Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1Sejarah
2Anggota jejaring
5Pranala luar
2002
10 Januari, merupakan tonggak awal berdirinya sebuah jejaring kerja sama ilmu pengetahuan
yang sekarang dikenal dengan nama jejaring CKNet-INA. Pada hari itu bertempat di Universitas
Katolik Parahyangan tercetus sebuah proposal kerja sama untuk mendirikan wadah kerja sama
antarperguruan tinggi yang akan membantu pemerintah Indonesia dalam menanggulangi
permasalahan air di Indonesia. Pertemuan itu dihadiri oleh sepuluh universitas ternama di
Indonesia yang merupakan pendiri jejaring di antaranya:
2003
2004
Proposal tender untuk membentuk jejaring CKNet-INA diterima dan disetujui oleh Kedutaan
Belanda. Dana hibah diberikan kepada UNESCO-IHE yang telah ditunjuk sebagai pimpinan tim
dalam pengembangan jejaring kerja sama antarperguruan tinggi di Indonesia. Kontrak kerja
sama dibuat untuk menyatakan bahwa UNESCO-IHE telah menunjukIHE Indonesia dan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember sebagai mitra kerja dan representatifnya selama 5 tahun ke
depan.
2005
15 Juni, dinyatakan sebagai hari lahirnya CKNet-INA. Di mana penandatanganan kontrak kerja
sama antara sepuluh perguruan tinggi dilaksanakan pada hari itu. Kesepuluh rektor dari masingmasing universitas hadir untuk bersama-sama menandatangani perjanjian kerja sama yang
disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Djoko Kirmanto dan segenap pejabat
dari Departemen Pekerjaan Umum. CKNet-INA dinyatakan sebagai jejaring yang didirikan oleh
kesepuluh anggota tersebut dan beranggotakan tertutup juga hanya untuk kesepuluh universitas
tersebut.
2005-2009
Program kerja dan kegiatan Capacity Building jejaring CKNet-INA dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan modul-modul
pelatihan. Jejaring CKNet-INA berhasil membentuk dan menambah wawasan banyak pakar di
Indonesia mengenai ilmu-ilmu terbaru yang sedang dikaji dunia di bidang pengelolaan sumber
daya air terpadu yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan (Inggris) Integrated Water
Resources Management (IWRM), pengelolaan banjir, pengelolaan sistem drainase terpadu,
dan good governance. Modul-modul dari ilmu tersebut telah dikembangkan oleh anggota
jejaring CKNet-INA sebagai wujud kerja sama antarperguruan tinggi dalam bahasa Inggris dan
Indonesia yang mengacu pada lembaga internasional WMO, dan UNDP. Seluruh kegiatan
CKNet-INA termasuk pengembangan modul tersebut dibiayai dari hasil pungutan pajak
pemerintah Belanda.
2010
Dana bantuan dari pemerintah Belanda dihentikan dan sisanya dikembalikan, dikarenakan
kontrak kerja sama hanya selama 5 tahun. November, jejaring CKNet-INA dibuka untuk seluruh
universitas dan institusi pendidikan di Indonesia yang tertarik untuk menjadi anggota. Pada hari
itu hadir 47 universitas dari berbagai kota di Indonesia untuk berdiskusi mengenai keuntungan
bekerja sama dengan jejaring CKnet-INA. Jejaring CKNet-INA mengubah persyaratan
keanggotaan, dari level universitas menjadi fakultas untuk memastikan bahwa peningkatan
kapasitas bisa lebih dirasakan ke personal dosen pengajar. Sekitar 27 fakultas dari 25
universitas dari penjuru kota di Indonesia resmi menjadi anggota jejaring CKNet-INA.
15 Desember, sidang pertama majelis jejaring CKNet-INA diadakan yang menghasilkan
pemilihan ketua badan pengarah (Dr. Ir. Tumiran, Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada) dan manajer jejaring (Jan TL Yap, M.Sc.).
2011
Januari, berdasarkan anggaran dasar dan kesepakatan majelis CKnet-INA, jejaring dibuka untuk
institusi dan perguruan tinggi mana pun yang ingin bergabung.