Anda di halaman 1dari 10

0

BUKU KERJA MAHASISWA

MODUL 1

T U L I

Diberikan pada mahasiswa semester V


Fakultas Kedokteran Unhas

SISTEM INDERA KHUSUS


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2005

PENDAHULUAN
Sistem Indera khusus mempelajari tentang struktur normal komponen indera khusus yaitu
pendengaran dan keseimbangan oleh telinga, penglihatan oleh mata, penghidu oleh hidung,
pengecapan oleh lidah dan sensasi perabaan, getar dan suhu oleh kulit. Selain itu pula dipelajari
fisiologi sistem indera khusus dan mekanisme patofisiologi proses kelainan indera khusus.
Dalam sistem ini dipelajari juga pemeriksaan-pemeriksaan yang mendukung kelainan indera
khusus, penatalaksanaan kelainan tersebut dan aspek-aspek yang berhubungan dengan
promosi, prevensi dan rehabilitasi kelainan indera khusus.
Modul 1 dengan topik Tuli diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah
sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada kelainan kelainan telinga
yang mengganggu fungsi pendengaran dan keseimbangan.. Pada modul ini mahasiswa
diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul pada kasus-kasus yang
akan banyak dijumpai pada masyarakat dan melihat hubungan antara disiplin ilmu yang terkait
serta dampak psikososial yang terjadi akibat kelainan tersebut.
Pembelajaran pada modul ini, bertolak dari skenario yang telah dirancang. Diharapkan
skenario ini akan mendorong mahasiswa untuk belajar dan mencari jawaban dengan
pendekatan ilmiah.
Sebelum menggunakan modul ini,

mahasiswa

diharapkan membaca TIU dan TIK

sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi
minimal yang diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercantum di
akhir modul. Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan
penyakit ataupun penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi
mahasiswa dengan tutor atau ahli yang bersangkutan.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan
masalah penyakit sistem Indera Khusus yang disajikan.

Makassar, 20 Mei 2005

Penyusun

2
MODUL TULI
TUJUAN PEMBELAJARAN
I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang
penyebab, patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi,
komplikasi serta epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan
ketulian.
II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat:
1.

Menyebutkan

penyakit-penyakit yang

Menjelaskan

penyebab

menyebabkan gejala

ketulian
2.

dari

penyakit-penyakit

yang

penyakit-penyakit

yang

menyebabkan gejala ketulian


3.

Menjelaskan

patomekanisme

menyebabkan gejala ketulian


4.

Menjelaskan fisiologi pendengaran dan keseimbangan

5.

Menjelaskan struktur telinga yang terganggu pada penyakitpenyakit yang menyebabkan ketulian

6.

Menyebutkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk


mendiagnosis ketulian

7.

Menjelaskan penatalaksanaan penyakit dengan gejala ketulian

8.

Menjelaskan

komplikasi

lain

penyakit-penyakit

yang

menyebabkan ketulian
9.

Menjabarkan masalah ketulian pada masyarakat

10.

Memformulasikan upaya-upaya pencegahan penyakit-penyakit


yang menimbulkan ketulian pada masyarakat

KASUS
SKENARIO : T U L I
Seorang anak laki-laki, 12

tahun, datang ke Puskesmas

dengan keluhan

pendengaran berkurang sejak 2 tahun lalu disertai dengan perasaan pusing bila
kepala dipalingkan dengan tiba-tiba . Nilai rapor menurun seiring dengan bertambah
beratnya penurunan pendengaran. Si A juga akhir-akhir ini sering menarik diri dari
pergaulan. Riwayat keluar cairan dari dalam telinga sejak usia 7 tahun.

TUGAS ANDA :
1. Setelah membaca dengan teliti skenario diatas, mahasiswa harus mendiskusikan kasus
tersebut pada suatu kelompok diskusi yang dipimpin oleh seorang ketua dan memilih
seorang notulen untuk mencatat semua hasil diskusi
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual dengan mencari bahan informasi yang
mendukung diskusi
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri ( tanpa tutor)
4. Berkonsultasi pada narasumber yang ahli pada permasalahan yang dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam
5. Mengikuti kuliah (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas
PROSES PEMECAHAN MASALAH
Dalam diskusi kelompok, mahasiswa diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam
scenario ini yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah yaitu :
1. Klasifikasi istilah yang tidak jelas dalam scenario diatas dan tentukan kata/kalimat kunci
scenario diatas
2. Indentifikasi problem dasar scenario diatas, dengan membuat beberapa pertanyaan penting
3. Analisa problem problem tersebut dengan menjawab pertanyaan pertanyaan diatas
4. Klassifikasi jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut diatas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mahasiswa atas kasus diatas
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang ditemukan
Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya
dilakukan lagi langkah 7.

4
Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dirasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam
bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas
hal-hal yang belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab.
Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi
kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan :
*

Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

Brain-storming untuk proses 1 3,

Membagi tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan
penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi
mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru yang
diperlukan,
5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi lalu
dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru
dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum
terjawab pada ahlinya (temu pakar).
TIME TABLE

II

Pertemuan I
(Penjelasan)

Pertemuan
Mandiri
(Brain
Stroming)

PERTEMUAN
III
IV
Tutorial I
Pengumpulan
informasi
Analisa &
sintese

Mandiri

VI

VII

Kuliah
kosultasi

Tutorial II
(Laporan &
Diskusi)

Pertemuan
Terakhir
(Laporan)

Praktikum
CSL

STRATEGI PEMBELAJARAN
1.

Diskusi kelompok yang diarahkan tutor

2.

Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor

3.

Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud


untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam

4.

Kuliah khusus dalam kelas

5.

Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku


ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet

6.

Praktikum di laboratorium

7.

Latihan keterampilan klinik

PERKULIAHAN :
1. Pengantar kuliah system indera khusus
2. Anatomi telinga
3. Fisiologi pendengaran dan keseimbangan
4. Histologi indera khusus
5. Patofisiologi kelainan indera khusus
6. Farmakologi obat-obat kelainan indera khusus
7. Pemeriksaan radiologis pada kelainan indera khusus
8. Masalah penyakit indera khusus pada masyarakat
PRAKTIKUM
1. Laboratorium Histologi
2. Laboratorium Anatomi
SKILL LAB :

Pemeriksaan telinga ,hidung dan tenggorok

Tes pendengaran dengan garpu tala

Pemeriksaan keseimbangan

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN


A. Sumber Bacaan
1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co., Baltimore,
1958
2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger,
Philadelphia, 1959
3. Grans Atlas of Anatomy
4. Atlas Spaltelhotz
5. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT-KL FK-Unhas
6. Allan G Kerr. Scot Browns Otolaryngology, Basic Science
7. Goodman & Gillmans The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. New York. Mc
Graw Hill 1996.
8. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989
9. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993
10. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976
11. Diktat Kuliah Radiologi
12. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992

6
13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy,
Philadelphia, WB Saunders Company, 9th ed., 1998
14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott
williams & wilkins, 9th eds., 1999
15.
Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran
Keluarga, Hipokrates, Jakarta
16.
Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta
17.

World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and


Related Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva

B. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide


C. Dosen Pengampu Kuliah
No.

NAMA DOSEN

BAGIAN

TLP.
KANTOR

HP/FLEXI

Prof. dr. Yan Luhulima


dr. Abd. Kadir, Ph.D, Sp.THT
dr. M. Amsyar Akil Sp.THT
dr. Mahmud Ghaznawie,
Sp.PA
dr. Nurelly Syarifuddin,
Sp.Rad
dr. Ikhsan Madjid

LEMBAR KERJA
1. Klarifikasi kata-kata sulit & Kata/Kalimat kunci

2. Pertanyaan-pertanyaan penting

3. Menjawab Pertanyaan

4. Menentukan tujuan pembelajaran selanjutnya

5. Klassifikasi & Sintese Informasi baru

Anda mungkin juga menyukai