Anda di halaman 1dari 28

Evaluation of Immunization Rates

and Safety Among Children With


Inborn Errors of Metabolism
Journal Reading
Zakaria Mukalla

PENDAHULUAN
Inborn Errors of Metabolism (IEMs) mencakup kelompok
besar gangguan genetik yang disebabkan gangguan enzim
yang dibutuhkan untuk mengurai senyawa organik

Prevalensi 1 dalam 2500-5000 kelahiran hidup

Gangguan keseimbangan metabolik dapat disebabkan


berbagai stress metabolik, seperti demam dikarenakan
penyakit infeksi atau proses peradangan lainnya.

Bayi dengan penyakit metabolik bawaan rentan terhadap


penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin.

AAP merekomendasikan vaksinasi rutin utk anak dgn


IEMs, sebagaimana pada anak sehat

Terdapat kekhawatiran tentang keamanan vaksin pada


IEM yang dapat menghambat program ini

Adanya hipotesis yang berkembang bahwa imunisasi


anak dgn IEM dapat menstimulasi perubahan metabolik
yg sama dengan bila terjadi infeksi alami yang dapat
menyebabkan dekompensasi metabolik akut.

Adanya keterbatasan literatur. Adanya serial kasus yg


mendeskripsikan 7 pasien yang mengalami krisis
metabolik akut 3-12 jam setelah vaksinasi
2 anak dengan def 21-hidroksilase, 1 anak dengan
akademia metilmalonic, 1 anak dengan akademia
glutarik tipe-1, dan 3 anak dengan sindroma Leigh
Belum ada penelitian yang menilai secara sistematis
keamanan vaksinasi anak dengan penyakit metabolik
yang luas.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola imunisasi
pada anak IEM dan mengevaluasi adanya efek samping
serius yang berhubungan dengan imunisasi

METODE

Database
Menggunakan database KPNC

Pengelompokkan IEM
IEM dkelompokkan menjadi paling
sakit, kronis dan stabil

Populasi penelitian
Anak sampai usia 18, yg didiagnosis IEM dari tahun
1990-2007
Data diambil dari medrec elektronik

Tingkat imunisasi
Membandingkan populasi IEM dengan kontrol subjek
bayi yang sehat, 1 bayi IEM di match dengan 20 bayi
tanpa IEM berdasarkan jenis kelamin, bln & tahun lahir,
dab fasilitas lahir.

Tingkat imunisasi
Dianalisa, pertama, apakah bayi IEM sama up to
date nya dgn bayi yg sehat terhadap
Dikatakan up to date bila subjek menerima semua
vaksin dalam 2 tahun sesuai pola 4:3:1:3:3
4 dosis DPT dan DaPT, 3 dosis polio oral/inaktif, 1
dosis MMR, 3 dosis hepatitis B, dan 3 dosis HIB.
Kedua, dianalisa, apakah usia imunisasi bayi IEM
berbeda dengan subjek kontrol.

Evaluasi efek samping yang merugikan


Menilai medrec elektronik antara diagnosa IEM dengan
diagnosa kunjungan setelah vaksinasi yang dibagi dalam
interval 0-30 dan 31-70 hari kemudian.
Analisa sekunder dengan membandingkan hari 0-14
(periode resiko) dengan hari 15-30 (periode kontrol)
sehingga tdk kehilangan peningkatan resiko yg terjadi
dekat setelah vaksinasi.
Kejadian yg sama pada waktu post vaksin yg sama
dihitung 1x.
Tidak dinilai kejadian post vaksinasi pada anak sehat,
karena secara klinis sangat berbeda dengan anak IEM
sehinga tdk dapat dibandingkan.

HASIL
Populasi untuk tingkat Imunisasi
249 anak dengan diagnosa IEM tunggal
131 anak setelah dikonfirmasi dengan 2
kali diagnosa yg sama
Dieksklusi 54 anak setelah mereview
medrec imunisasi nya
Terdapat 77 IEM dan 1540 subjek kontrol

Penilaian tingkat imunisasi


Beberapa perbedaan persentase anak IEM yg up to date
pada usia 2 tahun, dibandingkan subjek kontrol.
Pasien IEM kronik lebih kurang menerima semua dosis
vaksin polio, Hep B dan MMR sampai usia 2 tahun
Tidak ada perbedaan nyata pada usia saat diberikan dosis
kedua DTP/DTaP atau saat diberikan dosis pertama MMR,
dibandingkan dengan subjek kontrol.
Hasil yg sama juga didapatkan pada usia saat diberikan dosis
kedua HBV, HIB vaksin dan vaksin polio pada usia 4 bulan,
dan dosis pertama varisela pada usia 12 bulan

Efek samping potensial post vaksinasi


Diidentifikasi 1005 anak IEM yg memiliki minimal 1
diagnostik dan menerima minimal 1 vaksinasi pada
KPNC, dan berkurang menjadi 539 jika diperlukan 2
kode diagnosa IEM. Ada 268 subjek dieksklusikan
setelah review medrec. Populasi akhir utk menilai
kejadian sampingan pasca imunisasi adalah 271 anak.
Terdapat 60 kunjungan ke IGD pasca imunisasi
periode hari 0-30, dan 70 kunjungan periode hari 3170, dan 66 perawatan periode 0-30 hari dan 76
perawatan pada periode 31-70 hari. Tdk terdapat
perbedaan bermakna pada kelompok IEM.

Efek samping potensial post vaksinasi


Pada analisa sekunder periode pasca
vaksinasi hari ke 0-14 jg tdk mendeteksi,
peningkatan resiko yg signifikan terhadap
kunjungan ke IGD, kecuali pada semua
kelompok umur pada kelompok stabil.
Analisa sekunder pada 0-14 hari utk
perawatan, terdapat peningkatan pada
kelompok 1-4 tahun pada kelompok sickest.
Namun tdk didapatkan pola yg jelas terkait
jumlah vaksinasi dan tipe vaksin

Efek samping potensial post


vaksinasi
Total terdapat 14 kematian, tdk ada yg
terjadi dalam 30 hari setelah vaksinasi.
3 meninggal dalam periode 31-70 hari
(2 di kelompok sickest, 1 di kelompok
kronik)
Sementara 1 kematian pada 73 hari
pasca imunisasi.

DISKUSI
Secara umum, anak IEM sama up to date nya
dengan imunisasi pada usia 2 tahun dengan anak
sehat pada usia yg sama.
Dan tdk terdapat perbedaan usia saat anak IEM
diberikan vaksinasi selama 2 tahun awal
kehidupan.
Hasil ini menunjukkan kebanyakan anak IEM
menerima semua vaksin yg direkomendasikan
saat usia 2 tahun dimana umumnya dosis vaksin
primer diberikan.

HASIL
Penelitian ini merupakan yang pertama yg
menilai tingkat imunisasi pada anak IEM.
Di KPNC, tdk ada bukti anak dgn IEM mengalami
keterlambatan atau imunisasi yg tdk lengkap.
Secara keseluruhan, anak IEM mendapat
imunisasi dengan cara yg sebanding dengan anak
sehat, penting, karena akhir-akhir ini terdapat
kekhawatiran tentang keamanan vaksin, yg
sebenarnya berdampak lebih pad orang tua anak
IEM

HASIL
Vaksinasi tdk meningkatkan resiko
kunjungan IGD atau perawatan dalam 30
hari pasca vaksinasi.

Tdk seperti laporan sebelumnya yg


mendeskripsikan 7 anak IEM yg mengalami
dekompensasi metabolik pasca vaksinasi
Penelitian ini dgn sampel lebih besar (271)
tdk menemukan kejadian tersebut

HASIL
Penelitian lain pd anak urea cycle
disorder jg tdk menemukan hubungan
vaksinasi dengan tingkat perawatan
terkait episode hiperamonemia
Secara umum, hasil penelitian ini
menjaminan bahwa vaksinasi pada anak
dengan berbagai penyakit metabolik
tidak berhubungan dengan peningkatan
efek samping yang serius.

HASIL
Keterbatasan penelitian ini jumlah
sampel akhir utk mengevaluasi tingkat
imunisasi terlalu kecil utk mendeteksi
apakah ada perbedaan tipis saat
menerima vaksin antara anak IEM dgn
anak sehat.

Tdk dpt menentukan apakah ada


perbedaan tingkat imunisasi pada anak
IEM yg didiagnosis dini (masa bayi awal)
dan yg didiagnosis pada usia yang lebih
tua (karena mungkin divaksinasi sebagai
"bayi yang sehat" ).

KESIMPULAN
Anak IEM mengikuti jdawal pemberian
imunisasi sama dengan anak sehat.

Imunisasi tidak meningkatkan resiko efek samping selama 30 hari setelah vaksinasi,
meskipun pada anak yg sangat rentan akan meningkatkan kunjungan ke RS dalam
periode 2 minggu setelah vaksinasi.

Provider dan orang tua harus yakin bahwa imunisasi rutin


yang direkomendasikan tidak beresiko pada anak IEM

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai