Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kimia A 2013
I.
II.
III.
IV.
V.
JUDUL PERCOBAAN
Minyak jagung adalah minyak yang diekstraksi atau diperas dari biji
jagung, bersifat setengah kering, berwarna kekuningan dan digunakan untuk
membuat sabun, dan pelumas. Minyak ini mulai mengeluarkan asap pada
kisaran suhu 204C - 213C. Karena tahan dalam suhu tinggi tanpa
mengeluarkan asap, minyak jagung cocok digunakan untuk memasak
banyak jenis makanan. Minyak jagung seringkali digunakan sebagai
alternatif pengganti minyak sawit karena diduga memiliki kandungan asam
lemak jenuh yang lebih rendah. Minyak jagung juga memiliki rasa yang
hampir hambar.
Minyak jagung mengandung asam oleat 20%-50%, asam linoleat
35%-60%,
fosfolipid
2%
serta
bahan
tak
tersabunkan
2%
Minyak ini menyediakan asam lemak esensial dan energi. Asam linoleat
dalam minyak jagung merupakan asam lemak esensial yang digunakan
untuk integritas kulit, membran sel, sistem kekebalan dan untuk sintesis
icosanoid. Icosanoid merupakan unsur yang penting untuk unsur-unsur
reproduksi, kardiovaskuler, ginjal, pencernaan dan ketahanan terhadap
penyakit. Mengkonsumsi minyak jagung efektif untuk menurunkan kadar
kolesterol darah. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, perlu dipilih
minyak jagung yang berbahan jagung non-transgenik.
Ketengikan Minyak
Ketengikan oksidatif merupakan ketengikan yang disebabkan oleh
oksidasi oksigen diudara secara spontan jika bahan yang mengandung
minyak dan lemak dibiarkan kontak dengan udara. Minyak dan lemak
mudah mengalami oksidasi spontan adalah minyak yang mengandung
asam lemak tak jenuh. Ketengikan merupakan proses autooksidasi dan
kerusakan yang terjadi pada bau, rasa lemak dan makanan berlemak. Hal
tersebut dikarenakan terdapat satu atau lebih iaktan rangkap yang mudah
terserang oksigen sehingga menimbulkan ketengikan. Bau tengik yang
dihasilkan pada proses ketengikan disebabkan oleh terbentuknya senyawasenyawa hasil akhir pemecahan hidroperoksida seperti asam-asam lemak
rantai pendek, aldehid, keton yang bersifat volatil. Rasa tengik juga
disebabkan karena terbentuknya aldehid tak jenuh (akreolin) yang dapat
menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
Bilangan Peroksida
Didefinisikan sebagai jumlah meq peroksida dalam setiap 1000 g(1
kg) minyak atau lemak. Bilangan peroksida ini menunjukkan tingkat
kerusakan minyak atau lemak. Pada percobaan ini, peningkatan bilangan
peroksida digunakan sebagai indikator dan peringatan bahwa minyak
sebentar lagi akan berbau tengik.
Titrasi iodometri
Iodimetri yaitu titrasi yang melibatkan iodin. mengacu kepada titrasi
dengan suatu larutan iod standar .Sedangkan metode titrasi tak langsung
dinamakan iodometri , adaah berkenaan dengan titrasi dari iod yang
dibebaskan dalam reaksi kimia . Potensial reduksi normal dari sistem
reversibel adalah 0,5345 volt.
I2 (s) + 2e- 2I-
+ Dd
v = k [A]x [B]y
x dan y adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat
ditentukan melaluieksperimen. Nilai x maupun y tidak sama dengan
koefisien reaksi a dan b.Bilangan perpangkatan x dan y memperlihatkan
pengaruh konsentrasi reaktan A dan B terhadap laju reaksi. Orde total
(orde keseluruhan) atau tingkat reaksi adalah jumlah orde reaksi reaktan
secara keseluruhan. Dalam hal ini, orde total adalah x + y.
Reaksi Orde Satu
Reaksi dengan orde satu adalah reaksi dimana laju bergantung pada
konsentrasireaktan yang dipangkatkan dengan bilangan satu. Secara umum
reaksi dengan orde satu dapatdigambarkan oleh persamaan reaksi berikut:
A Produk
Laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan: v = [A]/t dan juga
dapat dinyatakan dalam persamaan : v = k [A].
Satuan k dapat diperoleh dari persamaan:
k = v/[A] = M.s-1/M = s-1 atau 1/s
Dengan menghubungkan kedua persamaan laju reaksi
[A]/t = k [A]
Maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
ln { [A]t / [A]0 }= kt
atau
ln [A]t = kt + ln [A]0
dimana :
ln = logaritma natural
[A]0 = konsentrasi saat t = 0 (konsentrasi awal sebelum reaksi)
[A]t = konsentrasi saat t = t (konsentrasi setelah reaksi berlangsung selama
t detik)
VI.
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Minyak jagung
asam asetat glasial
larutan Na2S2O3 0,1N
Aquades
kloroform
KI jenuh
Amilum 1 %
VII.
Alur Kerja
1. Tahap perlakuan sampel
10 mL sample
Dididihkan dengan lama pemanasan
15, 30, 45, 60 menit dan waktu tak
terhingga (selama 90 menit)
Dibiarkan ditempat terbuka
Hasil pengamatan
3. Titrasi blanko
3,6 mL asam asetat glacial dan
2,4 mL kloroform
Ditambah 2 tetes larutan KI
Didiamkan selama 1 menit dan
sewaktu-waktu digoyang
Ditambah 6mL aquades
Ditambah 2 tetes Na2S2O3
Larutan jernih + VDitambah
Na2S2O3 2 tetes amilum 1%
Dititrasi dengan Na2S2O3
VIII.
Prosedur percobaan
Sebelum
Perlakuan sampel
25 mL sample
1.
2.
Hasil Pengamatan
Sampel
minyak
Dugaan/Reaksi
Sesudah
Setelah
:
dipanaskan :
pemanasan
berwarna
berwarna
sampel
kuning
kuning
+,
semakin
lama
kualitasnya
tengik
dan
semakin
kuning
HC
semakin
Tahap penentuan bilangan peroksida
buruk
R-CH=CH-R + O=O
warna
Hasil pengamatan
kuning,
semakin
pemanasan
Dibiarkan ditempat
terbuka
2.
3.
Semakin
Kesimpulan
R' R
CH
Minyak tiap
pekat
Sampel
pemanasan :
minyak
pemanasan
sampel
berwarna
+asam asetat
kualitas
minyak
penambahan
kuning
glasial
Semakin
lama
Kualitas
pemanasan
minyak
waktu
yang
No.
Prosedur percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Dugaan/Reaksi
Sesudah
Asam asetat
glasial
larutan
tak
berwarna
Kloroform :
tidak
berwarna
KI
jenuh:
larutan tidak
berwarna
Larutan
larutan tidak
berwarna
+ kloroform :
orde 1
KI + ROOH + H2O
larutan
KOH + ROH + I2
berwarna
putih
+ KI jenuh :
S2O32- + I2 S4O62- +
2I-
putih
+
Reaksi ketengikan :
R-CH=CH-R + O=O
amilum:
larutan
tidak
berwarna
berwarna
Natrium
putih
+amilum
tiosulfat:
larutan
larutan tidak
berwarna
berwarna
putih
H2O
semakin
semakin
volume
untuk titrasi.
Reaksi
ketengikan
merupakan
dengan
HC
dibuktikan
minyak
larutan
berwarna
Kesimpulan
R' R
CH
yang mendekati 1
No.
Prosedur percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Dugaan/Reaksi
Sesudah
+
Kesimpulan
Na2S2O3
:larutan
berwarna
biru
+
Na2S2O3berle
bih
:larutan
tidak
berwarna
Volume
titrasi (dalam
3.
4.
Titrasi blanko
Asam asetat
glasial
mL):
V1= 1.7
V2= 1.8
V3= 2.1
V4= 2.2
V5= 3.7
Asam asetat
glasial
10
No.
Prosedur percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
larutan
tak
berwarna
Kloroform :
tidak
berwarna
KI
jenuh:
berwarna
Larutan
larutan tidak
kloroform
larutan
Kesimpulan
titrasi sampel minyak
tiap pemanasan
berwarna
putih
+ KI jenuh :
larutan
berwarna
putih
+
amilum:
larutan
tidak
berwarna
berwarna
Natrium
putih
+amilum
tiosulfat:
larutan
larutan tidak
berwarna
berwarna
Dugaan/Reaksi
Sesudah
H2O
putih
+
Na2S2O3
:larutan
11
No.
Prosedur percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Dugaan/Reaksi
Kesimpulan
berwarna
biru
+
Na2S2O3berlebi
h :larutan tidak
berwarna
V0= 1.5 ml
12
IX.
R-CH=CH-R + O=O
R' R
CH
O
Penentuan bilangan peroksida ini dilakukan dengan cara memanaskan minyak yang
bertujuan untuk mengoksidasi lemak jenuh pada minyak. Oksidasi pada lemak jenuh
dalam minyak ini mengakibatkan terbentuknya peroksida yang mengakibatkan semakin
kuatnya bau tengik pada minyak dan turunnya kualitas minyak. Tiap waktu pemanasan
(15,30,45,60,90 menit) diambil sebanyak 30 tetes dan ditambah dengan asam asetat
glasial untuk menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Kemudian setelah
ditambah asam asetat glasial, dilakukan penambahan kloroform yang bertujuan untuk
melarutkan minyak agar minyak dapat larut secara sempurna sehingga dapat bereaksi
dengan KI setelah ditambahkan larutan KI. Setelah itu ditambah amilum yang bertujuan
sebagai indicator telah terbentuknya I2 dalam campuran tersebut. Campuran ini kemudian
dititrasi dengan tiosulfat untuk mentitrasi I2 yang terbentuk menjadi I2
CH3(CH2)14COOH + KI + H2O CH3(CH2)14COH + I2 + 2 KOH
Setelah dilakukan titrasi didapatkan hasil sebagai berikut :
V1= 1.7 mL
V2= 1.8 mL
V3= 2.1 mL
V4= 2.2 mL
V5= 3.7 Ml
Dan Pada tahap titrasi blanko, didapatkan volime titrasi sebesar 3.6 mL yan diperoleh
dengan cara mereaksikan asam asetat glacial dengan 2.4 mL kloroform sehingga
menghasilkan larutan berwarna putih, kemudian ditambahkan 2 tetes larutan KI jenuh
menghasikan larutan berwarna putih. Setelah didiamkan selama 1 menit dengan sesekali
dikocok, ditambahkan 6 mL aquades menghasilkan larutan berwarna putih, dan ditambah
dengan 2 tetes amilum 1%, dititrasi dengan Na2S2O3 menghasilkan larutan berwarna biru,
ketika dititrasi dengan Na2S2O3 1 M berlebih, menghasilkan larutan tak berwarna.
13
Sehingga dengan perhitungan (yang terlampir) didapatkan nilai k untuk orde 1 dan
orde 2 yang disajikan dalam table berikut:
K orde 1
0.002239
0.000894
0.000339
0.000212
0.00007092
K orde 2
0.006296
0.002222
0.000864
0.000582
0.000208
Dari data grafik diperoleh nilai R pada orde 1 lebih mendekati 1, sehingga dapat
disimpulkan bahwa reaksi ini merupakan reaksi orde 1. Dan dengan perhitungan
peroksida diperoleh data
14
Bilangan
peroksida
25.01
37.51
75.03
87.53
275.11
Bilangan
peroksida
25.01
37.51
75.03
87.53
275.11
15
XI.
Lampiran Foto
No.
Foto
Keterangan
Isikan foto dan wrap
pada kolom
1.
2.
3.
4.
5.
16
XII.
XIII.
Jawaban Pertanyaan
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Orde Reaksi. http://acedemia.edu/orde_reaksi (diakses pada tanggal
27 April 2015 pukul 12.40)
Clark, Jim. 2004. Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi. http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_fisika1/laju_reaksi1/order_reaksi_dan_persamaan_l
aju_reaksi/ .Diakses pada tanggal 27 April 2015 ; 20.04 WIB)
Day, R.A. Jr and Underwood, A.L.1986.Kimia Analisis Kualitatif. Jakarta : Erlangga
Hiskia, Achmad. 1992. Elektrokimia dan Kinetika Kimia, Penuntun Belajar Kimia
Dasar. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas
Indonesia-UI-Press:Jakarta.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press.
Sucinta,
W.
2010.
Tinjauan
Pustaka.
(online),
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20060/3/Chapter%20II.pdf;
diakses
pada
17
XIV.
Perhitungan
PERHITUNGAN
Keterangan:
a = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi sample tiap pemanasan
b = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi larutan blanko
Untuk mengetahui bilangan peroksida dari sampel maka harus diketahui
terlebih dahulu berat dari sampel dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui:
asam palmitat = 0,853 g/cm3
Volume sampel = 1,5 mL (30 tetes)
Maka dengan persamaan berikut akan diperoleh massa sampel.
18
Keterangan :
a : mol asam palmitat yang diperoleh dari titrasi sampel
x : mol I2 yang tersisa
Penentuan mol asam palmitat mulamula (a)
19
2S2O32I2 +2e
2S2O32-+ I2
S4O62- + 2e
2IS4O62- + 2I
Pemanasan 15 menit
mmol.ekivalen (I2) =
mmol I2
mmol.ekivalen(S2O32-)
=
=
=
Pemanasan 30 menit
mmol.ekivalen (I2) =
mmol I2
0.17 mmol
mmol.ekivalen (S2O32-)
=
=
=
Pemanasan 45 menit
mmol.ekivalen (I2) =
mmol I2
0.18 mmol
mmol.ekivalen (S2O32-)
=
=
=
Pemanasan 60 menit
mmol.ekivalen (I2) =
mmol I2
0.21 mmol
mmol.ekivalen (S2O32-)
=
=
=
0.22 mmol
mmol.ekivalen (S2O32-)
=
=
20
0.37 mmol
Orde 1
Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari nilai k pada orde 1.
t = 15 menit k =
k=
= 0.002238781
t = 30 menit k =
k=
= 0.000894132
t = 45 menit k =
k=
= 0.000339367
t = 60 menit k =
k=
= 0.000211706
t = 90 menit k =
k=
= 0.00007092
Orde 2
Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari nilai k pada orde 2.
t = 15 menit k =
21
k=
t = 30 menit
k=
=0.006296296
k=
= 0.002222222
t = 45 menit k =
k=
= 0.000864198
t = 60 menit k =
k=
= 0.000582011
t = 90 menit k =
k=
= 0.000207632
Nilai R pada grafik orde 1 sebesar 0.9834, sedangkan untuk orde 2 didapatkan
grafik sebagai berikut :
22
23