persyaratan-persyaratan
tambahan
untuk
menghindari
alkohol
dan
Beberapa
hal
pokok
terkait
amandemen
STCW
2010,
adalah
sebagai
berikut
2.
Peraturan I / 3: Persyaratan Near Coastal Voyage dibuat lebih jelas, termasuk principal yang
mengatur pelayaran dan melakukan "kegiatan usaha" dengan Pihak yang terkait (negara bendera
dan negara pantai).
3.
4.
5.
6.
Peraturan I/11: Persyaratan revalidasi dibuat lebih rasional dan termasuk persyaratan revalidasi
atas endorsement sertifikat kapal tanker.
7.
Peraturan I/14 : Perusahaan bertanggung jawab terhadap pelatihan penyegaran pelaut di kapal
mereka
(Rating
Forming
Part
of
Navigational
Watch
RFPNW).
Berdasarkan persyaratan untuk bekerja dikapal, penting bagi pelaut untuk mendapatkan kualifikasi
RFPNW sebisa mungkin pada awal sekali dari karir mereka. Pelaut tidak secara otomatis mendapat
kualifikasi AB sampai kualifikasi RFPNW telah dipenuhi dan lisensi tersebut harus mendapatkan sertifikat
pengukuhan (endorsement) AB. Ini akan membutuhkan pelatihan dan pengujian serta akan menjadi
pasal baru yang disebut A-II / 5.
STCW Bab II, Level Operasional dan Manajemen.
Untuk Electronic Chart Display and Information System / ECDIS (Peta dan Sistim Informasi Elektronik),
perlu pelatihan bagi semua Perwira Dek untuk semua kapal yang dilengkapi dengan ECDIS. Pelatihan
ECDIS dilaksanakan sama seperti pelatihan ARPA ataupun GMDSS, dimana ada pembatasan dalam
STCW yaitu seseorang tidak boleh bekerja di kapal dengan perlengkapan tersebut jika ia tidak memiliki
sertifikat ECDIS. Pada 2012 hampir semua kapal dengan bobot mati lebih dari 200 ton akan diatur di
bawah hukum yang terpisah untuk memiliki peralatan ECDIS. Secara otomatis, setiap Perwira Dek
dikapal berbobot lebih dari 200 ton akan membutuhkan pelatihan ECDIS. Akan ada dua tingkat ECDIS,
yakni operasional dan manajemen dengan tanggung jawab yang berbeda dari masing-masingnya.
Manajemen SDM yang bertugas di anjungan kapal, Pelatihan Tim Kerja dan Kepemimpinan akan
diwajibkan baik di tingkat operasional maupun manajemen.
dari
rating
yang
melaksanakan
tugas
jaga
mesin.
Banyak negara hanya memiliki level rating yang melaksanakan tugas jaga (Rating Forming Part of a
Enginee Watch / RFPEW), dan untuk pelaut trampil pemula dibagian mesin disyaratkan memiliki sertifikat
RFPEW sesuai ketentuan STCW. Ini akan membutuhkan pelatihan dan pengujian dan akan menjadi
pasal baru yang disebut A-III/5.
Pasal A-III/1 akan diformat ulang dan diatur kembali. Anda tidak lagi perlu melakukan pelatihan selama
30 bulan di kamar mesin yang disetujui. Kata-katanya sekarang akan lebih disinkronkan dengan
departemen dek dan berbunyi tiga tahun masa kerja di laut dengan satu tahun gabungan keterampilan
bengkel
dan
enam
bulan
jaga
mesin
(engine
room
watchstanding).
Perwira Teknik Elektro (Electro Technical Officer/ETO) dan Bawahan Teknik Elektro (Electro Technical
Rating/ETR) akan ditambahkan.Manajemen SDM di Kamar Mesin, Pelatihan Tim Kerja dan pelatihan
Kepemimpinan
akan
diwajibkan
baik
di
tingkat
operasional
maupun
manajemen.
memperbolehkan
Kapal
Penumpang
Program
-
Akan
Pemadaman
ada
Api
konsolidasi
Dasar
untuk
aturan
menutupi
untuk
persyaratan
kapal
ini.
penumpang.
Offshore Supply Vessels (OSV)/Kapal Supply Offshore, Dynamis Positioning (DP) Vessels/Kapal dengan
Kendali Posisi Dinamis dan kapal yang beroperasi di Perairan yang Tertutupi Es: Akan ada pasal baru
yang memuat panduan terkait lisensi khusus atau persyaratan pelatihan untuk OSV, DPV dan kapal yang
beroperasi di Perairan yang Tertutupi Es
pengendalian
keadaan
darurat
keselamatan
dilaksanakan
secara
berkala.
Latihan penyegaran keselamatan dapat dilaksanakan dalam bentuk e-learning (pembelajaran secara
elektronis), latihan di atas kapal atau pelatihan di darat. Kursus keselamatan akan memerlukan pelatihan
penyegaran setiap lima tahun dan program pelatihannya dapat diperpendek dari panjang durasi pelatihan
aslinya. Latihan penyegaran dengan metode yang disetujui (di kelas atau kapal - belum ditentukan)
adalah:
1. Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats (SCRB).
2. Advanced Firefighting (AFF).
3. Basic Safety Training (BST).
4. Fast Rescue Boat.
5. Medical Training.
Pelatihan Keamanan. Amandemen akan mencakup tiga tingkat pelatihan keamanan
1. Tingkat Satu Kesadaran Keamanan (Semua anggota kru)
2. Tingkat Dua - Petugas Keamanan
3. Tingkat
Tiga
Ship
Security
Officer
(Perwira
Keamanan
Kapal)
ISPS
Code
perkembangan
penting
bagi
sektor
industri
dunia
yang
paling
terglobalisasi.
IMO telah mengambil langkah penting untuk membangun perlindungan di bidang keselamatan, sertifikasi
dan polusi, tetapi sektor ini dibanjiri dengan berbagai standar ketenagakerjaan internasional dari sejak
lebih dari delapan dekade terakhir. ILO MLC 2006 memodernisasi standar-standar ini untuk:
1.
Konsolidasi dan memperbarui lebih dari 60 Konvensi ILO dan Rekomendasi-rekomendasinya yang
telah pernah dibuat sebelumnya.
2.
Menetapkan persyaratan minimum bagi pelaut untuk bekerja pada sebuah kapal.
3.
Menangani kondisi kerja, akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan katering, perlindungan
kesehatan, perawatan medis, perlindungan kesejahteraan dan jaminan sosial.
4.
Mempromosikan kepatuhan bagi operator dan pemilik kapal dengan memberikan fleksibilitas yang
cukup pada pemerintah untuk menerapkan persyaratan dalam cara yang terbaik disesuaikan
dengan undang-undang nasional masing-masing negara.
5.
Kesimpulan
STCW ada untuk diberlakukan. Isu yang paling menarik tentang amandemen baru adalah bahwa SCTW
amandemen 2010 akan diimplementasikan lebih jauh dari MLC ILO. Amandemen baru menggabungkan
periode fase 5 tahun untuk pelaut yang sudah ada sekarang dan pada saat yang sama mewajibkan
adanya semua perubahan nyata seperti Jam Kerja & Istirahat untuk diterapkan pada 1 Januari 2012.
Jadi marilah kita persiapkan diri untuk perubahan ini dan terus mengikuti perkembangannya.