Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
A.

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia menjadi masalah serius yang harus


segera dilaksanakan mengingat besarnya tingkat kerusakan lingkungan yang telah
terjadi. Upayaupaya tersebut berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan manusia
yang selama ini dianggap dapat mengancam kelestarian dan kestabilan
lingkungan. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi
bahkan menghilangkan kerusakan lingkungan.
Salah satu hal yang harus menjadi perhatian adalah tingginya tingkat pencemaran
lingkungan, seperti pencemaran tanah yang diakibatkan oleh pembuangan sampah
yang sembarangan. Pencemaran tersebut mempunyai dampak yang sangat luas
dan sangat merugikan manusia. Oleh karena itu, harus diupayakan pengurangan
pencemaran lingkungan bila perlu meniadakan sama sekali.
Untuk mengatasi tingkat kerusakan lingkungan berbagai upaya yang telah
dilakukan guna meminimalisir dampak kerusakan tersebut, antara lain:
1.

Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) didefinisikan sebagai suatu hasil


studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan
hidup yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan pengambilan suatu keputusan.
Dengan adanya AMDAL dampak kegiatan yang dilakukan khususnya yang berkaitan
dengan lingkungan dapat diminimalkan, karena telah ada perencanaan yang
matang sebelum melakukan suatu kegiatan.
2.

Melaksankan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan

Pembanguna yang berwawasan lingkungan merupakan upaya mengurangi


kerusakan lingkungan dengan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan
pelestarian lingkungan. Dengan diterapkanya AMDAL sebelum melaksanakan
pembangunan berarti pembangunan yang berwawasan lingkungan telah
dilaksanakan.
3.
Menerapkan Prinsip Pemeliharaan Daya Dukung Lingkungan Dalam
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Adapun yang dimaksud prinsip pemeliharaan daya dukung lingkungan adalah:
Prinsip Mengurangi (Reduce) yaitu penghematan, pengendalian, efisiensi sumber
daya alam serta mencari sumber alternatif yang bersifat ramah lingkungan dan
banyak tersedia di alam.

Prinsip Memakai Ulang (Reuse) yaitu hasil-hasil produksi primer sumber daya
alam yang dapat terpakai tetapi masih memiliki nilai guna untuk kebutuhan lainnya
tanpa proses daur ulang.
Prinsip Daur Ulang (Recycle) yaitu pengolahan kembali bahan bekas dalam
bentuk sampah yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang
berharga dan berguna bagi kehidupan manusia.
Halhal yang berhubungan dengan pelestarian daya dukung lingkungan harus
senantiasa dilakukan, sehingga lingkungan juga dapat memberikan yang terbaik
bagi makhluk yang hidup di bumi ini.
4.

Menerapkan Pengelolaan Limbah Secara Benar.

Pengelolaan limbah secara benar dimaksudkan agar limbah yang dihasilkan oleh
suatu kegiatan dapat dikelolah secara benar agar tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan. Dengan demikian, tingkat pencemaran dapat diminimalkan
sehingga tidak merugikan mahkluk hidup.
Masih banyak lagi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka
melestarikan dan menstabilkan kualitas lingkungan. Kesemua upaya tersebut
secara umum bertujuan agar kegiatan yang dilakukan manusia dapat dikuarangi
bahkan ditiadakan dmapaknya sehingga tidak membahayakan serta tidak
merugikan manusia di bumi ini.
Tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup yaitu:
1. Tercapainya keselarasan antara hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya
2. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
3. Terwujudnya manusia indonesia sebagai pembina lingkungan hidup
4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan mendatang
5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

B. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN LINGKUNGAN YANG ADA DI INDONSIA DALAM KAITANNYA


DENGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN.
Lingkungan hidup sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang No. 4 tahun
1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup diartikan
sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup

termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan


dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lain. Masalah lingkungan di
indoneesia mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Kebijaksanaan
lingkungan sangat erat sekali hubungannya dengan kegiatan pembangunan.
Pancasila sebagai dasar negara daan falsafah negara memberikan keyakinan bagi
bangsa indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas
keselarasan, keserasian dan keseimbangan baik keseimbangan dalam hubungannya
dengan tuhan, hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya
dengan alam. Sedangkan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan
agar sumber daya alam dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
sebagaimana tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 yakni bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesarbesarnyauntuk kemakmuran rakyat.
Kebijakan lingkungan merupakan jiwa dari Manajemen Lingungan karena berisi
pernyataan komitmen atau niat manajemen puncak. Tanpa ada niat tentu saja tidak
ada alasan atau penggerak bagi diterapkannya pengelolaan lingkungan yang baik di
Indonesia. Kebijakan lingkungan merupakan salah satu perwujudan misi dan visi
pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang merupakan alasan utama kenapa
suatu suatu kegiatan berdiri dan dijalankan. Komitmen-komitmen di dalam
kebijakan diperlukan sebagai arahan dan panduan bagi para karyawan perusahaan.
Kebijakan lingkungan suatu perusahaan di suatu lokasi harus sejalan dengan
kebijakan lingkungan yang ditetapkan pemerintah karena sulit untuk
membayangkan suatu sinergi di dalam satu kebijakan jika berbeda kebijakan dan
arah pengembangan. Selain itu, tujuan/sasaran lingkungan dan PML(Program
Manajemen Lingkungan) harus memiliki hubungan erat dengan kebijakan-kebijakan
perusahaan lainnya seperti sasaran produksi tahunan, sasaran mutu atau
kecelakaan kerja. Hal ini penting sebagai bukti bahwa masalah-masalah lingkungan
sudah diintegrasikan dengan keseluruhan misi perusahaan dan bukan semata-mata
sebagai pelengkap.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lingkungan
suatu kebijakan yaitu:
1. Kebijakan lingkungan menjadi manajemen puncak suatu organisasi
2. Sesuai dengan sifat, skala, dan dampak lingkungan kegiatan produk atau jasa.
3. Komitemen terhadap peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan,
pencegahan pencemaran, kepatuhan terhadap peraturan lingkungan, dan
persyaratan lain yang relevan.
4. Memberikan kerangka kerja untuk membuat dan mengakaji tujuan dan sasaran
lingkungan.

5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara dan dikomunikasikan kepada


semua karyawan.
6. Tersedia kepada masyarakat.

Kebijakan lingkungan tidak memiliki arti jika tidak dapat diwujudkan dalam praktek
kerja sehari-hari melalui elemen-elemen lain dalam standar. Tidak ada gunanya
karyawan dapat menghafal kata demi kata dalam kebijakan lingkungan tetapi
mereka tidak mengenali bahaya dari asam sulfat sehingga bekerja tanpa sarung
tangan atau tidak mengetahui tujuan dari pemilahan limbah menurut jenisnya
sehingga semua jenis sampah dibuang dilokasi yang sama
Persepsi salah yang berkembang adalah Klausa Kebijakan lingkungan cukup
dipenuhi dengan menyodorkan kepada auditor eksternal berupa bukti-bukti
pelatihan, tanda absensi, poster-poster, dll. Semua itu merupakan alat untuk
mensosialisasikan kebijakan lingkungan semata.
Dalam kaitannya dengan energi, kebijakan lingkungan merupakan hal yang penting
demi menjaga kestabilan energi nasional. Terdapat beberapa konsep kebijakan
pengelolaan energi yang dapat diaplikasikan demi mencegah terjadinya krisis
energi nasional. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu peningkatan efisiensi
pemanfaatan energi di segala bidang. Energi harus digunakan sebaik-baiknya demi
pemenuhan kebutuhan yang benar-benar penting. Penghematan energi masih
relevan untuk dilakukan karena fenomena yang ada sekarang yaitu masyarakat
menganggap energi sebagai barang yang murah dan mudah didapat sehingga
sering dihambur-hamburkan. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai penerangan dan
penyuluhan publik terkait pentingnya menjaga ketersediaan energi dengan cara
menghemat pemakaian energi dan peningkatan efisiensi pemanfaaatan energi.
Pengembangan kebijakan dan pengelolaan teknologi di bidang energi dan
lingkungan perlu dilakukan dengan bijaksana demi mencegah terjadinya krisis
energi serta degradasi lingkungan global. Konsep kebijakan pengelolaan energi
yang dapat dilakukan yaitu peningkatan efisiensi pemanfaatan energi serta
pengembangan diversifikasi energi dan sumber energi terbarukan. Selain mengelola
kebijakan energi, sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan
energi juga perlu diatur agar pengelolaan energi dapat dilakukan secara
komprehensif. Beberapa sektor yang mendapat perhatian khusu terkait tata kelola
energi yaitu sektor transportasi, tata ruang dan bangunan.Pada akhirnya
diharapkan sumber daya energi dapat dimanfaatkan dengan berwawasan
lingkungan. Kombinasi kebijakan tentang konservasi, diversifikasi dan efisiensi
energi perlu dirancang demi penyediaan energi yang berkelanjutan.

Beberapa kebijakan lingkungan yang ada di dunia khususnya di indonesia antara


lain:
1.

Kebijakan Internasional

Deklarasi stochlom tahun 1972


Eco development concepts deklarasi rio thejeniro tahun 1992 (sustaible
development concepts)
Komisi broundland tahun 1999 (konsep pembangunan berkeadilan sosia)
2.

Perubahan kebijakan nasional

Otonomi daerah uu no.22 tahun 1999 (kewenangan provinsi kabupaten/kota)


Peran daerah lebih luas
Desentralisai pengambilan keputusan perizinan
Desentralisasi proses pengawasan lingkungan (amdal)
3.

Kebijakan nasional lingkungan

1973 = pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya secara rasional


tanpa merusak tata lingkungan
1992 = pemfaatan sumber daya alam dengan memelihara lingkungan
1997 = pelestarian lingkungan dengan mengembangkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan untuk kesejahteraan rakyat
4.

Pengelolaan Lingkungan UU No.23 Tahun 1997 Pasal 4:

keserasian manusia dan lingkungan


manusia sebagai pelindung lingkungan
kelestarian lingkungan berkelanjutan
perlindungan lingkungan dari dampak kegiatan ekonomi dan sosial
5.

Pelestarian lingkungan UU No 23 Tahun 1997 Pasal 14:

setiap kegiatan dilarang melanggar baku mutu lingkungan

pemerintah pemegang pengawasan baru mutu lingkungan


pemerintah menentukan kreteria dan indikator baku mutu lingkungan.
6.

Perlindungan Lingkungan Uu No23 Tahun 1997 Pasal 15:

Setiap Rencana Kegiatan Wajib


Memiliki Amdal Tatacara Penyusunan Amdal Ditetapkan Pemerintah
7.

Pertimbangan Izin Uu No.23 Tahun 1997 Pasal 19:

Rencana Tata Ruang


Pendapat Masyarakat
Analisis Profesional
Rekomendasi Pejabat Pemerintah
8.

Hak Masyarakat Dalam Lingkungan Pasal 36:

Gugatan Terhadap Kerugian Masyarakat


Pejabat Pemerintah Harus Bertindak Membela Masyarakat Yang Dirugikan
Masyarakat Dapat Menolak Izin Dan Pejabat Dapat Mencabut Izin
9.

Hak Dan Peran Serta Masyarakat (Pasal 5):

Masyarakat Berkedudukan Setara


Masyarakat Berhak Atas Informasi Lingkungan
Masyarakat Berperan Untuk Pengelolaan Lingkungan
10. Green Politic
Perlindungan Kearifan Lokal
Pembatasan Konversi Lahan Pertanian/Ekspoitasi Alam
Perluasan Hutan Lindung
Perlindungan Hak Dan Masyarakat Adat
Program Inovasi Lingkungan
Masyarakat Sadar Lingkungan

Selain itu pada pasal 1 Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup merupakan keseluruhan proses
yang meliputi penyusunan berturut-turut:
Penyajian acuan bagi penyusunan analisis dampak lingkungan.
Kerangka acuan bagi penyusunan analisis dampak lingkungan.
Analisa dampak lingkungan.
Rencana pengelolaan lingkungan.
Rencana pemantauan lingkungan.
Kebijakan-kebijakan lingkungan yang ada bertujuan untuk memberikan petunjuk
bagi penyelenggaraan pengelolaan lingkungan sehingga dalam pelaksanaannya
diharapkan tidak menimbulkan hal-hal yang merugikan masyarakat.

A.

MANFAAT PENGELOLAAN DAN KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN DI INDONESIA.

Dengan dilakukannya pengelolaan lingkungan secara benar dan dikeluarkannya


kebijakan lingkungan telah memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan
indonesia walaupun hasilnya belum maksimal dirasakan. Sedikit-demi sedikit
kerusakan lingkungan dapat diatasi sehingga upaya mengurangi dampak kerusakan
lingkungan bagi masyarakat dapat terselenggara dengan baik.
Secara umum manfaat dari adaanya pengelolaan lingkungan yang benar dan
kebijakan lingkungan di indonesia, antara lain:
1. Memberikan petunjuk bagi pelaksanaan kegiatan sehingga tidak mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan.
2. Menjadi dasar bagi pembangunan di indonesia.
3. Mengurangi bahkan meniadakan pencemaran lingkungan.
4. Menjadikan lingkungan sebagai tempat menempuh kehidupan yang tentram dan
sejahtera.
5. Menyadarkan makhluk utamanya manusia untuk senantiasa menjaga kelestarian
lingkungan agar tercipta hubungan yang harmonis diantara keduanya.
6. Serta ribuan maanfaat lain dari upaya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai