Anda di halaman 1dari 6

SAMBUTAN

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA


PADA PEMBUKAAN PEKAN PERTANIAN SPESIFIK LOKASI
(PPSL) II TAHUN 2013
DI KENDARI, 21 NOV 2013
BISMILLAHIRRAKHMAANIRAKHIM
ASSALAMU ALAIKUM, WR,WB
BISMILLAHIRRAKHMAANIRAKHIM
ASSALAMU ALAIKUM, WR,WB
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita sekalian
YTH. Wakil Menteri Pertanian RI
YTH. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
YTH. Pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara
YTH. Para Bupati/Walikota se Provinsi Sulawesi Tenggara
YTH. Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulawesi
Tenggara
YTH. Para Pejabat Eselon I dan II Lingkup Kementerian Pertanian
YTH. Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
YTH. Para Rektor Universitas/Perguruan Tinggi se Sulawesi
Tenggara
YTH. Para bupati/walikota se Indonesia atau yang mewakili
YTH. Kepala Dinas/Badan/SKPD se Provinsi Sulawesi Tenggara
Yang mulia, Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, tokoh pemuda,
Para Peneliti, Penyuluh, Peserta PPSL,
Undangan dan Hadirin Sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama marilah senantiasa kita memanjatkan puji dan


syukur kehadirat

Allah,SWT, atas segala rakhmat, taufiq dan

hidayahNya, sehingga pada hari ini, kita dapat berada di tempat ini,
dalam rangka mengikuti acara Pembukaan Pekan Pertanian Spesifik
Lokasi (PPSL) nasional II (kedua) Tahun 2013 di kota Kendari, kota
lulo, bumi anoa Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada kesempatan ini saya sampaikan

selamat datang kepada

Bapak wakil Menteri Pertanian beserta rombongan dan para peserta


PPSL II 2013 di kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Semoga kehadiran
bapak wakil menteri pertanian dan seluruh peserta pekan pertanian
spesifik lokasi memperoleh kesan yang baik, sebab ada ungkapan
dimasyarakat Sulawesi Tenggara bahwa, sekali anda datang ke kota
kendari dan daerah lainnya di Sulawesi Tenggara maka insyaAllah akan
berkunjung kembali dimasa yang akan datang, amin
Bapak Menteri yang saya hormati, undangan, hadirin yang
berbahagia,
Pada hari ini Sulawesi Tenggara kembali menjadi tuan rumah
sebuah even nasional yaitu Pekan Pertanian Spesifik Lokasi ( PPSL)
kedua, sebuah even yang sangat cocok dengan kondisi dan situasi
Sulawesi Tenggara, sebagai daerah agraris Sebagaimana kita ketahui,
bahwa

tujuan

kegiatan

PPSL

ini

adalah

dalam

rangka

mengkomunikasikan dan menyebar luaskan inovasi teknologi pertanian


spesifik lokasi serta percepatan transfer inovasi tersebut kepada
masyarakat luas.
Even ini saya anggap sangat penting dan strategis mengingat
Sulawesi

Tenggara

saat

ini

sedang

giat-giatnya

melaksanakan

pembangunan khususnya disektor pertanian sesuai dengan visi


pembangunan daerah yaitu; Bangun Kesejahteraan Masyarakat atau

BANKSEJAHTERA, dimana salah satu program prioritasnya adalah


pembangunan pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, perkebunan,
perikanan dan peternakan) Program ini tentunya sangat membutuhkan
berbagai inovasi teknologi agar hasil pembangunan pertanian dapat
dicapai secara optimal.
Sulawesi Tenggara memiliki luas wilayah 3.814.000 Ha terdiri dari
wilayah daratan dan kepulauan. Di wilayah daratan telah diusahakan
berbagai komoditas pertanian antara lain; kakao, jambu mete, kelapa,
kelapa sawit, cengkeh, kopi, tebu, padi, jangung, kedelai, sapi, ayam ras
dan buras serta aneka tanaman hortikultura berupa sayur- mayor dan
buah-buahan. Komoditas tersebut ditinjau dari sisi produktifitas memang
belum optimal. Sebagai contoh tanaman kakao, luas arealnya 249.234
Ha atau masuk 3 besar provinsi penghasil kakao di Indonesia, namun
rata-rata produktifitasnya hanya sekitar 900 Kg biji kering per hektar,
sementara hasil penelitian terkini produktifitas tanaman kakao dapat
mencapai 1.500 kg biji kering per hektar. keSenjangan (gap)
produktifitas tersebut tentu memberikan gambaran

kepada kita

sekalian, betapa pentingnya inovasi teknologi. Contoh lain padi


misalnya, luas panen padi di Sulawesi Tenggara tahun 2012 yaitu
124.511 hektar, sementara produksi yang dicapai yaitu 516.292 ton
atau produktifitas 4,14 ton per hektar, pada hal hasil kajian BPTP
Sulawesi Tenggara dapat mencapai produktifitas 6-7 ton per hektar,
melalui penerapan teknologi spesefik lokasi seperti penggunaan VUB
Inpari 3 dan Inpari 15, cara tanam jajar legowo, serta penerapan
pemupukan spesifik lokasi.
Hal ini sekali lagi menggambarkan kepada kita bahwa untuk
mengatasi kesenjangan hasil tersebut sangat diperlukan inovasi
teknologi pertanian.

Pada kesempatan ini, Saya atas nama pemerintah daerah,


menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala badan
penelitian dan pengembangan pertanian kementerian pertanian RI dan
kepada pimpinan dan seluruh staf BPTP Sultra atas segala kerja keras
dan prestasinya menghasilkan berbagai inovasi pertanian, antara lain
pengembangan varietas padi galur sultra, seperti; varietas mekongga,
konawe, laeya, inpari 3, inpari 15 dan inpari 16. Semoga prestasi dan
inovasi pertanian di sultra terus berkembang dimasa yang akan datang.
Bapak Menteri yang saya hormati dan hadirin yang saya muliakan,
Peran Inovasi teknologi dalam peningkatan produktifitas pertanian
sangatlah penting, namun satu hal yang perlu digaris bawahi bahwa
setiap inovasi teknologi tersebut haruslah memenuhi syarat yaitu;
secara teknis dapat diterapkan, secara ekonomi menguntungkan
dan secara sosial dapat diterima oleh masyarakat. Tentu kesesuaian
teknologi pertanian pada tiap daerah berbeda-beda. Perbedaan kondisi
lahan, iklim serta petani ditiap daerah inilah menjadi tugas kita untuk
menyusun rekomendasi paket teknologi pertanian spesifik lokasi.
Sebagai contoh dalam penanaman padi, di Sulawesi Tenggara
telah dirakit alat tanam padi yang dibuat dari paralon, alat ini disebut
Atabela paralon. Alat ini sangat cocok pada daerah yang sawahnya
luas dan kurang tenaga kerja. Kebetulan saya pernah mencoba
menanam dengan atabela ini di Bombana. Alatnya ringan dan pekerjaan
penanaman cukup dilakukan oleh 2 orang dengan waktu kerja 6 jam per
hektar. Teknologi semacam ini sangat membantu petani meringankan
pekerjaannya.
Berdasarkan pengalaman kita selama ini, sebenarnya

inovasi

teknologi telah banyak dihasilkan oleh para ilmuwan dan lembaga


penelitian, namun penerapannya ditingkat lapangan belum optimal.

Tentunya ini membutuhkan kerja keras dan upaya yang terus-menerus,


utamanya bagaimana merubah kultur dan kebiasaan bertani sehingga
para petani kita dapat secara mandiri melaksanakan inovasi.
Dalam kaitan ini, maka peran peneliti, penyuluh pertanian dan
petugas lapangan sangat penting dan strategis karena penerapan
inovasi teknologi yang mencakup teknologi produksi, pasca panen,
pengolahan

hasil

dan

strategi

pemasaran

hasil

pertanian,

membutuhkan banyak pendampingan di lapangan.


Bapak Menteri yang saya hormati, dan hadirin yang berbahagia,
Dalam rangka ketahanan pangan telah dilaksanakan model
kawasan rumah pangan lestari (MKRPL) DI 12 KAB/KOTA se Sulawesi
tenggara

melalui

pemanfaatan

pekarangan

dengan

sasaran

kemandirian pangan keluarga.


Disamping itu Masyarakat Sulawesi Tenggara sampai saat ini
masih konsisten dengan Diversifikasi Pangan. Artinya masyarakat
SULTRA masih mempertahankan pangan lokal sebagai pangan pokok
selain beras. Di Sulawesi Tenggara dikenal beberapa pangan non beras
yang sangat populer

seperti Sinonggi, yaitu pangan lokal berbasis

sagu (kalau di papua dan Maluku dikenal dengan papeda), Kambose,


yaitu pangan lokal berbasis jagung dan Kasuami dan kabuto, yaitu
pangan lokal berbasis ubi kayu, di kota Kendari saja saat ini terdapat
sekitar 14 kedai yang menyediakan Sinonggi, ini tentu luar biasa dan
memberikan

gambaran

kepada

kita

bahwa

penduduk

Sulawesi

Tenggara masih konsisten dengan pangan lokal tersebut.


Di tempat ini tadi pagi, juga telah diadakan lomba pangan non
beras yang diikuti para ibu-ibu PKK.
Tentunya pada kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh
para tamu yang datang di Sulawesi Tenggara dapat mencicipi makanan

Sinonggi atau pangan lokal lainnya (seperti; kasuami, kabuto,


kambose, kambewe) selama anda mengikuti pekan pertanian ini. Saya
jamin rasanya nikmat dan sehat karena bahannya organik, bergizi dan
rendah kolesterol namun harganya terjangkau.
Mengakhiri sambutan ini saya sampaikan selamat melaksanakan
Pekan Pertanian Spesifik Lokasi di Kendari ini. Pada kesempatan ini
juga saya sampaikan

terima kasih kepada Bapak wakil Menteri

Pertanian dan Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian,


yang telah menempatkan even nasional ini di kota Kendari, Sulawesi
Tenggara.
Semoga dimasa yang akan datang even nasional pertanian dapat
dilaksanakan lagi di Sulawesi Tenggara, karena saat ini para investor
sedang giat-giatnya membangun sarana dan prasarana perhotelan yang
lebih komprehensif, menyambut even-even yang nasional yang lebih
besar lagi.
Kepada para peserta PPSL saya berharap semoga kerasan
tinggal di Kendari, sebuah kota yang aman dan nyaman serta dikelilingi
teluk Kendari yang indah terutama dimalam hari.
Sekian, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Billahi

Taufik

Wal

Hidayah

Wasalamu

allaikum

Warahmatullahi

Wabarakatuh.
GUBERNUR
SULAWESITENGGARA,
H. NUR ALAM, SE, M.Si

Anda mungkin juga menyukai