Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Elfrado

NIM

: D1a014092

Mata Kuliah

: Budidaya Tanaman Perkebunan

Kelas

:C

Program Studi

: Agroekoteknologi

Keuntungan dan Kekurangan Tanaman Kelapa Sawit


(Elaeis)

Keuntungan Tanaman Sawit

Saat ini berkebun kelapa sawit sangat digemari oleh masyarakat Indonesia
seiring dengan bertahannya harga komoditas tersebut, dalam artikel kali ini akan
di bahas keuntungan memiliki kebun kelapa sawit.
Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh kelapa sawit (dalam hal ini
minyaknya) karena kelapa sawit mempunyai peran yang cukup strategis, sebab

Minyak sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng, sehingga


pasokan yang kontinyu ikut menjaga kestabilan harga dari minyak goreng
tersebut. Ini penting sebab minyak goreng merupakan salah satu dari 9
bahan pokok kebutuhan masyarakat sehinga harganya harus terjangkau
oleh seluruh lapisan masarakat.
Sebagai salah satu komoditas pertanian andalan ekspor non migas,
komoditi ini mempunyai prospek yang baik sebagai sumber dalam
perolehan devisa maupun pajak.
Dalam proses produksi maupun pengolahan juga mampu menciptakan
kesempatan kerja dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keuntungan dari segi ekonomi


Sampai pertengahan tahun 1970 an minyak kelapa merupakan pemasok
utama dalam kebutuhan minyak nabati dalam negeri. Baik minyak goreng
maupun industri pangan lainnya lebih banyak menggunakan minyak kelapa dari
pada minyak sawit. Produksi kelapa yang cenderung menurun selam 20 tahun
terakhir ini menyebabkan pasokannya tidak terjamin, sehingga timbul krisis
minyak kelapa pada awal tahun 1970. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit
cenderung meningkat sehingga kedudukan minyak kelapa digantikan oleh kelapa
sawit, terutama dalam industri minyak goreng. Dari segi perolehan devisa, selama
beberapa tahun terkhir ini kondisinya kurang baik. Volume ekspor selama dekade
terakhir ini memang selalu meningkat, akan tetapi peningkatannya tidak selalu
diikuti oleh peningkatan dalam nilainya. Hal ini terjdi karena adanya fluktuasi
harga di pasaran Internasional.
Berikut ini beberapa keuntungan realistis yang akan diperoleh seseorang
apabila menginvestasikan kekayaan mereka untuk bisnis dan membeli perkebunan
kelapa sawit;
1. Keuntungan mencapai 300%
Jika dibandingkan dengan ongkos produksi yang dikeluarkan dimana rata rata hanya Rp. 500/kg dan nilai jual tandan buah segar saat artikel ini ditulis
adalah Rp.1500 maka keutungan yang diperoleh adalah Rp. 1500 atau sekitar
300%.
2. Investasi Cepat Kembali
Untuk membangun kebun saat ini dibutuhkan biaya hingga Rp 30 jt/Ha,
tetapi biaya tanam dan perawatan ini biasaynya sudah kembali dalam jangka
waktu 4 tahun setelah panen.
3. Harga stabil
Jika kita lihat trend harga sawit maka kita akan melihat pergerakan angka
yang stabil contoh di tahun 2011 harga sawit berkisar antara Rp 1300/ kg hingga
Rp 1600/kg, info lengkap lihat harga sawit buah sawit online di atas atau klik
disini
4. Menghasilkan uang tanpa lelah bekerja.
90 % pemilik kebun kelapa sawit berpenghasilan lumayan, oleh sebab itu
untuk perawatan dan pemanenan kelapa sawit, mereka cukup mengupahkan pada
tenaga buruh. Si pemilik kebun tak perlu repot untuk merawat kebunnya, karena

dari gaji yang ia peroleh tiap bulannya lebih dari cukup untuk menggaji karyawan
kebun
5. Harga kebun sawit selalu naik
Harga satu kavlingan kebun sawit yang usianya telah mencapai belasan
tahun bisa berharga ratusan juta rupiah seluas rata-rata empat hektar. Harga ini
akan terus naik jika harga sawit di pasaran internasional ikut naik. Jikalau pun
harga sawit turun, harga penjualan tidak akan jatuh secara drastis.

6.Kaya raya
Banyak para pegawai negeri yang sukses dengan tetap memiliki kebun
kelapa sawit ditambah dengan pekerjaan tetapnya. Atau mereka yang
menginvestasikan penghasilan dari kebun sawitnya untuk membuka bisnis yang
lain. Kombinasi ini memang penting untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu
harga sawit di pasaran internasional anjlok. Banyak para pegawai negeri yang
sudah sukses di kota membeli kebun kelapa sawit dengan salah satu alasan di atas.

7. Investasi jangka Panjang


Sekali anda berkebun sawit maka anda akan menikmati penghasilan
selama 25 tahun karena umur produksi kelapa sawit adalah 25 tahun.

Keuntungan dari Segi Medis

Minyak kelapa sawit seperti tidak bisa hilang dari dapur masyarakat
Indonesia. Minyak ini memiliki manfaat dan mujarap yang perlu Anda ketahui.
Di Indonesia, minyak kelapa sawit biasanya digunakan untuk menggoreng
makanan. Tak hanya untuk urusan masak-memasak, minyak yang diperoleh dari
buah pohon kelapa sawit ini juga dimanfaatkan dalam bidang industri. Yaitu untuk
pembuatan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta. Dan ternyata,
minyak yang sering kali disebut sebagai minyak sayur ini mengandung lemak

jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga memiliki efek
antioksidan. Kelebihan minyak kelapa sawit dari segi medis antara lain yaitu:

1. Mengatasi kekurangan vitamin A


Menurut beberapa bukti, menambahkan minyak kelapa sawit ke
dalam makanan anak-anak dan ibu hamil diduga dapat mengurangi risiko
kekurangan vitamin A. Namun ada dosisnya, yaitu 2 sendok makan per hari
untuk anak-anak kurang dari 5 tahun, 3 sendok makan per hari untuk orang
dewasa dan anak-anak di atas usia 5 tahun, dan 4 sendok makan per hari
untuk wanita hamil.

2. Perlindungan otak
Dalam sebuah studi, peneliti menemukan bahwa tocotrienol (jenis
vitamin E yang ditemukan secara alami dalam minyak kepala sawit), diduga
dapat melindungi otak dari perkembangan lesi pulpa alba (lesi materi putih)
dan kelainan yang terlihat atau terdeteksi pada tes pencitraan otak. Lesi
pulpa alba dianggap sebagai manifestasi penyakit pembuluh darah serebral
(otak), sebagai gambaran berbagai derajat penuaan saraf dan kerusakan
jaringan otak. Terlihatnya lesi pulpa alba dalam suatu tes otak sering kali
menjadi pertanda meningkatnya risiko stroke, penyakit Alzheimer, dan
penyakit Parkinson pada seseorang.

Kerugian Tanaman Sawit

Pertumbuhan sub-sektor kelapa sawit telah menghasilkan angka-angka


pertumbuhan ekonomi yang sering digunakan pemerintah bagi kepentingannya
untuk mendatangkan investor ke Indonesia. Namun pengembangan areal
perkebunan kelapa sawit ternyata menyebabkan meningkatnya ancaman terhadap
keberadaan hutan Indonesia karena pengembangan areal perkebunan kelapa sawit
utamanya dibangun pada areal hutan konversi.
Konversi hutan alam masih terus berlangsung hingga kini bahkan semakin
menggila karena nafsu pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia sebagai
produsen minyak sawit terbesar di dunia. Demi mencapai maksudnya tadi,
pemerintah banyak membuat program ekspnasi wilayah kebun meski harus
mengkonversi hutan
Akibat deforetasi tersebut bisa dipastikan Indonesia mendapat ancaman
hilangnya keanekaragaman hayati dari ekosistem hutan hujan tropis. Juga
menyebabkan hilangnya budaya masyarakat di sekitar hutan. Disamping itu
praktek konversi hutan alam untuk pengembangan areal perkebunan kelapa sawit
telah menyebabkan jutaan hektar areal hutan konversi berubah menjadi lahan
terlantar berupa semak belukar dan/atau lahan kritis baru, sedangkan realisasi
pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Dampak negatif yang terungkap dari aktivitas perkebunan kelapa sawit
diantaranyai:
1. Persoalan tata ruang, dimana monokultur, homogenitas dan overloads
konversi. Hilangnya keaneka ragaman hayati ini akan memicu
kerentanan kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan disertai
erosi, hama dan penyakit.
2. Pembukaan lahan sering kali dilakukan dengan cara tebang habis dan
land clearing dengan cara pembakaran demi efesiensi biaya dan waktu.
3. Kerakusan unsur hara dan air tanaman monokultur seperti sawit,
dimana dalam satu hari satu batang pohon sawit bisa menyerap 12 liter
(hasil peneliti lingkungan dari Universitas Riau) T. Ariful Amri MSc
Pekanbaru/ Riau Online). Di samping itu pertumbuhan kelapa sawit
mesti dirangsang oleh berbagai macam zat fertilizer sejenis pestisida
dan bahan kimia lainnya.

4. Munculnya hama migran baru yang sangat ganas karena jenis hama
baru ini akan mencari habitat baru akibat kompetisi yang keras dengan
fauna lainnya. Ini disebabkan karena keterbatasan lahan dan jenis
tanaman akibat monokulturasi.
5. Pencemaran yang diakibatkan oleh asap hasil dari pembukaan lahan
dengan cara pembakaran dan pembuangan limbah, merupakan caracara perkebunan yang meracuni makhluk hidup dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini semakin merajalela karena sangat terbatasnya
lembaga (ornop) kemanusiaan yang melakukan kegiatan tanggap
darurat kebakaran hutan dan penanganan Limbah.
6. Terjadinya konflik horiziontal dan vertikal akibat masuknya
perkebunan kelapa sawit. sebut saja konflik antar warga yang menolak
dan menerima masuknya perkebunan sawit dan bentrokan yang terjadi
antara masyarakat dengan aparat pemerintah akibat sistem perijinan
perkebunan sawit.
7. Selanjutnya, praktek konversi hutan alam untuk pembangunan
perkebunan kelapa sawit seringkali menjadi penyebab utama bencana
alam seperti banjir dan tanah longsor
Dampak negatif terhadap lingkungan menjadi bertambah serius karena
dalam prakteknya pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak hanya terjadi
pada kawasan hutan konversi, melainkan juga dibangun pada kawasan hutan
produksi, hutan lindung, dan bahkan di kawasan konservasi yang memiliki
ekosistem yang unik dan mempunyai nilai keanekaragaman hayati yang tinggi
(Manurung, 2000; Potter and Lee, 1998).
Bagi alam sekitar dampak yang timbul, meliputi deforestasi (penurunan
secara kualitas dan kuantitas sejumlah areal hutan), hilangnya habitat dan
spesies tertentu, dan peningkatan yang signifikan dalam gas rumah kaca
(emisi) akibat melepasnya karbon yang berlebih dari tanaman kelapa sawit .
Penurunan secara kualitas dapat ditinjau dari rusaknya kesuburan tanah akibat
penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan serta berkelanjutan.
Sedangkan secara kuantitas berkurangnya hutan alam karena alih fungsi hutan
menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena berkurangnya hutan alam sehingga
ekosistem keanekaragaman hayati juga terganggu. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, yaitu mengurangi
penggunaan bahan pestisida dalam memberantas gulma dan hama serta
mengurangi pupuk kimia dengan diimbangi pupuk organik agar kesuburan
tanah tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai