PENDAHULUAN
Tonsilitis adalah peradangan dari tonsil palatina
yang merupakan bagian dari cincin waldeyer
Salah satu penyakit yang paling sering berulang
Prevalensi tonsilitis kronik tertinggi setelah
nasofaringitis akut (4,6%) yaitu sebesar 3,8%
Faringitis merupakan peradangan dinding faring
yang dapat disebabkan oleh virus (40-60%),
bakteri (5-40%), alergi, taruma, dan toksin, dan
lain-lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
TONSILITIS
1.
Tonsilitis Akut
2.
Tonsilitis Subakut
3.
Tonsilitis Kroik
ETIMIOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
. Penelitian
FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
3.
4.
5.
PATOGENESIS
Jaringan parut
MANIFESTASI KLINIS
Rasa sakit (nyeri) yang terus-menerus pada
tenggorokan (odinofagi)
Nyeri waktu menelan
Sesuatu yang mengganjal di kerongkongan bila
menelan
Tenggorokan terasa kering
Pernafasan berbau
PEMERIKSAAN FISIK
1.
2.
3.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mikrobiologi
Gold standard
TERAPI
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
:M
Tgl. Lahir
: 20 Februari 2008
Usia
: 8 tahun 13 hari
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jeulingke
Pekerjaan
: Murid Sekolah Dasar
Tanggal Pemeriksaan : 3 Maret 2016
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Nyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan
Keluhan tambahan:
Sakit perut, pusing dan muntah
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien dibawa ke poli klinik wanita Puskesmas Jeulingke
oleh ibunya dengan keluhan nyeri tenggorokan, terutama
saat menelan. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 5 bulan
yang lalu, namun semakin memberat sejak 1 bulan terakhir.
Keluhan lainnya yaitu batuk berdahak yang baru muncul
sejak tadi pagi dan sulit dikeluarkan. Ibunya juga
mengatakan saat ini anaknya sering pusing-pusing,
terkadang sakit perut dan muntah. Pasien juga tampak
tidak bergairah serta nafsu makannya menurun. Riwayat
demam tidak ada, riwaat BAB dan BAK normal
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi:
Ibu pasien mengaku imunisasi dasar anaknya
dilakukan secara lengkap hingga usia anak 9
bulan.
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit yang serupa dengan pasien. Kakak
kandung pasien menderita rhinitis alergi
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 70 x/menit
Respirasi
: 16 x/menit
Suhu
: 37,5C
STATUS LOKALIS
No.
Pemeriksaan Telinga
Telinga kanan
Telinga kiri
1.
Tragus
edema (-)
edema (-)
2.
Daun telinga
Bentuk
dan
ukuran Bentuk
dan
ukuran
hematoma (-)
hematoma (-)
STATUS LOKALIS
No.
Pemeriksaan Telinga
Telinga kanan
Telinga kiri
3.
Liang telinga
Serumen (-)
Serumen (+)
hiperemis (-)
hiperemis (-)
furunkel (-)
furunkel (-)
edema (-)
edema (-)
otorhea (-)
otorhea (-).
STATUS LOKALIS
No.
Pemeriksaan Telinga
Telinga kanan
Telinga kiri
4.
Membran timpani
Retraksi (-)
Sulit
bulging (-)
hiperemi (-)
edema (-)
cone of light (+)
dinilai
karena
HIDUNG
Pemeriksaan Hidung
Hidung kanan
Hidung luar
Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri Bentuk (normal), hiperemi (-), nyeri
tekan (-), deformitas (-)
Hidung kiri
HIDUNG
Pemeriksaan Hidung
Hidung kanan
Hidung kiri
Vestibulum nasi
Cavum nasi
Bentuk (normal)
Bentuk (normal)
hiperemia (-)
hiperemia (-)
Mukosa normal
sekret (-).
sekret (-)
Edema (-)
Edema (-)
ulkus (-)
TENGGOROKAN
Keterangan
Bibir
Mulut
Geligi
Normal
Lidah
Uvula
Bentuk
Palatum mole
pseudomembran (-)
Ulkus (-), hiperemi (+)
normal,
hiperemi
(+),
edema
(-),
TENGGOROKAN
Keterangan
Faring
Tonsila palatine
Mukosa hiperemi (+), sekret (+), granul (-), reflex muntah (+)
Kanan
Kiri
T2
T4
Hiperemis (+), kripte melebar (-), Hiperemis (+), kripte melebar (-),
detritus (-)
detritus (-)
hiperemi (+)
hiperemi (+)
Fossa Tonsillaris
dan Arkus
Faringeus
DIAGNOSIS
Tonsilofaringitis kronis eksaserbasi akut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur swab tenggorokan
RENCANA TERAPI
EDUKASI PASIEN
Untuk
paparan alergen
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam