Ubud 2
Ubud 2
BAB IV
GAMBARAN UMUM KELURAHAN UBUD
1. Pan Grya
(1922-1932)
(1932-1942)
(1950-1955)
(1942-1950)
(1955-1977)
(1977-
1983)
7. Tjokorda Raka Sukawati
(1983-1988)
(1988-1991)
(1991-
1993)
10. I Ketut Suastika, BA
11. Tjokorda Gede Putra Darmayuda,S.IP., M.Si
(1993-1998)
(1998-
2006)
12. Drs. I Kadek Alit Wirawan
(2006-2006)
(2006-2009)
(2009-sekarang)
Lingkungan Sambahan
Lingkungan Bentuyung
Lingkungan Junjungan
Lingkungan Tengallantang
bagi orang luar Ubud, seperti Desmond Tutu, seorang peraih Nobel Perdamaian
Dunia, yang menyebut Ubud sebagai Pusat Kebudayaan Duniaatau Ubud Capital
of Culture For the World. Seiring ketenaran nama Ubud di dunia internasioanal
karena seni, budaya dan agamanya yang seolah-olah menyatu dalam kehidupan
kesehariannya disertai keramahan penduduknya merupakan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan yang mengunjungi Kelurahan Ubud. Banyak wisatawan asing yang
mengunjungi Ubud tertarik untuk menetap di sana, terutama para seniman musik dan
lukis seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet, Antonio Blanco, Han Senel, dan yang
lain-lainnya.
Jika ditinjau dari aspek keagamaan dan adat di Kelurahan Ubud terdiri dari 6
(enam) Desa Pakraman yang meliputi :
1. Desa Pakraman Ubud.
2. Desa Pakraman Bentuyung.
3. Desa Pakraman Junjungan
4. Desa Pakraman Tegallantang
5. Desa Pakraman Taman Kaja
6. Desa Pakraman Padangtegal
Tabel 4.1
Jumlah Desa Adat Yang Ada di Kelurahan Ubud
NO
Desa Pakraman
Banjar Adat
Lingkungan(Dinas)
Ket.
Junjungan
Junjungan
Desa Pakraman
Tegallantang
Tegallantang
Tegallantang
Bentuyung
Desa Pakraman
Padangtegal
Sakti
Bentuyung
Padangtegal kaja
Padangtegal
Mekarsari
Padangtegal Mekarsari
Padangtegal
Kelod
Padangtegal Kelod
Taman Kaja
Taman Kaja
Ubud Kaja
Ubud Kaja
Ubud Tengah
Ubud Tengah
Ubud Kelod
Ubud Kelod
Sambahan
Sambahan
Taman Kelod
Secara Adat
Padangtegal Tengah
Menjadi bagian
Desa Peliatan,
secara kedinasan
menjadi Bagian
dari Kelurahan
Ubud
: Kecamatan Tegalalang
Disebelah Timur
: Desa Peliatan
Disebelah Selatan
: Desa Mas
Disebelah Barat
: Desa Sayan
: 360
Ha
Areal Pekaranagan
: 213,27
Ha
Tanah Tegalan
: 140,34
Ha
Ha
Jumlah
Ha
: 779,92
10
meningkat menjdi 2.280 kepala keluarga . Selanjutnya dari total jumlah penduduk
Kelurahan Ubud tersebut bila dibandingkan dengan luas wilayah yang dimiliki yaitu
7,8 km2 , diperoleh tingkat kepadatan penduduk rata rata pada tahun 2008 sebesar
1.433 jiwa /km2.
Apabila dibandingkan dengan kepadatan pendudk menrut standar FAO, yaitu
sebesar 240 jiwa/ km2, maka tingkat kepadatan penduduk di Kelurahan Ubud masuk
kategori sangat padat. Sehingga ke depan hal ini memerlukn pemikiran semua pihak
terkait dalam menyikapi kondisi ini secara serius, guna mengantisipasi segala
kemungkinan permasalahan yang mungkin timbul di hari hari mendatang yang
berkaitan dengan jumlah penduduk yang sangat padat
Penduduk berdasarkan gender tahun 2007 terdapat 5,611 orang laki laki dan
5,499 orang perempuan. Sedangkan tahun 2008 diketahui 5,639 orang laki laki dan
5,544 orang perempuan
Tabel 4. 2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender
JUMLAH (orang)
No
INDIKATOR
TAHUN 2007
TAHUN 2008
1
2
3
4
1
Jumlah penduduk
11,110
11,183
2
Jumlah laki - laki
5,611
5,639
3
Jumlah Perempuan
5,499
5,544
4
Jumlah kepala keluarga
2,263
2,280
Sumber: Profile Kelurahan Ubud, Th.2009
Dari hasil pendataan juga dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang
diklasifikasikan ke dalam umur, dimana untuk penduduk usia wajib belajar 9 tahun
11
( usia 7 - 15 tahun ) pada tahun 2007 sebanyak 1,584 jiwa dan pada tahun 2008
menjadi 1,623 jiwa. Penduduk usia produktif yaitu 15 56 tahun sebanyak 5,180 jiwa
dari jumlah penduduk tahun 2007 dan 4,776 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2008.
Begitulah perkembangan penduduk Kelurahan Ubud berdasarkan kelompok umur
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.3
Tabel 4. 3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
JUMLAH (JIWA)
No
INDIKATOR
TAHUN 2007
TAHUN 2008
1
2
3
4
1
0- 12 bulan
123
142
2
>1 - < 5 tahun
616
589
3
>5 - < 7 tahun
1,538
2,022
4
> 7 - < 15 tahun '
1,584
1,623
5
> 15 - 56 tahun
5,180
4,776
6
> 56 tahun
1,985
1,974
Jumlah
11,110
11,180
Sumber: Profile Kelurahan Ubud, Th. 2009
4.4 Sumber Daya Buatan
4.4.1. Pariwisata
Ubud dengan perkembangan kemajuan pariwisatanya adalah sesuatu yang
patut disyukuri seluruh lapisan masyarakat. Keindahan panorama alamnya, seni
budaya, adat istiadat dan kereligiusan masyarakat Ubud menjadikan Ubud memiliki
daya tarik dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagi Negara di dunia. Suasana
Ubud dengan seluruh isinya adalah potensi besar yang sempurna dengan menyatunya
tradisi dan budaya yang merupakan karakter kuat dari msyarakat Ubud.
12
Agar Ubud tetap menjadi pusat pariwisata budaya, maka seluruh lapisan
masyarkat harus berpatisipasi mendukung pariwisata Ubud . Dukungan partisipasi
aktif masyarakat Ubud antara lain dengan selalu menerapkan Sapta Pesona dan
pemahaman apa sebenarnya pariwisata itu, apa manfaat yang diperoleh dari
pembangunan yang menunjang pariwisata itu.
Pembangunan pariwisata di Ubud dilakukan dengan cara melestarikan
kebudayaan sebagai dasar menunjang pariwisata serta didasarkan pada norma
norma yang berlaku di masyarakat yang bernafaskan seni dan budaya yang di jiwai
oleh Agama
Hindu.
Dengan
adanya
peningkatan
kuantitas
dan
kualitas
13
pendapatan
daerah
dalam
rangka
peningkatan
14
Kelurahan Ubud sehingga mampu melaksanakan upaya upaya yang secara tidak
langsung telah memberikan dampak posotif bagi perkembangan kepariwisataan di
Kabupaten Gianyar dan Bali pada umunya.
Banyak upaya yang dilaksanakan oleh masyarakat Kelurahan Ubud dalam
rangka melestarikan potensi seni budaya yang dimiliki sekaligus guna menarik
kunjungan wisatawan yang datang ke Ubud. Salah satu upaya yang dilaksanakan di
bawah koordinasi Lembaga Adat dan sanggar sanggar kesenian yang ada, yaitu
dengan mengadakan secara rutin pagelaran pagelaran seni budaya yang mengambil
tempat di balai balai banjar se Kelurahan Ubud maupun Lingkungan Puri Ubud
sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di Kelurahan Ubud. Disamping itu juga
melalui media tersebut di atas, upaya untuk menumbuhkembangkan potensi seni
15
yang bersifat
International seperti Ubud Festival dan Ubud Writers Readers Festival. Kegiatan
Ubud Festival yang secara rutin dilaksanakan, menjadi media bagi masyarakat
Kelurahan Ubud untuk menampilkan potensi seni dan budaya yang dimilikinya.
Sedangkan kegiatan Ubud Writers Readers Festival menjadi ajang bertemu bagi para
penulis dari manca Negara yang juga secara rutin dilaksanakan setiap tahun.
Semua kegiatan tersebut, dan juga kegiatan dan aktivitas seni budaya lainnya
yang dilaksanakan oleh masyarakat Kelurahan Ubud, telah menjadi suatu tradisi yang
dijalankan secara turun temurun oleh setiap generasi, sehingga jaminan akan
keberlangsungan dari perkembangan pariwisata budaya di Kelurahan Ubud akan tetap
terjaga.
4.4.2 Pertanian
Disamping sektor pariwisata, Kelurahan Ubud juga memiliki sektor lain yang
cukup menunjang dalam pembangunan di wilayahnya, yaitu Pertanian. Bila ditinjau
dari aspek organisasi adat di bidang pertanian, Kelurahan Ubud memiliki 6 subak
yaitu :
1. Subak Landu
16
2. Subak Angkeran
3. Subak Bungkulan
4. Subak Juwuk Manis
5. Subak Muwa
6. Subak Padang Tegal
4.5 Perdagangan
Sebagai Kelurahan yang berlokasi di jantung kota Kecamatan sangat logis
bila dari segi sarana prasarana pendukung yang dimilikinya bisa dikatakan cukup
lengkap. Dan hal ini dengan sendirinya memberikan pengaruh secara tidak langsung
terhadap keberagaman pola mata pencaharian ataupun lapangan pekerjaan yang bisa
dilakoni oleh masyarakatnya. Salah satu sektor yang menjadi pilihan hidup yang
digeluti oleh masyarakat Kelurahan Ubud adalah sektor perdagangan. Sektor ini
didukung oleh karakteristik Kelurahan Ubud sebagai sebuah daerah tujuan pariwisata
yang diunggulkan di Kabupaten Gianyar. Sebagai Kelurahan yang berada dijantung
ibukota Kecamatan Ubud, keberadaan Pasar sebagai media pertemuan penjual dengan
pembeli juga memberikan andil dari berkembangnya sektor Perdagangan di
Kelurahan Ubud. Meskipun keberadaan Pasar di Ubud, tidak otomats didominasi oleh
masyarakat Ubud, akan tetapi tetap saja keberadaanya memberikan pengaruh yang
cukup signifikan bagi pertumbhan perekonomian masyarakat setempat.
17
Pengelolaan Pasar Ubud itu sendiri berada di bawah tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pendapatan dan bagian Perekonomian Sekretariat
Daerah Kabupaten Ginyar. Meskipun demikian dalam setiap upaya penataan maupun
penertiban yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, selalu melibatkan unsur
Pemerinah dan LPM Kelurahan Ubud.
terhadap tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh Kelurahan Ubud dalam 2
(dua) tahun
digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan tingkat kemajuan yang dicapai oleh
suatu masyarakat. Indikator tersebut bersumber dari pendapatan yang terdiri dari :
Pertanian, Peternakan, Perdagangan, Jasa, Usaha Penginapan/ Hotel dan sejenianya,
Pariwisata dan Industri Rumah Tangga. Setelah melalui tahapan pendapatan yang
18
intensif selama 2 ( dua ) tahun terakhir, yaitu tahun 2007 dan tahun 2008, maka
diperoleh data data tentang perkembangan ekonomi masyarakat di Kelurahn Ubud,
seperti terurai dalam tabel 4.4 berikut
Tabel 4.4
DATA TINGKAT PERKEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT
KELURAHAN UBUD
TAHUN
NO.
1
INDIKATOR
Pendapatan
SUB INDIKATOR
1. Pertanian
2. Peternakan
3. Perdagangan
4. Jasa
5. Usaha Penginapan/
Hotel dan sejenisnya
6. Pariwisata
7. Industri Rumah Tangga
2007
2008
Rp. 2. 007.018.600
Rp. 2.160.301.600
Rp.
556.425.000
Rp.
Rp
6.854.880.000
Rp. 7.442.160.000
Rp. 7.958.700.000
Rp. 8.366.280.000
Rp. 10.058.400.000
Rp.10.078.560.00
0
Rp. 1.774.426.600
Rp. 1.926.510.000
Rp.
Rp. 1 .083.000.000
969.600.000
575.390.000
19
masing-masing sebanyak 2 orang ( 4 % ), Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan
Tujuan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Berlibur
31
62.00
16.00
Business
14.00
Kepentingan pribadi
4.00
Penelitian
4.00
Jumlah
50
100.00
20
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Jepang
16.00
Australia
14.00
Amerika
14.00
Perancis
14.00
German
14.00
Belanda
14.00
Inggris
14.00
Jumlah
50
100.00
Jumlah (orang)
26
Persentase (%)
52.00
21
Perempuan
24
48.00
Jumlah
50
100.00
Jumlah (Orang)
Persentasa (%)
20 29
14.00
30 39
17
34.00
40 49
10
20.00
50 59
16.00
60 69
16.00
Jumlah
50
100.00
22
4.7.4 Pekerjaan
Hasil penelitian dari 50 orang responden, kebanyakan dari mereka adalah
orang-orang professional sebanyak 18 orang (36%), kemudian disussul oleh
wiraswasta sebanyak 12 orang (24%) dan sisanya sebagai artist/ seniman, mahasiswa,
pegawai pemerintahan dan pegawai swasta. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Profesional
18
36.00
Wiraswasta
16
32.00
Artist/ seniman
12.00
Pegawai Swasta
12.00
Pegawai Negeri
4.00
Mahasiswa
4.00
Jumlah
50
100.00
4.7.5 Pendidikan
Dari hasil penelitian 50 orang responden yang diambil, kebanyakan mereka
berpendidikan terakhir Sarjana sebanyak 16 orang (32%) kemudian disususl oleh
tamatan SMA ( Senior High School) dan Diploma masing-masing sebanyak 12 orang
(24%), dan sisanya sebanyak 10 orang adalah tamatan Master. Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 4.10
23
Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Sarjana (S1)
16
32.00
12
24.00
Diploma
12
24.00
Master
10
20.00
Jumlah
50
100.00
24
jalan Mongkey Forrest, selebihnya berada di jalan Dewi Sita, Hanoman, Suweta dan
jalan Gautama.
Struktur bangunan akomodasinya terdiri dari bangunan yang menyerupai villa
atau bungalow yang diberi ornamen style Bali sehingga kelihan serasi dengan
bangunana bangunan penduduk setempat. Kondisi lingkungan yang masih asri
dengan kegiatan keseharian masyarakat kelurahan Ubud yang masih sangat kental
dengan kegitan pelaksanaan budayanya yang berakarkan Agama Hindu merupakan
daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Kelurahan Ubud.
Selain fasilitas akomodasi juga terdapat restoran yang menyediakan berbagai
macam masakan atau makanan baik lokal maupun internasional. Masakan atau
makanan lokal seperti be tutu dan babi guling sangat digemari oleh wisatawan
mancanegara sebagaiman disaksikan setiap hari di warung Bu Oka di belakang
wantilan Ubud.
Fasilitas tempat penukaran valuta asaing atau money changer juga tersedia di
Kelurahan Ubud yang umumnya dilkelola oleh perusahan perorangan atau juga
tersedia di setiap Bank yang beroperasi di Ubud. Semua perusahaan money changer
ini menawarkan fasilitas penukaran uang baik dari mata uang asing ke rupiah ataupun
sebaliknya, serta bisa juga dilakukan penukaran Travel Cheque. Rate yang ditawarkan
tentu saja sangat bervariasi antara money changer yang satu dengan money changer
yang lainnya . Tentu saja money changer yang bisa memberikan nilai tukar yang
kompetitip dan pelayanan yang baik akan mendapat apresiasi dari para pelanggan.
25
Fasilitas lain yang juga diperlukan oleh wisatawan mancanegara juga tersedia
seperti fasilitas umum, perbelanjaan atau shopping center dan galleries, transportasi,
Kantor Pos serta tourist information. Semua fasilitas tersebut di atas merupakan
fasilitas yang sering digunakan oleh wisatawan pada saat berlibur di Kelurahan Ubud.