Jantung Faal
Jantung Faal
Tinjauan Anatomi
Fungsi Jantung
Memompa darah keseluruh jaringan tubuh yang
membawa nutrien, air, dan oksigen dan pergerakan
materi dari sel ke sel dalam tubuh (kontraksi).
Aktivitas listrik
Aktivitas listrik dibentuk oleh sistem penghantar jantung khusus: simpul sinoatrial (SA)
Lintasan antar simpul di atrium (AV), berkas His dan cabangnya, sistem purkinje.
Jantung normal simpul SA mengeluarkan impuls listrik berjalan melalui lintasan
Atrium ke simpul AV, melalui simpul ini ke berkas His, ke cabang berkas His
kemudian melalui sistem perkinje ke otot ventrikel.
Jaringan
Simpul SA
Lintasa atrium
Simpul AV
Berkas His
Sistem Purkinje
Otot ventrikel
Kecepatan hantaran
(m/dtk)
0,05
1
0,05
1
4
1
Elektrokardiogram
Sadapan Bipolar
Sadapan bipolar dipergunakan sebelum dikembangkan
sadapan unipolar. Sadapan ekstremitas standar,
hantara I, II, III.
Masing-masing merekam perbedaan potensial antara
2 ekstremitas.
Sadapan unipolar
Segitiga Enthoven
Gelombang EKG
Gelombang P = dihasilkan oleh depolarisasi Atrium
Komplek QRS = depolarisasi ventrikel.
Segmen ST serta gelombang T = repolarisasi ventrikel
P wave
= depolarisasi atrium
PR segment = AV nodal delay
QRS kompleks= depolarisasi ventrikel
ST segment = waktu pengosongan/
kontraksi ventrikel.
T wave
= repolarisasi venrikel
TP interval
=waktu relaksasi
ventrikel/ pengisian.
Depolarisasi dimulai
pada Simpul SA (0,1 dtk)
disebarkan secara radial
ke seluruh Atrium, kemudian
semuanya bertemu di
simpul AV.
Hantaran di AV lambat
(perlambatan simpul AV)
0,1 detik, sebelum eksitasi
menyebar ke ventrikel
Perlambatan diperpendek
oleh rangsang simpatis
dan diperpanjang oleh
rangsang parasimpatis.
Dari AV depolarisasi me
nyebar ke purkinje ventrikel
kiri, ke septum,ke bawah
septum menuju apeks jantung
Depolarisasi berakhir di
postero basal ventrikel kiri,
konul pulmonalis dan
Septum.
Bunyi Jantung
Bunyi yang secara normal didengar melalui stetoskop.
Bunyi jantung pertama lub lebih panjang oleh vibrasi
penutupan tiba-tiba oleh katup AV (mitral dan trikuspidal),
auskultasi pada intercostal ke 5 midklavikula kiri.
Bunyi jantung ke dua dup lebih pendek oleh getaran
penutupan katup aorta dan pulmonal setelah akhir sistolik
ventrikel.
Bunyi jantung ketiga, lembut nada rendah terdengar
kira-kira 1/3 jalan diastole pada kondisi normal.
Bunyi jantung ke empat : kadang-kadang dapat didengar
sebelum bunyi pertama saat tekanan atrium tinggi atau
ventrikel kaku.
Interval EKG
Durasi normal
Interval
Rata-rata
Rentang
Interval PR
0,18
0,12-0,20
Durasi QRS
0,08
Sampai 0,10
Interval QT
0,40
Sampai 0,43
Interval ST
(QT QRS)
0,32
Repolarisasi ventrikel
Aritmia Jantung
Frekuensi Jantung Normal:
Pada jantung normal tiap denyut berasal dari simpul SA
(irama sinus normal). Jantung Normal 70 kali/menit.
Frekuensi melambat (bradikardia): selama tidur
Frekuensi dipercepat (takikardia) : oleh emosi, olah raga,
demam, dan rangsang lain.
Pada dewasa muda normal frekuensi meningkat pada
inspirasi dan menurun pada ekspirasi, terutama bila dalam
nya pernapasan meningkat. Perubahan terjadi karena
fluktuasi persarafan parasimpatis.
Lepas muatan tonus vagus menurun, frekuensi jantung
meningkat.
Aritmia Atrium
Takikardia atrium paroksismal dengan blok,
Terjadi karena blok atrioventrikuler.
Flater atrium: frekuensi denyut atrium 200-300/mnt.
Fibrilasi atrium: atrium berdenyut 300-500/mnt
Akibat
Pengisian ventrikel akan berkurang,
Menyebabkan curah jantung berkurang
dan mencul gejala payah jantung.
Aritmia Ventrikel
Infark Jantung
Infark Jantung
Sistole Atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah darah tambahan
ke ventrikel, tetapi 70 % pengisian ventrikel terjadi
selama diastole.
Sistole Ventrikel
Sistole Ventrikel
Curah Jantung
Curah jantung: Luaran jantung per unit waktu
Isi sekuncup: jumlah darah yang dipompa oleh tiap
denyut ventrikel, kira-kira 70 ml, pada orang biasa
dalam keadaan berbaring tenang.
Curah jantung pada istirahat berbaring rata-rata
5,0 L/mnt (70 ml x 72 denyut/mnt).
Indeks jantung: Luaran per menit per meter persegi
luas permukaan tubuh, rata-rata 3,2 L.
Hukum Laplace
Hubungan antara tegangan dinding &
tekanan dalam rongga yang meregangkan
F = P. 2r h
atau
F = tegangan dinding
P = tekanan dalam rongga
r = radius
h = tebal dinding
P = F.
2h
r
Daftar Pustaka
1. Silverthorn, D.U. Human Physiology an
integreted Approach, fifth edition.
2. W.F Ganong. Review of Medical
Physiology.
3. Berne R M, Levy M N, Cardiovasculer
Physiology eigth edition.