Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KIMIA
KELAS XII IPA

GURU

YENNI SESTRI, M.Pd

T P 2012-2013

SMA NEGERI 1 AMPEK ANGKEK


KABUPATEN AGAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) 1
SMA
Kelas / Program / Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

: SMAN 1 Ampek Angkek


: XII / IPA / 1 (GANJIL)
: 1.
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan
non-elektrolit dan elektrolit.
: 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku
larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan

Alokasi Waktu
A.

: 2 x 45 menit

Indikator pencapaian kompetensi


1. Kognitif
Menghitung konsentrasi larutan (Kemolaran,kemolalan dan fraksi mol)
2. Afektif
Karakter
a) Berpikir kreatif, Kritis dan logis
b) Bekerja teliti
c) Bertanggung jawab
d) Peduli lingkungan

B. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
Menghitung konsentrasi suatu larutan ( kemolalan, kemolaran dan fraksi mol).
C. Materi Pembelajaran :
Fakta :
- Kemolaran (kemolalan) menyatakan perbandingan jumlah zat terlarut dengan massa pelarut
Konsep :
- Kemolaran
- Kemolalan
- Fraksi mol
Prinsip :
- Kemolaran merupakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 ml larutan
- Kemolalan merupakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut
- Fraksi mol merupakan perbandingan mol zat terlarut atau mol pelarut terhadap mol larutan
D. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode Pembelajaran
1.
Penyampaian informasi
2.
Mengamati percobaan melalui CD pembelajaran
3.
Diskusi
4.
Penugasan
Model pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif
E.

Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran :


a. Pendahuluan
Kegiatan

1. Guru memberikan Salam pembuka.


2. Berdoa
3. Memeriksa kehadiran siswa

Kegiatan

4. Guru Mereviuw tentang laju reaksi dan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
mengaitkannya dengan apa yang akan dipelajari pada hari ini.
5. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
6. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kooperatif untuk mengerjakan LKS Setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa
7. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
b. Inti
Kegiatan
Eksplorasi
1. Siswa diminta menggali informasi dari bahan ajar tentang kemolalan, kemolaran dan fraksi
mol
2. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk merumuskan masalah yang ada pada LKS
3. Membimbing siswa untuk menyumbang ide dalam merumuskan hipotesis yang mengacu
kepada rumusan masalah yang diperoleh dan meminta siswa lain menjadi pendengar yang
baik saat temannya menyampaikan idenya.
4. Guru memaparkan masing-masing sebuah contoh perhitungan untuk menghitung kemolaran,
kemolalan dan fraksi mol dan diharapkan kepada siswa untuk memperhatikan.
5. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Elaborasi
1. Masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan yang ada
pada LKS dengan waktu yang telah ditentukan, yaitu 10 menit
2. Meminta kepada masing-masing kelompok untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas
itu.
3. Meminta kepada salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi yang diperoleh
dan meminta kepada kelompok lain menjadi pendengar yang baik serta memberikan
tanggapan terhadap hasil kerjadari kelompok tersebut.
4. Melakukan diskusi bersama tentang LKS yang telah dikerjakan didepan kelas.
Konfirmasi
1. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik
dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
2. Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi yang telah didapatkan oleh masingmasing kelompok secara umum.

c. Penutup
Kegiatan
1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan atas kesimpulan diskusi yang telah diperoleh.
3. Jika masih ada waktu, guru memberikan lembaran evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan
dengan waktu 5 menit.
4. Menutup pelajaran dengan menugaskan siswa membuat rangkuman dan memberi PR.
5. Menginformasikan keberhasilan yang telah dicapai siswa.
6. Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada minggu berikutnya.
7. Salam

F. Sumber dan Media Pembelajaran :


a. Buku Panduan Pembelajaran Kimia Kelas XII,
b. LKS Kimia Kelas XII
c. Bahan ajar
d. Chemistry.org. e-learning edukasi.net
F.

Penilaian :
1. Tehnik Penilaian :
a. Tes tertulis
b. Tes penugasan
2. Bentuk Instrumen :
a.
Test tertulis :
Soal
1. Tuliskanlah
persamaan yang
digunakan untuk
menghitung
konsentrasi dari suatu
larutan (kemolalan,
kemolaran dan fraksi
mol)?

a.

Kunci Soal

Skor
30

kemolalan

b. kemolaran

b. fraksi mol

,
2. Tentukan konsentrasi
larutan yang terjadi
jika kedalam 10 mL
Na2S2O3 0,5 M
ditambah 10 mL air!
3. Jika dilarutkan 4
gram NaOH dalam
100 ml larutan,
tentukanlah :
a. Kemolaran
larutan yang
terbentuk
b. Kemolalan
c. Fraksi mol

V1 x M1 = V2 x M2

10

10 mL x 0,5 M = 20 mL x M2
M2 = 0,25 M
a. M =
M=

M =

b. m =
m =

60

1M

m=

c. X NaOH =
=

1.04 m



.
,

.
,

= 0,019

X air = 1 - 0,019 = 0,981

b. Test Penugasan : Mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang


terdapat dalam situs edukasi. Net tentang konsentrasi larutan

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

LKS

Menghitung konsentrasi suatu larutan (komolalan)


Diskusikanlah soal-soal berikut ini bersama teman kalompok kalian.

1. Dari persamaan molalitas diatas, jelaskanlah menurut pendapat anda tentang bagaimanakah
hubungan:
a. Mol zat terlarut terhadap molalitas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------b. Massa zat terlarut terhadap molalitas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------c. Massa zat pelarut terhadap molalitas
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. Sebanyak 1,8 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan ke dalam 100 gram air (Ar C =12, H = 1, O =
16). Tentukan molalitas larutan glukosa tersebut!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. Tentukan banyaknya (gram) NaOH yang harus dilarutkan dalam 1 liter air (air = 1,00 g/mL)
agar diperoleh NaOH 0,25 m.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolaran)


Diskusikanlah soal-soal berikut ini bersama teman kalompok kalian.

1. Dari persamaan molaritas diatas, jelaskanlah menurut pendapat anda tentang bagaimanakah
hubungan:
d. Mol zat terlarut terhadap molaritas.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------e. Massa zat terlarut terhadap molaritas.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan
konsentrasi HCl dalam larutan tersebut!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL. Tentukan konsentrasi
NaOH dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4. Berapa gram garam dapur (M r = 58,5) yang harus dilarutkan untuk membuat 500 mL larutan
dengan konsentrasi 0,15 M?
.-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menghitung konsentrasi suatu larutan (fraksi mol)


Diskusikanlah soal-soal berikut ini bersama teman kalompok kalian.
1. Sebanyak 90 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam 360 mL air (Ar C = 12, H = 1, O = 16).
Tentukan fraksi mol masing-masing zat!
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Fraksi mol urea, CO(NH2)2 di dalam air adalah 0,4. Tentukan berapa massa urea dan air yang
terdapat dalam campuran tersebut?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kunci LKS

Menghitung konsentrasi suatu larutan (komolalan)


Diskusikanlah soal-soal berikut ini bersama teman kalompok kalian.

1. Dari persamaan molalitas diatas, jelaskanlah menurut pendapat anda tentang bagaimanakah
hubungan:
a. Mol zat terlarut terhadap molalitas.
Mol zat terlarut berbanding lurus dengan kemolalan. Semakin besar mol zat terlarut, maka
kemolalan akan semakin besar pula hasilnya.
b. Massa zat terlarut terhadap molalitas.
Massa zat terlarut sangat jelas mempengaruhi hasil kemolalan. hubungan yang tercipta
antara zat terlarut tersebut berbanding lurus dengan kemolalan.
c. Massa zat pelarut terhadap molalitas
Massa zat pelarut berbanding terbalik dengan kemolalan.

2. Sebanyak 1,8 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan ke dalam 100 gram air (Ar C =12, H = 1, O =
16). Tentukan molalitas larutan glukosa tersebut!
Jawab :
Diketahui : g C6H12O6
= 1,8 gram
ditanya
: molalitas .?

m =
m =

m = 0,1
Jadi, molalitas C6H12O6 adalah 0,1 m
3. Tentukan banyaknya (gram) NaOH yang harus dilarutkan dalam 1 liter air (air = 1,00 g/mL)
agar diperoleh NaOH 0,25 m.
Jawab :
Diketahui : 1 L air = 1.000 mL = 1.000 g (Karen air = 1,00 g/mL)
mNaOH = 0,25 m
Ditanya : g NaOH ..?
=

0,25m =

0,25m =

mNaOH

g NaOH = 10 gram

Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolaran)


Diskusikanlah soal-soal berikut ini bersama teman kalompok kalian.

1. Dari persamaan molalitas diatas, jelaskanlah menurut pendapat anda tentang bagaimanakah
hubungan:
a. Mol zat terlarut terhadap molaritas adalah Berbanding lurus
b. Massa zat terlarut terhadap molaritas adalah Berbanding lurus
2. 0,02 mol HCl dimasukkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 250 mL. Tentukan konsentrasi
HCl dalam larutan tersebut!
Jawab : M HCl = 0,02 mol x
L-1
= 0,08 mol liter1
3. 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air hingga volumnya menjadi 500 mL. Tentukan konsentrasi
NaOH dalam larutan tersebut! (Mr NaOH = 40).
Jawab : M NaOH = !"# x
L-1
= 0,4 mol liter-1
4. Berapa gram garam dapur (M r = 58,5) yang harus dilarutkan untuk membuat 500 mL larutan
dengan konsentrasi 0,15 M?
Jawab :
$
%
M=
x


$

0,15 M =
x %
,
Massa zat terlarut ` = 0,15 x 58,5 x 0,5 L

= 4,3875 gram

Menghitung konsentrasi suatu larutan (fraksi mol)


Cara menghitung fraksi mol adalah dengan menggunakan persamaan berikut:

,
1. Sebanyak 90 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam 360 mL air (Ar C = 12, H= 1, O = 16).
Tentukan fraksi mol masing-masing zat!
Jawab :
&
'

Mol glukosa, n glukosa =

=
Mol air, n air

'

= 0,5 mol
& (
(

=
= 20 mol
Fraksi mol glukosa dan air adalah :

'
,
Xglukosa = ( ' = , = 0,024
Xglukosa =

(
(

'

= 0,975

2. Fraksi mol urea, CO(NH2)2 di dalam air adalah 0,4. Tentukan berapa massa urea dan air yang
terdapat dalam campuran tersebut?
Jawab :
X urea = 0,4 =
Berarti ;
n urea = 4mol
n Air = 10 4 = 6 mol
jadi massa urea dan air adalah :
gr urea = n urea x Mr urea = 4 mol x 60 gr/mol = 240 gram
gr air = n air x Mr air = 6 mol x 18 gr/mol = 108 gram

BAHAN AJAR

1. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut di dalam setiap 1 kg (1.000 gram) pelarut.
Molalitas dapat dirumuskan:

dengan:

m = molalitas
n = mol zat terlarut
p = massa zat pelarut (gram)

Bila g gram zat terlarut dilarutkan dalam p gram zat pelarut dengan massa rumus relatif (Mr),
maka molalitas dapat juga dirumuskan menjadi:

dengan:

g = massa zat terlarut (gram)


p = massa zat pelarut (gram)
Mr = massa rumus zat terlarut

2. Molaritas (M)
Dalam melakukan percobaan di laboratorium, seringkali reaksi yang dilakukan dalam bentuk
larutan. Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan
dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut.
Secara matematis, hubungan antara molaritas dengan mol dan volum larutan ditulis
sebagai berikut.

Pengenceran larutan
Di laboratorium larutan yang berasal dari pabriknya, biasanya dalam konsentrasi tinggi,
misalnya asam klorida 12 M, dan asam asetat 17 M. Reaksi-reaksi kimia biasanya dilakukan
pada konsentrasi larutan yang rendah misalnya 1 M atau 0,1 M. Untuk keperluan tersebut,
larutan yang pekat harus diencerkan dahulu dengan menambahkan air. Di dalam pengenceran
larutan, jumlah mol zat pada larutan pekat sama dengan larutan encer, hanya volum larutannya
yang berubah.

Jumlah mol zat terlarut dapat dihitung dengan mengalikan volum (V) dengan
molaritas larutan.

= mol zat terlarut

Dengan demikian hasil perkalian volum dan molaritas larutan semula (V1M1) sama dengan
hasil perkalian volum dan molaritas larutan setelah pengenceran (V2M2).

V1 = volum sebelum pengenceran


M1 = konsentrasi molar sebelum pengenceran
V2 = volum sesudah pengenceran
M2 = konsentrasi molar sesudah pengenceran

3. Fraksi Mol (x)


Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan jumlah mol campuran. Misal a mol
zat p dicampurkan dengan b mol zat q, maka:

Dimana :

Xp

= fraksi mol pelarut p

Xq

= fraksi mol pelarut q

a,b

= mol pelarut A, mol pelarut B

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) 2

SMA

: SMAN 1 Ampek Angkek

Kelas / Program / Semester

: XII / IPA / 1 (GANJIL)

Standar Kompetensi

: 1. Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan


elektrolit

Kompetensi Dasar

: 1.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit


dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya
sama berdasarkan data percobaan

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

A. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Kognitif
a. Menghitung titik didih suatu larutan elektrolit berdasarkan jumlah zat terlarut yang diketahui
b. Menghitung massa atom relatif zat elektrolit berdasarkan tekanan osmosis larutan yang
diketahui
2. Afektif
Karakter
a. Berpikir kreatif, Kritis dan logis
b. Bekerja teliti
c. Bertanggung jawab
d. Peduli lingkungan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
a. Menghitung titik didih suatu larutan elektrolit berdasarkan jumlah zat terlarut yang diketahui
b. Menghitung massa atom relatif zat elektrolit berdasarkan tekanan osmosis larutan yang
diketahui
C. Materi Pembelajaran :
Fakta :
Jumlah partikel larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit
Konsep
Besarnya sifat koligatif larutan elektrolit sama dengan larutan nonelektrolit dikalikan dengan
faktor Van't Hoff (i).
Prinsip
Pada konsentrasi yang sama sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada larutan non
elektrolit.
D. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode Pembelajaran
1.
Penyampaian informasi
2.
Diskusi
3.
Penugasan
Model pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif
E.

Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran


a. Pendahuluan

Kegiatan

Kegiatan
Apersepsi ( 9 menit )
Mengucapkan salam dan pembukaan
Mengecek absensi siswa
Guru mereview konsep sifat koligatif larutan dan larutan elektrolit serta non elektrolit.
Motivasi tentang pentingnya mengetahui perbedaan sifat koligatif antara larutan elektrolit
dan non elektrolit.
Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar serta tujuan pembelajaran
Membagi siswa dalam kelompokkelompok kooperatif untuk mengerjakan LKS setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Guru membagikan Bahan ajar dan LKS kepada masing- masing kelompok.
b. Kegiatan inti
Kegiatan
eksplorasi
Siswa diminta untuk menggali informasi dari bahan ajar yang dimilikinya.
Guru mengingatkan kembali bahwa terdapat perbedaan sifat-sifat koligatif antara larutan
elektrolit dan non elektrolit dengan memberikan beberapa contoh hasil data percobaan dan
dari hasil percobaan yang dilakukan siswa pada pertemuan sebelumnya.
Guru membahas rumus-rumus dalam menghitung penurunan tekanan uap,kenaikan titik didih,
penurunan titik beku serta tekanan osmosis dengan melibatkan siswa agar siswa aktif.
Guru menjelaskan tentang factor Vant hoff
Guru menjelaskan tentang hubungan antara factor Vant hoff ( i) dan derajat disosiasi
Elaborasi
Memberikan pengarahan kepada siswa masalah yang didiskusikan.
Guru meminta siswa untuk merumuskan masalah dan hipotesis
Guru memfasilitasi para siswa menyumbang ide untuk menyempurnakan perumusan
hipotesis dan meminta siswa lain mengulang ide temannya untuk mengecek apakah ia menjadi
pendengar yang baik.
Guru memberikan arahan agar secara santun setiap anggota kelompok melakukan diskusi dan
melakukan dengan teliti sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Guru memfasilitasi setiap kelompok siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan LKS
Konfirmasi
Guru menyuruh perwakilan masing- masing kelompok untuk ke depan menunjukan hasil
diskusi kelompok
memberikan kesempatan kelompok lain untuk aktif memberikan tanggapan tentang hasil yang
telah di kerjakan kelompok lain
Guru meluruskan apabila terjadi miskonsepsi
c.Penutup

Kegiatan
Guru bersama siswa menyimpulkan dari materi yang telah di jelaskan.
Menyampaikan keberhasilan yang di dapatkan oleh siswa
Guru memberikan tugas rumah
Menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Mengucapkan salam

E. Sumber dan Media Pembelajaran :


a. Buku Panduan Pembelajaran Kimia Kelas XII,
e. LKS Kimia Kelas XII
f. Bahan ajar
g. Chemistry.org. e-learning edukasi.net
F. Penilaian :
1. Tehnik Penilaian :
a. Tes tertulis
b. Tes penugasan
2. Bentuk Instrumen :
a. Test tertulis :
Soal

1. Larutan yang mengandung 20 gram zat nonelektrolit dalam 1


liter air (massa jenis air 1g/mL) mendidih pada suhu 100,52 C.
Jika Kb air = 0,52 C, maka Mr zat nonelektrolit tersebut adalah
A. 20

D. 150

B. 40

E. 200

Kunci
E

Skor
10

10

10

10

10

C. 100
2. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 gram zat
nonelektrolit pada suhu 27 C mempunyai tekanan osmotik 2,46 atm.
Jika R = 0,082 L.atm.mol1K1, maka Mr zat nonelektrolit tersebut
adalah ... .
A. 90

D. 278

B. 150

E. 342

C. 207
3. Di antara kelima larutan di bawah ini, yang titik bekunya paling tingi
adalah larutan .
A. Na2CO3 0,3 M

D. Mg(NO3)2 0,2 M

B. CH3COOH 0,5 M

E. CuSO4 0,2 M

C. glukosa 0,8 M
4. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 C pada
tekanan 1 atm (Kb = 0,50), maka jumlah gula (Mr = 342) yang harus
dilarutkan adalah .
A. 684 gram

D. 17,1 gram

B. 171 gram

E. 342 gram

C. 86 gram
5. Suatu zat nonelektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam
900 gram air, penurunan titik beku larutan ini adalah 1,550 C. Massa
zat tersebut yang ditambahkan ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh
larutan dengan penurunan titik beku yang setengahnya dari penurunan

titik beku di atas adalah ... .


A. 10 gram

D. 45 gram

B. 15 gram

E. 80 gram

C. 20 gram
6. Dalam 25 gram air dilarutkan 3 gram urea, CO(NH2)2. Jika Kf air =
1,86 C dan Ar N = 14, C = 12, O = 16, H = 1, maka titik beku larutan
urea tersebut jika titik beku air 0 C ... .
A. 5,6 C

D. 0,9 C

B. 3,72 C

E. 0,36 C

10

10

10

10

10

C. 1,86 C
7. Kenaikan titik didih molal air = 0,5 C. Jika 1 gram H2SO4 dilarutkan
dalam 1.000 gram air dan dipanaskan, maka akan mendidih pada suhu
.
A. 100 C

D. 101,5 C

B. 100,5 C

E. 102 C

C. 101C
8. Untuk membuat 200 mL larutan urea yang isotonik sama dengan
larutan NaCl 1 M
diperlukan urea (Mr = 60 ) sebanyak .
A. 1,2 gram

D. 4,6 gram

B. 2,4 gram

E. 7,2 gram

C. 3 gram
9. Suatu elektrolit kuat dalam air dengan konsentrasi 0,2 M membeku
pada suhu -0,86 C . Bila Kf = 1,86 maka jumlah ion elektrolit tersebut
adalah .
A. 1

D. 4

B. 2

E. 5

C. 3
10. Titik beku larutan NaCl 0,2 molal dan glukosa 0,4 molal akan sama,
sebab kedua
larutan tersebut .
A. mempunyai molekul yang sama besarnya
B. mempunyai derajat ionisasi yang sama
C. menghasilkan partikel yang sama banyaknya
D. sama-sama larutan elektrolit
E. sama-sama larutan nonelektrolit

b.Test Penugasan : Mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang


terdapat dalam situs edukasi. net tentang sifat koligatif larutan
elektrolit

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

LKS. Sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit


Tujuan:
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.

Data pendukung

Ar S

Ar Ca = 40

Ar H = 1

R = 0,082 L atm mol-1 K-1

kb air = 0,52

= 32

Ar Cl = 35,5
Kf air = 1,86

Perbandingan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit


Sifat koligatif larutan

Larutan nonelektrolit

Larutan elektrolit

Penurunan tekanan uap

P = P0 pelarut Xzat terlarut

P = iP0 pelarut Xzat terlarut

Kenaikan titik didih

Tb = Kbm

Tb = iKbm

Penurunan titik beku

Tf = Kfm

Tf = iKfm

Tekanan osmosis

= MRT

= I MRT

CaCl2
3 gram

1. Titik didih larutan???????


AIR 750

CaCl2
Mr CaCl2 = .

2.Bagaimana kalau larutan


rutan tersebut dibekukan?

Ca2+

+ 2Cl-

n =

3. Berapa tekanan osmotik larutan H2SO4 0,010 M pada suhu 25 C?

Kunci LKS. Sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit


Tujuan:
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.
Data pendukung

Ar S

Ar Ca = 40

Ar H = 1

R = 0,082 L atm mol-1 K-1

kb air = 0,52

= 32

Ar Cl = 35,5
Kf air = 1,86

Perbandingan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit


Sifat koligatif larutan

Larutan nonelektrolit

Larutan elektrolit

Penurunan tekanan uap

P = P0 pelarut Xzat terlarut

P = iP0 pelarut Xzat terlarut

Kenaikan titik didih

Tb = Kbm

Tb = iKbm

Penurunan titik beku

Tf = Kfm

Tf = iKfm

Tekanan osmosis

= MRT

= I MRT

CaCl2
3 gram

1. Titik didih larutan???????


AIR 750
CaCl2
Mr CaCl2 = 111

Tf

Ca2+

+ 2Cl- n = 3

= m Kb i
1))
= 0,06 x 0,52. (1 + (n 1)
= 0,06 x 0,52 . (.1 + ( 3 1)
1)1)
= 0,0936 oC

Jadi titik didih larutan

2. Bagaimana kalau larutan tersebut di bekukan?

= 100 +0,0936 = 0,0936 oC

Titik beku larutan?


CaCl2
Mr CaCl2 = 111

Tf

Ca2+

+ 2Cl- n = 3

= m Kf i
= 0,06 x 1,86. (1 + (n 1))
= 0,06x 1.86 . (.1 + ( 3 1)1)
= 0,3348 oC

Jadi titik beku larutan

= 0 - 0,3348 = - 0, 3348 oC

3. Berapa tekanan osmotik larutan H2SO4 0,010 M pada suhu 25 C?

=M.R.T.i
= 0,010 . 0,082 L atm mol-1K-1 . 298 K . ( 1 + ( 3 1) 1)
= 0,73 atm
BAHAN AJAR

Tujuan Pembelajaran
Membedakan sifat antara koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.

Untuk konsentrasi yang sama Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar daripada
nonelektrolit contohnya bahwa penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada glukosa.
Perbandingan harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit dinamakan
dengan factor Vant Hoff dan dilambangkan dengan i. Perhatikan contoh penghitungan harga i berikut :
Tf untuk larutan NaCl 0,01 molal adalah 0,0359 C
T f untuk larutan urea 0,01 molal adalah 0,0186 C
maka harga i adalah seperti berikut.

Perhatikan harga i beberapa jenis larutan pada tabel berikut.

Perbandingan larutan non-elekltrolit (gula) 0,01 M dengan larutan elektrolit NaCl 0,01 M
Larutan gula 0,01 M
0

Tf=0,186 C

Larutan NaCl 0,01 M


0

Tf=0,348 C

Keterangan :
= molekeul gula
= Cl= Na+

Menurut ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius, suatu larutan terurai menjadi ion positif dan ion
negatif. Misalkan pada larutan NaCl maka akan terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl

Bagaimana hubungan harga i dengan derajat ionisasi ()? Besarnya derajat ionisasi ( ) dinyatakan
sebagai berikut.

Untuk larutan elektrolit kuat, harga mendekati 1 sedangkan untuk elektrolit lemah harga berada di
antara 0 dan 1 (0 < < 1) Misalkan sebuah partikel elektrolit X mengion menjadi n ion Y dan molalitas
elektrolit X mula-mula m serta derajat ionisasi , maka

Maka konsentrasi partikel dalam larutan adalah = konsentrasi partikel elektrolit X + konsentrasi ion-ion
Y

Keterangan:
n = jumlah koefisien kation dan anion
= derajat ionisasi
Bagaimana menentukan harga n?
Perhatikan contoh menentukan harga n berikut.

Pada larutan elektrolit, maka rumus sifat koligatif larutan menjadi seperti berikut.

Contoh
Pada suhu 37 C ke dalam air dilarutkan 1,71 gram Ba(OH)2 hingga volume 100 mL (Mr Ba(OH)2 =
171). Hitung besar tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)

Satuan konsentrasi yang digunakan dalam penentuan sifat koligatif larutan antara lain
molalitas, molaritas, dan fraksi mol. Sifat koligatif adalah sifat-sifat larutan yang tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dalam
larutan.

Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap ( P ), kenaikan titik didih ( b T ),
penurunan titik beku ( f T ), dan tekanan osmotik ( ).
Besarnya sifat koligatif larutan elektrolit sama dengan larutan nonelektrolit dikalikan
dengan faktor Van't Hoff (i).
Harga faktor Van't Hoff adalah 1 + (n 1) .
Perbandingan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
Sifat koligatif larutan

Larutan nonelektrolit

Larutan elektrolit

Penurunan tekanan uap

P = P0 pelarut Xzat terlarut

P = iP0 pelarut Xzat terlarut

Kenaikan titik didih

Tb = Kbm

Tb = iKbm

Penurunan titik beku

Tf = Kfm

Tf = iKfm

Tekanan osmosis

= MRT

= I MRT

Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit pada Penurunan Tekanan Uap Jenuh (P), Bila kita mengamati
pada peristiwa pe-nguapan, ketika partikel-partikel zat cair meninggalkan kelompoknya. Bila zat cair
disimpan dalam ruang tertutup yang hampa udara, maka sebagian dari partikel-partikel zat cair
akanmenguap, sedangkan zat cair yang telah menjadi uap akan kembali menjadi zat cair (mengembun).
Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap
jenuh.
Dari hasil pengukuran data-data eksperimen ternyata diketahui bahwa tekanan uap jenuh larutan
lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni, mengapa? Perhatikan gambar 1.2. Dalam suatu
larutan, partikel-partikel zat terlarut akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah
menjadi bentuk gas (uap)(ada interaksi molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya). Oleh karena itu
tekanan uap jenuh larutan lebih rendah daripada tekanan uap jenuh \ pelarut murni. Makin lemah gaya
tarik-menarik molekul-molekul zat cair, makin mudah zat cair tersebut menguap, maka makin besar
pula tekanan uap jenuhnya. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh
larutan disebut penurunan tekanan uap jenuh

RANGKUMAN
Sifat koligati larutan nonelektrolit tidak tergantung pada factor Vant hoff sedangkan Sifat
koligati larutan elektrolit tergantung pada factor Vant hoff
Derajat ionisasi mempunyai hubungan dengan Factor vant hoff berpengaruh terhadap
Setiap larutan elektrolit sifat koligatifnya harus di kalikan dengan factor vant hoff

Contoh Latihan soal


Suatu larutan elektrolit biner 0,05 mol dalam 100 gram air mempunyai = 2/3 Jika Kf = 1,86 C/m,
tentukan penurunan titik beku larutan tersebut!

Penyelesaian latihan soal:

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) 3

SMA
Kelas / Program / Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu

: SMAN 1 Ampek Angkek


: XII / IPA / 1 (GANJIL)
: 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia
dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
: 2.1
Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem
elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan
kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri
: 2 x 45 menit

A. Indikator pencapaian kompetensi


1. Kognitif
Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
2. Afektif
Karakter
Dalam proses pembelajaran, siswa dapat dilatihkan karakter :
a. Jujur
b. Bertanggung jawab secara individu dan social
c. Peduli
B. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :


Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO)
C.

Materi Pembelajaran

Fakta :
Kenaikan bilangan oksidasi terjadi dalam reaksi oksidasi
Penurunan bilangan oksidasi terjadi dalam reaksi reduksi
Konsep :
Zat yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator
Zat yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor
Prinsip :
Dalam metode bilangan oksidasi : kenaikan bilangan oksidasi dari reaksi oksidasi sama
dengan penurunan bilangan oksidasi dari reaksi reduksi.
D. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode Pembelajaran
1.
Penyampaian informasi
2.
Diskusi
3.
Penugasan
Model pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. Pendahuluan
Kegiatan
1.
2.
3.
4.

Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai


Memotivasi siswa dengan mereviu konsep reaksi Redoks
Memberikan beberapa contoh penerapan reaksi redoks yang dapat dijumpai dalam kehidupan
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kooperatif untuk mengerjakan LKS
B. Inti
Kegiatan

Eksplorasi
1. Meminta siswa menuliskan beberapa contoh reaksi redoks
2. Membimbing siswa untuk memahami cara penyetaraan reaksi redoks dengan metoda
perubahan bilangan oksidasi dengan menyelesaikan salah satu contoh soal
3. Membagikan LKS penyetaraan reaksi redoks dengan metoda perubahan bilangan oksidasi
untuk setiap kelompok.
Elaborasi
1. Membimbing kelompok melakukan penyelesaian soal pada LKS. Ditekankan perlunya
mendengarkan ide teman dalam analisis ini.
2. Meminta masing-masing siswa dalam setiap kelompok agar bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas itu.
Konfirmasi

1. Melakukan evaluasi formatif dengan cara meminta satu-dua kelompok mempresentasikan


kinerjanya dan kelompok lain menjadi pendengar yang baik dan kemudian dapat
menanggapi.
2. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat
baik dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.
3. Memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi berupa penjelasan tentang cara penyetaraan
reaksi redoks dengan metoda perubahan bilangan oksidasi

C. Penutup
Kegiatan
1. Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan membuat rangkuman serta
memberi PR
2. Menginformasikan keberhasilan yang telah dicapai siswa
5. Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

F. Sumber dan Media Pembelajaran :


a. Buku Panduan Pembelajaran Kimia Kelas XII,
b. LKS Kimia Kelas XII
c. Bahan ajar
d. Chemistry.org. e-learning edukasi.net
F. Penilaian :
1. Tehnik Penilaian :
a. Tes tertulis
b. Tes penugasan
2. Bentuk Instrumen :
a. Test tertulis :
Soal
1. Tentukan bilangan oksidasi dari :
a. K dan O dalam senyawa K2O
b. Al dan H dalam senyawa AlH3
c. Cr, N, dan O dalam senyawa Cr(NO3)3

Kunci
a. K2O adalah senyawa biner dari logam dan nonlogam.
- K adalah logam golongan IA. Jadi b.o K = +1
- Nilai b.o O = -2
b. AlH3 adalah senyawa biner dari logam dan nonlogam.
- Al adalah logam golongan IIIA dan berada
sebagai ion Al+3 dalam AlH3. Jadi b.o Al = +3
- Nilai b.o H = -1 (berikatan dengan logam)
c. Senyawa Cr(NO3)3 adalah senyawa yang
mengandung ion poliatom NO3-.
- Dalam ion NO3-, b.o O = -2. Jadi b.o N = +5
- Jumlah muatan Cr(NO3)3 = 0, dan muatan
NO3- = -1, maka b.o Cr = +3
2. Bagaimana jika suatu zat tersebut Dalam suatu reaksi redoks, zat yang mengalami
mengalami oksidasi dan reduksi.
oksidasi akan melepaskan elektron, sedangkan zat
yang mengalami reduksi akan menerima elektron.
3. Setarakan reaksi berikut dengan metode a. Cr2O7-2 + SO2
Cr+3 + HSO4-

Skor
15

40

bilangan oksidasi serta tulis langkahlangkah penyetaraannya (dalam suasana


asam)!

+6

+4

+3

+6

Reduksi
Oksidasi

Reduksi menerima 3e
Oksidasi melepaskan 2e
- Cr mengalami reduksi dan S mengalami
oksidasi.
- Memberikan koefisien untuk untuk unsur yang
mengalami PBO
Cr2O7-2 + SO2
2Cr+3 + HSO4- Menentukan jumlah perubahan biloks.
PBO Cr dari +12(2x(+6)) menjadi +6(2x(+3)) =
6. PBO S dari +4 menjadi +6 = 2.
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi
dengan memberi koefisien yang sesuai. Untuk
menyetarakan
reaksi, maka koefisien Cr
dikalikan 1 sedangkan koefisien S dikalikan 3.
Cr2O7-2 + 3SO2
2Cr+3 + 3HSO4- Setarakan muatan dengan menambahkan H+.
Cr2O7-2 + 3SO2 + 5 H+

2Cr+3 + 3HSO4-

- Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan


H2O
Cr2O7-2 + 3SO2 + 5 H++ 2Cr+3

b. HNO3 + H2S
+5

3HSO4- + H2O

NO +

-2

+2

S + H2O
0

Reduksi
Oksidasi

Reduksi menerima 3e
Oksidasi melepaskan 2e
- N mengalami reduksi dan S mengalami oksidasi.
- Menentukan jumlah perubahan biloks.
PBO N dari +5 menjadi +2 = 3. PBO S dari -2
menjadi 0 = 2.
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi
dengan memberi koefisien yang sesuai. Untuk
menyetarakan
reaksi, maka koefisien N
dikalikan 2 sedangkan koefisien S dikalikan 3.
2HNO3 + 3H2S

4. Setarakan reaksi berikut serta tulis


langkah-langkah penyetaraannya(dalam
suasana basa)!

a. Cr2O7-2 +
+6

2NO +

Cl-

3S + 4H2O

Cr+3 + Cl2

-1

+3

40

reduksi
oksidasi

Reduksi menerima 3e
Oksidasi melepaskan 1e
- Cr mengalami reduksi dan Cl mengalami oksidasi.
- Memberikan

koefisien

untuk

unsur

yang

mengalami PBO
Cr2O7-2 + 2Cl2Cr+3 + Cl2
- Menentukan jumlah perubahan biloks.
PBO Cr dari Cr dari +12(2x(+6)) menjadi
+6(2x(+3)) = 6. PBO Cl dari -2(2x(-1)) menjadi 0
= 2.
- Menyetarakan
dengan

perubahan

bilangan

oksidasi

memberi koefisien yang sesuai. Untuk

menyetarakan reaksi, maka koefisien Cr dikalikan


1 sedangkan koefisien Cl dikalikan 3.

Cr2O7-2 + 6Cl2Cr+3 + 3Cl2


- Setarakan muatan dengan menambahkan OH-.
Cr2O7-2 + 6Cl-

2Cr+3 + 3Cl2 + 2OH-

- Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan


H2O
Cr2O7-2 + 6Cl- + H2O

2Cr+3 + 3Cl2 + 2OH-

b. CN- + MnO4-

CNO- + MnO2
+1
+4

-1

+7
oksidasi
reduksi

Reduksi menerima 2e
Oksidasi melepaskan 3e
- CN mengalami reduksi dan Mn mengalami
oksidasi.
- Menentukan jumlah perubahan biloks.
PBO CN dari -1 menjadi +1 = 2. PBO Mn dari +7
menjadi +4 = 3.
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi
dengan

memberi koefisien yang sesuai. Untuk

menyetarakan

reaksi, maka koefisien CN

dikalikan 3 sedangkan koefisien Mn dikalikan 2.


3CN- + 2MnO43CNO- + 2MnO2
- Setarakan muatan dengan menambahkan OH-.
3CNO- + 2MnO2 + 2OH3CN- + 2MnO4- Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan
H2O
3CN- + 2MnO4- + H2O
+ 2OH-

3CNO- + 2MnO2

b.Test Penugasan : Mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi yang


terdapat dalam situs edukasi. net tentang sifat koligatif larutan
elektrolit

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

LKS
Penyetaraan reaksi redoks dengan Metoda Perubahan Bilangan Oksidasi
Tujuan:

1. Dapat menentukan mana zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.


2. Dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi

Materi :
Langkah-langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi
adalah seperti berikut.
1) Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
2) Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3) Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan
oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
4) Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
5) Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH (dalam suasana basa).
6) Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.

Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi dan tentukan mana zat yang bersifat
oksidator dan reduktor :
1. I2 + HNO3 HIO3 + NO2
2. Zn + MnO2 + NH4+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3
3. Cu + NO3- Cu+2 + NO
4. PbO2 + Pb + SO4- Pb
Kesimpulan
1. Apakah hipotesis diterima ?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat?
a.
b.
Penerapan
1. ........................................
2. .

KUNCI LKS
Penyetaraan reaksi redoks dengan Metoda Perubahan Bilangan Oksidasi
Tujuan:
b.

Dapat menentukan mana zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.

c.

Dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi

Soal
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi dan tentukan mana zat yang bersifat
oksidator dan reduktor:

1.

I2 + HNO3 HIO3 + NO2

2.

Zn + MnO2 + NH4+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3

3.

Cu + NO3- Cu+2 + NO

4.

PbO2 + Pb + SO4- PbSO4

Jawaban Soal :
1. I2 + HNO3 HIO3 + NO2 + H2O
-

I2

HNO3

HIO3

+5

NO2

+10

H2O

+4

Oksidasi melepas 10 elektron


Reduksi menerima 1 elektron
-

I2 + HNO3 2HIO3 + NO2, disetarakan :

I2 + 10HNO3 2HIO3 + 10NO2

I2 + 10HNO3 2HIO3 + 10NO2 + 4 H2O

2. Zn + MnO2 + NH4+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3


-

Zn + MnO2 + NH4+
0

+4

Zn+2 + Mn2O3 + NH3


+2

+3

Oksidasi melepas 2e
Reduksi Menerima 1e
-

Zn + 2 MnO2 + NH4+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3,

Zn + 2 MnO2 + NH4+ + H+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3

Zn + 2 MnO2 + NH4+ + H+ Zn+2 + Mn2O3 + NH3 + 2 H2O

3. Cu + NO3- Cu+2 + NO
- Cu
+
NO3- Cu+2 + NO
0
+5
+2
+2
Oksidasi melepas 2e
Reduksi menerima 3e
2 NO3-

3Cu+2

3Cu

+ 2 NO3- + 8H+

3Cu+2

+ 2NO

3Cu

+ 2 NO3- + 8H+

3Cu+2

+ 2NO + 4 H2O

3Cu

4. PbO2
-

2NO

+ Pb + SO42- PbSO4

PbO2 + Pb + SO42- PbSO4


+4
0
+2
Reduksi menerima 2e
oksidasi melepas 2e
PbO2 + Pb + 2 SO42- 2 PbSO4
PbO2 + Pb + 2 SO42- + 4H+ 2 PbSO4
PbO2 + Pb + 2 SO42- + 4H+ 2 PbSO4 + 2 H2O

Kesimpulan
Kesimpulan
a. Zat yang mengalami oksidasi akan melepaskan elektron, sedangkan zat yang mengalami
reduksi akan menerima elektron dalam suatu reaksi redoks.

b. Persamaan reaksi redoks dapat disetarakan dengan Metode Perubahan Bilangan Oksidasi

Penerapan
Pada Sel Volta dan Sel Elektrolisis

Bahan ajar
Persamaan Reaksi Redoks
Pada suatu reaksi, perubahan bilangan oksidasi unsur-unsurnya menunjukkan terjadinya reaksi
oksidasi dan reduksi. Untuk memahaminya perhatikan reaksi berikut.

Bilangan oksidasi Cu pada CuO = +2 dan pada Cu = 0. Bilangan oksidasi Cu mengalami penurunan
dari +2 menjadi 0. Bilangan oksidasi H pada H2 = 0 dan pada H2O = +1. Bilangan oksidasi H
mengalami kenaikan dari 0 menjadi +1. Pada reaksi tersebut dinyatakan CuO mengalami reduksi
dan H2 mengalami oksidasi. Dengan demikian berdasarkan perubahan bilangan oksidasinya,
oksidasi adalah peristiwa kenaikan bilangan oksidasi dan reduksi adalah peristiwa penurunan
bilangan oksidasi. Pada reaksi ini CuO bertindak sebagai oksidator. H2 bertindak sebagai
reduktor. Penggunaan bilangan oksidasi pada reaksi redoks lainnya dapat dilihat pada contoh
berikut.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.


Oksidasi adalah peristiwa kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur.
Reduksi adalah peristiwa penurunan bilangan oksidasi suatu unsur.
A. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan reaksi redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kiri sama
dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada dasarnya reaksi redoks berlangsung
di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi redoks selalu melibatkan ion H+ dan
OH. Terdapat dua metode untuk menyetarakan reaksi redoks, yaitu dengan cara setengah reaksi
dan cara bilangan oksidasi.
1. Metode Bilangan Oksidasi
Langkah-langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode bilangan
oksidasi adalah seperti berikut.
1. Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
2. Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi.
3. Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan
bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan
muatannya.
4. Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH (dalam
suasana basa).
6. Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.
Contoh 1 :

Langkah 1.Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.


Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah Mn, yaitu dari +7 menjadi +2 dan Cl
yaitu dari -1 menjadi 0.
Langkah 2. Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi. Atom Mn sudah setara. Atom Cl belum setara, di ruas kanan terdapat 2 atom Cl
sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat satu atom Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kiri
diberi koefisien 2.

Langkah 3. Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan
penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan
muatannya. Perubahan bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2 = 5. Perubahan bilangan
oksidasi Cl dari -2 =(2 (-1)) menjadi 0 = 2.
Langkah 4. Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
Untuk menyetarakan reaksi, maka koefisien Mn dikalikan 2 sedangkan koefisien Cl dikalikan 5.

Langkah 5 Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH dalam
suasana basa).
Total muatan di sebelah kiri adalah (-2) + (-10) = -12 Total muatan di sebelah kanan adalah (+4)
+ 0 = +4 Oleh karena dalam suasana asam, agar muatan seimbang maka tambahkan 16 ion H+ di
sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.

Langkah 6 Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.


Jumlah atom H di sebelah kiri = 16 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H, sehingga di
sebelah kanan ditambahkan 8 molekul H2O.

Contoh 2 :

Langkah 1 Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi adalah I, yaitu dari +5 menjadi
+7 dan Cl yaitu dari 0 menjadi -1.
Langkah 2 Di ruas kiri terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kanan hanya terdapat satu atom
Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kanan diberi koefisien 2. Adapun jumlah atom I sudah
setara.

Langkah 3 Perubahan bilangan oksidasi I dari +5 menjadi +7= 2. Perubahan bilangan oksidasi Cl
dari 0 menjadi -2(2 -1) = 2.
Langkah 4 Koefisien Cl maupun I sudah setara.
Langkah 5 Total muatan di sebelah kiri adalah 0 + -1 = -1. Total muatan di sebelah kanan adalah
(-1 ) + (-2) = -3. Oleh karena dalam suasana basa, agar muatan seimbang maka tambahkan 2 ion
OH di sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi seperti berikut.

Langkah 6 Jumlah atom H di sebelah kiri = 2 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H,
sehingga di sebelah kanan ditambahkan 1 molekul H2O.

Kepala SMA Negeri 1 Ampek Angkek

Biaro; Juni 2012


Guru Kimia Kelas XII

Dra. Silfa Dusun, M.Pd


NIP: 19651111 198903 2 001

Yenni Sestri, M.Pd


NIP: 19790105 200501 2 008

Anda mungkin juga menyukai