
17
Categories of Securities
Trading Securities
Perusahaan terus memperdagangkan surat berharga dengan tujuan untuk dijual
kembali dalam waktu yg singkat (umumnya kurang dari satu bulan)
Trading berarti frekuensi pembelian dan penjualan.
Perusahaan melaporkan sekuritas yg diperdagangkan pada nilai wajar (fair
value), dan melaporkan perubahan dari biaya (cost) sebagai bagian dari laba
bersih (net income)
Diklasifikasikan sebagai current asset.
18
7,000
Unrealized gainIncome
7,000
Non-Trading Securities
Sekuritas ini dapat diklasifikasikan sebagai current assets atau sebagai noncurrent assets, tergantung pada maksud dari manajemen.
Prosedur untuk menentukan nilai wajar dan keuntungan atau kerugian yg
belum direalisasikan (unrealized gain or loss) sekuritas tersebut adalah sama
seperti pada trading securities.
Perusahaan melaporkan sekuritas pada nilai wajar (fair value), dan
melaporkan perubahan dari biaya sebagai komponen ekuitas.
Illustration: Asumsikan bahwa Ingrao Corporation memiliki dua efek yg diklasifikasikan
sebagai non-trading.
9,537
9,537
Question
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
19
20
CASHFLOW
21
Operating
Activities
Investing Activities
Investments and
Non-Current Asset
Financing
Activities
Non-Current Liabilities
and Equity
22
Illustration: Klasifikasikan setiap transaksi ini dengan jenis kegiatan arus kas.
1.
Diterbitkan 100.000 lembar saham dengan nominal Rp5.000 dengan nilai Rp800 juta tunai.
(F)
2.
Meminjam Rp2 Milyar dari Bank Mandiri, dangan notes 5 tahun dengan bunga 8%.(F)
3.
Membeli dua truk trailer dengan harga Rp1,7 Milyar.(I)
4.
Dibayar kepada karyawan Rp120.000.000 untuk gaji dan upah(O)
5.
Diterima Rp200 juta tunai untuk layanan yang diberikan.(O)
Persiapan laporan arus kas
Tiga langkah utama:
1.menentukan kas bersih yang tersedia/digunakan oleh aktivitas operasi dengan mengkonversi laba
bersih dari accrual basis ke cash basis
Langkah ini melibatkan analisis tidak hanya laporan laba rugi tahun berjalan, tetapi juga
perbandingan laporan posisi keuangan dan data tambahan yang dipilih.
2. Analisis perubahan perkiraan non current asset dan liability dan dicatat sebagai investing and
financing activities, atau diungkapkan sebagai transaksi non-tunai.
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
23
24
145,000
9,000
154,000
25
145,000
9,000
3,000
157,000
Accounts Receivable
Sales revenue
507,000
145,000
9,000
3,000
10,000
167,000
2.Ketika saldo Inventory bertambah, harga pokok barang yang dibeli melebihi harga pokok
penjualan.
26
517,000
145,000
9,000
3,000
10,000
(5,000)
162,000
3.Jika saldo Prepaid Expense meningkat, kas yg dibayarkan untuk biaya lebih tinggi dari biaya yang
dilaporkan secara akrual. Perusahaan mengurangi net income sejumlah kenaikan prepaid expense..
Jika prepaid expenses menurun, biaya dilaporkan lebih tinggi dari biaya yang dibayarkan.
Cash flows from operating activities:
Net income
145,000
9,000
3,000
10,000
Increase in inventory
(5,000)
(4,000)
158,000
4.Saat Accounts Payable bertambah, perusahaan menerima lebih banyak barang daripada yang
sebenanya dibayar. Kenaikan ini ditambahkan ke laba bersih untuk menentukan kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi.
Ketika Income Taxes Payable berkurang, beban pajak penghasilan yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi kurang dari jumlah pajak yang dibayar selama periode tersebut. Penurunan ini dikurangkan
dari laba bersih untuk menentukan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi.
27
145,000
9,000
3,000
10,000
Increase in inventory
(5,000)
(4,000)
16,000
(2,000)
172,000
28
1/1/14
Balance
10,000
Purchases 155,000
150,000
12/31/14
Balance
15,000
172,000
(120,000)
(25,000)
4,000
(141,000)
20,000
(29,000)
(9,000)
22,000
33,000
55,000
110,000
Dari informasi tambahan, perusahaan mengakuisisi sebuah office building 120,000 tunai. Ini
adalah arus kas yang harus dilaporkan dalam bagian investasi
Issued bonds
110,000
Land
1/1/14
Balance
20,000
29
172,000
(120,000)
(25,000)
4,000
(141,000)
20,000
(29,000)
(9,000)
22,000
33,000
55,000
110,000
Informasi tambahan menjelaskan bahwa peningkatan equipment berasal dari dua transaksi: (1)
pembelian equipment 25,000, dan (2) penjualan equipment 4,000 dengan cost 8,000.
12/31/14
Balance
130,000
Bonds Payable
1/1/14
Balance
20,000
For land
110,000
Kenaikan saham biasa dihasilkan dari penerbitan saham baru.
Retained earnings meningkat 116,000 selama tahun berjalan.
12/31/14
Balance
130,000
30
172,000
(120,000)
(25,000)
4,000
(141,000)
20,000
(29,000)
(9,000)
22,000
33,000
55,000
110,000
Peningkatan ini dapat dijelaskan oleh dua faktor: (1) Net income 145,000 menambah saldo retained
earnings, dan (2) Dividend 29,000 mengurangi retained earnings.
12/31/14
Balance
160,0001/1/014
Balance
30,000
12/31/14
Balance
1/1/14
Balance
Office building
20,000
40,000Illustration 1
120,000Inventory
31
Building
32
33
Accounting
Financial Accounting
Managerial Accounting
Kriteria
Financial Accounting
Managerial Accounting
Pemakai utama
Lingkup informasi
Bagian perusahaan
Fokus informasi
Dibatasi PABU
Disiplin sumber
Ilmu ekonomi
Isi laporan
Sifat informasi
Ketepatan informasi=penting
34
Upaya seorang supervisor produksi untuk menjaga lini produksi yang bergerak tanpa
gangguan.
Seorang manajer kredit mengembangkan pedoman untuk menilai kemampuan calon
pelanggan dalam membayar tagihannya.
Controlling
Pemantauan hasil operasi dan membandingkan hasil actual dengan hasil yang diharapkan
disebut pengendalian.
Umpan balik (feedback) memungkinkan manajemen memisahkan area untuk penyelidikan
lebih lanjut dan kemungkinan tindakan perbaikan.
Filosofi pengendalian dengan cara membandingkan hasil aktual dan yg diharapkan disebut
manajemen dengan pengecualian (management by exception).
Improving
Continuous process improvement adalah sebuah filosofi untuk terus meningkatkan
karyawan, proses bisnis, dan produk.
Tujuan dan perbaikan proses yang berkesinambungan adalah untuk menghilangkan
sumber masalah dari suatu proses.
Direct and Indirect Costs
Biaya (Cost) adalah pembayaran tunai atau komitmen utuk membayar kas di masa depan
dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan.
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
35
36
37
Total biaya pembuatan produk yang tersedia untuk dijual selama periode berjalan disebut
harga pokok produksi (cost of goods manufactured).
38
Ilustrasi
39
$130,00
$130,000
Factory overhead
Total manufacturing costs incurred
44,000
$284,000
284,000
$314,000
24,000
$290,000
$ 30,000
40
41
42
I. PPh Pasal 22
A. Pengertian
PPh Pasal 22 merupakan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang, kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain dan
penjualan barang yang tergolong sangat mewah.
B. Peta Konsep
Nilai Impor
Impor
7,5%- Yang tidak dikuasai
Bendahara Pemerintah
1,5%
Harga Pembelian
Pedagang Pengumpul
0,25%
Harga Pembelian
PPh 22
0,25%- BBM SPBU Pertamina
0,3%- Pelumas
0,25%- Semen
0,1%- Kertas
Industri tertentu
0,3%- Baja
DPP PPN
0,45%- Otomotif
0,3%- Obat
C. Pemungut
No Pemungut
1
Bank Devisa dan DJBC
2
Bendahara Pemerintah
3
Badan Usaha Industri Tertentu
4
Produsen atau importir BBM, Gas,
Pelumas
5
Industri dan eksportir dalam bidang
kehutanan, perkebunan, pertanian
dan perikanan
6
WP badan atas penjualan barang
5%
Objek Pemungutan
Impor Barang
Pembayaran atau pembelian barang
Penjualan hasil produksinya di dalam negeri
Penjualan BBM, Gas, Pelumas
Pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri
atau ekspor dari pedagang pengumpul
Penjualan barang sangat mewah
43
44
Penjualan BBM,
gas dan pelumas
Pembelian
bahan-bahan
dari
pedagang
pengumpul
Penjualan
barang
sangat
mewah
Terutang
dan
dipungut pada saat
penerbitan
Surat
Perintah
Pengeluaran barang
Terutang
dan
dipungut pada saat
pembelian
Terutang
dan
dipungut pada saat
melakukan
penjualan
barang
yang
tergolong
sangat mewah
Bersifat
final
tidak
3
4
45
II.
PPh Pasal 23
A.
Pengertian
PPh Pasal 23 merupakan pajak atas penghasilan melalui pemotongan atas deviden,
royalti, jasa manajemen, jasa teknik dan jasa-jasa lainnya yang dibayarkan, disediakan
untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya kepada Wajib Pajak Badan
dalam negeri atau BUT.
Peta Konsep
B.
Deviden
Bunga
15%
Royalti
Hadiah, Penghargaan,
bonus dan sejenisnya
PPh 23
Jasa Manajemen
Jasa Konsultan
C.
D.
Pemotong
1. Badan Pemerintah
2. Subjek pajak bdan dalam negeri
3. Penyelenggara kegiatan
4. Bentuk Usaha Tetap
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Dikecualikan
1. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank
2. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna dengan hak opsi
3. Dividen yang diterima WP Orang Pribadi dalam negeri
4. Dividen yang diterima atau diperoleh PT sebagai WP dalam negeri, koperasi, BUMN,
atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia dengan syarat:
a. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
b. Bagi PT, BUMN, dan BUMD yang menerima dividen, kepemilikan saham pada
badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang
disetor
5. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan
kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.
6. Sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya.
7. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan yang
berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan.
46
III.
PPh Pasal 24
A.
Pengertian
PPh Pasal 24 merupakan bentuk pengkreditan pajak atas penghasilan yang diperoleh
Wajib Pajak Dalam Negeri di Luar Negeri menggunakan metode pengkreditan terbatas.
Peta Konsep
B.
Pajak dibayar/terutang di LN
47
IV.
PPh Pasal 26
A.
Pengertian
PPh Pasal 26 adalah pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima WP Luar Negeri
di Indonesia yang menganut dua sistem pengenaan pajak:
a. Pemenuhan sendiri kewajiban perpajakannya bagi WP luar negeri yang menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia.
b. Pemotongan oleh pihak lain yang wajib membayar bagi wajib pajak luar negeri
lainnya.
Peta Konsep
.
B.
Penghasilan
Imbalan
sehubungan
dengan
pekerjaan, jasa,
dan kegiatan
termasuk pensiun
dan pembayaran
berkala lainnya
Dividen, bunga, royalti,
sewa, hadiah dan
penghargaan, premi
swap dan transaksi
lindung nilai lainnya,
keuntungan karena
pembebasan utang
WP luar
PPh Pasal 26
WP dalam
PPh Pasal 21
Diterima oleh
WP dalam
PPh Pasal 23
WP luar
PPh Pasal 26
Diterima oleh
48
C.
D.
E.
F.
Pemotong
1. Badan Pemerintah
2. Subjek Badan dalam negeri
3. Penyelenggara kegiatan
4. Bentuk usaha tetap
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya yang melakukan pembayaran kepada
wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia
Tarif
Tarif pemotongan PPh Pasal 26 sebesar 20% atau sesuai pada P3B negara tersebut
Dikecualikan
Pemotongan PPh Pasal 26 seluruhnya bersifat final kecuali:
1. Pemotongan atas:
a. Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau
pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang dijalankan atau yang
dilakukan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia.
b. Pengghasilan yang dikenai pemotongan PPh pasal 26 yang diterima atau
diperoleh kantor pusat, sepanjang terdapat hubungan efektif antara bentuk usaha
tetap dengan harta atau kegiatan yang memberikan penghasilan dimaksud.
2. Pemotongan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oelh orang pribadi atau
badan luar negeri yang berubah status menjadi pajak dalam negeri atau BUT.
Penyetoran dan Pelaporan
Tanggal jatuh tempo penyetoran
: paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah
masa pajak berakhir
Batas akhir pelaporan
: paling lama 20 hari setelah masa pajak berakhir
49
V.
A.
Pengertian
PPh Pasal 4(2) merupakan pemotongan pajak atas penghasilan tertentu yang bersifat final.
Peta Konsep
B.
20%
Bunga Obligasi
15%
Diskonto SPN
20%
10%
Hadiah undian
25%
Penghasilan dari
persewaan tanah
dan/atau bangunan
10%
Penghasilan dari
transaksi penjualan
saham di bursa efek
0,1%
Jasa Konstruksi
5%
Dividen yang
diterimaatau diperoleh
oelh WP OP dalam
negeri
10%
0,1%
50
Tidak Boleh
Dikurangkan
PPh
Final
Tidak Dapat
Dikreditkan
D.
Tidak Perlu
Digabung
51
VI.
PPh Pasal 15
A.
Pengertian
PPh Pasal 15 mengatur tentang Norma Penghitunga Khusus untuk golongan wajib pajak
tertentu antara lain perusahaan pelayaran atau penerbangan internasional, perusahaan
asuransi luar negeri, perusahaan pengeboran minyak, gas, dan panas bumi, perusahaan
dagang asing, perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk bangun-guna-serah.
Peta Konsep
B.
PPh Pasal 15
C.
Perusahaan Penerbangan
Dalam Negeri
Perusahaan Pelayaran
Dalam Negeri
Perusahaan
Pelayaran/Penerbangan
Luar Negeri
Perusahaan Maklon
52
BAHASA INGGRIS
PARTICIPIAL ADJECTIVES
Adjectives derive from verbs or verbs function as adjectives
Main Points
Many adjectives ending in - ing describe the effect that something has on
someones feelings.
Some adjectives ending in - ing describe a process or state that continues over a
period of time.
Many adjectives ending in - ed describe peoples feelings
Examples:
Examples:
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015(Fadhila 085770166976)
53
Examples:
She looks alarmed about something.
A bored student complained to his teacher.
She had big blue frightened eyes.
*Participial Adjectives can be :
Used in front of a noun
Examples:
They still show amazing loyalty to their parents.
This is the most terrifying tale ever written.
I was thanked by the satisfied customer.
The worried authorities cancelled the match.
Used after link verbs
Examples:
Its amazing what they can do.
The present situation is terrifying.
He felt satisfied with all the work he has done.
My husband was worried.
Modified by adverbial: quite, really, and very
Examples:
The film was quite boring.
There is nothing very surprising.
She was quite astonished at his behavior.
He was a very disappointed young man.
54
NOUN CLAUSE
What is a clause?
A clause is a group of words containing a subject and a verb.
An independent clause is a complete sentence. It contains the main subject and a
verb of a sentence.
A dependent clause is not a complete sentence. It must be connected to an
independent clause.
A noun clause is used as a subject or an object.
In other words, a noun clause is used in the same ways as a noun.
Words used to introduce noun clauses:
When
Where
Why
How
Who
Whom
What
Which
Whose
whether
if
that
A noun
A noun clause
55
What happened?
Who is she?
Noun Clause:
I dont know where he lives.
I couldnt hear what he said.
Do you know when they arrived?
I dont know who lives there.
Please tell me what happened.
I wonder who at the door is.
I dont know who she is.
I dont know who those men are.
I wonder whose house that is.
What he said surprised me.
What they should do is obvious.
Noun Clause
Examples:
I dont know what I should do.
Pam cant decide whether she
should go or stay home.
Please tell me how I can get to the
bus station.
Jim told us where we could find it.
56
Noun Clause:
I think (that) he is a good actor.
We know (that) the world is round.
That she doesnt understand spoken
English is obvious.
It is obvious (that) she doesnt
understand spoken English.
That the sun rises from the east is a
fact.
It is a fact (that) the sun rises from
the ear
57
ADVERB CLAUSE
Adverb clauses are dependent clauses. They cannot stand alone.
Words that introduce adverb clauses SUBORDINATING CONJUNCTIONS:
when, because, as soon as, while, after, before, although, whenever, since, if, once,
etc.
58
ONLY IF
o Only if expresses the idea that there is only one condition that will cause a
particular result.
Examples:
CONDITIONAL SENTENCE
Overview Conditional Sentence
59
60
If you had told me about the problem, I would have helped you.
(In fact, you didnt tell me about it.
If I hadnt slipped on the stairs, I wouldnt have broken my arm.
(In fact, I slipped on the stairs, so I broke my arm.)
61
Keterangan
62
I =Insurance
F + Freight
4. Nilai Ekspor
adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oleh eksportir yaitu, nilai yg tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor
Barang yg telah difiat muat oleh Direktorat Jenderal Bea & Cukai).
PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor
5. nilai lain
suatu jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak.
untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga
Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah
Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual ratarata;
untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film (tidak
termasuk penetapan Nilai Lain untuk film cerita impor)
untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran
perusahaan, adalah harga pasar wajar
untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran
PPN menggunakan tarif efektif (yaitu = 8,4%) dikalikan harga jual eceran,
yaitu harga yg tercantum pd pita cukai. (harga bandrol).
PPN atas rokok produksi dalan negeri yg diberikan scr Cuma- cuma kpd
karyawan = 8,4% x 50% x Harga Jual Eceran utk merek & jenis yg sama.
PPN atas rokok produksi dalam negeri yg diberikan cuma-cuma kpd pihak
ketiga = 8,4% x 75% x Harga Jual Eceran utk merek & jenis yg sama.
63
untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah
yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; atau
untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah 10% (sepuluh
persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.
Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajak dikreditkan dengan Pajak Keluaran dalam
Masa Pajak yang sama.
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, tetapi belum dikreditkan dengan Pajak
Keluaran pada Masa Pajak yang sama, dapat dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya
paling lama 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Masa Pajak yang bersangkutan
sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan.
Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum berproduksi sehingga belum melakukan
penyerahan yang terutang pajak, Pajak Masukan atas perolehan dan/atau impor
barang modal dapat dikreditkan.
Pajak Masukan yang dikreditkan harus menggunakan Faktur Pajak yang memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan ayat (9).
64
f. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Faktur Pajaknya
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5)
atau ayat (9) atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok
Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;
g. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa Kena
Pajak dari luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6);
h. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya
ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak;
i. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya
tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai,
yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan; dan
j. perolehan Barang Kena Pajak selain barang modal atau Jasa Kena Pajak
sebelum Pengusaha Kena Pajak berproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2a).
k. Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang yang tidak terutang
PPN atau mendapat fasilitas PPN dibebaskan (pasal 9 ayat (5))
Pengusaha Kena Pajak yang dalam suatu Masa Pajak melakukan penyerahan yang
terutang pajak dan penyerahan yang tidak terutang pajak hanya dapat mengkreditkan
Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang terutang pajak. Bagian
penyerahan yang terutang pajak tersebut harus dapat diketahui dengan pasti dari
pembukuan Pengusaha Kena Pajak.
65
mempunyai peredaran usaha dalam 2 (dua) tahun buku sebelumnya tidak melebihi Rp
1.800.000.000,00 untuk setiap 1 (satu) tahun buku;
Wajib Pajak yang baru dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
60% (enam puluh persen) dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Jasa Kena Pajak;
atau
70% (tujuh puluh persen) dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Barang Kena Pajak.
PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN BAGI
PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA
TERTENTU
Permenkeu No 79/PMK.03/2010
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Kegiatan Usaha Tertentu, dalam menghitung
besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, wajib menggunakan pedoman
penghitungan pengkreditan Pajak Masukan
90% (sembilan puluh persen) dari Pajak Keluaran, dalam hal Pengusaha Kena
Pajak melakukan penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran;
80% (delapan puluh persen) dari Pajak Keluaran, dalam hal Pengusaha Kena
Pajak melakukan penyerahan emas perhiasan secara eceran.
66
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan usaha yang atas penyerahannya
sebagian terutang pajak dan sebagian lainnya tidak terutang pajak, sedangkan Pajak
Masukan untuk Penyerahan yang Terutang Pajak tidak dapat diketahui dengari pasti,
jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk Penyerahan yang Terutang Pajak
dihitung dengan menggunakan pedoman penghitungan Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan
Contoh 3:
1) Pengusaha
Kena Pajak N adalah perusahaan
integrated (terpadu)
yan bergerak di bidang perkebunan jagung dan pabrik minyak jagung. Sebagian
jagung yang dihasilkannya diolah lebih lanjut menjadi minyak jagung dan
sebagian lainnya dijual kepada pihak lain.
3) Berclasarkan data-data yang dimiliki, cliperkiral{an persentase ratarat jumlah penyerahan minyak jagung terhadap penyerahan seluruhnya ada sebesar
70%, sedangkan 30% merupakan penyerahan jagung kepacla pihaklain.
Rpl4.000.000,00
minyak
67
6) Masa manfaat truk sebenarnya adalah 5 (lima) tahun, tetapi untuk tujuan
penghitungan
Pajak
Masukan
berdasarkan
Peraturan
Me nteri
ini
7) Penghitungan kembali
Pajal{ Masukan atas
dapat dikreditkan selama tahun buku 2014 yang
Pajak Maret 2015 adalah:
Rp60.000.000.000,00
Rp20.000.000,00
RplOO.OOO.OOO.OOO,OO
8) Alokasi Pajal{ Masukan atas perolehan truk untuk tiap tahun buku sesuai
masa manfaat truk tersebut adalah:
Rp14.000.000,00
----------------------- = Rp 3.500.000,00
4
Rp500.000,00
10) Penghitungan
kembali Pajak Masukan
seperti perhitungan
atasdilakukan setiap talun sampai dengan masa manfaat truk berakhir.
eli
Gagal Berproduksi
pasal 9 ayat (6a) UU PPN
HUMAN RESOURCH DEVELOPMENT IMP 2015 (Fadhila 085770166976)
68
Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum berproduksi sehingga belum melakukan
penyerahan yang terutang pajak, Pajak Masukan atas perolehan dan/atau impor
barang modal dapat dikreditkan.
Pajak Masukan yang telah dikreditkan diatas dan telah diberikan pengembalian wajib
dibayar kembali oleh Pengusaha Kena Pajak dalam hal
Pengusaha Kena Pajak tersebut mengalami keadaan gagal berproduksi dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak Masa Pajak pengkreditan Pajak
Masukan dimulai
Gagal produksi adalah Suatu keadaan dari Pengusaha Kena Pajak dengan kegiatan
usaha utama sebagai produsen yang menghasilkan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa
Kena Pajak, apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak pertama kali
mengkreditkan Pajak Masukan tidak melakukan kegiatan:
penyerahan Barang Kena Pajak;
penyerahan Jasa Kena Pajak;
ekspor Barang Kena Pajak; dan/atau
ekspor Jasa Kena Pajak,
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan
tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang
hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain
163/PMK.03/2012 tanggal 22 Oktober 2012
Pajak Pertambahan Nilai terutang bagi orang pribadi atau badan yang melakukan
kegiatan membangun sendiri.
69
Bangunan berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria:
konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan
sejenis, dan/atau baja;
diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; dan
luas keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus meter persegi).
Pajak Pertambahan Nilai terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif 10%
(sepuluh persen) dengan Dasar Pengenaan Pajak.
Dasar Pengenaan Pajak adalah 20% (dua puluh persen) dari jumlah biaya yang
dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak
termasuk harga perolehan tanah.
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva
yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak,
kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c Undang Undang
Nomor 42 Tahun 2009
Penyerahan Barang Kena Pajak, antara lain, berupa mesin, bangunan, peralatan,
perabotan, atau Barang Kena Pajak lain yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak dikenai pajak.
Namun, Pajak Pertambahan Nilai tidak dikenakan atas pengalihan Barang Kena
Pajak yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan
pengalihan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yaitu
kendaraan bermotor berupa sedan dan station wagon, yang menurut ketentuan Pasal
70
9 ayat (8) huruf b dan huruf c Pajak Masukan atas perolehan aktiva tersebut tidak
dapat dikreditkan .
71