Anda di halaman 1dari 2

DASAR TEORI

Analisis sperma merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah


serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Analisis semen merupakan salah
satu pemeriksaan untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat
membantu menentukan apakah ada masalah pada sistem produksi sperma atau
pada kualitas sperma.
Sebelum melakukan serangkaian pemeriksaan, semen perlu dikumpulkan terlebih
dahulu sesuai ketentuan-ketentuan yang ada (referensi yang digunakan adalah
pedoman laboratorium dari WHO).
Terdapat berbagai jenis pemeriksaan semen antara lain,
a. Pemeriksaan makroskopis
Pada pemeriksaan makroskopis ini ada beberapa parameter yang akan diuji
yaitu warna, bau, volume, likuefaksi, konsistensi, dan pH.
Terkait warna, semen normal berwarna putih kelabu homogen, butiran seperti
jelly. Bau semen normal yaitu berbau khas seperti bunga akasia. Volume
semen normal yaitu lebih dari 1,5 mL. Likuefaksi semen normal yaitu 60
menit (rata-rata 15 menit). Konsistensi semen normal yaitu membentuk
benang kurang dari 2 cm. pH semen normal yaitu pada rentang 7,2 7,8.
b. Pemeriksaan mikroskopis
Pada pemeriksaan mikroskopis, parameter yang akan diuji yaitu estimasi
jumlah sperma, motilitas sperma, morfologi sperma, vitalitas sperma, elemen
bukan sperma, dan hitung jumlah sperma.
pada semen normal, motilitas sperma 4%, morfologi sperma 40%, dan
jumlah sperma 15 juta/mL.
c.
d.
e.
f.

Pemeriksaan antibodi yang melapisi sperma


Pemeriksaan biakan semen
Pemeriksaan analisis biokimia
Computer aided sperma analysis (casa)

Hasil yang didapatkan melalui serangkaian pemeriksaan tersebut dapat digunakan


untuk menilai kualitas dan kuantitas semen.

referensi
buku pedoman manual laboratorium WHO tahun 2010.

analisis sperma. kris cahyo mulyatno. http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/


ANALISA%20SPERMA.pdf (diakses tanggal 27 april 2014).

Anda mungkin juga menyukai