Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Oleh :
T. Agus Surya
NIM : 050600137
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Pembimbing :
Tanda tangan
.................................
TIM PENGUJI
KETUA
ANGGOTA
keratocyst
(OKC)
lebih
sering
menyerang
pada
pria
dibandingkan wanita dan lebih sering tumbuh pada mandibula terutama di bagian
posterior mandibula. Prinsip terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi disertai
dengan tindakan kuretase karena cenderung rekuren. Selain kecenderungan untuk
rekuren, prognosis keseluruhan untuk sebagian besar odontogenik keratokista adalah
baik.
Daftar Rujukan 17 ( 1996-2009)
T. Agus Surya : Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista, 2010.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini telah selesai
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat pengarahan, bimbingan, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada :
1.
Prof. Ismet Daniel Nasution, drg., PhD., Sp. Pros. selaku dekan Fakultas Kedokteran
Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG. sebagai Ketua Departemen Radiologi Dental.
3.
H. Amrin Thahir, drg. selaku dosen pembimbing skripsi sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
4.
Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp. BM selaku penasehat akademik yang telah
7.
Wawa, Desy Purnama Sari, Muhammad Ariansyah Lubis, Bang Alex, Ira,
Rismaidar, Hamdi, Franky, Kak Yuli, Kak Rani, teman teman yang telah memberi doa
dan semangat kepada penulis.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan
masyarakat.
T. Agus Surya
NIM : 050600137
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..i
HALAMAN PERSETUJUAN..ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI....iii
KATA PENGANTAR..iv
DAFTAR ISI....vi
DAFTAR GAMBAR ........viii
BAB 1 PENDAHULUAN1
BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN
DIAGNOSA BANDING ODONTOGENIK KERATOKISTA
2.1 Definisi Odontogenik Keratokista2
2.2 Etiologi Odontogenik Keratokista3
2.3 Gambaran Histopatologis Odontogenik Keratokista ................................3
2.4 Diagnosa Banding Odontogenik Keratokista...4
BAB 3 GAMBARAN KLINIS ODONTOGENIK KERATOKISTA.6
BAB 4 GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTA
DISERTAI DIAGNOSA BANDINGNYA
4.1 Gambaran Radiografi Odontogenik Keratokista..9
4.2 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Dentigerous.....11
4.3 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Ameloblastoma.....12
4.4 Perbandingan Odontogenik Keratokista Dengan Kista Odontogenik
Berkalsifikasi..13
BAB 5 PERAWATAN ODONTOGENIK KERATOKISTA15
BAB 6 KESIMPULAN..18
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi .....4
2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi ...................4
3. Distribusi Odontogenik Keratokista pada rahang..6
4. Gambaran secara ekstra oral menunjukkan adanya pembengkakan pada
maksila sebelah kiri pasien .......7
5. Gambaran secara intra oral menunjukkan adanya pada massa maksila
sehingga menunjukkan pembengkakan ....................8
6. Odontogenik keratokista bentuk unilocular pada regio molar tiga impacted
...........................................................................................................................9
7. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran
panoramik radiografi .......................................................................................10
8. Odontogenik keratokista dengan bentuk lesi lobulated pada gambaran MRI
radiografi .........................................................................................................10
9. Odontogenik keratokista multilokuler pada mandibula ..11
10. Kista dentigerous pada rahang bawah ........12
11. Kista dentigerous di regio molar tiga kanan impaksi .12
12. Ameloblastoma multilokuler pada mandibula ....13
10
13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri atas
impaksi. Adanya gambaran radiolusen dan radio-opak di dalam lumen kista
.........................................................................................................................14
14. Perawatan odontogenik keratokista dengan enukleasi secara intra oral pada
mandibula ...16
15. Dilakukan kuretase setelah tindakan bedah untuk mencegah rekuren
odontogenik keratokista pada maksila ........17
16. Tindakan bedah pada pasien odontogenik keratokista pada mandibula di sertai
tindakan reseksi rahang ...17
11
BAB 1
PENDAHULUAN
12
BAB 2
DEFINISI, ETIOLOGI, GAMBARAN HISTOPATOLOGIS DAN
DIAGNOSA BANDING ODONTOGENIK KERATOKISTA
13
mempunyai kecenderungan rekuren yang tinggi, sekitar 30% - 60%, hampir sama
dengan ameloblastoma. 1,2,4,5
14
Gambar 1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi 1
Gambar 2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi 1
15
baik mandibula maupun maksila dan umumnya berkaitan dengan gigi molar ketiga.
Kista ini ditemukan pada semua usia dengan angka kejadian terbesar pada usia 20
tahun. 1,7,9,11,12
2. Ameloblastoma
Ameloblastoma
di
kenal
juga
dengan
nama
adamantinoma.
16
BAB 3
GAMBARAN KLINIS ODONTOGENIK KERATOKISTA
17
18
19
BAB 4
GAMBARAN RADIOGRAFI ODONTOGENIK KERATOKISTA
DISERTAI DIAGNOSA BANDINGNYA
20
21
22
Gambar 11. Kista dentigerous pada regio molar tiga kanan impaksi 1
odontogenik
keratokista
dapat
menimbulkan
rasa
sakit
sedangkan
23
ameloblastoma
tidak
menimbulkan
rasa
sakit
dan
pertumbuhannya
lambat.
Ameloblastoma memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi (45-90%) dari pada
odontogenik
keratokista
(30-60%).
Sama
seperti
odontogenik
keratokista,
24
rekuren. Kista ini dilapisi oleh lapisan kalsifikasi, berbeda dengan odontogenik
keratokista yang dinding kistanya dilapisi oleh keratin. 1,7,9,11,14
Odontogenik keratokista sering terjadi pada posterior mandibula sedangkan
kista odontogenik berkalsifikasi sering terjadi pada maksila. Odontogenik keratokista
lebih sering terjadi pada laki-laki sedangkan odontogenik berkalsifikasi lebih sering
terjadi pada wanita. 1,7,9,11,14
Pada awal pertumbuhan odontogenik berkalsifikasi mempunyai gambaran
yang sepenuhnya radiolusen. Pada saat mengalami maturasi, akan tumbuh suatu proses
kalsifikasi yang akan ditunjukkan dengan gambaran berbatas jelas dan gambaran
campuran radiolusen dan radio-opak. Pada gambaran odontogenik berkalsifikasi dalam
bentuk unilokuler, maka diagnosis dapat mengarah pada odontogenik keratokista dan
ameloblastoma. 1
Gambar 13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri
atas impaksi. Adanya gambaran radiolusen dan radio-opak di dalam
lumen kista. 1
25
BAB 5
PERAWATAN ODONTOGENIK KERATOKISTA
26
2) Bila pada lesi sedemikian besar dan pada tindakan kuretase dan enukleasi akan
menyisakan sedikit tulang di bagian marginal dan akan menyebabkan hilangnya
kontinuitas rahang, maka diperlukan tindakan reseksi.
27
Enukleasi merupakan pilihan perawatan OKC, bahkan pada kasus OKC yang
mempunyai diameter besar perlu dilakukan tindakan bedah secara ekstra oral agar
jaringan dapat dibersihkan dengan lebih sempurna. 1
28
BAB 6
KESIMPULAN
Odontogenic keratocyst (OKC) adalah kista yang berasal dari gigi (primordial
odontogenic epithelium) dan memiliki lapisan keratin serta mempunyai gambaran
histopatologis yang khas yaitu epitelnya parakeratotik dengan sel basal tersusun seperti
pagar atau kuboid yang memperlihatkan gambaran jelas parakeratotik dan kadangkadang ortokeratotik. Kista ini berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau
sel-sel basal epitel rongga mulut sekitar 60% dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan
reduced enamel dental follicle. Pada gambaran radiografi kista ini dapat muncul sebagai
lesi unilocular, lesi lobulated dan lesi multilocular.
Kista ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dan sering tumbuh
di mandibula terutama di bagian posterior mandibula. Pada OKC yang kecil biasanya
asimptomatik dan hanya tampak pada gambaran radiografi saja. Pada OKC yang lebih
besar biasanya menimbulkan rasa sakit, pembengkakan dan muncul fistel. Pada kasus
yang ekstrem, bahkan kista yang besar bisa tanpa rasa sakit.
Kista ini merupakan jenis kista yang paling agresif dan mudah rekuren. Prinsip
terapi odontogenik keratokista adalah enukleasi. Dikarenakan tingkat rekuren yang
tinggi dari kista ini, maka setelah tindakan enukleasi harus selalu disertai dengan
tindakan kuretase. Selain kecenderungan untuk rekuren, prognosis keseluruhan untuk
sebagian besar kista ini adalah baik.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
31
DAFTAR LAMPIRAN
Ekspansi
Enukleasi
Irregularly
: tidak beraturan
Keratin
Kista
Kuretase
Lobulated
: rongga berlobus
Metaplastik
Multilocular
: barongga banyak
Odontogenik
Parakeratotik
: sel keratinosit yang tetap mengandung inti pada saat sel tersebut
timbul pada lapisan tanduk kulit
32
Palisade
: susunan struktur sel atau selular yang sejajar dalam barisan seperti
tiang pagar
Resorpsi
Rekuren
Radio-opaq
Radio-lusen
Sel ghost
Tulang kortikal
Unilocular
: berongga satu