Sifat material selama setting dapat berupa: a. Kecepatan setting Hidrokolid merupakan bahan yang tergantung pada kecepatan-regangan. Hal ini dikarenakan ketahanan terhadap sobekan akan meningkat bila cetakan dikeluarkan dengan sentakan tiba-tiba. Pada beberapa kasus, bahan alginate tidak melekat secara kuat pada jaringan mulut sehingga mudah dikeluarkan dengan cepat. Yang perlu dihindari adalah gerakan mengungkit atau memutar. (Philips buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi edisi ke 10) b. Waktu kerja. c. Waktu setting. d. Kenaikkan suhu saat seting. e. Perubahan dimensi. Ekspansi Ekspansi merupakan suatu kejadian bahan yang melakukan perubahan bentuk. Dalam cetakan alginat, ekspansi dapat terjadi dengan imbibisi, pengerutan, atau sineresis Bahan cetak alginat mempunyai sifat imbibisi yaitu menyerap air. Bila berkontak dengan air, bahan alginate ini bentuknya lebih mudah mengembang. Hal ini dapat menyebabkan perubahan bentuk atau dimensi hasil cetakan sehingga mudah terjadi ekspansi yang dapat menyebabkan ketidak akuratan hasil cetakan alginat. (Distrina Fitrian Sari, R. Rahadyan Parnaadji, Agus Sumono. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember, Pengaruh Teknik Desinfeksi dengan Berbagai Macam Larutan
Desinfektan
Dimensional)
pada
Hasil
Cetakan
Alginat
terhadap
Stabilitas
Philips (1996) menyebutkan bahwa bahan cetak hidrokoloid mengandung banyak
air, hal ini akan mempengaruhi sifat sineresis dan imbibisi dari bahan. Untuk menghindari terjadinya pengkerutan, hasil cetakan direndam dalam air. Sehingga, yang mempengaruhi ekspansi adalah kadar air. Bila kadar air yang tinggi di dalam cetakan maka akan menyebabkan adanya ekspansi cetakan. Ekspansi pada cetakan menyebabkan perubahan dimensi linier pada model kerja. Hal-hal yang mempengaruhi besarnya setting ekspansi adalah : W.P ratio dan adanya material retarder ataupun accelerator.